Please unsubscribe

 

Thanks

 

Bowo Kusnanto

Exploration Manager - Copper & Gold - Indonesia

 

Tigers Realm Minerals  u7th Floor Gedung Graha Simatupang, Tower Block
1D uJl. T.B. Simatupang Kav.38 uJakarta 12540, Indonesia

Office:  +62 (0)21 782 9165 uFax: +62 (0)21 782 9188 uMobile:  +62
(0)815 181 9964

www.tigersrm.com.au <http://www.tigersrm.com.au/>    

 

This email and any files transmitted with it are confidential and
intended solely for the use of the individual or entity to whom they are
addressed. If you have received this email in error please notify Tigers
Realm Minerals Pty Ltd  and delete from your system. It is the
recipient's responsibility to virus scan or otherwise test this email
prior to opening any files attached. Tigers Realm accepts no liability
for any damage caused by any virus transmitted by this email.

 

 

From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: Monday, March 26, 2012 2:16 PM
To: Iagi
Subject: Re: [iagi-net-l] Apakah ini benar ?

 

Waa iku aku gak pernah kursus wartawan. Pernah dulu tahun 66/67 pernah
diajarin sama Adam Malik, tapi gak pernah dipakai hehehe.

Powered by Telkomsel BlackBerry

________________________________

From: Luhkito Hadisoemarto <lkt...@gmail.com> 

Date: Mon, 26 Mar 2012 12:41:35 +0700

To: <iagi-net@iagi.or.id>

ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> 

Subject: Re: [iagi-net-l] Apakah ini benar ?

 

Saya pernah mengikuti Kursus Wartawan seperti yang dimaksud, Judulnya
"Pelatihan Teknik Menulis Untuk Media Masa", penyelenggaranya Direktorat
Geologi Tata Lingkungan bekerjasama dengan German Environmental Geology,
Advisory Team For Indonesia (GEGATI) - BGR, diselenggarakan di Bandung
selama 12 Hari dari Tgl.14 - 15 November 1993. Pemberi kuliah dan
Koordinator Kursus adalah Bapak Drs. M.M. Purbo Hadiwidjoyo, Geologiawan
Senior/Penyunting Teknik.
Apakah mungkin Kursus sejenis ini yang dimaksud oleh Mas Bandono ?,
kalau IAGI mau mengadakan menurut saya bagus sekali, sepertinya akan
banyak member yang berminat. Insya Allah.

Wass. Luhkito-3501

2012/3/26 Bandono Salim <bandon...@gmail.com>

Lha mari kita mulai kursus wartawan untuk geolog atau kursus geologi dan
dunia seitar geologi untuk wartawan.
Bagaimana pak ketua iagi?
Aku daftar duluan.

Powered by Telkomsel BlackBerry

________________________________

From: Dandy Hidayat <dhida...@live.com> 

Date: Sun, 25 Mar 2012 22:06:41 +0800

To: iagi<iagi-net@iagi.or.id>

ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> 

Subject: RE: [iagi-net-l] Apakah ini benar ?

 

Kira - kira demikian pak , 

Banyak istilah istilah kebumian dan energy , singkatan - singkatan yang
perlu mereka tahu sebelum membuat laporan atau berita , biar nggak salah
. 

Juga istilah bencana siaga satu , dua .. dll 

Juga biaya biaya mulai AFE , Cost Recovey , dll 

Kalau ambil sumbernya dari orang yang benar nggak maslah ,, 

dapat infonya dari sujiwo tedjo (contoh) ,,, bisa runyam 

Salam 

Dandy 

________________________________

To: iagi-net@iagi.or.id
From: bandon...@gmail.com
Date: Sat, 24 Mar 2012 23:06:18 +0000
Subject: Re: [iagi-net-l] Apakah ini benar ?

Apa perlu dibuat sertifikasi kemampuan wartawan menyerap dan
mempublikasi berita mas? 
Adakan kursus saja, hehe aku mau ikutan. Wartawan geologi ataupun ilmu
geologi buat wartawan, supaya akurasi berita kebumian dpt dipertanggung
jawabkan.
Salam.

Powered by Telkomsel BlackBerry

________________________________

From: Dandy Hidayat <dhida...@live.com> 

Date: Fri, 16 Mar 2012 22:13:27 +0800

To: iagi<iagi-net@iagi.or.id>; <elan_biant...@yahoo.com>;
<nyoman.s...@petrochina.co.id>

ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> 

Subject: RE: [iagi-net-l] Apakah ini benar ?

 

Dengan Hormat 

Bila dilihat tulisan dibawah ini , maka sekali lagi perlu diingatkan
kepada awak media untuk lebih proporsional dalam hal pemberitaan. Banyak
Wartawan/media yang ssuka memblo-up setiap kejadian dengan harapan
peningkatan oplah dan pendapatan. 

Pepatah mereka "Bad News is a Good News" ... dan sekarang Media jadi
raja . 

Tengok acara Jakarta Lawyer Club ... pimpinan Karni Ilyas .. ini kan
cara "pengadilan media" dengan mengundang nara sumber mulai artis ,
pengacara , seniman ujungnya nggak jelas .. pokoknya Rame Aja . 

Nah Mungkin ada baiknya pihak IAGI dan juga Dept Pertambangan Energey
membuat workshop kalau perlu sertifikasi Wartawan yang bisa meliput
berita - berita yang berhubungan dengan hal ini. karena baanyak sekali
istilah teknis yang perlu diperhatikan agar tidak membuat masyarakat
makin emosi. 

Sementara Itu dulu .. semoga dapat ditanggapai secara proporsional 

Dandy 

> From: nugrah...@bpmigas.go.id
> To: iagi-net@iagi.or.id; elan_biant...@yahoo.com;
nyoman.s...@petrochina.co.id
> Date: Fri, 16 Mar 2012 11:49:18 +0000
> Subject: Re: [iagi-net-l] Apakah ini benar ?
> 
> 
> 
> Dengan tetap menghormati pendapat teman2 yg memang sangat ahli di
bidangnya, aku sarankan sih kita lanjutkan diskusi serius ini, dgn
mengganti "subject" dan memotong "body" tulisan yg tentang "720 milyar
hilang setiap hari" tsb. Ini karena sebab musabab dari tulisan tsb adl
salah kutip/salah komunikasi belaka.
> 
> Kejadiannya aslinya gini : Pemda Jambi tepatnya Pemda Kabupaten
Tanjung Jabung Barat, kepengen tau jumlah sumur di wilayahnya, yg
kebetulan adlah WK-nya PetroChina Jabung. Mrk katanya nanya ke DitJen
Migas, dan didapat angka 30 sumur itu, padahal itu adalah data sumur
eksplorasi saja, tapi disalahartikan oleh Pemda Kab. Tanjung Jabung
sebagai seluruh sumur, dan kemudian mrk "ribut", tanpa mengecek ulang ke
BPMIGAS atau ke PetroChina, dan mrk lapor ke DPR/DPRD, ke media massa,
dgn tuduhan bhw PetroChina memalsukan data dan merugikan negara, dll
(kita yg di industri migas tentu sangat faham bahwa gak mungkin cuman 30
sumur di blok Jabung, dan gak mungkin PetroChina memalsukan jumlah
sumurnya - gimana caranya ???). Kami, BPMIGAS dan PetroChina sudah
mengadakan pertemuan dgn Pemda Kab. Tanjung Jabung Barat dan mereka
sudah faham akan kesalahan informasi ini. Namun, apa daya, berita
negatif sangat mudah menyebar, dan beberapa pihak memanfaatkannya tanpa
melakukan cek dan re-cek.
> 
> Saya harapkan sih temen2 di iagi-net lebih bijaksana dgn berita2
sejenis ini.
> Terima kasih.
> 
> Mungkin pak Elan Biantoro sebagai Kepala Perwakilan BPMIGAS SumBagsel
dapat memberikan penjelasan lebih rinci (atau Bli Nyoman Suta,
Exploration Manager-nya PetroChina Jabung bisa kasih tambahan ?).
> 
> 
> Salam,
> Nuning
> 
> 
> Powered by Telkomsel BlackBerry
> ________________________________
> From: o - musakti <o_musa...@yahoo.com.au>
> Date: Fri, 16 Mar 2012 03:35:29 -0700
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: Re: [iagi-net-l] Apakah ini benar ?
> 
> Ujung-ujungnya semua tergantung pada ROI, return on investment baik
dalam term money dan yang lebih fundamental dalam term energy.
> 
> Dalam bingkai uang, faktor penentu adalah harga minyak. Dengan
teknologi yang ada serta harga minyak saat ini, apakah extraksi baik
hasil new exploration maupun secondary atau tertiary recovery ataupun
ekstraksi sumber unconventional masih ekonomis untuk dilakukan. Pernah
baca laporan yang menyatakan bahwa tar sand di Athabasca baru akan
ekonomis kalau harga minyak diatas 60. Ada lagi yang bilang harga
minimum mesti 80 atau 100 dollar perbarrel. Hal yang serupa dengan deep
water di Brazil, West Africa atau explorasi/exploitasi di Artic.
> 
> Yang lebih fundamental (secara fisika) adalah EROEI, energy return on
energy invested. Balik ke athabasca tar, ada yang bilang bahwa untuk
ekstraksi 3 kilojoule energy yang tersimpan dalam berapa volume liquid
HC, diperlukan 1 kjoule energy dalam bentuk gas untuk steam, bensin
untuk menjalankan excavator dan caterpillar dll. Dalam kata lain, EROEI
nya hanya 3 , sangat rendah bila dibandingkan dengan conventional oil
yang rata-rata EROEI nya sekitar 35. Tertiary production di Minas atau
Duri dengan steamfloodnya juga pasti makan energi besar yang menyebabkan
EROEI nya makin menurun sampai suatu saat batas 'rate of diminishing
return' akan terlampaui dan abandonment merupakan jalan terbaik.
> 
> Jadi, keterbatasan (finiteness) dari migas merupakan suatu keniscayaan
yang harus kita akui bersama. There is only so much of oil in the earth
to start with......
> 
> 
> 
> --- On Fri, 16/3/12, Sapto Soendjojo <saptosoendj...@gmail.com> wrote:
> 
> From: Sapto Soendjojo <saptosoendj...@gmail.com>
> Subject: Re: [iagi-net-l] Apakah ini benar ?
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Received: Friday, 16 March, 2012, 3:39 PM
> 
> Biasanya field ada RF nya, tergantung litologi, por, perm atau
> mempunyai besaran2 petrofisik masing-masing
> Pada saat minyak habis atau dalam kata lain tidak bisa diambil secara
> konvensional maka diupayakan dengan teknologi yang baru misalnya di
> fracturing, diasam, atau yg lainnya di steam.
> Jadi mungkin istilahnya habis dengan cara konvensional tapi masih bisa
> diperas lagi dengan teknologi jadi sepertinya gak habis-habis
> Kalau teknologi berkembang terus mungkin lapangan yg mati bisa
> dihidupkan kembali dengan EOR
> Kadang sumur yg sdh mengair kemudian ditinggal beberapa lama setelah
> dibuka kembali eh nemu minyak lagi.
> Atau nemu minyak di lapisan lain yg secara HC identitas nya minim ...
> seperti low RT.
> Jadi memang harus pinter-pinter cari minyaknya
> 
> Wass
> 
> Pada tanggal 16/03/12, Bandono Salim
<bandon...@gmail.com</mc/compose?to=bandon...@gmail.com>> menulis:
> > Aku sekolah puluhan tahun yang lalu, dibilang 20th lagi minyak
indonesia
> > habis.
> > Sekarang juga begitu, apakah yakin?
> > Powered by Telkomsel BlackBerry
> >
> > -----Original Message-----
> > From: "Rahardjo S. 76"
<rahardjo...@yahoo.co.id</mc/compose?to=rahardjo...@yahoo.co.id>>
> > Date: Fri, 16 Mar 2012 11:09:37
> > To:
iagi-net@iagi.or.id</mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id><iagi-...@iagi.or
.id</mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id>>
> > Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id</mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id>>
> > Subject: [iagi-net-l] Apakah ini benar ?
> > Sebentar kang Asep,
> >
> > Apakah A. Daryoko tahu persis dunia minyak, ini yang pertama harus
> > dipertanyakan..
> > Kita hitung sederhana, dari 91 sumur petrokimia (or Petrochina
nih??) apa ya
> > semuanya memproduksi minyak?
> > kalau mereka menghilangkan data, terus bgmn caranya, lha wong
minyaknya
> > (semoga ga salah) ditransfer ke Bajubang - Tempino terus dipompa ke
Plaju.
> > Apakah di Bajubangnya tidak ada perhitungan jumlah minyak yang
masuk?
> > berandai andai: Misalnya sebagian minyaknya tidak melalui Bajubang,
diangkut
> > dengan truk menuju Pelabuhan untuk dikapalkan, pasti akan terjadi
trafik
> > yang cukup sibuk krn hilir mudiknya truk pengangkut minyak, kan
nyolok
> > banget tuh, apa pemda Jambi akan diam saja.
> >
> > Satu hal lagi jumlah 1,6 juta bbls itu kapan? dan apakah tidak ada
"decline
> > rate" (penurunan produksi) karena hukum alam memang demikian.
> >
> > pada hemat saya LSM, Federasi Serikat Pekerja, dsb kadang ga sabaran
melihat
> > data dan lebih mengutamakan suara keras dulu.....lebih baik dihitung
secara
> > fair saja.
> >
> > Salam
> >
> > Rahardjo S.
> > NPA 0848
> >
> >
> >
> >>________________________________
> >>Dari: Asep Hidayat
<ahidaya...@yahoo.com</mc/compose?to=ahidaya...@yahoo.com>>
> >>Kepada: "iagi-net@iagi.or.id</mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id>"
<iagi-net@iagi.or.id</mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id>>
> >>Dikirim: Jumat, 16 Maret 2012 9:38
> >>Judul: [iagi-net-l] Apakah ini benar ? Kalau benar pantaskah kita
dukung
> >> masih pemerintah ?!
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>Minyak Senilai Rp 720 Milyar Hilang Setiap Hari
> >>Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Strategis Ahmad Daryoko
menyatakan
> >> turunnya lifting akibat adanya penggelapan data sumur minyak yang
ada. Dan
> >> nilainya itu sekitar Rp 720 milyar per hari.
> >>Menurunnya lifting, bukan karena sumur minyak menipis seperti yang
> >> diklaim Purnomo Yusgiantoro atau pun karena birokrasinya terlalu
panjang
> >> seperti yang dipermasalahkan Kurtubi, tetapi karena adanya
pencatatan yang
> >> tidak apa adanya, ungkapnya dalam konfrensi pers tolak kenaikan
harga BBM
> >> dan tolak liberalisasi sektor migas Kamis (15/3) siang di Kantor
DPP
> >> Hizbut Tahrir Indonesia, Crown Palace Jl Soepomo, Tebet, Jakarta.
> >>Salah satu buktinya, lanjut dia, kasus penggelapan sumur minyak yang
> >> dikelola Petrokimia di Provinsi Jambi. Jumlah sumur minyak
Petrokimia di
> >> Provinsi Jambi berdasarkan catatan BP Migas berjumlah 30 sumur.
Kemudian
> >> Pemda Jambi melakukan investigasi sendiri ternyata ada 91 sumur.
Berarti
> >> ada 61 satu sumur yang tidak tercatat.
> >>Daryoko pun menyakan temuan Pemda Jambi ini bisa dijadikan langkah
awal
> >> untuk menemukan jawaban mengapa sejak berlakunya UU 22 tahun 2001
itu
> >> lifting minyak, jatuh ke kisaran 800-900 ribu barel perhari padahal
> >> sebelumnya sekitar 1.6 juta barel perhari.
> >>Itu baru satu kontraktor bagaimana dengan kontraktor lainnya seperti
> >> Chevron, Total, Petronas dan lainnya? tidak menutup kemungkinan
kontraktor
> >> lainnya juga berbuat demikian. Dan itu kejadian di Jambi dan tidak
menutup
> >> kemungkinan di daerah lainnya pun terjadi modus serupa,
prediksinya.
> >>Berdasarkan UU yang meliberalisasikan sektor minyak dan gas
tersebut,
> >> Pertamina di sejajarkan dengan kontraktor migas swasta dan asing.
Karena
> >> sejajar, Pertamina tentu saja tidak memiliki kewenangan untuk
mengawasi
> >> sumur yang dikelola para kontraktor itu. Maka dibentuklah BP Migas
untuk
> >> melakukan pengawasan.
> >>Tetapi BP Migas itu pada faktanya hanya mencatat laporan dari
kontraktor,
> >> tidak mengawasi! Berbeda dengan Pertamina yang memiliki inspektor
pada
> >> setiap sumur minyak, ungkapnya.
> >>Maka, sangat dimungkinkan, fakta sebenarnya produksi minyak itu
tidak
> >> menurun, tetapi yang dilaporkan ke BP Migas sebagiannya saja. Jadi
bila
> >> produksinya tetap 1,6 juta barel maka ada sekitar 800 juta barel
> >> digelapkan.
> >>Bila satu barel harganya US$ 100 (kurs Rp 9000) maka sekitar Rp 720
milyar
> >> hilang setiap hari! pungkasnya.(mediaumat.com, 16/3/2012)
> >>
> >>Salam,
> >>Asep
> >>
> >>
> >
> 
>
------------------------------------------------------------------------
--------
> PP-IAGI 2011-2014:
> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
>
------------------------------------------------------------------------
--------
> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
> Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir
pengiriman abstrak 28 Februari 2012.
>
------------------------------------------------------------------------
--------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> For topics not directly related to Geology, users are advised to post
the email to: o...@iagi.or.id</mc/compose?to=o...@iagi.or.id>
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
limited to direct or indirect damages, or damages of any kind
whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of
or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing
list.
> ---------------------------------------------------------------------
> 
> 

 

Kirim email ke