Resend

 

From: HL Ong [mailto:o...@gc.itb.ac.id] 
Sent: Wednesday, April 18, 2012 9:15 AM
To: 'iagi-net@iagi.or.id'
Subject: RE: [iagi-net-l] Data Data Data !!!

 

Rekan-rekan IAGI,

 

Memang data merupakan sumber dari semua kegiatan kita sebagai geoscientists. 

 

Penyebab utama adalah karena sistim monopoli pengolahan data Indonesia yang 
diberikan kepada satu perusahaan. Lihat saja pompa bensin Pertamina yang 
sekarang bersih dan efisien karena adanya competition dari Shell, Total, 
Petronas, dsb. Lihat bandara Internasional Soekarno-Hatta pintu gerbang Negara, 
dimonopoli oleh perusahaan Negara, Angkasa Pura, kacau dan kumuh.

 

Penyebab kedua adalah sistim tender data dan core storage setiap 1-2 tahun 
menyebabkan potensi kehilangan data dan kerusakan core pada waktu pengangkutan 
ke perusahaan pemenang. 

 

Maaf jika tidak berkenan.

 

HL Ong  

 

 

 

From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: Wednesday, April 18, 2012 6:14 AM
To: Iagi
Subject: Re: [iagi-net-l] Data Data Data !!!

 

Apakah data yang diolah dengan sw jadul tidak dpt di ubah, sehingga dpt dibaca 
dgn sw yang baru?

Pertanyaan tadi muncul, sungguh sangat disesalkan bila data itu tidak berguna 
krn tidak terbaca lagi. 

Apakah tidak ada "penerjemah" yang dapat mengubah "bahasa" yang berlaku dulu ke 
bahasa sekarang, yang umum dipakai?

Salam.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

  _____  

From: Harry Kusna <harryku...@yahoo.com> 

Date: Tue, 17 Apr 2012 10:02:24 -0700 (PDT)

To: iagi-net@iagi.or.id <mailto:iagi-net@iagi.or.id%3ciagi-...@iagi.or.id> 
<iagi-net@iagi.or.id>

ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> 

Subject: Re: [iagi-net-l] Data Data Data !!!

 

Setuju dengan Pak Avi, 

Ke depan mari kita benahi data2 ini untuk kebaikan negara kita.

 

Di salah satu perusahaan yang saya tahu, bagian data management itu selain 
menangani data, juga menangani::

-  Software karena data berkaitan dengan aplikasi yang digunakan, jadi s/w 
harus diarahkan, akses data melalui s/w harus diatur, lalu lintas data di 
jaringan harus juga di jaga. 

-  Hardware karena s/w yang menghasilkan/menggunakan data akan running di atas 
platform/hardware, yang juga harus di arahkan, untuk masa depan data juga.  
Jangan sampai data yang dihasilkan sekarang, sebentar lagi tidak bisa dibaca 
lagi, karena development-nya secara h/w arsitektur sudah akan diterminate.  

-  Training yang menyangkut support kpd user dlm pemakaian aplikasi (s/w) dan 
h/w, pengarahan kepada user dlm hal standarisasi, pengawasan kepada user agar 
standard dan prosedur diikuti sehingga data2 aman2 dan terjaga kelangsungannya 
dengan baik.  Data2 harus bisa saling bicara dan untuk itu, kuncinya adalah 
standarisasi yang sudah harus disusun jauh2 untuk kepentingan ke depan.

 

Jika hal2 tsb di atas akan diadopt di kita, maka yang diperlukan untuk 
menangani bagian data management,  selain Geoscientist,  juga orang2 dari 
disiplin lain, seperti misalnya Informatika.    

H/w dan s/w untuk GG&E yang saya lihat, tidak disatukan dengan bagian IT 
lainnya, karena penggunanya yang terbatas, dan keamanannya yang harus 

dijaga.  

 

Demikian sekedar berbagi dari saya  untuk kemajuan kita bersama.

 

Wassalam,

HK

 

From: rakhmadi avianto <rakhmadi.avia...@gmail.com>
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, April 17, 2012 4:16 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Data Data Data !!!

 

Mungkin ngga data malah ilang di Migas karena:

1. Migas tidak punya storage yg kompatibel dg KPS saat terima data
2. Petugas di PND atau apa yg dulu, kurang terlatih, shg data yg mestinya 
penting jadi tidak terurus.

Pengalaman pribadi: 
Pernah beli data dari PND, seismic 2D yg di dapat lain sama sekali dg data yg 
ada di sekitarnya, misalnya antiklin sederhana menjadi highly faulted dsb, 
memang terus di kembalikan tapi kan mestinya data Storage itu menyimpan data yg 
bener.

Th 1990-1992, saya jadi Wellsite Supervisor di jaman Mobil Oil Indonesia, yg 
tugasnya antara lain menjembatani pengemablian data ini, seingat saya data 
diserahkan komplit, 2D seismic post akusisi dikirim yg brute stack dan final 
migration, log juga begitu, malah lengkap dg log analysisnya, nah itu Mobil 
Oil, saya kira kompeni yg lain juga begitu.

Kedepan:
Ga usah pointing finger, mari kita benahi masalah data ini

KLISE koq Malaysia bisa, Indonesia kok ngga?

Ayo bertindak sesuai dg kemampuan masing masing

Salam
Avi 0666
Merdeka ..... ups belum ya?

2012/4/17 Parvita Siregar <parvita.sire...@salamander-energy.com>

Mas Andang,

 

Wah, kami di Salamander juga mengalami hal yang sama.  Previous operator 
(Unocal) sepertinya mengembalikan lognya hanya sampai 12 ¼” sedangkan yang 8 ½” 
tidak ada.  Checkshot tidak ada, mudlog tidak ada.  Sedangkan seharusnya tugas 
Migas via PND dibantu oleh BPMIGAS (yang juga pas close out AFE meminta data 
lengkap hasil log) untuk melengkapi kekurangan2 ini.  Saya juga tidak mengerti 
bagaimana sistem controlnya, seharusnya BPMIGAS pas pengembalian data mengecek 
data2 yang dikembalikan karena mereka kan mengawasi dan tahu log2 apa saja yang 
diacquire.  Saya menilai bahwa kinerja dalam hal data masih sangat menyedihkan 
di negara ini.  Sorry to say.  Moga2 kritik ini bisa jadi cambuk MIGAS untuk 
lebih ketat terhadap oil2 compnany dalam meminta kembali data yang menjadi hak 
negara.

 

Parvita

Salamander Energy

 

 

 

From: Andang Bachtiar [mailto:abacht...@cbn.net.id] 
Sent: Tuesday, April 10, 2012 2:57 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Data Data Data !!!

 

Baru saja mendengarkan keluhan dari CEO satu perusahaan KKKS yg mendapatkan 
award blok dr pemerintah 2 tahun lalu yg di dalamnya harusnya ada data 10 sumur 
eksplorasi, beberapa ribu km seismik 2D dan 3D, dan banyak sekali laporan2 
studi. Ternyata hanya data 7 sumur yg ada, itupun ada data log-nya yang 
dipotong di zone yg di-DST. Kemudian sebagian data seismik 3D-nya nggak 
terlacak entah di mana. Belum lagi puluhan laporan akuisisi dan studi2 yg hanya 
tinggal beberapa biji. Padahal blok tersebut baru saja dikembalikan ke 
pemerintah 3 tahun yg lalu. Kalau ingin mendapatkan data2 lengkapnya kayaknya 
mrk harus beli lagi resmi di PND ataupun di pasar2 gelap dalam dan luar negeri. 
Apa yg sebenarnya terjadi? Dimana kewibawaan peraturan dan sanksi ttg data2 
migas yg selalu digembar-gemborkan "suci"? Lha wong kontraktor mengembalikan 
data gak lengkap atau terpotong2 aja nggak ada aksi; atau mungkin justru 
“penggelapan”-nya terjadi setelah data kembali? Ayolah, kita mulai serius dan 
tegas dari data ini!!! Bagaimana mungkin bermimpi dapat temuan cadangan2 
raksasa lagi kalau ngurusi data saja pemerintah berantakan dan sama sekali 
nggak ada sanksi atas keteledoran2 semacam ini!???

 

Salam

ADB - 0800

 

 

Kirim email ke