ikutan nimbrung ; kerisuhan gas ini kayaknya penyebabnya dilevel perencanaannya karena melibatkan berbagai sektor. kalau diperhatikan kekisruhan gas ini sdh cukup lama , kalau tidak salah BPK pernah melakukan audit khusus gas ini untuk kebutuhan listrik pada tahun 2011(?) , dimana hasilnya ada pembangkit gas (PLTG/PLTGU) yg kesulitan mendapatkan pasokan gas padahal sdh siap operasi, shg harus dioperasikan dg BBM untuk menjaga ketersediaan pasokan listrik, ada delapan pembangkit gas dg total kapasitas hampir 10 ribu MW dg kebutuhan lebih dari 1600 bbtud tidak dapat dipenuhi. termasuk yg di Jakarta PLTG Muara karang ,PLTG Priok dan PLTG Muara karang shg terjadi inefisiensi yg nilai rupiahnya cukup besar per tahunya. Pertanyaannya Apakah pada waktu membangun pembangkit tsb tidak ada perencanaanya , Bagaimana nantinya pembangkit tsb kalau sdh siap operasi dari mana pasokan gas nya ? ini baru listrik belum untuk sektor industri yg lain. Kebijakan/Perencanaan kebutuhan gas atau lbh luas kebutuhan energi primer ini domain siapa ya , rupanya harus lbh detail sesuai kebutuhan riel dilapangan , bukan sekedar bikin target target saja , tapi berapa kebutuhan rielnya , kapan harus tersedia dan lokasinya ( karena menyangkut kebutuhan infra strukturnya ) serta macam energi primernya harus diketahui dan dikontrol pelaksanannya, biar nggak terulang terus kekrisuhan terkait penyedian energi primer tsb. ( Apa ini Tugase DEN )
ISM > Ikut nimbrung ttg. energi Indonesia yang masih berlimpah: LNG dan > batubara. > > Memang sangat kisruh LNG Indonesia. Dilain pihak kita sekarang bangga > karena bisa pakai energy LNG sendiri dan tidak perlu impor. Namun untuk > ini, kita harus membayar mahal. Menurut Pak Bambang Istadi regassing LNG > di Lampung akan menjadi energy gas yang termahal didunia. > > Hal demikian terjadi karena kita tidak antisipasi turunnya harga gas yang > drastis. Pemerintah tidak memantau perkembangan gas dunia. Kita dibutakan > pada kekayaan kita sendiri. Kita anggap harga gas tidak akan turun hingga > tahun 2012-an kita rencanakan membangun regassing plant diana-mana. > Dengan harga gas sekarang anjlok sampai $2/mmbtu, atau setegahnya dari 2-3 > tahun yang lalu, regassing plant di Jambi (PGN) dan di Tg. Priok dari PLN > (PT Regasssing Nusantara) menjadi termahal didunia. > > Indonesia masih termasuk negara miskin. Kita sebaiknya jangan ikut-ikutan > "green energy", karena masih terlalu mahal untuk mamakai LNG yang > sebaiknya kita ekspor atau untuk petrochemical dan bukan dibakar untuk > listrik. Kita bisa ngomong green, supaya tidak dimusuhi negara lain. Namun > dalam pelaksanaanya kita seyogianya pakai batubara yang murah meskipun > kotor. Harus diingat bahwa Amerika tidak mau menandatangani Kyoto > Protocol meskipun dapat tekanan dari banyak negara. Ini karena akan > merugikan industri domestiknya. Indonesia seperti China dan India > termasuk negara berkembang dan pada waktu itu dibebaskan dari Kyoto > Protocol. Kita perlu memanfaatkan kesempatan tsb. > > Batubara Indonesia memang low kalori dangan moisture yang tinggi, tapi > kadar ash dan belerang kecil hingga polution tidak menjadi soal. Selain > itu Indonesia terdiri dari kepulaun hingga polution bisa terhembus angin. > Tidak seperti China dan India yang kontinental hingga udara berputar dan > tidak bisa keluar. Batubara India dan China banyak ash dan belerang dan > terkenal dengan polusi tinggi. India impor batubara Indonesia untuk > dicampur hingga menurunkan ash content. > > Konsumsi domestik batubara Indonesia termasuk kecil, jauh dibawah 10 besar > dunia. Secara urutan. konsumen batubara terbesar untuk tahun 2011 adalah: > China (3.8 miliar ton), AS, India, Rusia, Jerman, Afrika Selatan, Jepang, > Polandia, Korea Selatan, dan Australia. Indonesia bangga menjadi eksportir > terbesar steaming coal didunia, termasuk ke India dan China, tapi > kekurangan energy. Kalimantan Timur gudang energi tetapi listriknya masih > giliran. Jadi persoalan energi Indonesia tidak karena kekurangan tetapi > lebih kemanagement dan alokasi energi yang tepat untuk jangka panjang. > > Negara bagian Victoria, Australia dengan ibu kota Melbourne, 80% > listriknya oleh batubara lignite kwalitas rendah seperti Indonesia dengan > moisture tinggi tapi ash dan belerang rendah. Teknologi listrik dengan > batubara sudah seabad berjalan hingga mudah ditiru. > > Saya pernah menulis article ttg. LNG di SPE Java, Jan.-Febr.2014 "LNG for > power generation is a luxury that Indonesia cannot afford". Sedangkan > untuk batubara di majalah Tambang, terbitan Dec. 2014, "Sumber energi > listrik Indonesia untuk kini dan masa depan adalah batubara kalori rendah > dan lignite" > > Moga-moga ulasan ini bermanfaat. > > > Salam, > > HL Ong > > > > > From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Achmad > Luthfi > Sent: Tuesday, April 5, 2016 9:59 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net] Arti strategis FSRU Lampung > > He....he.....mas B. Istadi, kalau ngikuti berita FRSU di media masa. Ada > masalah dalam pembangunan FRSU Lampung, sedang diperiksa Kejaksaan Tinggi. > On 5 Apr 2016 09:07, "Bambang P. Istadi" <bambang.ist...@energi-mp.com> > wrote: > Abah Yanto Yth., > > Bukannya Lampung Regas tidak beroperasi? Menurut catatan sudah 4 kali > import LNG (Jul, Okt, Nov 2014 dan Okt 2015). Namun beritanya FSRU Lampung > ini konon tidak banyak beroperasi alias mangkrak, namun PGN tetap harus > menanggung biaya operasional yang mencapai ratusan ribu US$/hari. Harga > regas dari FSRU tersebut sebesar US$3.40/mmbtu tambah toll fee pipa ke > Cilegon sebesar US$1.5/mmbtu. Harga regas tersebut konon merupakan harga > regas yang termahal didunia, sehingga terjadi dispute antara PGN sebagai > gas supplier dan gas offtaker (PLN). > > Salam, > Bambang > > > From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Yanto > R. Sumantri - yrs_nki@ > Sent: Monday, April 04, 2016 9:38 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net] Arti strategis FSRU Lampung > > Cak.Phi > > Tks atas pencerahannya yg lebih kpmprehensif. > > si Abah > > Sent from Yahoo Mail on Android > <https://overview.mail.yahoo.com/mobile/?.src=Android> > > On Mon, 4 Apr, 2016 at 10:37, - kangim...@yahoo.com > <SRS0-2f0F=P7=yahoo.com=kangim...@iagi.or.id> wrote: > Jangan sampai lagi kita beli minya arun harus beli via singapore.I'm > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -----Original Message----- > From: koesoema <koeso...@melsa.net.id> > Sender: <iagi-net@iagi.or.id> > Date: Mon, 04 Apr 2016 10:21:51 > To: <iagi-net@iagi.or.id> > Reply-To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net] Arti strategis FSRU Lampung > > Aljamdulillah migas kita sudah benar-benar jadi sumber-energi untuk > negara dan rakyat kita, bukan lagi sebagai sumber devisa untuk APBN. > Mudah-mudahan pengalihan ini berjalan lancar. > Wassalam > RPK > > > On 2016-04-04 10:00, Achmad Luthfi wrote: >> LNG Tangguh untuk Lampung, ada lagi DSLNG pengapalan pertama untuk >> Regasifikasi Unit Arun adalah perubahan strategy pengelolaan energi. >> Mengapa dulu hasil produksi migas export oriented? Karena tempo >> doeloe strateginya sebagai penghasil devisa untuk membiayai >> pembangunan. Kebijakannya minyak kita yang berkualitas bagus dengan >> harga yg baik diekspor, sementara kita import minyak dari Arab (kilang >> cilacap dibangun khusus dengan konfigurasi minyak Arab) yang harganya >> lebih murah. >> Produksi gas juga diekspor baik sebagai gas pipa maupun LNG. Gas pipa >> dari Sumatera Selatan dan Sumatera Tengah ke Singapore melalui pipa >> PGN (walau Sumatera Utara shortage gas). Gas dari Natuna (ada 3 blok >> yang dioperasikan Conoco, Premier, Gulf) ke Singapore melalui pipa >> bersama yang dioperasikan oleh Conoco (WNTS - West Natuna >> Transportation System). >> Sedangkan gas yang diekspor sebagai LNG dari LNG Plant Arun dan LNG >> Plant Bontang. Kebijakan pemerintah, sesama LNG Indonesia tak boleh >> bersaing di Luar Negeri. LNG Bontang marketingnya berorientasi ke >> jepang, sekarang pasar LNG Indonesia di Jepang Barat dikenal dengan >> pasar tradisional western buyer. Sementara pasar LNG Arun orientasinya >> ke Korea Selatan dan diextend ke Taiwan. >> Mengapa gas Wiriargar, Vorwata, dsb (LNG Tangguh) tidur lama, karena >> pemerintah tak ingin memasarkan LNG Tangguh ke Jepang maupun ke Korea >> Selatan karena bisa memukul LNG Bontang maupun Arun. Pemerintah sangat >> intens memasarkan LNG Tangguh ke Cina agar tidak menyaingi LNG Bontang >> dan Arun. >> Pada awalnya, waktu Arco masih mengoperasikan blok Wiriargar, blok >> Babo dan blok ONWJ, pernah dilakukan studi (kalau tak salah dgn >> Lemigas) untuk membangun regasifikasi di ONWJ. LNG dari Tangguh dibawa >> ke ONWJ lalu diubah menjadi gas lagi dan diinjeksikan ke reservoir >> sebagai tambahan cadangan di Offshore NorthWest Java (ONWJ). Harga >> keekonomian gas us$ 6/mmbtu, tak ada pembeli karena waktu itu PGN >> beligas dengan harga rata-rata us$ 3/mmbtu, PLN us$ 2/mmbtu, Pupuk us$ >> 1.5/mmbtu, Krakatau Steel us$ 1/mmbtu. >> >> Pengurangan Dana Subsidi Minyak Memicu Industri Beralih ke Gas. >> >> Akibat Volume BBM yang disubsidi dikurangi secara drastis, BBM menjadi >> mahal, solar yang menjadi andalan industri juga mahal, akhirnya >> industri beralih ke gas, terjadi shortage gas dibanyak tempat karena >> konsumen baru rebutan gas. Pemerintah menerbitkan Kebijakan >> Pemanfaatan Gas (tempo2 visi pemerintah lambat), hirarki Pemanfaatan >> Gas Sbb: >> - Gas untuk produksi minyak (gas untuk bikin steam di Duri Steam >> Fload). >> - Gas untuk Pupuk >> - Gas untuk Energi (listrik) >> - Gas untuk Industri (PGN, pabrik2, dsb). >> Akibat Kebijakan Pemerintah ini, perusahaan2 meredefine stratinya, >> misalkan PGN melakukan vertical integration strategy, masuk ke bisnis >> upstream membentuk Saka Energy sebagai perusahaan upstream oil & gas. >> Karena hirarki untuk mendapatkan gas Pada urutan 4/terakhir bisa >> mengancam bisnis PGN. >> Pertamina juga membentuk Pertagas (PT. Pertamina Gas) bersaing dengan >> PGN di dalam negeri. Pertagas ini yang merubah sebagian Train LNG Arun >> menjadi Regasifikasi Unit, Pertagas juga membangun pipa dari Arun ke >> Medan. Pengapalan Pertama LNG Donggi Senoro adalah ke Arun, diubah >> lagi menjadi gas oleh Pertagas dan ditransport ke Medan untuk >> mensuplay PLN dan Industri. >> >> Sekarang produksi minyak dan gas untuk penggerak mesin pertumbuhan >> ekonomi. >> Menurut pandangan saya perubahan lingkungan strategis inilah yang >> membuat harga gas di dalam negeri menjadi lebih cantik. >> >> Salam, >> LTH >> >> On 4 Apr 2016 08:37, "Yanto R. Sumantri" <SRS0-1ZY+=P7=yahoo.com >> [2]=yrs_...@iagi.or.id> wrote: >> >>> Kompas hari ini 4 April 2016 halaman 17 yang berjudul "Gas Tangguh >>> segera diistribusikan " merupakan awal pemanfaatan gas Tangguh utk >>> dipakai didalam negeri. >>> >>> Seingat saya Lapangan Tangguh diketemukan oleh ARCO pada awal tahun >>> 1980 an , dan lama tidur mengingat pada saat itu belum ada pasarnya. >>> Waktu itu saya berdoa agar pengembangannya di"tangguh"kan mengingat >>> produksi migas Indonesia pada saat itu cenderung menurun, saya >>> berkeyakinan bahwa Indonesia akn sangat memerlukan gas dalam waktu >>> mendatang. >>> Pengembangan LNG kemudian diekspor pada saat pasaran LNG sedang >>> jenuh sehingga mendapatkan harga yag relatif murah. >>> Saya pernah berdiskusi dengan pak Qoyum (Mantan Dirut PGN) yang >>> berpendapat bahwa harga gas DN lebih tinggi dibandingkan dengan >>> harga LNG kita yang diekspor , dan saya percaya itu benar. >>> >>> Kritik utk industri migas dari banyak fihak adalah bahwa Indonesia >>> tidak pernah mendapatkan nilai lebih ( added value) dari migas yang >>> diproduksikannya. >>> >>> Maka Alhamdulillah , walau agak terlambat kita sudah mulai sadar >>> bahwa hasil produksi migas sudah mulai dipakai untuk mendapatkan >>> nilai tambah ini. >>> >>> Semoga ini menjadi awal yang baik untuk mengatasi kelangkaan gas >>> dalam negeri. >>> >>> si Abah >>> >>> ---------------------------------------------------- >>> >>> Geosea XIV and 45TH IAGI Annual Convention 2016 >>> Bandung , October 10-13 2016 >>> for further information please visit our website at >>> http://geosea2016.iagi.or.id <http://geosea2016.iagi.or.id%20> [1] or >>> email to >>> secretar...@geosea2016.iagi.or.id >>> >>> ---------------------------------------------------- >>> >>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- >>> (mahasiswa) >>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: >>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) >>> No. Rek: 123 0085005314 >>> Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti) >>> No. Rekening: 255-1088580 >>> >>> ---------------------------------------------------- >>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id >>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id >>> ---------------------------------------------------- >>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to >>> information >>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. >>> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including >>> but not limited >>> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, >>> resulting >>> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection >>> with the use of >>> any information posted on IAGI mailing list. >> >> ---------------------------------------------------- >> >> Geosea XIV and 45TH IAGI Annual Convention 2016 >> Bandung , October 10-13 2016 >> for further information please visit our website at >> http://geosea2016.iagi.or.id <http://geosea2016.iagi.or.id%20> or email >> to >> secretar...@geosea2016.iagi.or.id >> >> ---------------------------------------------------- >> >> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) >> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: >> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) >> No. Rek: 123 0085005314 >> Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti) >> No. Rekening: 255-1088580 >> >> ---------------------------------------------------- >> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id >> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id >> ---------------------------------------------------- >> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information >> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. >> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including >> but not limited >> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, >> resulting >> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection >> with the use of >> any information posted on IAGI mailing list. >> >> >> >> Links: >> ------ >> [1] http://geosea2016.iagi.or.id >> [2] http://yahoo.com > > ---------------------------------------------------- > > Geosea XIV and 45TH IAGI Annual Convention 2016 > Bandung , October 10-13 2016 > for further information please visit our website at > http://geosea2016.iagi.or.id <http://geosea2016.iagi.or.id%20> or email > to secretar...@geosea2016.iagi.or.id > > ---------------------------------------------------- > > Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) > No. Rek: 123 0085005314 > Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti) > No. Rekening: 255-1088580 > > ---------------------------------------------------- > Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id > Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id > ---------------------------------------------------- > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. > In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not > limited > to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, > resulting > from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with > the use of > any information posted on IAGI mailing list. > > ---------------------------------------------------- > > Geosea XIV and 45TH IAGI Annual Convention 2016 > Bandung , October 10-13 2016 > for further information please visit our website at > http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id > > ---------------------------------------------------- > > Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) > No. Rek: 123 0085005314 > Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti) > No. Rekening: 255-1088580 > > ---------------------------------------------------- > Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id > Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id > ---------------------------------------------------- > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. > In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not > limited > to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, > resulting > from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with > the use of > any information posted on IAGI mailing list. > > ---------------------------------------------------- > > Geosea XIV and 45TH IAGI Annual Convention 2016 > Bandung , October 10-13 2016 > for further information please visit our website at > http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id > > ---------------------------------------------------- > > Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) > No. Rek: 123 0085005314 > Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti) > No. Rekening: 255-1088580 > > ---------------------------------------------------- > Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id > Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id > ---------------------------------------------------- > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. > In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not > limited > to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, > resulting > from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with > the use of > any information posted on IAGI mailing list. > > ---------------------------------------------------- > > > > Geosea XIV and 45TH IAGI Annual Convention 2016 > > Bandung , October 10-13 2016 > > for further information please visit our website at > http://geosea2016.iagi.or.id or email to > secretar...@geosea2016.iagi.or.id > > > > ---------------------------------------------------- > > > > Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) > > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) > > No. Rek: 123 0085005314 > > Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti) > > No. Rekening: 255-1088580 > > > > ---------------------------------------------------- > > Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id > > Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id > > ---------------------------------------------------- > > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. > > In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not > limited > > to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, > resulting > > from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with > the use of > > any information posted on IAGI mailing list. > > ---------------------------------------------------- Geosea XIV and 45TH IAGI Annual Convention 2016 Bandung , October 10-13 2016 for further information please visit our website at http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id ---------------------------------------------------- Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti) No. Rekening: 255-1088580 ---------------------------------------------------- Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id ---------------------------------------------------- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.