Ini bukan 'pencurian' bung.
Ini penjarahan namanya.
Kalau pencurian, biasanya tidak kita ketahui jatidiri si pencuri. Barangnya pun 
raib. Kalo malingnya ketangkep ya biasanya beres. Masup bui.
Sedangkan ini namanya penjarahan. Karena jelas. Kita tau koordinatnya. Kita 
tahu pelakunya. Kita saksikan itu sedang terjadi. Kita tau jumlahnya. Bahkan 
lewat itu barang jarahan di depan pos polisi, bea cukai, pangkalan pangkalan. 
Jadi ini bukan pencurian. Ini penjarahan. Terang benderang. Jelas. Dirjen aja 
bisa hitung.  Gubernur bisa hitung. Bupati bisa hitung. Kepala-kepala dinas 
bisa hitung. ada datanya. Sudah lama ini terjadi. Kita semua cuma bengong 
sumberdaya alam kita dijarah. Cuma bisa bicara di media. Cuma sampai situ. Lalu 
besok pagi kita bangun. Sdh lupa. Lalu bicara pokok bahasan lain lagi.
Penjarahan mas, batubara, nikel, besi dll terus terjadi.
Turunlah dan saksikan ke lapangan penjarahan di sana (kalau berani). Tinggallah 
di sana bbrp waktu untuk lebih memahaminya.
Hebat negeri ini mulai petugas di pos terdepan, di polsek, di polres, di polda, 
direktur, dirjen, irjen, menteri hingga presiden gak mampu memberantas 
penjarahan ini.
Pengen tau saya mau sampe kapan negeri ini begini.
Batubara misalnya. Jumlah batubara indonesia yg sampai di negeri cina jauh 
lebih besar dari angka jumlah terlapor di kantor pak dirjen.



-----Original Message-----
From: "Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com [economicgeology]" 
<economicgeol...@yahoogroups.com>
Sender: economicgeol...@yahoogroups.com
Date: Tue, 30 Sep 2014 08:16:09 
To: economicgeol...@yahoogroups.com<economicgeol...@yahoogroups.com>
Reply-To: economicgeol...@yahoogroups.com
Cc: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net] Re: [economicgeology] Tiap Tahun 120 Ton Emas RI Dicuri 
Mafia Pertambangan

Menurut saya ini bukan urusannya esdm utk pemberantasan kriminalnya. Ini domain 
utamanya KRIMINAL jadinya ya tugas utama kepolisian. ESDM hanya supporting 
dalam "pencurian" ini. Misalnya lokasi2 target pencurian, juga harus menjdi 
konsennya dept lingkungan karena pencemaran merkuri dll. 

Rdp

Rdp

Sent from my iPhone

> On 30 Sep 2014, at 07.55, "'sonny t pangestu' sonnytpange...@yahoo.com 
> [economicgeology]" <economicgeol...@yahoogroups.com> wrote:
> 
> Kayaknya gak bakalan beres.
> Ini kisah lama yang tidak akan beres.
> Banyak konflik kepentingan di dalam rangka 'pemberesan' ini.
> Aparat penegak hukum dan para pemangku jabatan di pemerintahan gak pernah 
> merasa tercuri maupun terjarah tuh.
> Kalaupun ada aparat yg ditugaskan ke lapangan. Maka itu sekedar menjalankan 
> perintah. Dan selalu (biasanya) gak berhasil. Alasannya banyak.
> Kalaupun ada petugas yg 'lurus' dan 'tegas', ancamannya luar biasa. Nyawanya 
> petugas bisa melayang. Setidaknya disiksa. Terancam keselamatan pribadinya, 
> sampai ke ancaman. Keselamatan keluarganya dan harta bendanya.
> Pesona godaan di lapangan juga ruar biasa. Tidak mudah untuk ditolak.
> 
> 
> 
> From: "S. (Daru) Prihatmoko" <sprihatm...@gmail.com>
> Sender: <iagi-net@iagi.or.id>
> Date: Tue, 30 Sep 2014 19:28:46 +0700
> To: economicgeol...@yahoogroups.com<economicgeol...@yahoogroups.com>
> ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
> Cc: IAGI-net<iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: [iagi-net] Re: [economicgeology] Tiap Tahun 120 Ton Emas RI Dicuri 
> Mafia Pertambangan
> 
> Tugas menteri ESDM baru utk membereskannya......
> 
> Kalau dr sisi profesi kita (IAGI-MGEI), rasanya perlu dikritisi angka-angka 
> yg disebut....bagaimana mendapatkannya, dr mana sumbernya dll...(spt disebut 
> oleh om AYA......) 
> 
> Salam - Daru
> Sent from my mobile device
> 
>> On Sep 30, 2014, at 18:32, "'AYA' yaniar...@gmail.com [economicgeology]" 
>> <economicgeol...@yahoogroups.com> wrote:
>> 
>>  
>> Tolong di cek ricek dulu hitungannya Mas..
>> 
>> Sebagai ahli kita musti hati2 menanggapi sesuatu yg mjd marwah kita. 
>> 
>> Salam
>> AYA
>> 
>> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
>> Teruuusss...!
>> From: "Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com [economicgeology]" 
>> <economicgeol...@yahoogroups.com>
>> Sender: economicgeol...@yahoogroups.com
>> Date: Tue, 30 Sep 2014 18:28:49 +0700
>> To: IAGI<iagi-net@iagi.or.id>; 
>> economicgeology<economicgeol...@yahoogroups.com>
>> ReplyTo: economicgeol...@yahoogroups.com
>> Subject: [economicgeology] Tiap Tahun 120 Ton Emas RI Dicuri Mafia 
>> Pertambangan
>> 
>>  
>> Ini sih bukan sekedar mafia tapi pencuri.  
>> 
>> Rdp
>> http://m.detik.com/finance/read/2014/09/29/174433/2704524/1034/
>> 
>> Astaga! Tiap Tahun 120 Ton Emas RI Dicuri Mafia Pertambangan
>> Foto: Ilustrasi
>> Jakarta - Mafia pertambangan yang terorganisir dan sistemik benar ada di 
>> Indonesia. Tiap tahun, 120 ton emas digali dan dicuri oleh para mafia-mafia 
>> tersebut, lewat modus pertambangan ilegal.
>> 
>> "Jadi mafia-mafia ini beroperasi di tambang ilegal. Hitungan kita 65-120 ton 
>> emas per tahun dicuri. Belum lagi timah, batu bara banyak sekali yang dicuri 
>> dari aktivitas pertambangan ilegal," ungkap Direktur Jenderal Mineral dan 
>> Batubara Kementerian ESDM R Sukhyar, ditemui di kantornya, Jakarta, Senin 
>> (29/9/2014).
>> 
>> Sukhyar mengungkapkan, tidak hanya emas, timah, dan mineral lain yang 
>> dicuri, aktivitas tambang ilegal tersebut membuat lingkungan menjadi rusak.
>> 
>> "Kerusakan lingkungan karena mencari emas mereka pakai air raksa, itu bahaya 
>> bagi kesehatan manusia," katanya.
>> 
>> Kerugian?
>> 
>> "Kalau 65 juta ton saja dikalikan Rp 500.000, itu sudah Rp 32 triliun, itu 
>> kerugian dari devisa. Belum lagi royalti dengan 65 juta ton itu sekitar Rp 
>> 1,2 triliun, dari pajak sekitar Rp 4,8 triliun, itu baru dari emas saja," 
>> tutup Sukhyar.
>> 
>> 
>> 
>> -- 
>> --
>> "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".
> 
> ----------------------------------------------------
> Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
> Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition
> JAKARTA,15-18 September 2014
> ----------------------------------------------------
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> ----------------------------------------------------
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> ----------------------------------------------------
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> ----------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
> limited
> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
> use of 
> any information posted on IAGI mailing list.
> ----------------------------------------------------
> 
> 

Kirim email ke