KUTIP:
Kepala Dinas ESDM Jateng Teguh Dwi Paryono meminta masyarakat Purworejo
tidak panik. Sebab, lumpur dan gas yang diduga metana dari dalam lubang
sumur itu tidak berbahaya dan tidak beracun.”Itu gas rawa atau metana, jadi
tidak berbahaya. Ini tidak sama dengan lumpur Lapindo atau mud volcano,”
katanya. Menurut dia, Dinas ESDM justru sudah mengembangkan gas rawa
sebagai pengganti elpiji di desa-desa. (H43,B3,H50,J17-59)


Syukurlah Dinas ESDM Provinsi Jateng sudah ada respons.

Rahmawan Helm*
i
*
GeologistNPA3541
GeoUnpad-MIG89
Geotermal.ITB-2011
DisESDM.ProvJabar
+62 853 9542 0580


Pada 6 September 2013 16.39, noor syarifuddin
<noorsyarifud...@gmail.com>menulis:

> blow out skala kecil...
> insya Allah apa yang dikemukakan rekan-rekan geologis di situ sudah
> benar: ini shallow gas pocket saja (gas methane). Mudah-mudahan segera
> "habis" dalam waktu beberapa hari... :-)
>
>
> salam,
>
> On 9/6/13, Isamail Zaini <lia...@indo.net.id> wrote:
> > Suara Merdeka, 6 September 2013
> >
> > Semburan Lumpur Hebohkan Purworejo
> >
> > *     Ketinggian 8 Meter, Keluarkan Api
> >
> > PURWOREJO - Semburan air bercampur lumpur hitam muncul di pekarangan
> rumah
> > warga di Desa Lubang Kidul, Kecamatan Butuh, Purworejo, Kamis (5/9) sore.
> >
> > Semburan lumpur yang menghebohkan warga itu muncul dari proses pengeboran
> > sumur di pekarangan milik Ponco Sumarno (52), warga Dusun Jogomudo RT 2
> RW
> > 1, Desa Lubang Kidul, sekitar tiga kilometer arah selatan jalan raya
> > Purworejo-Kebumen. Dalam waktu cepat, kabar kejadian yang mirip semburan
> > lumpur Lapindo di Sidoarjo itu menyebar.
> >
> > Ribuan warga berbondong-bondong datang untuk menonton. Aparat Polsek
> Butuh
> > mengamankan lokasi dengan memasang garis polisi. Menjelang malam,
> semburan
> > lumpur mulai berhenti. Namun, warga justru semakin cemas karena lubang
> itu
> > mengeluarkan semburan api. Api yang muncul berwarna kuning kebiruan.
> >
> > Sesekali terdengar suara seperti gas keluar melalui lubang yang
> tersumbat.
> > Api tidak stabil, terkadang mengecil, tapi sesaat kemudian membesar
> dengan
> > ketinggian maksimal kira-kira 2 meter. Kepala Desa Lubang Kidul Fahmi Aji
> > mengungkapkan, semburan api itu mulai muncul sekitar pukul 18.30. Hingga
> > semalam belum ada tindakan mengungsikan warga. Namun demikian, pemerintah
> > desa bersiaga untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan.
> >
> > "Kami masih menunggu instruksi Pemkab Purworejo dan analisis oleh pihak
> > berwenang," ujarnya. Pemilik lahan, Ponco Sumarno menjelaskan, semburan
> > lumpur itu bermula ketika ia hendak membuat sumur bor untuk mengairi
> kolam
> > ikan gurami miliknya. "Sumur dibuat saudara saya yang juga tukang sumur
> > bor.
> > Sumur belum jadi, malah keluar lumpur yang menyembur," katanya. Tukang
> > pembuat sumur, Eko Siswanto (37), warga Desa Boto Daleman, Kecamatan
> Bayan,
> > Purworejo menjelaskan, dia mengebor bersama tiga rekannya. Awalnya muncul
> > semburan air kuat yang dikira mata air biasa.
> >
> > Saat pengeboran mencapai kedalaman delapan meter, ada tekanan kuat dari
> > dalam tanah. Akhirnya pengeboran dihentikan, karena mereka menganggap
> sudah
> > menemukan mata air yang besar. Sebelum mengakhiri pekerjaan, Eko berniat
> > menambah kedalaman sumur satu pipa lagi agar cadangan air lebih banyak.
> > Setelah ditambah satu pipa hingga mencapai kedalaman 15 meter, tekanan
> > justru semakin kuat. "Pada kedalaman itu muncul semburan lumpur bercampur
> > air dengan tekanan tinggi.
> >
> > Semburan mencapai ketinggian mencapai delapan meter. Kami belum sempat
> > memasang pipa karena keburu panik dan segera menjauh," bebernya. Kejadian
> > itu segera dilaporkan ke pemerintah desa dan kepolisian. Warga cemas
> > semburan lumpur akan membesar seperti di Sidoarjo. Kades Fahmi Aji telah
> > mendata jumlah warga yang tidak jauh dari sumur itu. Menurut data, jumlah
> > warga di RT2 RW1 yang cukup dekat dengan lokasi semburan 40 KK atau 100
> > jiwa.
> >
> > Camat Butuh Wahyu mengatakan, sampai dua jam semburan lumpur masih kuat.
> > Bahkan tercium bau gas. Ada warga yang mencoba air yang keluar bersama
> > lumpur itu. Rasanya cenderung asin seperti air laut. Wahyu mengatakan,
> > pihaknya sudah melapor kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
> > Purworejo dan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jateng.
> >
> > Tidak Berbahaya
> >
> > Peneliti pada Balai Informasi dan Konservasi Kebumian (BIKK) LIPI Kebumen
> > Ir
> > Chusni Ansori MT menyatakan, secara geologi Kebumen selatan sampai
> > Purworejo
> > termasuk daerah rendahan atau graben.
> >
> > Di dalam tanah tersebut terdapat endapan batu-batuan yang termasuk dalam
> > deretan kipas aluvial Kutoarjo. Menurut Chusni, endapan tersebut berasal
> > dari pantai purba yang secara morfologi merata dan makin meningkat hingga
> > mendekati pantai selatan. Struktur serupa ditemukan di sekitar Bagelen,
> > Purworejo hingga Kulonprogo, DIY.
> >
> > "Bekas rawa-rawa itu juga mengandung batu lempung. Bila ada tekanan
> akibat
> > dibor, seolah ada celah sehingga menyembur keluar," jelas geolog lulusan
> > Fakultas Teknik Geologi UGM itu. Chusni menambahkan, kasus serupa pernah
> > terjadi di Desa Meles, Kecamatan Adimulyo dan Buluspesantren, Kebumen
> yang
> > struktur tanahnya hampir sama, yakni mengandung rawa dan lempung.
> >
> > Biasanya semburan gas rawa itu belum mendekati lapisan gas minyak,
> sehingga
> > dalam tempo setengah hari atau sekitar lima jam akan mati sendiri.
> Mengenai
> > kemunculan api, Chusni menjelaskan, itu merupakan sisa gas rawa yang
> > meletup.
> >
> > Namun, semburan api di Butuh berbeda dari api abadi di Mrapen, Grobogan.
> > Sebab, api di Mrapen sudah mengandung gas minyak. "Tidak usah khawatir
> > karena api itu dalam satu-dua hari akan padam sendiri," tandasnya.
> >
> > Pakar geologi dari UPN Veteran Yogyakarta, Prof Dr Ir C Danisworo MSc
> > mengungkapkan, daerah Kecamatan Butuh pernah dilalui sungai purba yang
> > menyisakan endapan awal batu bara. Sungai itu membawa sisa-sisa kayu dan
> > tanaman purba yang kemudian mengendap di sekitar sungai. Semakin mengarah
> > ke
> > laut membentuk endapan klastik, semakin ke arah darat membentuk endapan
> > lignit.
> >
> > Endapan lignit inilah yang kemudian membentuk batu bara awal. Posisi
> > Kecamatan Butuh yang diperkirakan 15-17 km dari pantai dapat digolongkan
> > sebagai daerah darat. Kepala Dinas ESDM Jateng Teguh Dwi Paryono meminta
> > masyarakat Purworejo tidak panik. Sebab, lumpur dan gas yang diduga
> metana
> > dari dalam lubang sumur itu tidak berbahaya dan tidak beracun.
> >
> > "Itu gas rawa atau metana, jadi tidak berbahaya. Ini tidak sama dengan
> > lumpur Lapindo atau mud volcano," katanya. Menurut dia, Dinas ESDM justru
> > sudah mengembangkan gas rawa sebagai pengganti elpiji di desa-desa.
> > (H43,B3,H50,J17-59)
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > ----------------------------------------------------
> > Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
> > The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention & Exhibition
> > Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/
> > ----------------------------------------------------
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> > ----------------------------------------------------
> > Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > ----------------------------------------------------
> > Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> > Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> > ----------------------------------------------------
> > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
> > In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but
> not
> > limited
> > to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting
> >
> > from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the
> > use of
> > any information posted on IAGI mailing list.
> > ----------------------------------------------------
> ----------------------------------------------------
> Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
> The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention & Exhibition
> Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/
> ----------------------------------------------------
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> ----------------------------------------------------
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> ----------------------------------------------------
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> ----------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
> limited
> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of
> any information posted on IAGI mailing list.
> ----------------------------------------------------
>

----------------------------------------------------

Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)

The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention & Exhibition

Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/

----------------------------------------------------

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

----------------------------------------------------

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti

----------------------------------------------------

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

----------------------------------------------------

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.

----------------------------------------------------

Kirim email ke