Pak Kusuma, kenapa gak scan aja print dari pdfnya, scanner sekarang umumnya punya kemampuan untuk membaca dan menjadikannya txt file, hasilnya 80% akurat
Harry RW Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -----Original Message----- From: "RochMad" <noer_roch...@yahoo.com> Date: Thu, 22 Mar 2012 12:13:12 To: <iagi-net@iagi.or.id> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net-l] Mohon bantuan softcopy GMB Yth. Pak RP Koesoema, Sebagai alternatif, bapak bs cari & install program yg bs meng-convert file pdf ke word (doc/rtf). Salah satunya dg program adobe acrobat professional (bukan adobe acrobat reader, tp termasuk pdf maker). Buka file pdf dg program tsb., lalu Save As dg extension .doc atau .rtf. Smoga membantu. Salam RMD Ikhlas terkirim via BlackBerry® dg Sinyal INDOSAT apa adanya.. -----Original Message----- From: koeso...@melsa.net.id Date: Thu, 22 Mar 2012 11:22:24 To: <iagi-net@iagi.or.id> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: [iagi-net-l] Mohon bantuan softcopy GMB Para anggota Iagi Mailing list Yth; Beberapa tahun yg lalu saya pernah dikirimi CD softcopy dari buku yg saya tulis Geologi Minyak dan Gasbumi, dalam format Microsoft Word .rft yg dapat di-edit, untuk mana saya sangat berterima kasih, karena memang saya ingin meng-update buku yg sdh ketinggalan zaman ini untuk diterbitkan kembali. Namun sayangnya beberapa bulan yg lalu CD ini menghilang karena suatu sebab yg tdk jelas, walapun saya masih memiliki soft copy dalam format .pdf yg tidk bisa di-edit. Tdk lain saya mohon bantuannya jika ada yg mengetahui atau merasa dirinya sendiri yg mengirimkan CD itu pada saya beberapa tahun yg lalu, dimohon utk mengulang kirim kembali, karena saya sangat ingin merevisi buku tersebut. Untuk itu sebelum dan sesudahnya saya ucapkan banyak terima kasih. RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -----Original Message----- From: koeso...@melsa.net.id Date: Thu, 22 Mar 2012 10:51:02 To: <iagi-net@iagi.or.id> Reply-To: koeso...@melsa.net.id Subject: Re: [iagi-net-l] 2001-2003 Compilation of Indonesia Prospect and Lead Inventory, 2012 Edition. Data room ini ada di mana, di website? Alamat URL-nya? Powered by Telkomsel BlackBerry® -----Original Message----- From: apwidodo.1...@gmail.com Date: Thu, 22 Mar 2012 09:58:32 To: <iagi-net@iagi.or.id> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: [iagi-net-l] 2001-2003 Compilation of Indonesia Prospect and Lead Inventory, 2012 Edition. Dear alls; Semangat Explorasi ..!!! Bpk2 ♈ªʼnĝ perlu silahkan singgah di Data Room (2 hours free), 64 block, tersebar di Indonesia, sambil ngopy ...buka buku diatas ..dapat peluang lagi, Mudah2an buku ini bermanfaat, dan dgn mengganti parameter 'harga minyak saat ini', ♈ªʼnĝ dulu Ñğğά̲̣κ̣̇ ekonomis jadi ekonomis ...Insya Allah . Matur nuwun. Agung Atau japri. Powered by Telkomsel BlackBerry® -----Original Message----- From: Hermawan Joko Sutrisno <hermawan...@yahoo.com> Date: Thu, 22 Mar 2012 01:58:51 To: <iagi-net@iagi.or.id> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net-l] Ahok - Sang Geologist Menuju DKI-2 Mudah2an dapat yg terbaik. Soalnya saya baru dengar secara personal dari salah satu GM Pertamina, dulu waktu PTM mau ngebor di wilayah Alex Noerdin, dia pribadi minta bagian tapi lewat pintu belakang. Oleh orang PTM region Sumatera dijawab: itu bukan wewenang kami, silakan Pak Alex minta/tanya Bu Karen. Akhirnya PTM tidak jadi ngebor... --- On Thu, 3/22/12, kartiko samodro <kartiko.samo...@gmail.com> wrote: From: kartiko samodro <kartiko.samo...@gmail.com> Subject: Re: [iagi-net-l] Ahok - Sang Geologist Menuju DKI-2 To: iagi-net@iagi.or.id Date: Thursday, March 22, 2012, 11:37 AM Apalagi kalau nanti 2014 presidennya mantan danjen kopassus...Indonesia bisa jadi singapore dalam skala yang lebih besar... 2012/3/22 Yanto R. Sumantri <yrs_...@yahoo.com> Bener Sur , kalau kita baca biogradi Ali Sadikin , sewaktu BK mencari calon Gubernur dia disodorka nama Ali Sadikin , pengusul (saya lupa siapa ) mengatakan bhwa orang ini "keras kepala " (disebutkan dalam bhs Belanda Koopeged , malahan BK senang dan langsung meyetujuinya. Dan ternyata sukses meletakan dasar pembangunan DKI Kalau FOKE ..............capeee deh si Abah From: "suryadi_oe...@yahoo.com" <suryadi_oe...@yahoo.com> To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, March 20, 2012 12:15 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Ahok - Sang Geologist Menuju DKI-2 Kalau kita melihat sejarah, Jakarta ini hrs dipimpin oleh orang yg "keras" seperti Ali Sadikin. Dari 6 orang calon yg ada, kelihatannya yg memenuhi kriteria sejarah (keras) hanya Alex Nurdin. Dia sukses memimpin Kabupaten Muba dan sukses juga sbg Gubernur Sumsel dg gaya kerasnya dia memimpin. Kalau Foke sdh terbukti kegagalannya dia mengatasi banjir dan kemacetan, kalau Joko Wi kelihatannya "alon-alon waton kelakon". Nah tergantung kita, mau pilih siapa, mau yg pelan2 seperti Joko Wi atau yg keras dan tegas seperti Alex Nurdin Salam, SO Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Jerry Sihombing <jerry.c.sihomb...@gmail.com> Date: Mon, 19 Mar 2012 22:06:27 -0700 To: <iagi-net@iagi.or.id> ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net-l] Ahok - Sang Geologist Menuju DKI-2 kata bung karno : "beri aku satu pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia" seorang presiden yang pengalaman memimpin negara saja punya pernyataan seperti itu, apalagi dua ya pemudanya, berilah kesempatan, jangan skeptis. _Jcs_ hanya mencoba mendukung yang muda. On Mon, Mar 19, 2012 at 9:45 PM, <rahardjo...@yahoo.co.id> wrote: Tapi ahok sdh berkiprah di DPR yg levelnya nasional lho mas Totok, bukan sekedar DKI, RS npa 0848 Sekedar urun rembug Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Sudibyo HT <htsudi...@gmail.com> Date: Tue, 20 Mar 2012 11:21:21 +0700 To: <iagi-net@iagi.or.id> ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net-l] Ahok - Sang Geologist Menuju DKI-2 Belitung Timur bukan Jakarta,...Solo juga bukan Jakarta...Jadi, JokoWi dan Ahok tidak bisa sekedar copy-paste apa yang telah sukses mereka kerjakan untuk diterapkan di Jakarta. Tapi mereka PUNYA HATI,..mereka MUDA,BERPRESTASI,... Lawan mereka hanya Foke,... (hts) On Tue, Mar 20, 2012 at 11:05 AM, Jerry Sihombing <jerry.c.sihomb...@gmail.com> wrote: Saya senang sama jokowi secara objektif, beliau tulus, jujur, dan polos. mau memajukan rakyatnya, esemka aja dia dukung penuh, sayang dinegeri tercinta ini lebih banyak kepentingan oknum pengusaha didulukan daripada rakyat jelata. ga ada lagi tuh "Vox Populi Vox Dei" susah cari pejabat kaya jokowi dari dulu - jaman sekarang. jadi inget dulu dia bukan ya yg dihina Gubernur Jateng?? _Jcs_ On Mon, Mar 19, 2012 at 8:58 PM, Bandono Salim <bandon...@gmail.com> wrote: Kalau dipasangin dgn jokowi mungkin bagus yaa, berfikir untuk kesejahteraan rakyat. Kagok kalau jadi gub dki saja. Powered by Telkomsel BlackBerry® From: rahardjo...@yahoo.co.id Date: Tue, 20 Mar 2012 03:50:42 +0000 To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id> ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net-l] Ahok - Sang Geologist Menuju DKI-2 So, yang penting bukan siapa Dia akan tetapi Bagaimana Dia .... Setujukah? RS Npa 0848 Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Alman <salmand...@gmail.com> Date: Tue, 20 Mar 2012 10:18:43 +0700 To: <iagi-net@iagi.or.id> ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: [iagi-net-l] Ahok - Sang Geologist Menuju DKI-2 Pasangan Jokowi - Ahok benar2 mendobrak mainstream Pilkada DKI tahun ini. Tahukah iagi-netters bahwa ternyata Ahok adalah seorang geologist? Berikut sekilas tentang beliau ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Nama : Ir Basuki Tjahaja Purnama, MM Tempat lahir : Manggar, Belitung Timur Tanggal lahir : 29 Juni 1966 Agama : Kristen Protestan Nama Istri : Veronica, ST Nama anak pertama : Nicholas Nama anak kedua : Nathania Nama anak ketiga : Daud Albeenner Nama bapak : Indra Tjahaja Purnama (Alm) Nama ibu : Buniarti Ningsih PERJALANAN AWAL Basuki T Purnama (BTP) yang akrab dipanggil Ahok lahir di Gantung, desa Laskar Pelangi, Belitung Timur. Ia melanjutkan Sekolah Menengah Atas (SMU) dan perguruan tinggi di Jakarta dengan memilih Fakultas Teknologi Mineral jurusan Teknik Geologi Universitas Trisakti. Setelah menamatkan pendidikannya dan mendapat gelar Sarjana Teknik Geologi (Insiyur geologi) pada tahun 1989, Basuki pulang kampung–menetap di Belitung dan mendirikan perusahaan CV Panda yang bergerak dibidang kontraktor pertambangan PT Timah. Menggeluti dunia kontraktor selama dua tahun, Basuki menyadari betul hal ini tidak akan mampu mewujudkan visi pembangunan yang ia miliki, karena untuk menjadi pengelolah mineral selain diperlukan modal (investor) juga dibutuhkan manajemen yang profesional. Untuk itu Basuki memutuskan kuliah S-2 dan mengambil bidang manajemen keuangan di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya Jakarta. Mendapat gelar Master in Bussiness Administrasi (MBA) atau Magister Manajemen (MM) membawa Basuki diterima kerja di PT Simaxindo Primadaya di Jakarta, yaitu perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor pembangunan pembangkit listrik sebagai staf direksi bidang analisa biaya dan keuangan proyek. Karena ingin konsentrasi pekerjaan di Belitung, pada tahun 1995 Basuki memutuskan untuk berhenti bekerja dan pulang ke kampung halamannya. Perlu diketahui, tahun 1992 Basuki mendirikan PT Nurindra Ekapersada sebagai persiapan membangun pabrik Gravel Pack Sand (GPS) pada tahun 1995. Bagi Basuki, pabrik yang berlokasi di Dusun Burung Mandi, Desa mengkubang, Kecamatan Manggar, Belitung Timur ini diharapkan dapat menjadi proyek percontohan bagaimana mensejahterakan stakeholder (pemegang saham, karyawan, dan rakyat) dan juga diharapkan dapat memberikan konstribusi bagi Pendapatan Asli Daerah Belitung Timur dengan memberdayakan sumber daya mineral yang terbatas. Di sisi lain diyakini PT Nurindra Ekapersada memikili visi untuk menghasilkan sumber daya manusia yang tangguh. Berangkat dari visi seperti itulah pada tahun 1994, Basuki didukung oleh seorang tokoh pejuang kemerdekaan Bapak alm Wasidewo untuk memulai pembangunan pabrik pengolahan pasir kwarsa pertama di Pulau Belitung dengan memamfaatkan teknologi Amerika dan Jerman. Pembangunan pabrik ini diharapkan juga memberikan harapan besar menjadi cikal bakal tumbuhnya suatu kawasan industri dan pelabuhan samudra dengan nama KIAK (Kawasan Industri Air Kelik). KIPRAH POLITIK Sebagai pengusaha di tahun 1995 ia mengalami sendiri pahitnya berhadapan dengan politik dan birokrasi yang korup. Pabriknya ditutup karena ia melawan kesewenang-wenangan pejabat. Sempat terpikir olehnya untuk hijrah dari Indonesia ke luar negeri, tetapi keinginan itu ditolak oleh sang ayah yang mengatakan bahwa satu hari rakyat akan memilih Ahok untuk memperjuangkan nasib mereka. Dikenal sebagai keluarga yang dermawan di kampungnya, sang ayah yang dikenal dengan nama Kim Nam, memberikan ilustrasi kepada Ahok. Jika seseorang ingin membagikan uang 1 milyar kepada rakyat masing-masing 500 ribu rupiah, ini hanya akan cukup dibagi untuk 2000 orang. Tetapi jika uang tersebut digunakan untuk berpolitik, bayangkan jumlah uang di APBD yang bisa dikuasai untuk kepentingan rakyat. APBD kabupaten Belitung Timur saja mencapai 200 milyar di tahun 2005. Bermodal keyakinan bahwa orang miskin jangan lawan orang kaya dan orang kaya jangan lawan pejabat (Kong Hu Cu), keinginan untuk membantu rakyat kecil di kampungnya, dan juga kefrustasian yang mendalam terhadap kesemena-menaan pejabat yang ia alami sendiri, Ahok memutuskan untuk masuk ke politik di tahun 2003. Pertama-tama ia bergabung dibawah bendera Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB) yang saat itu dipimpin oleh Dr. Sjahrir. Pada pemilu 2004 ia mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Dengan keuangan yang sangat terbatas dan model kampanye yang lain dari yang lain, yaitu menolak memberikan uang kepada rakyat, ia terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode 2004-2009. Selama di DPRD ia berhasil menunjukan integritasnya dengan menolak ikut dalam praktik KKN, menolak mengambil uang SPPD fiktif, dan menjadi dikenal masyarakat karena ia satu-satunya anggota DPRD yang berani secara langsung dan sering bertemu dengan masyarakat untuk mendengar keluhan mereka sementara anggota DPRD lain lebih sering “mangkir”. Setelah 7 bulan menjadi DPRD, muncul banyak dukungan dari rakyat yang mendorong Ahok menjadi bupati. Maju sebagai calon Bupati Belitung Timur di tahun 2005, Ahok mempertahankan cara kampanyenya, yaitu dengan mengajar dan melayani langsung rakyat dengan memberikan nomor telfon genggamnya yang juga adalah nomor yang dipakai untuk berkomunikasi dengan keluarganya. Dengan cara ini ia mampu mengerti dan merasakan langsung situasi dan kebutuhan rakyat. Dengan cara kampanye yang tidak “tradisional” ini, yaitu tanpa politik uang, ia secara mengejutkan berhasil mengantongi suara 37,13 persen dan menjadi Bupati Belitung Timur periode 2005-2010. Padahal Belitung Timur dikenal sebagai daerah basis Masyumi, yang juga adalah kampung dari Yusril Ihza Mahendra. Bermodalkan pengalamannya sebagai pengusaha dan juga anggota DPRD yang mengerti betul sistem keuangan dan budaya birokrasi yang ada, dalam waktu singkat sebagai Bupati ia mampu melaksanakan pelayanan kesehatan gratis, sekolah gratis sampai tingkat SMA, pengaspalan jalan sampai ke pelosok-pelosok daerah, dan perbaikan pelayanan publik lainya. Prinsipnya sederhana: jika kepala lurus, bawahan tidak berani tidak lurus. Selama menjadi bupati ia dikenal sebagai sosok yang anti sogokan baik di kalangan lawan politik, pengusaha, maupun rakyat kecil. Ia memotong semua biaya pembangunan yang melibatkan kontraktor sampai 20 persen. Dengan demikian ia memiliki banyak kelebihan anggaran untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat. Kesuksesan ini terdengar ke seluruh Bangka Belitung dan mulailah muncul suara-suara untuk mendorong Ahok maju sebagai Gubernur di tahun 2007. Kesuksesannya di Belitung Timur tercermin dalam pemilihan Gubernur Babel ketika 63 persen pemilih di Belitung Timur memilih Ahok. Namun sayang, karena banyaknya manipulasi dalam proses pemungutan dan penghitungan suara, ia gagal menjadi Gubernur Babel. Dalam pemilu legislative 2009 ia maju sebagai caleg dari Golkar. Meski awalnya ditempatkan pada nomor urut keempat dalam daftar caleg (padahal di Babel hanya tersedia 3 kursi), ia berhasil mendapatkan suara terbanyak dan memperoleh kursi DPR berkat perubahan sistem pembagian kursi dari nomor urut menjadi suara terbanyak. Selama di DPR, ia duduk di komisi II. Ia dikenal oleh kawan dan lawan sebagai figur yang apa adanya, vokal, dan mudah diakses oleh masyarakat banyak. Lewat kiprahnya di DPR ia menciptakan standard baru bagi anggota-anggota DPR lain dalam anti-korupsi, transparansi dan profesionalisme. Ia bisa dikatakan sebagai pioner dalam pelaporan aktivitas kerja DPR baik dalam proses pembahasan undang-undang maupun dalam berbagai kunjungan kerja. Semua laporan bisa diakses melalui websitenya. Sementara itu, staf ahlinya bukan hanya sekedar bekerja menyediakan materi undang-undang tetapi juga secara aktif mengumpulkan informasi dan mengadvokasi kebutuhan masyarakat. Saat ini, salah satu hal fundamental yang ia sedang perjuangkan adalah bagaimana memperbaiki sistem rekrutmen kandidat kepala daerah untuk mencegah koruptor masuk dalam persaingan pemilukada dan membuka peluang bagi individu-individu idealis untuk masuk merebut kepemimpinan di daerah. Ahok berkeyakinan bahwa perubahan di Indonesia bergantung pada apakah individu-individu idealis berani masuk ke politik dan ketika di dalam berani mempertahankan integritasnya. Baginya, di alam demokrasi, yang baik dan yang jahat memiliki peluang yang sama untuk merebut kepemimpinan politik. Jika individu-individu idealis tidak berani masuk, tidak aneh kalau sampai hari ini politik dan birokrasi Indonesia masih sangat korup. Oleh karena itu ia berharap model berpolitik yang ia sudah jalankan bisa dijadikan contoh oleh rekan-rekan idealis lain untuk masuk dan berjuang dalam politik. Sampai hari ini ia masih terus berkeliling bertemu dengan masyarakat untuk menyampaikan pesan ini dan pentingnya memiliki pemimpin yang bersih, transparan, dan profesional. Di tahun 2006, Ahok dinobatkan oleh Majalah TEMPO sebagai salah satu dari 10 tokoh yang mengubah Indonesia. Di tahun 2007 ia dinobatkan sebagai Tokoh Anti Korupsi dari penyelenggara negara oleh Gerakan Tiga Pilar Kemitraan yang terdiri dari KADIN, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, dan Masyarakat Transparansi Indonesia. Melihat kiprahnya, kita bisa mengatakan bahwa berpolitik ala Ahok adalah berpolitik atas dasar nilai pelayanan, ketulusan, kejujuran, dan pengorbanan; bukan politik instan yang sarat pencitraan. sumber : ahok.org