Wah itu keahlian ngetung para engkoh dan yahudi. Pasti ada pemecahannya. Asal mau saja. Bbrp pemilik iup digabung buat bikin kilang, supaya ndak terlalu beurat teuing. Di mineral juga akhirnya seperti bikin koperasi smelter lho. Salam koh liam. Powered by Telkomsel BlackBerry®
-----Original Message----- From: <lia...@indo.net.id> Sender: <iagi-net@iagi.or.id> Date: Wed, 31 Jul 2013 08:01:57 To: <iagi-net@iagi.or.id> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Pertamina Lebih Untung Impor BBM Daripada Produksi Sendiri Ibaratnya kalau kita butuh beras , kita import padi saja terus bikin mesin giling sendiri atau langsung saja import beras. Cuma kalau bikin mesin giling sendiri disamping menghasilkan beras kita bisa dapat bekatul, dedak, sekam padi..... Problem dasarnya adalah kebutuhan minyak ( BBM) kita ( diatas 1300 ) lebih besar dari yg bisa kita produksi ( dibawah 900 ), jadi meskipun kita bikin kilang tetap saja minyaknya kita import, oleh karena itu harus ada kepastian minyak mentahnya untuk mensuplai karena spek kilang berbeda beda. disamping itu kalau bikin kilang dan minyak kita impor katanya kurang cucuk , IRR nya kecil , makanya harus terintregrasi dg industri hulunya ( mungkin enaknya para KPS suruh bikin kilang kali ya , sama dg kewajiban pemegang IUP Tambang suruh bikin smelternya , jadi tidaka dala lagi barang mentah keluar NKRI shg efek ekonominya terasakan....) , inilah kira kira kenapa Pertamina ( sbg Perusahaan ) ogah ogahan bikin kilang ( mungkin pertimbangane lebih baik duitnya diinvestasikan untuk peningkatan produksinya kali ya , yg untungnya sudah jelas dari sisi perusahaan ) , mangkanya Pemerintah merencanakan akan bikin kilang dg dana APBN bukan dana perusahaan ( Pertamina) .sebetulnya ada dua perusahaan dari tim teng yg mau ngebangunin kilang ( Saudi Aramco dan Kuwait Petroleum ) namun kabarnya mereka minta insentif fiskal yg cukup tinggi kabarnya minta tax holiday 30 tahun, yaitu gara gara ora cucuk tsb. nek ra salah investasi yg akan ditanamkan mencapai 6 milyar dollar atau 60 T ( mungkin kalau punya uang segitu lbh baik untuk ambil alih Blok Mahakam kali ya........... ) ISM > Yang 5 tahun kan pejabatnya, Pertamina milik negara, jadiii > harusnya ada pemikiran untuk produksi sendiri yang bakalan > dipakai di negara sendiri. Coba kalau lagi kondisi gawat, > abri harus siaga, daaan minyak harus impor. Hehehe mau > apa, segala alat transportasi mandeg. Mau dikasih air hujan > bahan bakarnya?? Salam. Maaf nyelip nii. > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -----Original Message----- > From: Ok Taufik <ok.tau...@gmail.com> > Sender: <iagi-net@iagi.or.id> > Date: Tue, 30 Jul 2013 19:26:47 > To: iagi-net<iagi-net@iagi.or.id> > Reply-To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: [iagi-net] Pertamina Lebih Untung Impor BBM > Daripada Produksi Sendiri Kalau membaca informasi terkait, > bisa saja ditafsirkan ambil jalan pintas terus. > http://m.detik.com/finance/read/2013/07/30/163331/2319254/1034/ > > Pertamina Lebih Untung Impor BBM Daripada Produksi Sendiri > > Rista Rama Dhany - detikFinance > > > Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan, lebih > menguntungkan mengimpor BBM daripada memproduksi BBM > sendiri di kilangnya. Karena itu Pertamina lebih suka > mengimpor BBM. > > Hal tersebut seperti diungkapkan Senior Vice President Feul > Marketing & Distribution Pertamina Suhartoko saat > dihubungi, Selasa (30/7/2013). > "Pertamina lebih untung impor daripada produksi BBM di > kilang sendiri. Harga produksi BBM dikilang sendiri itu > 107% dibandingkan harga BBM impor atau 107% x MOPS," ungkap > Suhartoko. > > Kerugian memproduksi BBM di kilang sendiri terjadi karena > banyak > kilang BBM Pertamina yang berusia tua. > > "Itu karena kilang kita usianya hampir sebagian besar > berusia tua, kilang Balongan yang terakhir kita bangun pada > tahun 80-an," tandas Suhartoko > > > -- > Sent from my Computer® > ---------------------------------------------------- > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact > ---------------------------------------------------- > Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- > (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > ---------------------------------------------------- > Hubungi kami di http://www.iagi.or.id/contact > untuk mendaftar/merubah email Milis IAGI > ---------------------------------------------------- > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to > information posted on its mailing lists, whether posted by > IAGI or others. > In no event shall IAGI or its members be liable for any, > including but not limited to direct or indirect damages, or > damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, > data or profits, arising out of or in connection with the > use of any information posted on IAGI mailing list. > ---------------------------------------------------- ___________________________________________________________ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id ---------------------------------------------------- Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact ---------------------------------------------------- Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti ---------------------------------------------------- Hubungi kami di http://www.iagi.or.id/contact untuk mendaftar/merubah email Milis IAGI ---------------------------------------------------- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. ----------------------------------------------------