Rekan

Itulah trik kapitalis ,seorang sekaliber Mdm Jean , sebenarnya TIDAK PATUT 
mengeluarkan statement seperti ini.
Sebagaimana tertulis dalam kontrak , dalm term - nya jelas kpk , kony=tak 
berakhir thn 2017 , tapi sebaliknya Pemerintah RI juga harus jelas menentukan 
langkah langkah yang juga HARUS sesuai dengan kontrak TAPI tanpa mengurangi 
KEWNANGAN- ya sebagai pemilik SDA alam yang berada dalam jurisdiksi NKRI.

Salah satu jalan adalah dengan TETAP menentukan RK/P dari Blok Mahakam agar 
tidak terjadi penurunan produksi atau minimal tidak terjadi kerusakan formasi 
penghasil migasnya.

Bukankah ada seorang VP beasal dari SKK Migas didalam manajemen TOTAL di 
Mahakam ?

Apakah mungkin "kerugian investas" sebagaimana disebutkan oleh Mdm Jean dapat 
"diganti oleh Operator baru (Pertamimna ) , tentu saka bisa asalkan Pertamina 
dilibatkan dalam perencanaan "investasi baru" tsb.

Apakah Pemerintah berwenang ?? Menurut saya kewenangan tetap ada di Pmerintah 
sebagai pemilik SDA berdasarkan Konstitusi UUD - 45.

Kenapa kok ragu ?

si Abah  


________________________________
 From: Dandy Hidayat <dandy.hidayat....@gmail.com>
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Saturday, July 13, 2013 4:39 PM
Subject: Re: [iagi-net] Jero Wacik Beri Sinyal Serahkan Blok Sumur Gas Mahakam 
ke Pertamina
 


Pesan untuk pak Jero Wacik ... Pak Jero tolong bicara sama Jean-Marie 
Guillermo, kan udah dari kemarin dalam kontrak 2017 habis dan kembali ke 
Pemerintah Indonesia, jadi ini blok kembali ke Indonesia.
 
Jadi bukan tiada masa depan yang tak terlihat ... semua jelas dalam kontrak kok 
.. 
 
 "Bagaimana kami harus menjelaskan kepada stakeholder kami bahwa kami
akan berinvestasi dimana di masa depan kami justru tidak terlibat,"
tandas Jean."



2013/7/13 Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>

Jero Wacik Beri Sinyal Serahkan Blok Sumur Gas Mahakam ke Pertamina
> 12 Jul 2013 18:37
>
> Menteri ESDM Jero Wacik memberi sinyal pemerintah akan mengambilalih
>sumur gas Blok Mahakam setelah 2017 dan menyerahkannya ke Pertamina.
>
>
> Perusahaan migas asal Prancis Total E&P Indonesie pun selaku
>pengelola Blok Mahakam sudah meminta kepada Pemerintah Indonesia
>bersedia melepas Blok Mahakam namun dengan syarat ada masa transisi
>selama 5 tahun.
>
> "Total sudah datang kesana, menanyakan nasib Blok Mahakam setelah
>2017 bagaimana, tapi sekarang ini bolanya di kami di pemerintah,
>tunggu dulu, sedang di evaluasi," ujar Jero Wacik ditemui di
>Kantornya, Jumat (12/7/2013).
>
> Namun Jero memastikan dimasa depan perusahaan Indonesia akan
>mengelola sendiri Blok Mahakam tersebut. "Akan dipertimbangkan masa
>transisi proyek Blok Mahakam, harapannya kita bisa kelola sendiri
>dimasa depan dan serah terimanya akan aman," katanya.
>
> Kemarin, Senior Vice President Total E&P Asia Pacific, Jean-Marie
>Guillermo datang menemui Menteri Jero Wacik untuk mempertanyakan
>kelangsungan Blok Mahakam pasca berakhirnya kontraknya pada 2017.
>
> "Total sudah meminta perpanjang kontrak Blok Mahakam sejak 2007, 10
>tahun sebelum kontrak berakhir. Kita sudah ada di pertengahan jangka
>waktu 10 tahun tersebut dan keputusan harus diambil sekarang juga,"
>ujar Jean.
>
> Alasan Total meminta keputusan Blok Mahakam segera mungkin karena
>Total sudah siap dengan investasi sebesar US$ 7,3 miliar sebelum 2017
>untuk melanjutkan upaya menekan laju penurunan produksi.
>
> "Jumlah dana ini cukup besar untuk itu kami butuh perkiraan apa yang
>akan terjadi pada Total setelah 2017 karena pengembalian investasi ini
>baru bisa diperoleh setelah 2017," ucapnya.
>
> "Bagaimana kami harus menjelaskan kepada stakeholder kami bahwa kami
>akan berinvestasi dimana di masa depan kami justru tidak terlibat,"
>tandas Jean.
>
>--
>*--
>"**Control yourself, and you got freedom"*
>

Kirim email ke