Pengertian Kepemilikan, Penguasaan dan Pengelolaan
Memiliki Rumah, rumah itu memang kepunyaannya, tetapi belum tentu menguasanya. Bisa itu rumah itu oleh pemiliknya dikuasakan kepada orang lain dengan syarat tertentu, untuk dijual, dikelola dsb. Kalau sudah dikuasakan biasanya pemilik tidak turut campur lagi dengan pengelolaannya Contoh VB. orang bisa memiliki rumah tapi VB-nya dikuasai orang lain, si pemilik tidak bisa memakainya sendiri, bahkan juga tidak bisa menjualnya tanpa persetujuan si penguasa VB. Dalam hal ini SDA dimiliki Negara tetapi bisa dikuasakan pada Pertamina (zaman dulu misalnya), maka ada istilah Kuasa Pertambangan, dengan syarat hasilnya untuk negara. Pertamina selalu pemegang Kuasa Pertambangan bisa saja mengelolamya sendiri tetapi selaku pemegang kuasa bisa saja mengontrakkan pengelolaannya sebagaian ke kontraktor dengan bagi hasil PSC, JOB sbg. Itu zaman dulu, sekarang mungkin yang memegang kuasa pertambangannya SKK Migas, atau juga mungkin juga langsung dikuasakan ke pemegang PSC, karena SKK Migas sekarang berfungsi regulator, dan Pertamina sekarang statusnya sebagai kontraktor/operator, walaupun masih bisa mengontrakkan seluruh pekerjaannya pada (sub) contractor, seperti KSO sekarang
Yang disebut Kuasa Pertambangan zaman dulu sama dengan pemegang konnsesi
Nah disitu bedanya
Wassalam
RPK

----- Original Message ----- From: <lia...@indo.net.id>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Saturday, June 06, 2015 12:27 PM
Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing


Mungkin perlu pendefinisian apa itu :
- Hak Penguasan
- Hak Pengelolaan
- Hak Pemilikan

==================

Menguasai itu juga Memiliki dan Mengelola, Memiliki itu belum
tnetu menguasai atau mengelola , Mengelola itu belum tentu
memiliki apalagi menguasai,
Negara menguasai SDA artinya Negara juga memiliki dan mengelola
SDA,
Pertanyaannya Apakah Kepemilikan atau Pengelolaanya dapat di
serahkan ke pihak lain ? Kalau dapat bagaimana mekanisme
kontrolnya agar Negara Tetap dapat Menguasainya .

ISM






2015-06-06 9:12 GMT+07:00 <koeso...@melsa.net.id>:

Bukankah yg menguasai seluruh cadangan minyak Indonesia itu
SKK Migas? Perusahaan asing kan cuman contractor (PSC)n
hanya dapat 15%, sedangkan untuk melakukan kegiatan, al
pemboran saja harus izin/persetujuan SKK Migas. Atau ini
hanya di atas kertas saja.?


Mungkin perlu pendefinisian apa itu :
- Hak Penguasan
- Hak Pengelolaan
- Hak Pemilikan
Kontraktor itu mendapatkan hak pengelolaan
Negara itu yang punya hak penguasaan
Rakyat yang memiliki
just my 2c

RDP

Hehehe
Wass
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®
------------------------------
*From: * Ipong Kunwau <ipongkun...@gmail.com>
*Sender: * <iagi-net@iagi.or.id>
*Date: *Sat, 6 Jun 2015 08:23:25 +0700
*To: *<iagi-net@iagi.or.id>
*ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
*Subject: *Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang
Perusahaan Asing

dan ini terjadi sudah sejak tahun 70-an.

mungkin ada baiknya melihat sejarah masa lalu sejenak
ketika RI dijajah Belanda dimana NNGPM (shell dulu kala)
merajai exploration efforts di nusantara yang kemudian
berangsur berkurang porsinya ketika menjelang dan pasca
kemerdekaan dimana perusahaan Amerika spt Phillips, Sunoco,
Vico, Amoco mengambil alih kegiatan eksplorasi di seluruh
Nusantara yang kemudian disusul oleh banyak lagi
perusahaan2 asing lain ambil bagian - semua tidak lepas
dari kebijakan dan poros politik Indonesia sepanjang
sejarah nasakom, demokrasi terpimpin, hingga sekarang
berangsur bermetamorfosa menjadi demokrasi liberal di negri
ini maka ketidakhadirannya perusahaan2 nasional lebih
kepada tidak adanya peluang yang cukup tersedia baik itu
dalam ranah kebijakan dan pemodalan investasi jangka
panjang yang fleksibel.

lagi lagi berbeda dengan malaysia yang dulu saya ingat
betul staf petronas banyak belajar ke Pemina kini Pertamina
dan ingat betul ketika perminyakan Malaysia identik dengan
nama besar Shell - tetapi sekarang dengan restrukturisasi
pemerintahan dan politik yang terpadu maka Petronas muncul
ke permukaan bahkan bukan hanya domestik tapi mendunia.

selain ini, bukankah banyak negara berkembang yang
mayoritas investornya asing tetapi pemasukan negara nya
positif untuk pembangunan.  apakah kebijakannya berupa PSC
kah, atau royalti kah, semua hanyalah sistem yang ujung
ujungnya tergantung kepada para pelakunya.

ulasan di atas mengajak kita agar tidak apriori melulu
kepada investor asing tetapi harus flash back sejarah
kebijakan, sudahkah pemerintah memberi peluang yang cukup
kepada investor domestik? kalau pun kebijakannya sudah
tersedia, sudahkah law enforcement nya diupayakan secara
konsisten? atau jangan-jangan banyaknya hutang budi RI
kepada negara donatur hutang maka RI belum (tidak) bisa
juga mandiri?

harapan harapan senantiasa menyeruak di setiap pergantian
kepemerintahan bahwa kelak semoga ada perbaikan yang
berpihak kepada rakyat kebanyakan dan pengusaha nasional,
tetapi harapan itu belum Alloh berikan kepada bangsa ini
karena mungkin ketidak sungguhan semua pihak di dalam
berdoa dan berkarya - termasuk saya sendiri :-(

selamat berakhir pekan...

2015-06-06 6:57 GMT+07:00 Rovicky Dwi Putrohari
<rovi...@gmail.com>:

Kutipan dalam kapasitasnya sebagai VP semestinya akan
dipercaya oleh pembaca.

Rdp
Jumat, 05/06/2015 15:30 WIB
90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing
*Lani Pujiastuti* - detikFinance
*Jakarta *- Cadangan minyak Indonesia hanya tersisa
sekitar 3,7 miliar barel saja, tapi sayangnya, hampir 90%
cadangan tersebut justru dikelola oleh perusahaan luar
negeri alias asing.

"Cadangan minyak Indonesia sekitar 3,7 miliar barel oil,
tapi hanya 10% yang dikuasai Pertamina," kata Vice
President Corporate Communication PT Pertamina (Persero)
Wianda Pusponegoro, dalam Diskusi Publik 'Mendambakan UU
Migas yang Konstitusional' di Auditorium PP Muhammadiyah
Jalan Menteng Raya No. 62 Jakarta Pusat, Jumat (5/6/2015).

Dari 90% cadangan minyak milik Indonesia saat ini, memang
ada yang dikelola perusahaan nasional seperti PGN dan
Medco Energi, namun porsinya kecil, lebih banyak dikelola
oleh perusahaan asing, seperti Chevron, BP, ConocoPhillips
dan banyak lagi.

Wianda mengatakan, Pertamina menargetkan menjadi
perusahaan kelas dunia pada 2025. Agar bisa mencapai
target tersebut, Pertamina butuh bantuan dan dorongan dari
pemerintah.

"Pertamina 100% saham dari Indonesia. Pertamina ingin jadi
*global champion*bisa kelola lebih besar sumber migas,
ingin kelola cadangan lebih besar. Di mata internasional
ingin diakui dan bisa akuisisi blok-blok migas besar. Saat
ini bentuk dukungan pemerintah, yakni dengan keluarkan
Permen ESDM No. 15 Tahun 2015, blok-blok yang akan habis
masa berlakunya ingin bisa dominan dikelola Pertamina
sebagai manajer operasi (operator)," ungkapnya.

Wianda menegaskan, bila Pertamina semakin besar, maka
negara yang mendapatkan keuntungan paling besar. Salah
satu buktinya, Pertamina pada 2013 membayar pajak
penghasilan Rp 73 triliun dan akan terus bertambah seiring
naiknya produksi.

"Di 2014 kita berkontribusi Rp 9 triliun dividen ke
pemerintah. Kami ingin jadi instrumen utama dari
pemerintah. 57 tahun kita distribusikan BBM terutama PSO
(subsidi). Memiliki 109 terminal BBM di seluruh Indonesia,
65 kapal dari 140-an kapal milik Pertamina dikelola untuk
distribusikan BBM," tutupnya.


*(rrd/ang)*
Sent from my iPhone
----------------------------------------------------

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,-
(mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information posted on its mailing lists, whether posted by
IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members be liable for any,
including but not limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind
whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in
connection with the use of
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------



----------------------------------------------------

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,-
(mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information posted on its mailing lists, whether posted by
IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members be liable for any,
including but not limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind
whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in
connection with the use of
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------



----------------------------------------------------



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

----------------------------------------------------

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,-
(mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti

----------------------------------------------------

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

----------------------------------------------------

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or
others.

In no event shall IAGI or its members be liable for any,
including but not limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind
whatsoever, resulting

from loss of use, data or profits, arising out of or in
connection with the use of

any information posted on IAGI mailing list.

----------------------------------------------------



___________________________________________________________
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id


----------------------------------------------------

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------

----------------------------------------------------

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------

Kirim email ke