Mas Andi

Mungkin tahu nama lapangan/basin yg di pantai timur amerika selatan ? Dan
apakah memang thermogenic atau lebih ke biogenic ?

2013/1/28 Andi AB Salahuddin <a_baiq...@yahoo.com>

> Mas Kartiko, pak Awang:****
>
> ** **
>
> Jika dari yang saya pahami kira-kira begini. Kematangan suatu SR tidak
> semata-mata berhubungan dengan basal HF. Yang lebih penting mungkin malah
> gradient geothermal (GG)-nya. Meskipun HF suatu basin rendah namun jika
> overburdennya didominasi oleh litologi dengan konduktivitas relatif rendah
> semisal shale, akan menghasilkan GG yang relatif tinggi.****
>
> ** **
>
> Dengan demikian, hubungan rasio sukses eksplorasi tidak berhubungan
> langsung dengan posisi prospek kita terletak di atas kerak samudera atau
> benua. Oil/gas fields di pantai timur Amerika Selatan mungkin bisa jadi
> contoh dari temuan migas diatas/dekat dari kerak samudera?
>
> ** **
>
> Mungkin pak Awang dan mas Kartiko bisa mengoreksi/beri pencerahan? ****
>
> ** **
>
> salam,****
>
> Andi.****
>
> --- On *Wed, 1/16/13, kartiko samodro <kartiko.samo...@gmail.com>* wrote:
>
>
> From: kartiko samodro <kartiko.samo...@gmail.com>
> Subject: Re: Re: [iagi-net] BACK TO BASIC # 1 - INDONESIA SECARA UMUM
> BUKAN "ISLAND ARC"
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Date: Wednesday, January 16, 2013, 4:19 PM
>
> Pak Awang,
>
> mungkin di situ memang dilemanya...
> Kalau bekerja di daerah rifting yang aktif maka petroleum system dan
> playnya masih belum ada walaupun heatflownya tinggi. Kalau bekerja di ex
> rifting, petroleum system dan play sudah ada tapi bisa jadi belum matang
> karena heatflownya rendah..tentunya butuh banyak banget sedimen yang bisa
> menjadi overburden untuk mengkompensasi heat flow yg rendah ini kalau mau
> mengejar thermogenic, kemungkinan lainnya ya paling biogenic.
>
> Mungkin Pak Awang ada informasi/contoh di mana kita bisa temukan discovery
> lapangan migas /discovery di daerah basement oceanic ?
>
> Mengenai membedakan seamount dan reef , mungkin Pak Awang ada tip dan
> trick khusus ? Dulu sepertinya pernah dibahas penggunaan magnetik survey
> untuk membedakan seamount dan reef , apakah sudah ada study dan
> pembuktiannya bahwa dengan menggunakan magnetik akan lebih tepat membedakan
> antara seamount dan reef ?
> Sepertinya kalau cuma mengandalkan kenampakan dari seismic sepertinya
> cukup berisiko karena baik seamount atau reef bisa membentuk kenampakan
> yang mirip walaupun di beberapa literatur mengatakan bahwa bentukan dari
> seamount lebih runcing runcing dibandingkan dengan reef.
>
> Salam
>
> Kartiko
>
> walah.....pagi ini hujan kok enggak reda reda..
>
> 2013/1/17 Awang Satyana 
> <awangsaty...@yahoo.com<http://mc/compose?to=awangsaty...@yahoo.com>
> >
>
> Kartiko,
>
> Bila rifting atau spreading terjadi saat ini, kerak basalt akan menjadi
> penanda heatflow tinggi sebab dibentuk oleh thermal uplift dari mantel yang
> naik di kerak benua yang menipis atau spreading. Tetapi bila terjadi pada
> masa lalu, maka sekarang heat flow basalt di ex rifting itu rendah
> termalnya. Sebab saat rifting atau spreading berhenti, digantikan sagging,
> maka thermal subsidence yang terjadi.
>
> Kebanyakan eksplorasi hidrokarbon sekarang terjadi di ex rifting yang
> lama, maka asosiasi dengan kerak samudera dianggap berheatflow rendah.
> Eksplorasi umumnya tidak dilakukan di atas basement kerak samudera. Hanya
> beberapa company saya lihat sekarang masuk ke wilayah2 basement kerak
> samudera seperti wilayah Halmahera, utara Kepala Burung dekat Waigeo dan
> Teluk Cenderawasih, semua targetnya sama: build up reefs umur sekitar
> Miosen. Tetapi harus diantipasi juga bila berasosiasi dengan kerak samudera
> bahwa itu bukan buildup reefs, tetapi sea mounts.
>
> Salam,
> Awang
>
>  ------------------------------
> * From: * kartiko samodro 
> <kartiko.samo...@gmail.com<http://mc/compose?to=kartiko.samo...@gmail.com>>;
>
> * To: * <iagi-net@iagi.or.id <http://mc/compose?to=iagi-net@iagi.or.id>>;
> * Subject: * Re: [iagi-net] BACK TO BASIC # 1 - INDONESIA SECARA UMUM
> BUKAN "ISLAND ARC"
> * Sent: * Wed, Jan 16, 2013 1:01:26 PM
>
>   Pak Awang
>
> Apakah ada hubungan antara jenis batuan pembentuk basement ( basaltic atau
> silisic) akan mempengaruhi heat flow yang akan berpengaruh dengan
> kematangan suatu source rock ? Paradigma yang sekarang berkembang bahwa di
> daerah basement basaltic /oceanic akan sulit terbentuk source rock yang
> matang karena HF yg rendah sehingga explorasi yang berasosiasi dengan
> basement basaltic/ kerak oceanic hampir tidak mungkin ?
>
> 2013/1/16 Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com>
>
>
>
> The basis is the most important thing.
>
> Harus dibedakan dengan jelas antara island arc, yang sering diterjemahkan
> sebagai busur kepulauan dan continental arc, yang padanannya dalam istilah
> geologi bahasa Indonesia tidak biasa kita jumpai. Saya terjemahkan saja
> continental arc sebagai busur benua.
>
> Orang umum menyebut Indonesia sebagai busur kepulauan, baik yang
> menyebutnya itu geologist maupun nongeologist. Menurut hemat saya, ini
> sebuah kekeliruan kalau kita tahu dengan jelas perbedaan kejadian antara
> busur kepulauan dan busur benua.
>
> Island arc atau busur kepulauan adalah jalur gunungapi/volkanik yang
> terbentuk ketika lempeng samudera bertemu dengan lempeng samudera yang
> lain, kemudian yang satu menunjam (subducted plate) miring di bawah yang
> lain, lalu pada lempeng samudera yang tidak menunjam (overriding plate)
> terbentuk jalur gunungapi hasil peleburan sebagian lempeng samudera yang
> menunjam dan mantel di sekitarnya pada kedalaman 100-150 km.
>
> Continental arc atau busur benua adalah jalur gunungapi/volkanik yang
> terbentuk ketika lempeng samudera bertemu dengan lempeng benua, kemudian
> lempeng samudera menunjam miring di bawah lempeng benua, lalu pada lempeng
> benua (sebagai overriding plate) terbentuk jalur gunungapi hasil peleburan
> sebagian lempeng samudera yang menunjam dan mantel di sekitarnya pada
> kedalaman 100-150 km.
>
> Mari kita lihat jalur gunungapi di Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi Barat.
> Jalur gunungapi ini terbentuk di tepi lempeng benua Eurasia, maka pulau2
> Sumatra, Jawa, Bali, dan Sulawesi Barat bukanlah busur kepulauan, melainkan
> pulau2 busur benua, continental arc.
>
> Sementara, jalur gunungapi di Lombok, Sumbawa, Flores, Alor, Wetar sampai
> gunungapi di tengah Laut Banda yang membentuk Busur Banda itu, lalu
> gunung2api di Sulawesi Utara, dan gunung2 api di Halmahera, itulah yang
> sesungguhnya merupakan pulau2 busur kepulauan, island arc, sebab lempeng
> samudera bertemu dengan lempeng samudera di wilayah2 ini.
>
> Apakah penting membedakan secara ketat antara busur kepulauan dengan busur
> benua. Tentu saja, sebab kalau tidak, saya tak akan memerlukan menulis hal
> ini.
>
> Sifat magma busur kepulauan akan cenderung bersifat mafic-intermediate
> atau basa- menengah; tetapi sifat magma busur benua akan cenderung bersifat
> intermediate-silicic atau menengah- asam. Dan perbedaan jenis magma ini
> akan berpengaruh kepada aktivitas gunungapi dan mineralisasi, artinya akan
> punya implikasi ke masalah kebencanaan dan mineral ekonomik. Maka
> membedakannya dengan jelas, dan memahaminya secara mendasar menjadi penting.
>
> Keliru memahami dasarnya, fondasinya, akan runtuhlah semua pemahaman yang
> dibangun di atasnya, sekalipun pemahaman yang canggih. The basis is the
> most important thing.
>
> Salam,
> Awang
>
>
>
>

Kirim email ke