2014-04-17 12:01 GMT+07:00 Ben Sapiie <bsap...@geodin.net>:

> Lha, terus siapa yang harus melakukan eksplorasi kalau gitu?
> Mungkin pemerintah? Atau perusahaan kecil? Atau seseorang yang sangat
> idealist sebagai geologist sejati... He..he..he
>

Menarik ulasan Pak Ong tentang fenomena ini. Satu slide dari IHS itupun
juga mengagetkan saya. Kok seolah tidak mengikuti pakem selama ini, dimana
eksplorasi lebih menguntungkan atau "menghemat biaya" dalam dunia EP.

Salah satu penjelasannya barangkali seperti sudah disinggung Pak Ben "Mino"
Sapiie diatas. Perusahaan kecil akan lebih "berani" melakukan kegiatan
eksplorasi. Terutama perusahaan yang sahamnya belum listed di pasar modal.
Perusahaan kecil gagal ngebor, katakanlah biayanya (plus boaya lain)
menghabiskan 15 juta dolar, maka dia hanya kehilangan 15 juta dolar saja.
Tetapi perusahaan besar ketika belum berhasil menemukan dan biayanya yang
sama 15 juta, kemungkinan juga akan mengalami penurunan saham Atau
kerugiannya tidak hanya 15jt saja, tetapi ditambah turunnya harga saham.
Mugkin reputasinya turun, kepercayaan pemilik saham turun.
Apakah begitu ? dan akhirnya perushaan kecil saja yang "berani" eksplorasi,
kalau dapet ya dijual ke perusahaan besar utk dikembangkan.

Yang ada dalam chart IHS, memang bukan pada undeveloped field tetapi
produced (developed) fields.

Ada berita yang cukup menarik dalam dunia pertambangan yang akan listed di
BEI. Saat ini ada akan ada pergeseran peraturan yg berdampak pada
perusahaan yang boleh listing di BEI. Saat ini ada perubahan/kemajuan bahwa
perusahaan tambang yg belum ber-operasi/ produksi akan bisa listing di BEI,
asal sudah memiliki cadangan, telah menyelesaikan BFS dan siap masuk ke
oparasi produksi. Peraturan sebelumnya mempersyaratkan perusahaan harus
sudah profit minimal 2 tahun.

Aturan baru ini hasil/usulan serta Komite bersama IAGI-PERHAPI dalam
membuat draft aturannya.
Brafo MGEI/IAGI !

Salam
RDP


>
> Dalam bisnis hal seperti tidak hanya menimpa urusan oil and Gas.. Sofware
> dan manifactues dan tools juga mengalami. Hal yang sama. Hukum alam dimana
> ikan paus makan ikan kecil.. Beli saja dari pada mikir susah2... (At the
> end eveything about economic).
>
> BS
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> ------------------------------
> *From: * "Ong Han Ling" <wim...@singnet.com.sg>
> *Sender: * <iagi-net@iagi.or.id>
> *Date: *Thu, 17 Apr 2014 09:20:59 +0700
> *To: *<iagi-net@iagi.or.id>
> *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
> *Subject: *RE: [iagi-net] Lebih murah beli ketimbang eksplorasi.
>
>  Bu Pavita,
>
>
>
> Betul sekali GM Anda dulu, acquisisi lapangan minyak jauh lebih murah dari
> pada eksplorasi sendiri.
>
>
>
> Hal ini terlihat dari grafik IHS yang ditayangkan oleh Sdr. Rocvicky.
> Grafik tsb. “F” adalah Cost of Finding dan “D” adalah “Cost of
> Development”, keduanya dalam $/boe. Digrafik tsb. terlihat bahwa selama
> periode 2008-2012, F&D selalu lebih mahal dari pada kalau beli lapangan
> minyak yang sudah berproduksi, yaitu lewat acquisition ataupun Meger &
> Acquisition (disini disbut Proved Acq.cost). Dari grafik terlihat bahwa
> tahun 2008, harga F&D adalah $25/boe, sedangkan harga Proved Acq cost cuma
> $14/boe. Atau kalau diekstrapolasi, “F” atau “Cost of Finding” atau
> sering disebut “Cost of Exploration” jauh lebih mahal dari pada kalau beli
> lapangan minyak lewat acquisition.
>
>
>
> Maka email saya kepada Sdr. Rocvicky: “Seandainya data IHS benar, maka
> dapat ditarik kesimpulan bahwa geologist itu pinter meyakinkan
> Perusahaannya bahwa dengan konsep eksplorasinya dia akan mendapat lapangan
> minyak yang lebih murah dibandingkan kalau memperolehnya dari acquisition.
> Ternyata ini tidak demikian!”. Atau kalau gamblangnya, Geologist itu tanpa
> sadar adalah pembohong (Ha..Ha..Ha..).
>
>
>
> Data yang ditayangkan oleh IHS ini adalah data untuk 2008-2013.
> Sebetulanya ini sudah lama diketahui. Perusahaan Internasional raksasa
> sekitar tahun 70-an  berlomba mendirikan research center raksasa dengan
> peralatan yang cangih dan top scientist hingga biaya sangat tinggi dan
> menganggap bahwa semua samples dan data yang mereka olah adalah yang paling
> benar. Shell di Rijswijk, BP di Sunbury, Exxon di Houston, Chevron di San
> Ramon, dsb.  Mereka tidak percaya sama orang lain. Selain itu Research
> Centre juga dijadikan “show case” untuk menarik Development Nations untuk
> memberikan exploration block.
>
>
>
> Namun sekitar 90-an perusahaan raksasa mulai berpikir kembali.
> “Probability of Success(POS)” mereka ternyata tidak lebih baik dari
> perusahaan minyak yang  tidak punya research centre. Samples dan data
> independent di-outsource dan diolah oleh service companies yang competitive
> hingga finding cost mereka jauh lebih rendah. Menyadari hal ini Perusahaan
> raksasa mulai  memperkecil dan bahkan membubarkan exploration research
> center mereka seperti paleontology, sedimentology, geochemistry, special
> processing, dll. Alasannya simple, terlalu mahal untuk melakukan semua
> sendiri.
>
>
>
> Menyadari bahwa kalau melakukan eksplorasi sendiri jatuhnya akan mahal
> sekali, seorang executive perusahaan minyak sektar tahun 90-an, membeli
> perusahaan2 minyak yang punya proven reserve tanpa peduli keuntungan
> perusahaan yang dibeli. Orang tsb. adalah Boone Pickens, seorang  geologist
> yang menjadi billionaire karena visinya.
>
>
>
> Moga-moga keterangan ini menjawab pertanyaan Anda.
>
>
>
> Salam,
>
>
>
> HL Ong
>
>
>
>
>
> *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] *On Behalf Of 
> *Parvita
> Siregar
> *Sent:* Monday, 14 April 2014 11:14 AM
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Subject:* RE: [iagi-net] Lebih murah beli ketimbang eksplorasi.
>
>
>
> Pak Ong,
>
>
>
> Mohon penjelasan.  Dulu saya pernah diberitahu oleh salah seorang GM di
> perusahaan tempat saya bekerja sebelumnya, bahwa keuntungan bila sebuah
> perusahaan memulai dari eksplorasi sampai development lebih besar daripada
> kalau akusisi.   Apakah betul?
>
>
>
> *PARVITA SIREGAR** |* SENIOR GEOLOGIST | AWE (NORTH MADURA) NZ LTD | AWE
> LIMITED
>  ------------------------------
>
> P +62 21 2934 2934  |  D EXT 107  |  F +62 21 780 3566  |  M +62  811 996
> 616  |  E parvita.sire...@awexplore.com
>
> *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] *On Behalf Of *Ong
> Han Ling
> *Sent:* Monday, April 14, 2014 9:32 AM
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Subject:* RE: [iagi-net] Lebih murah beli ketimbang eksplorasi.
>
>
>
> Pak Rovicky,
>
>
>
> Grafik IHS interesting. Selama 5 tahun, 2008-2012, berturut-turut ternyata
> melakukan eksplorasi sendiri lebih mahal daripada kalau beli cadangan
> dengan cara Acquisition.
>
>
>
> Dengan berpatok pada grafik IHS tsb. Anda menarik kesimpulan tentang
> penyebab kemungkinan turunnya eksplorasi di Indonesia. Saya tidak setuju
> dengan pendapat demikian. Tidak adanya eksplorasi di Indonesia tidak lain
> adalah karena kelakuan dan buatan kita sendiri.
>
>
>
> Seandainya data IHS benar, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa geologist
> itu pinter meyakinkan Perusahaannya bahwa dengan konsep eksplorasinya dia
> akan mendapat lapangan minyak yang lebih murah dibandingkan kalau
> memperolehnya dari acquisition. Ternyata ini tidak demikian!
>
>
>
> Sebetulnya kejadian demikian telah diamati sekitar permulaan tahun 80-an.
> Perusahaan besar IOC, seperti seven sisters, yakin bahwa mereka paling
> hebat dalam melakukan eksplorasi. Mereka punya research center yang cangih.
> Mereka yakin bahwa merekalah yang paling hebat, dan bisa mendapatkan
> cadangan yang  murah. Ternyata mereka keliru. Research center eksplorasi
> yang tahun 70-80-an beryaya, tahun 90-an mulai dibubarkan seperti
> paleontology, petrography, geochem, dsb. karena dianggap tidak effektif dan
> membebankan “cost of finding”.
>
>
>
> Boone Pickens seorang geologist sekitar 80-an, setelah melakukan
> penelitian tentang acquision perusahaan minyak, berpendapat bahwa cost of
> finding ($/bbl)  yang dikeluarkan  perusahaan minyak IOC sangat tinggi.
> Pada tahun 80-an, pendapat umum adalah bahwa persuahaan dengan profit
> tinggi dianggap perusahaan bagus. Namun Boone Pickens melihat bahwa kalau
> membeli perusahaan minyak, yang perlu diperhatikan adalah cadangan dan
> bukan “profit”. Dia observe bahwa banyak Perusahaan sebelum menjual
> menurunkan aktivitas eksplorasi supaya “profit” tinggi, mengingat
> eksplorasi adalah cost melulu. Dia mulai membeli perusahaan yang rugi tapi
> cadangannya besar. Boone Pickens sekarang adalah seorang billionaire.
>
>
>
> Salam,
>
>
>
> HL Ong
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>]
> *On Behalf Of *Rovicky Dwi Putrohari
> *Sent:* Thursday, 10 April 2014 11:49 AM
> *To:* IAGI; economicgeology
> *Subject:* [iagi-net] Lebih murah beli ketimbang eksplorasi.
>
>
>
> Gambar terlampir merupakan salah satu presentasinya IHS tentang MnA.
>
> Ini salahsatu jawaban mengapa eksplorasi miga (termasuk di Indonesia)
> tidak begitu laku.
>
> Tantangan berat tidak hanya host country, tetapi juga pelaku eksplorasi.
>
> Saya belum punya data untuk pertambangan, barangkali ada yang punya ?
>
> salam
>
> Rovicky DP
>
> --
>
>
>

----------------------------------------------------

Siapkan waktu PIT IAGI ke-43

Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition

JAKARTA,15-18 September 2014

----------------------------------------------------

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

----------------------------------------------------

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti

----------------------------------------------------

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

----------------------------------------------------

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.

----------------------------------------------------

Kirim email ke