Apalagi ada usulan supaya Pertamina sahamnya dijual ke Bursa Efek, jangan-jangan diborong sama CNPC, INPEX atau Quantumnya George Soros.. he he he
Yang paling cocok Supaya Pertamina gak perlu jual saham sebaiknya dibagi dua perusahaan: PT Pertamina Minyak - Urusan Refinery, BBM, Oli.. Kalau nombok ya dari siambil dari Subsidi/APBN pemerintah. PT Pertamina Cari Gali- Urusan Explor dan Exploit.. Pasti mampu untuk membeli blok-blok yang akan expired bahkan ke expansi ke LN. Baru PT Pertamina Carigali dibantu Konsursium Bank BUMN (BtoB) ditanggung prestasinya melesat... Ini hanya lamunan saya kok RUS 1061 From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com] Sent: 26 September 2012 8:59 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Apa itu Perusahaan Nasional (was Revitalisasi Pertamina) Sedikit koreksi rekan. Harap diingat bahwa belum tentu MEDCO , EMP sebagai KKKS dsb yang kelihatannya "nasional" itu adalah dimiliki oleh orang yang berkewarganegaraan Indonesia . Ambil contoh Kangean Energy yag katanya milik EMP , PI - nya 50 % EMP , 25 % Inpex dan 25 % Japex , jadi kalau diberikan ke-perusahaan yang seperti itu maka itu bukan perusahaan Nasional Indonesia. Jadi .................kalau memang spiritnya diberikan kepada atau dikembalikan kepada Negara ya harus kepada perusahaan yang 100 % dimilki oleh NKRI . Boleh PTM atau perusahaan lain yang dibentuk oleh Pemerintah dengan 100 % saham dimiliki dan sahamnya tidak dapat diperjual belikan !!! Sebenarnya saya kurang tahu persis apa definisi-nya Perusahaan Nasional itu dalam dunia yang sangat liberal seperti sekarang. Karena uang itu tidak punya paspor koq . si Abah _____ From: rakhmadi avianto <rakhmadi.avia...@gmail.com> To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 26, 2012 7:45 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Revitalisasi Pertamina was [iagi-net-l] Kuasai 47% Ladang Minyak RI, Tapi Produksi Bener Oki ..... Kalau ngga diserahkan ke Pertamina yg ke perusahaan Oil and Gas yg berbasis Nasional seperti PT Suma Sarana (numpang iklan, ini tempat Avi nyangkul), Medco, EMP, Samudra Energy, Star Energy dsb, atau PT2 Nasional itu suruh ber-konglomerasi. Sebernernya dalam email yg lalu koh Lie Am Sie (baca Ismail), yg merangkap sebagai pembisik di Komisi-7 (jurusan Energy) - S1 (UGM), S2 (ITB), disebutkan bahwa sebetulnya dg Tour pak JW (Men ESDM), Dirjen Evita PhD dan para asistennya ke Paris penyerahan ke TEPI sudah done deal, krn kepergian Men ESDM dan rombongnya itu sudah sifatnya G to G (under cover yah), nah selama ini Mr Triple R cuma mengcover apa2 yg telah di putuskan oleh atasannya. Serangan milis ini memanmg luar biasa dan Alahamdulillah teman2 non PTM dan PTM meskipun sudah pensiun tetap menunjukan bakthinya kepada MERAH PUTIH, terutama saya sampaikan HORMAT SAYA kepada ADB yg dg gagah berani memulai pembahasan ini. Ga rugi saya kecil di mBatu Malang jadi terama gema AREMA dari saya masih dalam masa kanak2 sampai saya udah jadi kakek. Mas ADB, you are the truly varior of modern ERA, mudah2 an MERAH PUTIH terus jaya Ayoo maju terus pantang mundur, rawe rawe rantas malang2 puting, Bandung jadi lautan api untuk memulai perjuangan kita. MERDEKAAAA 2012/9/25 o - musakti <o_musa...@yahoo.com.au> Beg to differ, Saya rasa bukan itu masalah dasarnya. Masalahnya adalah lahan yang sudah expire mesti dikembalikan ke PEMERINTAH dalam hal ini diwakili ESDM. Perkara setelah itu mau diserahkan ke mana atau mau diapakan, itu terserah pemerintah. dengan berbagai pertimbangan tentunya. Amanat UUD adalah bumi tanah dsb dikuasai oleh NEGARA dan dimanfaatkan untuk sebesar-besar kemakmuran RAKYAT. Negara disini tidak selalu identik dengan Pertamina....dalam hal ini saya sependapat dengan pak Ong... Salam Oki