RDP,

Ide yang bagus dan saya sangat setuju kalau "go public" performancenya bisa
digenjot dan bisa menghidar dari rayahan tikus-tikus..  Tapi meningkatkan
performance BUMN kan gak harus go public.. Kalau Pemerintahannya bersih, gak
perlu khawatir adanya intervensi dan tikus to.

Perlu dipertimbangkan masak-masak sebelum betul-betul go public.
Kesalahan kita dalam menjual BUMN spt Indosat, menurut pandangan saya karena
kita kurang cermat dalam menghitung total aset termasuk intangible aset
(goodwill) dan kelemahan dalam mempredeksi future values, pada kondisi
sekarang, asetnya sangat besar tapi ROA rendah.  Bila diconvert menjadi
harga saham akan ada risiko bahwa menjual sahamnya murah apalagi menyangkut
besaran Reserves dan subsurface uncertainties.

IPO negeri kita menganut devisa bebas, besar kemungkinan akan jatuh ketangan
investor asing karena berani menawar tinggi  karena itung-itungan mereka
saham BUMN minyak sangat menguntungkan dalam jangka panjang apalagi pemegang
saham 85% pemerintah gak mungkin bangkrut !! 

Akibatnya Pertamina harus membagi keuntungan/deviden sebanyak 15% dari total
keuntungan, yah kayak keuntungan non-operator PSC split dari asetnya
Pertamina, kalau harga naik deviden yang dibagi ikut naik.. Menurut saya,
banyak sekali yang harus dipertimbangkan sebelum Pertamina Go Public.. 

Kalau Pertamina butuh modal, saya lebih cenderung mengusulkan semacam
Project Fundings ke institusi finansial BUMN/dalam onshore spt Bank,
Asuransi, bahkan Govt Bond/SBI dll,  sehingga keuntungan bisa
sebesar-besarnya untuk rakyat. Kebetulan Menteri BUMN Gus DI senang
terobosan-terobosan. Generator dari Pabrik Kertas Aceh yang nganggur bisa
diberdayakan lagi menjadi IPP, listriknya dibeli PLN.. 

Sekedar memberikan sedikit wacana untuk diskusi.

Ruskamto S NPA 1061

     

 

From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] 
Sent: 26 September 2012 13:15
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Apa itu Perusahaan Nasional (was Revitalisasi
Pertamina)

 

2012/9/26 Ruskamto Soeripto <rsoeri...@yahoo.com>

Apalagi ada usulan supaya Pertamina sahamnya dijual ke Bursa Efek,
jangan-jangan diborong sama CNPC, INPEX atau Quantumnya George Soros.. he he
he


Kalau menurut saya penjualan saham Pertamina di BEJ, sebaiknya hany aebagian
kecil saja (maks 15%), sisanya 85% dimiliki oleh negara. Bahkan 5% saja
mungkin sudah cukup, artinya cukup "mengharuskan sebuah perusahaan
benar-benar "terbuka" (transparant. Semu apembukuan dan audit menjadi
transparant inilah yang saya kira akan lebih "menyehatkan" performance
perusahaan. Partai dan antek-anteknya menjadi tidak mudah menggerogoti aspek
bisnis Pertamina. 

Gambar terlampir jelas menunjukkan bahwa perusahaan yg terbuka (sebagian
dimiliki publik) memiliki performance lebih bagus ketimbang yang 100% milik
negara. Efisiensinya tercermin baik dari $/employee maupun $/BOe
produksinya.

Kalau pingin detil silahkan baca disini :
 <http://rovicky.wordpress.com/2008/03/14/jual-saja-sebagian/> Jual saja
sebagian kecil sahamnya Pertamina di bursa 

RDP
 


-- 
"Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"

Kirim email ke