Lanjut Pak Ong,

Ya maaf kalau menurut hemat saya Pak Ong menilai Pertamina dalam environment 
laminer, padahal Pertamina itu bergelut dalam arena yg high turbulent, bahkan 
sejak jaman pak Harto. Kita perlu akademisi baik pak Ong maupun prof RRR bahkan 
para pejabat yg nasionalis membela kedaulatan RI.
Saya coba membandingkan dalam arena bisnis yang berbeda, lihatlah Singapore 
dalam mendapatkan 5 th kedepan hak penyelenggaraan F1. Bandingkan dengan 
Singapura dalam mendapatkan hak penyelenggaraan F1 untuk 5 tahun kedepan 
(sampai 2017). Bernie Electone akhirnya bersedia menurunkan setoran Singapura 
ke management F1. Bernie mengatakan memang dia, orang yang sulit diyakinkan. 
Yang dimaksud dia adalah D. Iswaran Menteri Perindustrian dan Perdagangan 
Singapura. Menurut saya mengapa D. Iswaran tidak mau tunduk pada management F1, 
tidak lain karena Iswaran tidak mau keuntungan finansial untuk Singapura dari 
penyelenggaraan F1 dirampok oleh Bernie Electone dan F1-nya. Ternyata bangsa 
singapura bangsa yang kuat bukan bangsa yang lembek, terlihat bagaimana 
gigihnya mempertahankan kedaulatan ekonominya. Kita perlu mencontoh D. Iswaran 
tersebut dalam membela kedaulatan negaranya. Baik dari akdemisi, pejabat maupun 
komponen anak bangsa lainnya. 


Salam hormat Pak Ong dari murid Pak Ong yang suka usil......


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: aluthfi...@gmail.com
Date: Mon, 24 Sep 2012 06:06:17 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: aluthfi...@gmail.com
Subject: Re: [iagi-net-l] Kuasai 47% Ladang Minyak RI, Tapi Produksi Pertamina 
Cuma Nomor 3


Pak HL Ong Yth.

Sejak kembali ke Pertamina, baru hari ini saya bergabung kembali ke milis 
iagi-net. Melalui tanggapan Rakhmadi Avianto yang asli Madura (gaya 
blak-blakan), saya coba ikut sharing. Terus terang saya belum membaca tulisan 
Pak Ong tentang hal tsb diatas. Saya hanya menyoroti tentang ONWJ (kayaknya ada 
yang missleading). Saya copy lagi apa yg dikemukakan Avianto disusul dengan 
sharing dari saya: "ONWJ wah ini saya juga gemes melihat ini, waktu di Yogya 
sempat ngopi bareng Prof DR Kusuma Dinata di Lobby Hotel Melia Purosani tempat 
PIT IAGI, pak Kusuma dan saya sepakat kenapa Pertamina harus bayar ke BP, 
kenapa ngga ditunggu kontraknya expire baru diserahkan ke Pertamina? Right or 
wrong is my country "MEMANG" lah terus apa dong fungsi NEGARA dalam hal ini. 
Lha wong kontraknya mau habis kok Pertamina di suruh beli, kalau yg beli itu 
perusahaan dari Anggola ya pantas lah ini Perusahaan Negara duit Negara kok 
beli tanahnya sendiri, apa yg salah dg ahli hukum kita? DO NOT GET IT!!!!!!!!"

Sebetulnya Pertamina tidak membeli aset ONWJ (langsung), tetapi Pertamina 
membeli perusahaan yg dijual secara tender di London, nama perusahaan ini "bp 
ONWJ" yg punya interest share di ONWJ kalau tak salah 37%, hasil tender 
Pertamina menang. Setelah handover, Pertamina membalik-nama "bp ONWJ" menjadi 
Pertamina ONWJ (operator ONWJ). Apakah pak Ong belum tahu, bagaimana suasana 
panas di bpmigas waktu itu antara pro dan contra. Kalau belum tahu bisa tanya, 
pasti di bpmigas ada yang tahu, atau alumni2 bpmigas (maaf tak bisa 
didisclose). Kalau belum tahu juga barangkali pak Ong masuk ke bpmigas ibarat 
masuk ke rimba yg belum tahu petanya. Masih soal ONWJ, Kemudian Pertamina 
membeli perusahaan jepang yg bernama "inpex ONWJ", akhirnya Pertamina memiliki 
interest share di ONWJ kalau tak salah 46,..%. Lalu ada yang melaporkan ke KPPU 
(Komisi Pengawasan Persaingan Usaha) bahwa Pertamina monopoli di ONWJ dinilai 
melanggar UU anti monopoli, jadilah Pertamina mondar-mandir ke KPPU, kalau tak 
salah tak terbukti tuduhannya, lucu juga buat Pertamina yang 100% sahamnya 
dimiliki pemerintah RI. 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: rakhmadi avianto <rakhmadi.avia...@gmail.com>
Date: Mon, 24 Sep 2012 10:33:01 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Kuasai 47% Ladang Minyak RI, Tapi Produksi Pertamina
 Cuma Nomor 3
--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
--------------------------------------------------------------------------------
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
REGISTER NOW !
Contact Person:
Email : pit.iagi.2...@gmail.com
Phone : +62 82223 222341 (lisa) 
--------------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke