Pak Ong yang baik,
Trimakasih atas analisis nya yang tajam. Saya faham sekali apa yg dimaksud,
yang saya prihatinkan adalah para pengambil keputusan di atas, setiap
kebijakan seharusnya diikuti oleh pendukung yang lain, misalnya dengan
menaikkan harga beli PLN thd uap geothermal, jangan langsung diadu dengan
harga HC, ini namanya ekonomi super liberal yang saya yakin "belum cocok"
dengan kondisi rakyat kita. Kita perlu negarawan handal, bukan politikus
jagoan yang jago menipu dan memanipulasi rakyat. OK kalo memang wacana nya
ekonomi liberal murni, ambangkan saja harga BBM sesuai pasar global, berani
enggak pemerintah kalo dampaknya gejolak social bahkan mungkin "chaos"?
Kenapa memungkinkan untuk manaikkan harga uap geothermal? Karena
kelebihan-nya yang tidak dipunyai HC, yaitu: renewable, green environment
(mengurangi emisi karbon), lebih ramah lingkungan (tidak pernah ada kasus
"lumpur Lapindo", tumpahan minyak dari kapal tanker, dsb). Uangnya dari mana
untuk menambahkan harga pembelian uap geothermal, ya harus disubsidi
pemerintah dong, mau enak kok gk mau bayar? Jangan semua dibebankan ke PLN
ataupun para investor. Dengan demikian geothermal akan kompetitif dan saya
yakin akan berkembang pesat. Dampak positif nya akan besar sekali. Kuncinya:
subsidi pemerintah itu tadi.
Salam hormat, sehat2 to Pak Ong? Puji Tuhan.
Yatno

-----Original Message-----
From: Ong Han Ling [mailto:hl...@geoservices.co.id] 
Sent: Tuesday, July 31, 2012 7:36 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

Rekan dosen Pak Yatno,

Keluhan Anda: "Pengalaman saya, esplorasi di geothermal tendernya murah
sekali, bayangkan, wellsite geologistnya standard harganya (fee) gak ada 1/3
fee utk wellsite geologist di HC, padahal kerja fisiknya jauh lebih berat".

Saya akan coba terangkan kenapa harga tender Anda cuma 1/3 fee untuk migas.

Kalau Anda eksplorasi atau produksi minyak di Indonesia, Anda bisa jual
minyak tsb. dengan harga internasional, $100/bbl kemana saja didunia ataupun
dijual ke Pemerintah. Kalau dijual ke Pemerintah, Anda juga akan dapat
$100/bbl. Lalu Pemerintah jual ke PLN dengan harga $35/bbl. Beda
$65/bbl.adalah subsidi yang diberikan Pemerintah kepada PLN. Umpama Anda
sekarang menemukan lapangan Geothermal. Uap Geothermal tidak bisa dijual
keluar negeri. Satu-satunya langganan adalah PLN yang mempunyai monopoli.
PLN tentu saja cari harga paling murah. PLN bisa beli solar atau BBM dari
Pemerintah yang disubsidi dengan harga $35/bbl. Jadi harga uap geothermal
yang secara energi equivalent $100/boe, hanya mau dibeli oleh PLN dengan
harga paling tinggi $35/bbl. Artinya perusahaan Geothermal hanya dibayar $35
atau kira-kira 1/3 untuk energi yang setara (energy equivalent dalam BTU
umpama) dengan $100/bbl. Jadi untuk wellsite Anda akan dibayar hanya 1/3-nya
dibandingkan kalau Anda menanggulangi HC.

Bandingkan dengan umpama dengan Korea atau Jepang yang impor crude dengan
harga $100/bbl. Pemerintah mengenakan pajak 100%, dan dijual ke masyarakat
menjadi $200/bbl. Segala macam alternative energy, termasuk geothermal, jika
harganya bisa mengalahkan $200/boe, akan dikembangkan. Bahkan kalau bisa
renewable dan green seperti Geothermal, Pemerintah Jepang dan Korea, akan
menambah 10%, hingga harganya menjadi $220/bbl. Menemukan energi dengan
harga $220/boe pun tidak mudah dan mereka harus berjunkil balik.   

Jadi perusahaan Geothermal Indonesia sebenarnya adalah perusahaan "super"
yang harus melawan harga subsidi $35/boe, dimana perusahaan Jepang/Korea-pun
tidak bisa. Satu-satunya jalan adalah mencari geothermal yang "super", yaitu
yang dekat dengan jaringan listrik, dekat dengan pemukiman, bersih sekali
(tidak ada endapan carbonat atau silikat, ataupun gas H2S, Hg, dll.), dry
steam, pembuangan air gampang, dsb. Dan juga tenaga murah. 

Indonesia untuk menarik investor mempunyai kecenderungan untuk membanggakan
diri tentang besarnya cadangan Geothermal. Brosur yang diterbitkan ESDM
menyebutkan bahwa 40% geothermal dunia ada di Indonesia dan baru terambil
5%. Memang pada waktu awal-awal promosi Geothermal kita bisa mengatakan
demikian, bahwa Geothermal di Indonesia adalah "under-developed". Ini supaya
menarik banyak investors. Namun sekarang, setelah 30 tahun sejak Geothermal
Kamojang ditemukan, banyak investor bertanya balik. Kalau  berlimpah, kenapa
Geothermal yang dipromosikan dengan gencar oleh Pemerintah sebagai renewable
dan green, tidak bisa berkembang dan baru 5% yang terambil? Apakah policy
kita keliru? 

Semua alternatif energy di Indonesia, termasuk angin, waves, matahari, tide,
biofuels, geothermal, dsb. sukar berkembang. Mereka harus bertanding dengan
energy murah BBM yang disubsidi. Dirjen Alternative Energy ESDM yang baru
didirikan dua tahun yang lalu harus betul-betul berinovasi mengingat subsidi
BBM di Indonesia terbesar diantara negara-negara Australasia. Dalam ceramah
saya tentang cara menaggulangi subsidi didepan IAGI, saya jadikan
"Alternative energy" sebagai prioritas terakir, yaitu nomer 11.    

Moga-moga keterangan singkat ini bisa menerangkan mengapa Anda harus
mengambil fresh graduate untuk proyek well site Anda. Lupakan mutu??

Salam,

HL Ong

-----Original Message-----
From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
Sent: Monday, July 30, 2012 2:58 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

Yaitu Pak Ong, kebijakan yang sering tidak diimbangi dengan sarana/
prasarana yang memadai.
Pengalaman saya, esplorasi di geothermal tendernya murah sekali, bayangkan,
wellsite geologistnya standard harganya (fee) gak ada 1/3 fee utk wellsite
geologist di HC, padahal kerja fisiknya jauh lebih berat, sehingga sulit utk
mencari wellsite geologist yang capable, terpaksa saya harus merekrut fresh
graduate sambil didampingi seniornya. Ini sekedar contoh kecil.
Salam,
Yatno

-----Original Message-----
From: Ong Han Ling [mailto:wim...@singnet.com.sg]
Sent: Tuesday, July 10, 2012 3:54 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

Sdr. Shofiyuddin,

Geothermal Indonesia tidak mungkin berkembang karena adanya subsidi BBM. PLN
juga harus menghemat dan akan membandingkan harga geothermal dengan harga
migas atau batubara. PLN cenderung mengunakan migas yang jauh lebih murah
karena mendapat subsidi. Geothermal yang sekarang bisa berkembang di
Indonesia hanyalah Geothermal yang premium seperti: dekat dengan gardu
listrik, dry stream (ump.Kamojang), lean gas (low H2S), low carbonate
(scaling), low silicate (scaling), tidak ada gas racun seperti Hg, lokasi
dekat daerah yang membutuhkan, listrik belum ada, dsb. Begitu geothermal
agak kotor seperti mengandung silica atau sour gas (Dieng), umpamanya, perlu
dibersihkan dan harga akan naik dan tidak ekonomis.

Setelah 10 tahun beroperasi, Pemerintah dua tahun yang lalu menaikkan harga
geothermal menjadi sekitar 9.6 cent/kwh. Inipun masih terlalu rendah. Waktu
diadakan tender setahun yang lalu hanya Pertamina yang ikut tender dan
mendapatkan beberapa daerah baru. Swasta tidak ada karena mereka menganggap
harga terlalu rendah, paling tidak mereka minta 12 cent/kwh.(Note: Swasta di
Flores ikut tapi ini adalah BUMD). Pemerintah tidak rela memberikan swasta
keuntungan yang memadai. PLN tetap lebih untung kalau beli diesel ataupun
gas yang disubsidi ketimbang geothermal.

ESDM gencar promosi geothermal. Setiap tahun diadakan World Geothermal
Congress di Bali disponsori oleh Pemerintah. Indonesia selalu mendengungkan
bahwa 40% potensi geothermal dunia ada di Indonesia. Benar potensi tinggi
tetapi kalau harus bertanding dengan harga diesel dan gas yang disubsidi,
sukar bagi PLN memilih Geothermal energi, kecuali Geothermal premium seperti
diuraikan diatas.

Bagaimana diluar negeri. Di Eropa, harga BBM dikenakan pajak sampai 300%.
Jadi segala sesuatu yang bisa mengalahkan BBM plus 300% akan bisa
dikembangkan dan dijadikan energi. Umpama di Paris basin, geothermal low
enthalpy, temparaturnya hanya 50 derajat celcius. Tapi mereka bisa di
manfaatkan untuk memanaskan gedung-gedung waktu musim dingin. Untuk
mengalahkan harga BBM plus 300% mudah. Demikian juga geothermal di Filipina
dan Jepang, harus melawan energi impor migas yang dikenakan pajak tinggi.
Selain itu untuk renewable energy Pemerintah biasanya memberikan insentif.
Geothermal di California sampai sekarang pun masih mendapatkan tax break dan
VAT (Pajak Penambahan Nilai) dibebaskan.

Di Indonesia renewable energy seperti Geothermal sangat dianjurkan
Pemerintah tetapi harus melawan BBM yang disubsidi atau melawan BBM minus
50%, bukan melawan BBM plus 300% seperti yang terjadi di luar negeri.

Moga-moga keterangan singkat ini berguna bagi Anda.

HL Ong.



-----Original Message-----
From: Shofiyuddin [mailto:shofiyud...@gmail.com]
Sent: Tuesday, July 10, 2012 9:31 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru

Pak Ong. Menarik sekali.
Kalau boleh saya bertanya tentang hal sepele, kenapa kita tidak
mengembangkan energy panas bumi yang jelas jelas di depan mata?
renewable, berlimpah sepanjang volcanic belt. begitu juga energy gelombang
yg melimpah ruah sepanjang pantai selatan?
kenapa ya?

2012/7/10 Ong Han Ling <wim...@singnet.com.sg>:
> Rekan-rekan IAGI,
>
>
>
> Terima kasih atas usulan Sdr. LL untuk merubah judul menjadi 
> "Menghadapi kenaikan permintaan energi dan pembengkaan subsidi BBM: 11 
> prioritas yang komprehensif". Judul yang menarik dan akan saya pikirkan.
>
>
>
> Saya ingin menarik perhatian anggota IAGI terhadap subsidi yang 
> sekarang out of control. Koran Business Indonesia tgl. 6 Juli, 2012 
> menulis bahwa untuk semester-1, 2012, subsidi BBM mencapai Rp.88,9 
> trilliun. Padahal untuk semester-1, 2011 subsidi hanya Rp.41,6 
> triliun. Jadi tahun ini subsidi mengalami kenaikan lebih dari 100% 
> meskipun Pemerintah melakukan segala upaya untuk membendungnya.
>
>
>
> Sekarang produksi migas dengan subsidinya, tidak lagi menyokong tetapi 
> telah mengerogoti APBN. Sekarang  Industri migas sudah mulai disokong 
> oleh industri lain. Pelaku Industri migas dan mineral yang relatip 
> tinggi benefitnya harus disubsidi oleh industri yang relatip lebih 
> miskin. Hal ini tidak sustainable dan gaji kita harus diturunkan.
>
>
>
> Memang alternatif energi banyak sekali. Shale gas salah satu. Sekarang 
> di US mulai shale oil di Texas dan  Dakota. Tenaga nuklir, oil shale, 
> dsb.,adalah hal-hal yang belum kita teliti dan hayati. "The grass 
> always looks greener on  the other side". Selain itu, time frame tidak 
> cocok. Yang kita perlukan adalah sekarang. Realitas adalah bahwa 
> eksplorasi migas conventional ke first production rata-rata 10 tahun.
> Untuk mencapai ke significant production ditambah 3 tahun lagi. Jadi 
> yang conventional saja sudah 13 tahun, apalagi yang unconventional 
> seperti unconventional gas, EOR, oil shale, shale oil, dsb.
>
>
>
> Mari kita diskusikan bersama untuk mencari jalan keluar waktu kita 
> bertemu tgl. 17 Juli yad.
>
>
>
> Salam,
>
>
>
> HL Ong
>
>
>
> From: leona...@centrin.net.id [mailto:leona...@centrin.net.id]
> Sent: Monday, July 09, 2012 5:21 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
>
>
>
>
> Kalau melihat email Pak Ong, mungkin judulnya lebih pas: "Menghadapi 
> kenaikan permintaan energi dan pembengkakan subsidi BBM: 11 langkah 
> komprensif".
>
> LL
>
> Powered by Telkomsel BlackBerryR
>
> ________________________________
>
> From: "Yudie Iskandar" <yudieiskan...@gmail.com>
>
> Date: Mon, 9 Jul 2012 10:02:00 +0000
>
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
>
> ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id>
>
> Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
>
>
>
> Jadwal tgl 17 juli, sambil makan malam.
> Ini judul dari pak Presiden:
> "Peningkatan kebutuhan energi akan membahayakan : Diskusi persoalam
subsidi"
> YI
>
> "_^
>
> ________________________________
>
> From: Muharram Jaya Panguriseng <muhar...@pertamina.com>
>
> Date: Mon, 9 Jul 2012 09:57:39 +0000
>
> To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
>
> ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id>
>
> Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
>
>
>
> Terima Kasih Cak Syaiful dan Kang Yudie, ditunggu jadwalnya J .
>
>
>
> Salam,
>
>
>
> MJP - 3048
>
>
>
>
>
>
>
> From: mohammad syaiful [mailto:mohammadsyai...@gmail.com]
> Sent: Monday, July 09, 2012 3:17 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
>
>
>
> Om MJP,
>
>
>
> Setahuku, sedang direbus di internal PP IAGI, untuk menentukan waktu 
> yg paling pas agar banyak orang yg ingin hadir dapat terlampiaskan.
>
>
>
> Mungkin om Hari Utomo atau sekjen bisa menjelaskan, biar om MJP nggak
> gatal2 menunggu nih, he..he..
>
>
>
> Salam,
>
> Syaiful
>
> 2012/7/9 Muharram Jaya Panguriseng <muhar...@pertamina.com>
>
> Bapak-bapak Pengurus IAGI,
>
>
>
> Bagaimana dengan tawaran LT dari Pak Ong ini? Kalau jadi saya ingin 
> daftar, mudah-mudahan jadwalnya cocok.
>
>
>
> Salam,
>
>
>
> MJP - 3048
>
>
>
>
>
>
>
> From: Ong Han Ling [mailto:hl...@geoservices.co.id]
> Sent: Wednesday, July 04, 2012 10:45 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
>
>
>
> Rekan-rekan IAGI,
>
>
>
> Si Abah mengusulkan adanya "grand strategy" dalam menanggulangi "net 
> importer crude". Ada yang mengusulkan harus datang  dari G&G sebagai 
> pelaku industri energi yang menghayati persoalannya.
>
>
>
> Saya sejak dua tahun yang lalu telah melakukan penelitian tentang 
> subsidi BBM. Seandainya IAGI berminat saya bisa memberikan lunch talk 
> dengan judul "Sebelas prioritas yang komprehensif dalam  menanggulangi 
> permintaan energi dan kenaikan subsidi BBM yang terus membengkak".
> Saya sanggup setiap waktu untuk memberikan presentasi pumpung 
> persoalannya masih panas dan Pemerintah kelihatannya kehilangan arah.
> Setelah dibahas bersama-sama, mungkin bisa dijadikan sumbangan dari 
> IAGI
kepada Pemerintah.
>
>
>
> Salam,
>
>
>
> HL . Ong.
>
>
>
>
>
> From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com]
> Sent: Monday, July 02, 2012 2:53 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: [iagi-net-l] Kebijakan Wamen yang Baru
>
>
>
>
>
>
>
> Rekan rekan
>
>
>
> Setelah  Wamen Wdjojono yang menjadi Wamen pada saat hot session 
> perihal subsidi BBM , sehingga Alm terpaksa menjadi bumper Pemerintah 
> , maka Pak Rudi memproklmirkan satu hal yang sangat strategis  yi 
> mencegah Indonesia menjadi "net importer energi".
>
>
>
> Suatu tujuan yang sangat strategis dan mulia.
>
> Dalam slogan ini maka ketiga faktor intensifikasi , devirsifikasi dan 
> kenservasi Energi  menjadi satu kebijakan yang satu sama lain harus 
> saling menunjang.
>
>
>
> Karena itu maka mutlak adanya "grand strategY" untuk mencapai hal ini.
>
> Grand Startgy ini jelas bukan suatu strategi yang akan bisa 
> diselesaikan dalam kurun waktu satu
>
> masa pemerintahan.
>
> Jadi harus disusun segera tapi dapat dilaksanakan dalam pemerintahan 
> yang akan datang.
>
>
>
> Para ahli geologi yang merupakan pakar yang kesehariannya mengelola 
> SDA non hayati, tentunya sangat penting untuk mendapatkan informasi 
> bagaimana kebijakan pak WaMen sebagaimana dituturkan diatas.
>
>
>
> Apakah IAGI tidak berencana untuk mengundang Pak Rudi , dan 
> mendengarkan pemikiran pemikiran dasar Beliau perihal "Net Energi
Importer" ?
>
>
>
> Bagaimana ?
>
>
>
>
>
> si Abah
>
> Note : koreksi dari e-mail pertama yang tanpa sengaja terkirim
>
>
>
>
>
> ***** This message may contain confidential and/or privileged information.
> If you are not the addressee or authorized to receive this for the 
> addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based 
> on this message or any information herein. If you have received this 
> communication in error, please notify us immediately by responding to 
> this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) 
> is neither liable for the proper and complete transmission of the 
> information contained in this communication nor for any delay in its 
> receipt. *****
>
>
>
>
>
> --
> Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
> Mobile: 62-812-9372808
> Emails:
> msyai...@etti.co.id (business)
> mohammadsyai...@gmail.com
>
> President Director of
> Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
>
> ***** This message may contain confidential and/or privileged information.
> If you are not the addressee or authorized to receive this for the 
> addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based 
> on this message or any information herein. If you have received this 
> communication in error, please notify us immediately by responding to 
> this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) 
> is neither liable for the proper and complete transmission of the 
> information contained in this communication nor for any delay in its 
> receipt. *****

----------------------------------------------------------------------------
----
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
----------------------------------------------------------------------------
----
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman
abstrak 28 Februari 2012.
----------------------------------------------------------------------------
----
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not
directly related to Geology, users are advised to post the email to:
o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran
anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
information posted on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------


----------------------------------------------------------------------------
----
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
----------------------------------------------------------------------------
----
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman
abstrak 28 Februari 2012.
----------------------------------------------------------------------------
----
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not
directly related to Geology, users are advised to post the email to:
o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran
anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
information posted on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------


----------------------------------------------------------------------------
----
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
----------------------------------------------------------------------------
----
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman
abstrak 28 Februari 2012.
----------------------------------------------------------------------------
----
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not
directly related to Geology, users are advised to post the email to:
o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran
anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
information posted on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------


----------------------------------------------------------------------------
----
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
----------------------------------------------------------------------------
----
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman
abstrak 28 Februari 2012.
----------------------------------------------------------------------------
----
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
email to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
information posted on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------


--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
--------------------------------------------------------------------------------
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.
--------------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke