Terima kasih pak Koesoema, pak Eddy, abah Yanto dan pak Awang atas
pencerahannya. Seperti halnya mas Rovicky yang tadinya mengganggap adanya
kandungan sulfur pada minyak mentah bisa diakibatkan oleh aktivitas
vulkanik, saya tadinya malah ber"hipotesis" bahwa kandungan sulfur bisa
bertambah karena minyak bereaksi dengan batuan reservoir-nya.

"Hipotesis" tersebut berdasarkan pengamatan waktu mengerjakan analisis log
dan petrofisika ladang - ladang minyak/gas di Teluk Persia dan Mediterania.
Batuan reservoir di daerah tersebut umumnya karbonat: batugamping dan
dolomit. Terdapat juga batuan evaporitik {*Anhydrite*, CaSO4 dan *Gypsum*,
CaSO4.(H2O)2} dalam bentuk nodular dan lapisan tipis. Di beberapa lokasi
juga ditemukan Celestite (SrSO4), walau hanya minor. Sementara batuan
tudungnya adalah lapisan tebal *Anhydrite*. Jadi karena dikelilingi oleh
sulfat (--SO4), maka tadinya saya beranggapan bahwa sulfur di minyak itu
berasal dari --SO4 yang ada di evaporit . :-)

Walau ada beberapa peneliti yang beranggapan bahwa *late
sulphurization *(external
enhancement) bisa saja terjadi, tetapi ternyata pendapat "main stream"
adalah bahwa sulfur hadir sejak awal pembentukan minyak bumi di batuan
induknya. Perubahan minyak ringan ke minyak berat terjadi karena
bio-degradasi komponen ringannya. Perubahan dari *sour crude *ke *sweet
crude *karena waktu minyak terbio-degradasi, sulfur tidak ikut "hilang"
bersama komponen minyak ringan. Sulfur tertinggal di komponen beratnya.
Sehingga pada proses bio-degradasi, juga terjadi proses pengkayaan
konsentrasi sulfur di minyak tersebut.

Sila baca makalah lama yang jadi referensi saya:
https://web.anl.gov/PCS/acsfuel/preprint%20archive/Files/22_3_MONTREAL_06-77_0086.pdf

Wassalam,

-bg
https://www.linkedin.com/pub/bambang-gumilar/aa/782/876

2015-02-01 4:48 GMT-06:00 Awang Harun Satyana <aha...@skkmigas.go.id>:

> Semua minyak dari Indonesia Timur (Salawati, Tiaka, Oseil berkadar sulfur
> tinggi 1-2 % atau lebih dari itu karena berasal dari batuan induk serpih
> marin, napal, karbonat yang miskin besi, tetapi di lingkungan marin yang
> kaya sulfur, sehingga sulfur diikat biota ganggang marin, bukan oleh besi
> untuk membentuk pirit. Bila kelak ada minyak ditemukan di Indonesia Timur,
> bila berasal dari batuan induk seperti di atas, ia akan kaya sulfur. Tetapi
> kalau misalnya ada minyak yang ditemukan berasal dari lingkungan delta atau
> lakustrin, umur apa pun, akan rendah kandungan sulfurnya (<0.2 %).
>
> Minyak-minyak di deepwater Indonesia Barat akan rendah sulfurnya sebab
> source-nya berasal dari exposed delta di updip area (redeposited source).
> Bila kelak ada minyak di deepwater atau delta di Indonesia Barat ditemukan,
> ia akan rendah kandungan sulfurnya.
>
> Minyak-minyak di Indonesia Barat dari deep target apakah akan rendah atau
> tinggi sulfurnya sangat bergantung ke fasies batuan induknya. Bila marin
> akan tinggi sulfurnya, terutama kalau batuan induknya miskin besi (seperti
> karbonat, serpih marin, napal). Bila delta atau lakustrin akan rendah
> sulfurnya.
>
> Salam,
> Awang
> ________________________________
> From: iagi-net@iagi.or.id [iagi-net@iagi.or.id] on behalf of Rovicky Dwi
> Putrohari [rovi...@gmail.com]
> Sent: Sunday, February 01, 2015 4:02 PM
> To: IAGI
> Subject: Re: [iagi-net] Jenis (kualitas) minyak mentah dan geologi
>
> Great mas Eddy, info menarik.
> Mungkin memang itu alasan dulu sehingga kita mendapatkan selisih harga.
> Untuk kedepannya, apakah minyak2 "yang belum ditemukan di Indonesia" akan
> berkadar sulfir tinggi atau rendah ?
> Misal dengan asumsi akan ada minyak dari Indonesia Timur, dan akan ada
> minyak dari dari deep water Indonesia ? Supaya perencanaan kilang di
> Indonesia ini pas.
> Apakah deeper target di Indonesia barat masih akan menghasilkan minyak
> dengan low sulphur ? Adakah efek maturity mempengaruhi kandungan sulfur ?
>
> rdp
>
>
> --
> "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".
>
> 2015-02-01 14:20 GMT+07:00 Eddy Subroto <subr...@gc.itb.ac.id<mailto:
> subr...@gc.itb.ac.id>>:
> Mas RDP,
>
> Setahu saya tinggi rendahnya kandungan sulfur itu karena pengaruh
> lingkungan pengendapan. Utamanya adalah lingkungan laut yang minus
> kandungan besi (Fe). Lingkungan darat selalu rendah sulfur. Kalau terjadi
> pembentukan sulfur dari reduksi sulfat di lingkungan laut, tetapi di laut
> itu ternyata banyak besi bebas, maka sulfur itu akan diikat oleh besi
> menjadi pirit (FeS2). Akibatnya, kerogen yang ada di lingkungan itu tidak
> akan mengandung sulfur. Kalau kerogen mengandung sulfur dengan kadar
> rendah, maka minyak yang terbentuk juga akan berkadar sulfur rendah.
>
> Kebalikannya, kalau sulfur yang terbentuk di laut itu berada di lingkungan
> yang miskin besi, maka sulfur itu akan bereaksi dengan kerogen dan akan
> terbentuk kerogen dengan kadar sulfur tinggi. Minyak yang terbentuk tentu
> berkadar sulfur tinggi.
>
> Yang saya pahami, minyak Indonesia yang berkadar sulfur rendah dijual ke
> luar dan kita membeli minyak mentah berkadar sulfur tinggi yang lebih
> murah, sehingga kita memperoleh untung. Minyak dengan sulfur tinggi itu
> diproses di kilang kita untuk dibuang sulfurnya, sebelum dilepas di pasar
> domestik.
>
> Wasalam,
> EAS
>
>
>
>
> -------- Original message --------
> From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com<mailto:rovi...@gmail.com>>
> Date:01/02/2015 13:36 (GMT+07:00)
> To: IAGI <iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id>>
> Subject: Re: [iagi-net] Jenis (kualitas) minyak mentah dan geologi
>
> Tadinya saya berpikir high sulfur ini karena banyaknya vulkanisme di
> Indonesia. Saya sendiri belum pernah membandingkan kualitas crude dan
> hubungannya dengan kilang serta kualiatas BBM. yopik lain.
>
> Low API bisa karena biodegradasi, bisa juga minyak low maturity. "High
> waxy oil" (banyak lilin) biasanya minyak dari lacustrine source rock. Tapi
> pertanyaan saya apa sih kontrol geologi penyebab high sulfur ?
>
> RDP
> -------
>
> http://finance.detik.com/read/2015/01/26/083256/2813486/1034/ini-penyebab-kilang-pertamina-hanya-bisa-olah-kilang-mahal
>
> Bogor -Indonesia memiliki 6 kilang minyak yang dikelola PT Pertamina
> (Persero). Namun sayangnya, kilang ini hanya mampu mengolah minyak yang
> harganya mahal jenis sweet crude. Sementara di pasar minyak, stok paling
> banyak tersedia adalah jenis sour crude.
>
> Vice President Strategic Planning, Business Development, and Operation
> Risk Direktorat Pengolahan Pertamina Achmad Fathoni Mahmud mengakui,
> kilang-kilang Indonesia saat ini hanya mampu mengolah jenis minyak sweet
> crude.
>
> "Pasalnya, desain awal kilang minyak Indonesia atau Pertamina dibangun
> berdasarkan jenis minyak yang ada di perut bumi Indonesia," kata Fathoni di
> acara Workshop Direktorat Pengolahan Pertamina di Sentul, Bogor, akhir
> pekan lalu.
>
> Fathoni mengatakan, kilang minyak Indonesia ada yang dibangun pada masa
> kolonial Belanda yaitu pada 1992 atau 1935. Saat itu, Indonesia banyak
> memproduksi minyak dengan jenis sweet crude dengan kadar sulfur (belerang)
> di bawah 1%.
>
> "Dulu kita bahkan bisa ekspor karena produksi kita banyak sekali.
> Sayangnya seiring perjalanan waktu produksi minyak kita terus turun, bahkan
> produksi kita tinggal mengais-ngais di bebatuan. Minyak yang didapat
> sulfurnya juga cukup tinggi," ungkapnya.
>
> Tidak hanya di Indonesia, jenis minyak sweet crude ini di pasar minyak
> Internasional makin hari makin sedikit. Tentunya membuat harganya menjadi
> mahal.
>
> "Yang banyak sekarang justru jenis minyak sour crude. Jenis minyak ini
> asam, sulfirnya tinggi lebih dari 1-3%. Kilang kita belum dapat mengolah
> jenis minyak ini. Kilang yang bisa olah minyak ini kilang modern seperti di
> Singapura dan Amerika," jelas Fathoni.
>
> Desain kilang milik Pertamina, lanjut Fathoni, hampir seluruhnya
> menggunakan bahan dasar besi. Bukan alumunium seperti di Singapura.
>
> "Bila kilang kita dipaksakan mengolah minyak sour akan bahaya, berkarat
> semua. Bisa bocor di mana-mana, bahkan bisa meledak," ungkapnya.
>
> Agar kilang minyak makin fleksibel dan bisa memproduksi minyak yang
> sulfurnya tinggi, saat ini Pertamina sedang mengerjakan program Refinery
> Development Masterplan Program (RDMP). RDMP diproyeksikan akan mendongkrak
> kapasitas pengolahan minyak mentah dari posisi saat ini sekitar 820.000
> barel/hari (bph) menjadi 1,68 juta bph atau dua kali lipat.
>
> Fleksibilitas kilang juga meningkat, yang di antaranya ditunjukkan dengan
> kemampuannya untuk mengolah minyak mentah dengan tingkat kandungan sulfur
> setara 2%. Saat ini, kandungan sulfur pada minyak mentah yang dapat
> ditoleransi hanya 0,2%.
>
> Dengan kompleksitas tinggi, produksi bahan bakar yang dihasilkan akan naik
> sekitar 2,5 kali lipat dari 620.000 bph saat ini menjadi 1,52 juta bph
> dengan produk utama gasoline dan diesel. Produk-produk tersebut akan
> memiliki kualitas tinggi yang memenuhi standar Euro IV.
>
> --
> "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".
>
> 2015-02-01 13:24 GMT+07:00 Yanto R. Sumantri <SRS0-uKLP=CT=yahoo.com=
> yrs_...@iagi.or.id<mailto:SRS0-uKLP=CT=yahoo.com=yrs_...@iagi.or.id>>:
>
> Yang dikatakan pak koesoema benar , justru crude indonesia dominan low
> sulphur
> Tentu saja jenis crude ada hubungannya dengan jenis.batuan induk..ada
> ilmunya yaitu geokimia lbh spesifiknya tanya jagonya . Si Abah
>
> Sent from Yahoo Mail on Android<
> https://overview.mail.yahoo.com/mobile/?.src=Android>
>
>
> ----------------------------------------------------
>
> ----------------------------------------------------
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> ----------------------------------------------------
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> ----------------------------------------------------
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id<mailto:
> iagi-net-subscr...@iagi.or.id>
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id<mailto:
> iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id>
> ----------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
> limited
> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of
> any information posted on IAGI mailing list.
> ----------------------------------------------------
>
>
>
> ----------------------------------------------------
>
> ----------------------------------------------------
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> ----------------------------------------------------
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> ----------------------------------------------------
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id<mailto:
> iagi-net-subscr...@iagi.or.id>
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id<mailto:
> iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id>
> ----------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
> limited
> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of
> any information posted on IAGI mailing list.
> ----------------------------------------------------
>
> =
>
>
> ----------------------------------------------------
>
> ----------------------------------------------------
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> ----------------------------------------------------
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> ----------------------------------------------------
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> ----------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
> limited
> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of
> any information posted on IAGI mailing list.
> ----------------------------------------------------
>
>
> ________________________________
>
> Informasi yang terkandung di dalam dokumen ini mungkin mengandung
> informasi rahasia dan untuk kalangan terbatas, dan hanya ditujukan kepada
> individu (-individu) atau badan (-badan) yang namanya tersebut diatas. Jika
> anda bukan penerima dokumen yang dimaksud, dengan ini anda diingatkan bahwa
> setiap tindakan pengungkapan, penyalinan, pendistribusian atau penggunaan
> informasi dalam dokumen ini secara tidak sah adalah perbuatan yang
> terlarang.
>
> (The information contained in this electronic message may be privileged
> and confidential, and is intended only for the individual(s) or entity(ies)
> named above. If you are not the intended recipient, you are placed on
> notice that any unauthorized disclosure, copying, distribution, or use of
> the contents of this electronic message is prohibited)
>
> ----------------------------------------------------
>
> ----------------------------------------------------
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> ----------------------------------------------------
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> ----------------------------------------------------
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> ----------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
> limited
> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of
> any information posted on IAGI mailing list.
> ----------------------------------------------------
>

----------------------------------------------------

----------------------------------------------------
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------

Kirim email ke