karbonatnya sendiri sih tidak akan menyerap semua energi seismik-nya.

kendala utama di banyak line seismik di indonesia timur setidaknya ada
2: pertama rough seabed, kemudian horizon lain yang bisa jadi multiple
generator.
rough seabed ini mengakibatkan munculnya diffracted multiple, dan ini
cenderung susah untuk dihilangkan sehingga seringkali signal aslinya
tertutup oleh diffracted multiple ini (susah bukan berarti tidak bisa
yaa...)
horizon lain yang bisa menjadi multiple generator seringkali
terlupakan ketika processor sudah meng-aplikasi-kan algoritma SRME
(surface-related multiple estimation). dikiranya sudah nearly free of
multiple (secara cost-nya lumayan tinggi jadi wajar orang memiliki
ekspektasi tinggi dgn algoritma ini). sialnya, SRME hanya efektif utk
free-surface multiple (multiple dari seabed saja), tidak untuk horizon
lain yang bisa menjadi multiple generator. akibatnya, lagi-lagi sinyal
utamanya akan tertutup oleh multiple ini.

kondisi seperti ini kadang diperparah dengan kedalaman laut dangkal
(shallow water, sehingga SRME praktis gagal utk di-aplikasi-kan).

dengan melihat kondisi seperti ini, konvensional 3D tidak dapat
memperbaiki imaging-nya (ini pendapat pribadi saya yaa...).
untuk bisa benar2 mendapatkan peningkatan imaging yang signifikan
setidaknya perlu wide-azimuth 3D.
kenapa wide-azimuth?
pada kondisi dimana ada rough seabed, energi multiple akan
ter-difraksi ke berbagai arah. Agar 3D SRME bisa benar2 efektif, perlu
cukup coverage di sisi crossline-nya. hal ini yang tidak akan pernah
didapatkan lewat conventional 3D dimana coverage crossline-nya
terbatas sekali.

dari sisi bisnis, cost-nya lumayan gede, mungkin hampir 2 kali dari
conventional 3D, kebayang deh gimana sunk cost-nya.

harapannya sih ada semacam insentif khusus dari pemerintah untuk
pemanfaatan teknologi terkini untuk eksplorasi di Indonesia Timur,
soalnya bukan soal permasalahan yang tidak bisa diatasi tapi mahalnya
membawa teknologi tersebut untuk diaplikasikan di Indonesia.

intinya: 3D setuju tapi bukan yang konvensional.


salam,
paulus





2012/10/30 Minarwan <minarw...@gmail.com>:
> Pak,
>
> Kalau dari sisi seismic imaging, apakah akan lancar-lancar saja dalam arti
> stratigrafi dangkal (batugamping/karbonat?) tak akan menyerap semua energi
> seismik dan mempengaruhi kualitas imaging stratigrafi yang dalam?
>
> Jika 3D seismic tidak meningkatkan kualitas seismic imaging secara
> signifikan, tentunya tak banyak mengurangi resiko kan Pak?
>
> Salam
> Minarwan
>
> http://www.linkedin.com/in/minarwan
>
> El 30/10/2012, a las 08:39, batu gamping <bgamp...@yahoo.com> escribió:
>
> Om Noor
>
> Ini pertimbangan saya tentang perlunya 3D pre drill di daerah ini:
> 1. Data seismik terakhir di daerah ini adalah multiclient oleh FUGRO di
> tahun 2006 yang tentu saja parameternya adalah sangat regional. Stuktur
> segede begini tentu saja sudah berhasil di definisikan oleh multiclient 2D.
> Tetapi definisi patahan 2nya belum dapat di simpulkan secara lebih baik.
> Terus apa gunanya meng akusisi 2D lagi? Menurut hemat saya, 3D akan lebih
> banyak manfaatnya untuk mendefinisikan patahan patahan yang sangat kompleks
> di daerah ini. Kalau patahan nya lebih bisa didefinisikan lebih baik, peta
> strukturnya akan lebih baik juga yang tentu saja akan menambah keyakinan
> kita dalam pemodelan dengan basin modeling dll dsb dst
> 2. Biaya sumur untuk didaerah ini (pre drill prediction) adalah sekitar 140
> jutaan. biaya 3D seismik didaerah ini pada saat itu sekitar 16 jutaan untuk
> seluas 2000 km2 jadi hanya kurang lebih  sepersepuluh biaya sumur. biaya 2D
> akusisi untuk seluas 4000 km adalah sekitar 3 jutaan. Berdasarkan data
> tersebut, saya akan memilih untuk menembak 3D daripada 2D. Dengan data 3D
> penempatan sumur tentu saja akan lebih akurat.
>
> Tentang gagalnya karena faktor lain, setiap ekspolaritionist tentu saja
> mempunyai pandangan yang berbeda beda. Saya dengan senang hati  mendengarkan
> pendapatnya Om Noor, siapa tahu bisa jadi input untuk rencana pemboran kita
> tahun depan
>
> salam Yusak
>

--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
--------------------------------------------------------------------------------
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
REGISTER NOW !
Contact Person:
Email : pit.iagi.2...@gmail.com
Phone : +62 82223 222341 (lisa)
--------------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke