Pak de avi,
Kalau saja yang kita bicarakan adalah segmen kerak yang kelasnya seumuran
north amerika yang punya tebal sedimen ribuan meter maka bagian nggatuk2
logis opo ora mengenai kontaminasi oceanic oleh cratonic ini boleh kita
jajal.. Sebenarnya banyak puzzle data yang masih jadi pertanyaan terutama
menyangkut rifting makasar ini. Saya masih inget beberapa yang masih jadi
pertanyaan, salah satunya hard evidence dari continuosity strand nya
palu-koro yang digambar nyambung blass dengan rajang line yang digambar di
teluk mangkalihat, namun secara sahihnya bila ada teman2 yang bekerja di
tanjung mangkalihat, dan beberapa kali lihat farm out kumpeni yg jelas2
menunjukkan seismik dengan wide offset di tanjung mangkalihat tidak
menangkap adanya hard evidence dari strand rajang-mangkalihat line?
Overinterpretasi? Wallahuallam.. Di selatan bagaimana? Adang-Lupar? Sejauh
yg saya ingat pun belum ada publikasi langsung yang mendokumentasikan hard
evidence mengenai bukti offset , dan juga sejarah kinematics dari kedua
garis yang banyak diacu sebagai sesar besar ini, dan katanya konon
berkaitan dengan rifting makassar strait....


Salam
Anonim

On Tuesday, September 11, 2012, wrote:

> **
> Kalo asam malah njlimet menerangkan proses SAGging di Makassar strait bro
> Anomim
> Lah Geologi itu kan nggatuk2 ke ora logis ora isin
> Lah tapi segi rasional memang harus di kedepankan, ato mungkin ga
> sebtulnya oceanic crust yg terkontaminasi cratonic crust?
>
> Ok lanjut aku enjoy baca tulisan experiences Geologists
>
> Salam
> Avi
> Bendahara IAGI
> Lagi cari tambahan pemain Golf buat IAGI
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> ------------------------------
> *From: * don dibenedito <don.dibened...@gmail.com <javascript:_e({},
> 'cvml', 'don.dibened...@gmail.com');>>
> *Date: *Tue, 11 Sep 2012 08:31:31 +0700
> *To: *iagi-net@iagi.or.id <javascript:_e({}, 'cvml',
> 'iagi-net@iagi.or.id');><iagi-net@iagi.or.id <javascript:_e({}, 'cvml',
> 'iagi-net@iagi.or.id');>>
> *ReplyTo: * <iagi-net@iagi.or.id>
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
>
> Mohon maaf, ini mungkin hanya pendapat kalangan minoritas.
> Namun sebagai seorang eksplorasionis, saya selalu memposisikan diri berada
> di pihak pesimistis ketimbang overinterpretasi. Data petrochemical rangkong
> satu tersebut, sebenarnya menjelaskan bahwa magma asalnya asam?, atau magma
> asalnya terkontaminasi batuan samping yang asam, atau hasil akhirnya yang
> diinterpretasi bahwa batuan vulkanik yang sitting di basement makassar
> tersebut sudah terkontaminasi sesuatu? Dan mohon koreksi bila pendapat saya
> salah, segregasi lanjut dari magma basa pun banyak menunjukkan produk akhir
> yg membingungkan, sumatera, myanmar, andaman sea mgkn bisa jadi contoh
> (morley et al, 2004; upton, 1999; de smet, lupa tahun berapa).
>
> Kalau mau makin bingung lagi dengan konsep upwelling dan rifting di
> makasar, mohon lihat kembali sumur2 deepwater yg ada disana, merah  besar,
> glam (15000 ft), gendalo, atau di bagian timurnya Silver, dan Bravo nya
> pasang kayu. Apakah benar dari data Bht demikian dapat kita simpulkan
> secara definitif bahwa thermal gradientnya mencerminkan kerak kontinental
> yang menipis. Mengenai rekonstruksi dan beta faktor sendiri, saya tidak
> terlalu yakin dalam aplikasinya, karena seingat saya hingga saat ini pun
> pengguna pemodelan cekungan masih bertanya-tanya mengenai validitas beta
> model mackenzie dan validitas model wapples.
>
> Intinya hanya jangan sampai kita eksplorasionis jadi harus terbawa-bawa
> dengan interpretasi pihak yg punya kepentingan untuk farm out di makassar
> deep water.
>
> Salam
> Anonim
>
>
>
> On Monday, September 10, 2012, Bandono Salim wrote:
>
> **
> Loh selalu bertanya akan jadi pemicu diri sendiri maupun orang lain to Mas?
> biar aku renung2 dulu, betapa kuatnya rifting di barat sulawesi ini, trus
> terhenti dengan sesar naik diutara sulawesi.
> Apkah tidak ada kemenerusan ke arah. Sangata?
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> ------------------------------
> *From: * rakhmadi.avia...@gmail.com
> *Date: *Mon, 10 Sep 2012 09:26:57 +0000
> *To: *<iagi-net@iagi.or.id>
> *ReplyTo: * <iagi-net@iagi.or.id>
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
>
> Piye toh ra ngantel po pak Bandono, secara teori yo gitu spt diterangin
> pak Awang, lan kalo ben mantep mestine jenengan kongkow dg cah Geofisika pak
>
> Suwun
> Avi
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> ------------------------------
> *From: * "Bandono Salim" <bandon...@gmail.com>
> *Date: *Mon, 10 Sep 2012 09:23:06 +0000
> *To: *Iagi<iagi-net@iagi.or.id>
> *ReplyTo: * <iagi-net@iagi.or.id>
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
>
> Terimakasih, jadi pendinginan kerak dan sebagian mantle dapat menyebabkan
> subsidence yang luar biasa dalam dan panjang.
> Sangat berTerimakasih (namun masih tertanya-tanya juga)
> Salam.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> ------------------------------
> *From: * Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com>
> *Date: *Mon, 10 Sep 2012 15:56:00 +0800 (SGT)
> *To: *<iagi-net@iagi.or.id>
> *ReplyTo: * <iagi-net@iagi.or.id>
> *Cc: *Forum HAGI<fo...@hagi.or.id>; Geo Unpad<geo_un...@yahoogroups.com>;
> Eksplorasi BPMIGAS<eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com>
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] BASEMENT SELAT MAKASSAR: AKHIR PERDEBATAN?
>
> Pak Bandono,
>
> Ini permainan thermal vs dinamika kerak dan cekungan. Saat kerak mengalami
> rifting, terdapat mantle upwelling yang naik dan menggerus bagian bawah
> kerak melalui mekanisme mantle delamination, kemudian mengikuti prinsip
> convection cell, thermal ini akan menyebar ke tepi2, sekaligus membawa
> kerak di atasnya dan mengalami rifting. Dengan cara itulah rifting terjadi.
>
> Ketika pemekaran ini berhenti, dan itu terjadi untuk Makassar Straits
> akibat benturan terrane di sebelah timur Sulawesi, yang terjadi adalah
> thermal cooling, downwelling mantle plume, atau thermal subsidence. Mulai
> saat inilah terjadi apa yang namanya sagging - yaitu basin Selat Makassar
> turun dengan drastis mengikuti hilangnya termal. Inilah yang
> menyebabkan bagian tengah Selat Makassar merosot sampai sedalam 2500 meter.
> Pada saat yang bersamaan juga Selat Makassar menerima sedimen sangat tebal
> da
>
>

Kirim email ke