Pak Ketum,

Sebaeknya IAGI punya badan Think Tank yg bisa membahas bahan2 bahasan
seandainya dipanggil oleh badan Pemerintah, baik Extraksi (Migas, Coal dan
Metal), Mitigasi bencana, Perpajangan Kontrak dsb, shg jawaban IAGI bener2
datang dari para pakar yg ada dalam badan IAGI.

Sekedar pemikiran di pagi yg cerah ini, semoga mendapat dukungan dari para
pakar di dalam IAGI

Lam salam tak iya
Avi


On Tue, Apr 23, 2013 at 9:47 AM, <bandon...@gmail.com> wrote:

>  [image: Boxbe] <https://www.boxbe.com/overview> This message is eligible
> for Automatic Cleanup! (bandon...@gmail.com) Add cleanup 
> rule<https://www.boxbe.com/popup?url=https%3A%2F%2Fwww.boxbe.com%2Fcleanup%3Ftoken%3Ds8E09TF3pkpVVv41BGa9ZRmLfPDWWi6nDic7ifj%252Fw7pp5gvld9qa%252FmIRHQAEeTq9zELMM92tKT0xxbdnb01GqptqgF2IbJMKEpDMegR%252BVg2ED1MXzTgCEDzbMIHL4TRsw6iGHM60ydY%253D%26key%3DfhSMhz097IwZHXOl9oydclWxQN8I9aEwz2r%252FCQZ7npY%253D&tc_serial=14004655749&tc_rand=994545910&utm_source=stf&utm_medium=email&utm_campaign=ANNO_CLEANUP_ADD&utm_content=001>|
>  More
> info<http://blog.boxbe.com/general/boxbe-automatic-cleanup?tc_serial=14004655749&tc_rand=994545910&utm_source=stf&utm_medium=email&utm_campaign=ANNO_CLEANUP_ADD&utm_content=001>
>
> **
> Seneng dengarnya pa Ketum. Semoga jadi langkah awal bagi iagi kelingkungan
> birokrasi.
> Powered by Telkomsel BlackBerry(R)
> ------------------------------
> *From: * Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
> *Sender: * <iagi-net@iagi.or.id>
> *Date: *Tue, 23 Apr 2013 09:08:02 +0700
> *To: *economicgeology<economicgeol...@yahoogroups.com>; IAGI<
> iagi-net@iagi.or.id>
> *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
> *Subject: *[iagi-net] Kunjungan IAGI ke Wamen ESDM Susilo Siswoutomo
>
> Dear all anggota ysh,
>
> Semangat Pagi !
>
> Pada hari jumat (sore) pekan lalu PP IAGI dipanggil mendadak Pak Wamen
> ESDM Susilo Siswoutomo, setelah beberapa kali diundur karena kesibukan Pak
> Wamen. Dalam kunjungan ke Wamen ESDM kali ini IAGI diwakili oleh Ketum IAGI
> (Rovicky Dwi Putrohari) dan Ketua Bidang SDA (Singgih Widagdo), sebelumnya
> Pak Wamen memang menginginkan secara khusus mengetahui bagaimana pendapat
> IAGI tentang pengelolaan pertambangan khususnya batubara dalam hubungannya
> dengan ketahanan energi.
>
> Pertemuan ini bersifat informal santai di ruang kerja Pak Wamen, awalnya
> Ketum IAGI menjelaskan selintas tentang organisasi IAGI, peran serta
> kerjasama dengan ESDM yang telah dilakukan selama ini. Termasuk kegiatan
> IAGI dalam berhubungan dengan Pemerintah dan DPR. Pak Wamen yang juga sudah
> berpengalaman dalam industri migas juga sudah sedikit mengenal IAGI juga
> termasuk organisasi-organisasi kebumian lainnya (HAGI, dan PERHAPI). Beliau
> juga menyatakan keinginannya untuk mengadakan pertemuan khusus dengan
> organisasi-organisasi profesi lainnya secara bersama-sama. Dan menyampaikan
> masukan-masukan yang diperlukan ESDM khususnya pengelolaan pertambangan.
> Tentusaja saya jelaskan adanya MGEI salah satu komisi atau anak organisasi
> IAGI yang mengkhususkan dalam bidang pertambangan (geologi ekonomi).
>
> Dalam penjelasan tentang DMO batubara serta pengelolaan tambang secara
> umum, Pak Singgih Widagdo mengingatkan kembali tentang neraca energi di
> Indonesia saat ini dimana minyakbumi memiliki jangka (life time) 18 tahun,
> gasbumi 62 tahun, geothermal sustaiable namun perlu dioptimukan kapasitas
> terpasangnya. Sedangkan gasmetan batubara, shale gas dan shale oil masih
> belum jelasmasih memerlukan research. Walaupun batubara memiliki lifetime
> terpanjang yaitu 93 tahun, hal ini masih perlu dihitung kembali secara
> lebih detail.
>
> Sumberdaya open pit 120 Milyar Ton, sumberdaya underground 41 milyar ton.
> Sedangkan cadangan keseluruhannya hanya 28 milyar ton. Ini memerlukan
> kajian khusu karena cadangan batubara sangat dinamis tergantung dari basis
> perhitungannya diantaranya : faktor koreksi terhadap kedalaman seam
> batubara.faktor koreksi terhadap kualitas batubara.faktor koreksi terhadap
> jarak/infrastruktur terhadap posisi users dan kompetitor serta koreksi
> terhadap harga indeks batubara internasional. Artinya kita masih memerlukan
> kajian khusu sehingga diketahui 'life time' terukur dari sumberdaya energi
> ini.
>
> Selanjutnya dipaparkan juga kondisi produksi batubara yang menyisakan
> persoalan dimana
> - Produksi IUP tidak mudah dikontrol.
> - Masuknya trader besar dengan kekuatan financial dalam pola transaksi
> jual beli batubara.
> - Rencana akuisisi beberapa tambang oleh beberapa importir besar,
> khususnya india. BAHKAN INI MENJADI KEBIJAKAN pemerintah INDIA UNTUK
> MEMANFAATKAN OVERSEAS ENERGY SECURITY.
> - Produksi tahun 2013 dapat mencapai 400 juta mt dan akan terus tumbuh
> paralel dengan pertumbuhan iup operasi produksi.
>
> Selain itu pemanfaatan didalam negeripun juga menyisakan pekerjaan
> tambahan
> - Pertumbuhan pemanfaatan < produksi batubara.
> - Pertumbuhan terbesar terserap oleh pln. Konsumsi batubara baru mencapai
> 125 juta pada tahun 2020 (rupltl pln 2011-2020)
> - Total kebutuhan batubara dalam negeri 2020 (pln dan industri lainnya)
> baru mencapai 50 % dari produksi batubara 2013,  atau sekitar 200 juta mt.
> - Pemanfaatan teknologi coal liquifaction/gasification belum berjalan baik.
>
> Ini sangat jelas memperlihatkan pentingnya Pemerintah untuk mempersiapkan
> kemampuan absorbsi dalam menentukan DMO batubara.
>
> Menyinggung soal pemanfaatan batubara Pak Wamen akhirnya mengundang tokoh
> Geologi ahli batubara Dr Lobo Balia yg saat ini menjadi staff ahli ESDM
> untuk ikut dalam obrolan dan dialog yang lebih akrab.
>
> Pak Wamen-pun juga sepakat untuk melihat Batubara harus ditempatkan
> sebagai energi, sehingga Batubara harus lebih ditempatkan sebagai economic
> booster dibandingkan sekadar revenue driver (seperti ditulis dalam Berita
> IAGI 2012).
> Juga IAGI menyarankan kepada Pemerintah pusat untuk segera memberikan
> indikasi batasan maksimal produksi batubara jauh sebelum investor melakukan
> investasi baru/tambahan. Serta disarankan supaya pertumbuhan IUP operasi
> produksi harus lebih dibatasi (dikontrol) melalui penilaian yang lebih
> detail.
> Sesuai dengan UU no.4/2009 pasal 5 ayat (3) semestinya sudah dapat segera
> diberlakukan pemerintah : ".... pemerintah mempunyai kewenangan untuk
> menetapkan jumlah produksi tiap-tiap komoditas per tahun setiap propinsi. "
>
> Sebagai tindak lanjut IAGI bersama MGEI akan menghubungi Perhapi untuk
> memberikan masukan khususnya bidang pertambangan kepada kementrian ESDM.
>
> Salam Pagi
>
> Rovicky Dwi Putrohari
> Ketua Umum IAGI
>
> --
> "Earth provides enough to satisfy every man's needs, but not every man's
> greed."
> -- Mahatma Gandhi
>
>

Kirim email ke