Pak Awang perpindahan antiklin ini sampai pada umur apa? Kalau cuma di Paleosen 
apa gak cuma efek overborden pada lapisan2 yg msh labil?

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: yustinus yuwono <yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com>
Date: Sat, 17 Nov 2012 22:14:27 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: Bls: Re: [iagi-net-l] SEMBURAN LUMPUR-GAS METATU: SEBUAH
 PERULANGAN GEO-HISTORI

Beli aja tanah dekat lapangan minyak yang antiklinnya pindah ke arah tanah
yang kita beli, siapa tahu anak atau cucu kita nanti dapat warisan oil
field.

Salam,
YSY

2012/11/17 Bandono Salim <bandon...@gmail.com>

> **
> Kalau perpindahan aliran pada daerah meander, tidak asing, itu hal biasa
> saja secara geomorfologi.
> Kalau antiklin pindah, itu mungkin karena data baru yang lebih lengkap.
> (Detail mapping oleh mhs S1,S2, S3 maupun oleh perusahaan minyak)
> Salam.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> ------------------------------
> *From: * mufar...@gmail.com
> *Date: *Sat, 17 Nov 2012 12:32:20 +0000
> *To: *<iagi-net@iagi.or.id>
> *ReplyTo: * <iagi-net@iagi.or.id>
> *Subject: *Re: Bls: Re: [iagi-net-l] SEMBURAN LUMPUR-GAS METATU: SEBUAH
> PERULANGAN GEO-HISTORI
>
> Wah menarik sekali perpindahan antiklin ini, jadi data geologi seperti
> seismik bisa jadi gak valid dong ya kalo antiklinnya pindah-pindah dalam
> skala umur manusia?
>
> Kalo benar begitu bisa gawat juga propose drilling disana
>
> Salam
> Razi
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Omantel.
> ------------------------------
> *From: * Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com>
> *Date: *Sat, 17 Nov 2012 17:58:24 +0800 (SGT)
> *To: *IAGI<iagi-net@iagi.or.id>
> *ReplyTo: * <iagi-net@iagi.or.id>
> *Subject: *Bls: Re: [iagi-net-l] SEMBURAN LUMPUR-GAS METATU: SEBUAH
> PERULANGAN GEO-HISTORI
>
> Pak Wildan,
>
> Sayabtak punya info tentang penelitian2 tersebut apakah pernah dilakukan.
> Barangkali kawan2 dari rumpun ilmu kebumian ITS tahu tentang ini, silakan
> untuk menginfokan.
>
> Perpindahan alur sungai Brantas dan akibatnya atas delta Brantas dapat
> dipelajari dari data perbandingan foto2 udara yang diambil beberapa kali
> selama puluhan tahun, kalau ada datanya. Memang data itu akan berguna
> sekali untuk pola sedimentasi sedimen Plistosen-Resen di Selat Madura.
>
>
> Antiklin2 yang saya ceritakan itu pertama kali dipetakan oleh Duyfjes
> (1938) pada Lembar 116 Sidoarjo. Tetapi tak ditemukan info juga tentang
> dinamika pergerakan antiklin2 ini.
>
> Salam,
> Awang
>
>  ------------------------------
> * From: * wpnusant...@gmail.com <wpnusant...@gmail.com>;
> * To: * <iagi-net@iagi.or.id>; Forum HAGI <fo...@hagi.or.id>; Geo Unpad <
> geo_un...@yahoogroups.com>; Eksplorasi BPMIGAS <
> eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com>;
> * Subject: * Re: [iagi-net-l] SEMBURAN LUMPUR-GAS METATU: SEBUAH
> PERULANGAN GEO-HISTORI
> * Sent: * Sat, Nov 17, 2012 6:45:33 AM
>
>   Terima kasih pencerahannya Pak Awang. Nuwun sewu, mau tanya, pernahkah
> ada pengukuran kecepatan perubahan antiklin subsurface tersebut? Pernahkah
> ada yang meneliti mengenai perpindahan delta brantas dan sejauh apa
> transportasi sedimennya?
> Cukup menarik, karena sebagian shallow prospect di madura offshore
> menyatakan bahwa source sedimen berasal dari delta brantas.
>
> Mohon pencerahan lagi.
>
> Salam,
>
> Wildan
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
> ------------------------------
> *From: * Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com>
> *Date: *Sat, 17 Nov 2012 13:00:26 +0800 (SGT)
> *To: *IAGI<iagi-net@iagi.or.id>; Forum HAGI<fo...@hagi.or.id>; Geo Unpad<
> geo_un...@yahoogroups.com>; Eksplorasi BPMIGAS<
> eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com>
> *ReplyTo: * <iagi-net@iagi.or.id>
> *Subject: *[iagi-net-l] SEMBURAN LUMPUR-GAS METATU: SEBUAH PERULANGAN
> GEO-HISTORI
>
> Semburan lumpur-gas yang sedang terjadi di Metatu, Gresik, Jawa Timur
> adalah sebuah perulangan geologi yang pernah juga terjadi di dalam sejarah
> di wilayah regional Gresik dan sekitarnya.
>
> Maret 2012 yang lalu saya membawa sebuah komunitas pencinta geo-histori
> Indonesia, Geotrek Indonesia (GI),  ke Trowulan-LUSI-Bromo. Atas izin dan
> bantuan BPLS, mereka saat itu pernah merasakan berada di tengah-tengah LUSI
> dan berjalan di atas lumpurnya yang telah padat dan kering meskipun belum
> cukup mengeras serta mengumpulkan cangkang2 (fosil) hewan laut berumur 5
> juta tahun yl (Pliosen). Cangkang2 ini adalah bagian materi yang pernah
> disemburkan LUSI sejak enam tahun yl. Sementara itu, jauh lebih ke tengah
> lagi, para peserta dapat menyaksikan LUSI masih menyemburkan lumpur dan air
> hangat-panas dengan uap putihnya. Penelitian terakhir mengindikasi bahwa
> semburan LUSI telah menyatu dengan sistem geotermal-panasbumi Gunung Arjuno
> yang duduk menyaksikan LUSI di sebelah selatannya.
>
> Para peserta GI saat berkunjung ke museum Trowulan pun sempat melihat foto
> di dinding yang bertuliskan Henry Maclaine Pont, ya dia adalah seorang ahli
> pada zaman Belanda yang menggali bekas ibukota Kerajaan Majapahit ini.
> Tetapi ada satu orang lagi yang namanya tak banyak dikenal orang, seorang
> insinyur ahli geohidrologi pada zaman Belanda yang meneliti dinamika
> wilayah Delta Brantas, James Nash. Pont dan Nash membuka mata kita (paling
> tidak saya) akan bagaimana sesungguhnya geologi punya peranan dalam menutup
> kisah Majapahit.
>
> "Inleiding tot het bezoek aan het emplacement en aan de bouwvallen van
> Madjapahit" (Djawa Tijdschrift van het Java Instituut, 171-174) (Maclaine
> Pont, 1939) dan "Enige voorlopige opmerkingen omtrent de hydrogeologie ser
> Brantas vlakte" (Handelingen van 6de Nederlandsche Indische Natuur
> Wetenschappelijke Congres) (James Nash, 1938) adalah dua laporan penting
> kedua ahli tersebut yang menerangkan bagaimana dinamiknya di bawah
> permukaan wilayah bernama Delta Brantas ini. Ini nanti akan berhubungan
> dengan semburan lumpur dan gas metana di wilayah Gresik, juga LUSI yang
> saya terangkan kepada komunitas GI dikelas malam di sebuah rumah di tepi
> kaldera Tengger pada malam berhujan angin Maret 2012.
>
> Menurut Nash (1938), tanah Delta Brantas tidak stabil sebab di bawahnya
> masih terus saja bergerak tujuh jajaran antiklin (lipatan batuan
> mencembung) di tempat dangkal yang merupakan sambungan ujung Pegunungan
> Kendeng yang mengarah ke Selat Madura lewat bawah tanah. Pont (1939)
> menambahkan bahwa di Delta Brantas masih terus terjadi kenaikan dan
> penurunan tanah yang berpengaruh kepada perubahan alur Sungai Brantas.
>
> Daldjoeni (1992) seorang ahli geografi yang produktif menulis buku dan
> pernah menulis tentang Geografi Kesejarahan Indonesia menambahkan bahwa
> bagaimana Majapahit pernah punya pelabuhan Canggu kemudian menutupnya,
> dipengaruhi oleh dinamika Delta Brantas ini.  Mundurnya Majapahit sebagai
> penguasa perairan Nusantara dapat dihubungkan dengan mundurnya fungsi Delta
> Brantas yang didahului rentetan bencana geomorfologis yang dalam buku-buku
> sejarah tidak pernah ditulis. Namun sebagai gejala alami, sejarah mencatat
> beberapa hal sbb di bawah ini.
>
> 1. Rusaknya tanggul-tanggul Sungai Brantas di dekat Wringinsapta yang lalu
> diperbaiki oleh Erlangga pada tahun 1037 Saka (prasasti Kelagyan/Klagen).
> 2. Bencana yang dalam buku Pararaton disebut "banyu pindah" (tahun 1256
> Saka)
> 3. Bencana yang dalam buku Pararaton dosebut "pagunung anyar" (tahun 1296
> Saka)
>
> Penelitian2 selanjutnya (a.l Satyana, 2007) menunjukkan bahwa "banyu
> pindah" adalah berpindahnya secara tiba2 Sungai Brantas karena bergeraknya
> antiklin dangkal  di bawahnya, sementara "pagunung anyar" adalah letusan
> atau semburan gununglumpur Penelitian2 juga telah menemukan bukti2 bahwa
> pernah terjadi beberapa kali kenaikan tanah yang pangkalnya adalah bukit
> Tunggorono di sebelah selatan Jombang lalu menjalar ke Jombatan dan
> Segunung yang akhirnya mengangkat Canggu sehingga Canggu tak bisa lagi
> sebagai pelabuhan. Pengangkatan berakhir di Bangsal, sebuah wilayah di
> sebelah timur Canggu yang dikelilingi oleh bukit2 gununglumpur tua yang
> oleh nama lokal diberi nama: Gununganyar, Denanyar, atau Redianyar
> (semuanya gunungbaru, gunung yang tiba2 terjadi oleh sebuah gununglumpur -
> mud volcano).
>
> Demikianlah kisah yang terjadi dalam sejarah sejak Kahuripan sampai
> Majapahit  sekitar 900-500 tahun yang lalu. Cerita rakyat "Timun Mas" yang
> berkembang pada masa Jenggala, bila dimengerti ceritanya dengan baik,
> sesungguhnya adalah sebuah kisah bernuansa "dichtung und wahrheit"
> (Satyana, 2007) yang menunjukkan bagaimana sebuah gununglumpur terjadi di
> wilayah Jenggala, seperti LUSI sekarang di Sidoarjo. Kabupaten Sidoarjo
> adalah ex wilayah Jenggala. Tempatnya masih sama, Delta Brantas, sekarang
> yang berada di atasnya bukan lagi Kahuripan, Jenggala atau Majapahit,
> tetapi Kabupaten Gresik, Lamongan, Jombang, Sidoarjo juga Kodya Surabaya.
>
> Hukum uniformisme geologi masih berlaku, apa yang terjadi dulu dapat
> terjadi kini, the past is the key to the present, atau the present is the
> key to the past and the future. Wilayah2 tersebut adalah wilayah2 yang
> secara geologi aktif, kaya gununglumpur, juga kaya hidrokarbon. Ada
> kantong2 gas tersebar dangkal di bawah tanah. Kantong2 gas ini  bisa
> diidentifikasi di mana sebarannya bila kita punya data seismik detail.
> Sebaran kantong2 gas ini menyebar ke sepanjang Selat Madura. Ini juga
> sumber energi kalau kita bisa memanfaatkannya.
>
> Semburan lumpur dan gas yang sedang terjadi di wilayah Gresik ini adalah
> semburan yang sama yang selalu terjadi di wilayah ini sejak zaman sejarah,
> bahkan prasejarah. Lama cepat semburan padam akan ditentukan oleh seberapa
> besar tekanan dan volumetrik struktur di bawah tanah, kantong gasnya. Dari
> kedalaman berapa asal lumpur bisa dicek dari fosil2 yang mungkin ikut
> disemburkan. Pencegahan sementara memang baik ditanggul serta gasnya
> dideteksi terus ke sekelilingnya, bagaimana kadar kemudahan terbakarnya,
> juga kemungkinan kandungan gas belerang, H2S yang sering toksik, beracun,
> bila kadarnya tinggi.
>
> Apakah akan seluas dan sekatastrofik LUSI, saya pikir tidak. Data gas,
> air, lumpur yang keluar dari LUSI menunjukkan sumber yang sangat dalam,
> lebih dari 7000 meter, dan aktif bergerak mengikuti suatu patahan, bahkan
> sekarang kelihatannya terhubung dengan sistem geotermal Gunung Arjuno.
> Semakin dalam semakin besar tekanan. Semakin jauh perbedaan tekanannya
> dengan tekanan di permukaan maka semakin lama semburan akan terjadi, sebab
> semburan akan berhenti dengan sendirinya saat tekanan bawah permukaan dan
> permukaan seimbang. Semburan di wilayah Gresik bukan tipe yang sama dengan
> asal semburan LUSI.
>
> Gunung2 lumpur lama dari zaman Kahuripan sampai Majapahit,  LUSI dan
> Metatu ini menyaksikan bahwa Dalaman Kendeng termasuk Delta Brantas di
> atasnya merupakan cekungan elisional yang aktif, juga semburan lumpur
> Bledug Kuwu di aelatan Purwodadi yang telah ada di situ paling tidak ketika
> Kerajaan Kalingga ada di utara Jawa Tengah tersebut pada abad ke-8.
>
> Salam,
> Awang
>

Kirim email ke