Pak Ong, Sedikit tambahan, maaf ada yg terlewat terkait "harus minta izin dari dua instansi yaitu dari Pertamina dan dari Pemerintah". Di era bpmigas dipimpin oleh pak RS, kontrak kerjasama (PSC) diamandemen "Pertamina diganti dengan BPMIGAS", jadi "written consent-nya" tidak lagi dimintakan ke Pertamina tetapi ke "BPMIGAS dan Pemerintah"
Salam, Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -----Original Message----- From: "Ong Han Ling" <wim...@singnet.com.sg> Date: Thu, 27 Sep 2012 00:34:08 To: <iagi-net@iagi.or.id> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: RE: [iagi-net-l] Kuasai 47% Ladang Minyak RI, Tapi Produksi Pertamina Cuma Nomor 3 Pak Luthfi, Saya ingin memberi comment terhadap comment Anda karena hanya dengan diskusi kita bisa mendapatkan hasil akir yang terbaik bagi kita semuanya. Perihal contoh untuk Formula 1, Anda jeli dan jitu sekali penglihatannya. Contoh ini sepatutnya kita tiru. Bagaimana kegigihan D.Iswaran, Menteri Perindustrian dan Perdagangan memperjuangkan Singapore sampai sehari sebelum F1. Kita harus belajar dan meniru dari mereka. Iswaran ngotot dengan memberikan argumentasi yang kuat. Ngak tau message apa yang ingin disampaikan oleh Pak Luthfi dengan memasukan ceritera F 1; tapi yang saya tangkap adalah "Jangan gampang menyerah", cari segala macam argumentasi. Sedangkan kita biasanya ngotot "Pokoknya harus..." tanpa memberikan argumentasi yang memadai. Perihal ONWJ yang sahamnya ditawarkan oleh BP di London. Pertanyaan saya adalah, dalam PSC tercantum bahwa jika perusahaan dibeli oleh non-affiliated company maka BP harus minta izin dari dua instansi yaitu dari Pertamina dan dari Pemerintah. Apakah mereka pernah minta izin untuk dilelang secara umum? Kalau waktu itu ingin diambil Pertamina sendiri mengapa diizinkan untuk dilelang? Maaf kalau tidak berkenan. Salam Hl Ong -----Original Message----- From: aluthfi...@gmail.com [mailto:aluthfi...@gmail.com] Sent: Monday, September 24, 2012 1:23 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kuasai 47% Ladang Minyak RI, Tapi Produksi Pertamina Cuma Nomor 3 Lanjut Pak Ong, Ya maaf kalau menurut hemat saya Pak Ong menilai Pertamina dalam environment laminer, padahal Pertamina itu bergelut dalam arena yg high turbulent, bahkan sejak jaman pak Harto. Kita perlu akademisi baik pak Ong maupun prof RRR bahkan para pejabat yg nasionalis membela kedaulatan RI. Saya coba membandingkan dalam arena bisnis yang berbeda, lihatlah Singapore dalam mendapatkan 5 th kedepan hak penyelenggaraan F1. Bandingkan dengan Singapura dalam mendapatkan hak penyelenggaraan F1 untuk 5 tahun kedepan (sampai 2017). Bernie Electone akhirnya bersedia menurunkan setoran Singapura ke management F1. Bernie mengatakan memang dia, orang yang sulit diyakinkan. Yang dimaksud dia adalah D. Iswaran Menteri Perindustrian dan Perdagangan Singapura. Menurut saya mengapa D. Iswaran tidak mau tunduk pada management F1, tidak lain karena Iswaran tidak mau keuntungan finansial untuk Singapura dari penyelenggaraan F1 dirampok oleh Bernie Electone dan F1-nya. Ternyata bangsa singapura bangsa yang kuat bukan bangsa yang lembek, terlihat bagaimana gigihnya mempertahankan kedaulatan ekonominya. Kita perlu mencontoh D. Iswaran tersebut dalam membela kedaulatan negaranya. Baik dari akdemisi, pejabat maupun komponen anak bangsa lainnya. Salam hormat Pak Ong dari murid Pak Ong yang suka usil...... Sent from my BlackBerryR powered by Sinyal Kuat INDOSAT -----Original Message----- From: aluthfi...@gmail.com Date: Mon, 24 Sep 2012 06:06:17 To: <iagi-net@iagi.or.id> Reply-To: aluthfi...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] Kuasai 47% Ladang Minyak RI, Tapi Produksi Pertamina Cuma Nomor 3 Pak HL Ong Yth. Sejak kembali ke Pertamina, baru hari ini saya bergabung kembali ke milis iagi-net. Melalui tanggapan Rakhmadi Avianto yang asli Madura (gaya blak-blakan), saya coba ikut sharing. Terus terang saya belum membaca tulisan Pak Ong tentang hal tsb diatas. Saya hanya menyoroti tentang ONWJ (kayaknya ada yang missleading). Saya copy lagi apa yg dikemukakan Avianto disusul dengan sharing dari saya: "ONWJ wah ini saya juga gemes melihat ini, waktu di Yogya sempat ngopi bareng Prof DR Kusuma Dinata di Lobby Hotel Melia Purosani tempat PIT IAGI, pak Kusuma dan saya sepakat kenapa Pertamina harus bayar ke BP, kenapa ngga ditunggu kontraknya expire baru diserahkan ke Pertamina? Right or wrong is my country "MEMANG" lah terus apa dong fungsi NEGARA dalam hal ini. Lha wong kontraknya mau habis kok Pertamina di suruh beli, kalau yg beli itu perusahaan dari Anggola ya pantas lah ini Perusahaan Negara duit Negara kok beli tanahnya sendiri, apa yg salah dg ahli hukum kita? DO NOT GET IT!!!!!!!!" Sebetulnya Pertamina tidak membeli aset ONWJ (langsung), tetapi Pertamina membeli perusahaan yg dijual secara tender di London, nama perusahaan ini "bp ONWJ" yg punya interest share di ONWJ kalau tak salah 37%, hasil tender Pertamina menang. Setelah handover, Pertamina membalik-nama "bp ONWJ" menjadi Pertamina ONWJ (operator ONWJ). Apakah pak Ong belum tahu, bagaimana suasana panas di bpmigas waktu itu antara pro dan contra. Kalau belum tahu bisa tanya, pasti di bpmigas ada yang tahu, atau alumni2 bpmigas (maaf tak bisa didisclose). Kalau belum tahu juga barangkali pak Ong masuk ke bpmigas ibarat masuk ke rimba yg belum tahu petanya. Masih soal ONWJ, Kemudian Pertamina membeli perusahaan jepang yg bernama "inpex ONWJ", akhirnya Pertamina memiliki interest share di ONWJ kalau tak salah 46,..%. Lalu ada yang melaporkan ke KPPU (Komisi Pengawasan Persaingan Usaha) bahwa Pertamina monopoli di ONWJ dinilai melanggar UU anti monopoli, jadilah Pertamina mondar-mandir ke KPPU, kalau tak salah tak terbukti tuduhannya, lucu juga buat Pertamina yang 100% sahamnya dimiliki pemerintah RI. Sent from my BlackBerryR powered by Sinyal Kuat INDOSAT -----Original Message----- From: rakhmadi avianto <rakhmadi.avia...@gmail.com> Date: Mon, 24 Sep 2012 10:33:01 To: <iagi-net@iagi.or.id> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net-l] Kuasai 47% Ladang Minyak RI, Tapi Produksi Pertamina Cuma Nomor 3 ---------------------------------------------------------------------------- ---- PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com ---------------------------------------------------------------------------- ---- Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. REGISTER NOW ! Contact Person: Email : pit.iagi.2...@gmail.com Phone : +62 82223 222341 (lisa) ---------------------------------------------------------------------------- ---- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. --------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------- PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com -------------------------------------------------------------------------------- Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. REGISTER NOW ! Contact Person: Email : pit.iagi.2...@gmail.com Phone : +62 82223 222341 (lisa) -------------------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. ---------------------------------------------------------------------