Aljamdulillah migas kita sudah benar-benar jadi sumber-energi untuk negara dan rakyat kita, bukan lagi sebagai sumber devisa untuk APBN.
Mudah-mudahan pengalihan ini berjalan lancar.
Wassalam
RPK


On 2016-04-04 10:00, Achmad Luthfi wrote:
LNG Tangguh untuk Lampung, ada lagi DSLNG pengapalan pertama untuk
Regasifikasi Unit Arun adalah perubahan strategy pengelolaan energi.
Mengapa dulu hasil produksi migas export oriented?  Karena tempo
doeloe strateginya sebagai penghasil devisa untuk membiayai
pembangunan. Kebijakannya minyak kita yang berkualitas bagus dengan
harga yg baik diekspor, sementara kita import minyak dari Arab (kilang
cilacap dibangun khusus dengan konfigurasi minyak Arab) yang harganya
lebih murah.
 Produksi gas juga diekspor baik sebagai gas pipa maupun LNG. Gas pipa
dari Sumatera Selatan dan Sumatera Tengah ke Singapore melalui pipa
PGN (walau Sumatera Utara shortage gas). Gas dari Natuna (ada 3 blok
yang dioperasikan Conoco, Premier, Gulf) ke Singapore melalui pipa
bersama yang dioperasikan oleh Conoco (WNTS - West Natuna
Transportation System).
 Sedangkan gas yang diekspor sebagai LNG dari LNG Plant Arun dan LNG
Plant Bontang. Kebijakan pemerintah, sesama LNG Indonesia tak boleh
bersaing di Luar Negeri. LNG Bontang marketingnya berorientasi ke
jepang, sekarang pasar LNG Indonesia di Jepang Barat dikenal dengan
pasar tradisional western buyer. Sementara pasar LNG Arun orientasinya
ke Korea Selatan dan diextend ke Taiwan.
 Mengapa gas Wiriargar, Vorwata, dsb (LNG Tangguh) tidur lama,  karena
pemerintah tak ingin memasarkan LNG Tangguh ke Jepang maupun ke Korea
Selatan karena bisa memukul LNG Bontang maupun Arun. Pemerintah sangat
intens memasarkan LNG Tangguh ke Cina agar tidak menyaingi LNG Bontang
dan Arun.
 Pada awalnya, waktu Arco masih mengoperasikan blok Wiriargar, blok
Babo dan blok ONWJ, pernah dilakukan studi (kalau tak salah dgn
Lemigas) untuk membangun regasifikasi di ONWJ. LNG dari Tangguh dibawa
ke ONWJ lalu diubah menjadi gas lagi dan diinjeksikan ke reservoir
sebagai tambahan cadangan di Offshore NorthWest Java (ONWJ). Harga
keekonomian gas us$ 6/mmbtu, tak ada pembeli karena waktu itu PGN
beligas dengan harga rata-rata us$ 3/mmbtu, PLN us$ 2/mmbtu, Pupuk us$
1.5/mmbtu, Krakatau Steel us$ 1/mmbtu.

Pengurangan Dana Subsidi Minyak Memicu Industri Beralih ke Gas.

Akibat Volume BBM yang disubsidi dikurangi secara drastis, BBM menjadi
mahal, solar yang menjadi andalan industri juga mahal, akhirnya
industri beralih ke gas, terjadi shortage gas dibanyak tempat karena
konsumen baru rebutan gas. Pemerintah menerbitkan Kebijakan
Pemanfaatan Gas (tempo2 visi pemerintah lambat), hirarki Pemanfaatan
Gas Sbb:
 - Gas untuk produksi minyak (gas untuk bikin steam di Duri Steam
Fload).
 - Gas untuk Pupuk
 - Gas untuk Energi (listrik)
 - Gas untuk Industri (PGN, pabrik2, dsb).
 Akibat Kebijakan Pemerintah ini, perusahaan2 meredefine stratinya,
misalkan PGN melakukan vertical integration strategy, masuk ke bisnis
upstream membentuk Saka Energy sebagai perusahaan upstream oil & gas.
Karena hirarki untuk mendapatkan gas Pada urutan 4/terakhir bisa
mengancam bisnis PGN.
 Pertamina juga membentuk Pertagas (PT. Pertamina Gas) bersaing dengan
PGN di dalam negeri. Pertagas ini yang merubah sebagian Train LNG Arun
menjadi Regasifikasi Unit, Pertagas juga membangun pipa dari Arun ke
Medan. Pengapalan Pertama LNG Donggi Senoro adalah ke Arun, diubah
lagi menjadi gas oleh Pertagas dan ditransport ke Medan untuk
mensuplay PLN dan Industri.

Sekarang produksi minyak dan gas untuk penggerak mesin pertumbuhan
ekonomi.
 Menurut pandangan saya perubahan lingkungan strategis inilah yang
membuat harga gas di dalam negeri menjadi lebih cantik.

Salam,
 LTH

On 4 Apr 2016 08:37, "Yanto R. Sumantri" <SRS0-1ZY+=P7=yahoo.com
[2]=yrs_...@iagi.or.id> wrote:

Kompas hari ini 4 April 2016 halaman 17 yang berjudul "Gas Tangguh
segera diistribusikan " merupakan awal pemanfaatan gas Tangguh utk
dipakai didalam negeri.

Seingat saya Lapangan Tangguh diketemukan oleh ARCO pada awal tahun
1980 an , dan lama tidur mengingat pada saat itu belum ada pasarnya.
Waktu itu saya berdoa agar pengembangannya di"tangguh"kan mengingat
produksi migas Indonesia pada saat itu cenderung menurun, saya
berkeyakinan bahwa Indonesia akn sangat memerlukan gas dalam waktu
mendatang.
Pengembangan LNG kemudian diekspor pada saat pasaran LNG sedang
jenuh sehingga mendapatkan harga yag relatif murah.
Saya pernah berdiskusi dengan pak Qoyum (Mantan Dirut PGN) yang
berpendapat bahwa harga gas DN lebih tinggi dibandingkan dengan
harga LNG kita yang diekspor , dan saya percaya itu benar.

Kritik utk industri migas dari banyak fihak adalah bahwa Indonesia
tidak pernah mendapatkan nilai lebih ( added value) dari migas yang
diproduksikannya.

Maka Alhamdulillah , walau agak terlambat kita sudah mulai sadar
bahwa hasil produksi migas sudah mulai dipakai untuk mendapatkan
nilai tambah ini.

Semoga ini menjadi awal yang baik untuk mengatasi kelangkaan gas
dalam negeri.

si Abah

----------------------------------------------------

Geosea XIV and 45TH IAGI Annual Convention 2016
Bandung , October 10-13 2016
for further information please visit our website at
http://geosea2016.iagi.or.id [1] or email to
secretar...@geosea2016.iagi.or.id

----------------------------------------------------

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,-
(mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314
Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
No. Rekening: 255-1088580

----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including
but not limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection
with the use of
any information posted on IAGI mailing list.

----------------------------------------------------

 Geosea XIV and 45TH IAGI Annual Convention 2016
 Bandung , October 10-13 2016
 for further information please visit our website at
http://geosea2016.iagi.or.id or email to
secretar...@geosea2016.iagi.or.id

 ----------------------------------------------------

 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
 No. Rek: 123 0085005314
 Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
 No. Rekening: 255-1088580

 ----------------------------------------------------
 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
 Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
 ----------------------------------------------------
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
 In no event shall IAGI or its members be liable for any, including
but not limited
 to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection
with the use of
 any information posted on IAGI mailing list.



Links:
------
[1] http://geosea2016.iagi.or.id
[2] http://yahoo.com

----------------------------------------------------

Geosea XIV and 45TH IAGI Annual Convention 2016
Bandung , October 10-13 2016
for further information please visit our website at 
http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id

----------------------------------------------------

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314
Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
No. Rekening: 255-1088580

----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.

Reply via email to