Pernyataan resmi Pemerintah :
http://www.budpar.go.id/page.php?ic=512&id=6828

Promosi TNK Kemenbupar

Pemerintah Indonesia secara resmi menarik Taman Nasional Komodo (TNK)
sebagai finalis dalam ajang pemilihan tujuh keajaiban alam-baru atau New
Seven Wonder of Nature (N7WN) yang semula akan dideklarasikanpada 11
November 2011.

Menbudpar Ir. Jero Wacik, SE Secara resmi mengumumkan keputusan itu dalama
cara jumpa pers di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona kantor
Kementerian Budpar Jakarta, Senin (15/8). Hadir dalam acara tersebut antara
lain Dirjen Pemasaran Pariwisata Kembudpar Dr. Sapta Nirwandar, Dirjen
Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kemenhut Ir. Darori, MM, kuasa hukum
Kembudpar Todung Mulya Lubis, pakar pemasaran Hermawan Kartajaya, pencetus
MURI Jaya Suprana, penggiat komodo Zeby Febriana, perwakilan kementerian
terkait serta wakil dari pemerintah Maldives Mr. Simon Hawkins yang
terlebih dulu telahmenyatakan secara resmi mengundurkan diri dari kampanye
tersebut pada bulan Mei 2011.

Keputusan tersebut dilakukan dikarenakan pihak penyelenggara kampanye New 7
Wonders Foundation telah melakukan tindakan tidakprofesional, tidak
konsisten dan tidak transparan, serta tidak memiliki kredibilitas yang
dapat dipertanggungjawabkan. Menurut MenbudparJero Wacik, meskipun TNK
mengundurkan diri dari kampanye pemilihan tujuh keajaiban alam-baru (N7WN)
versi yayasan New 7 Wonders, namun TNK sejak tahun 1991 sudah mendapatkan
status World Heritage yang keberadaannya telahdiakui oleh masyarakat dunia
melalui lembaga resmi yang kredibel yaitu UNESCO.

Seperti diketahui, awalnya pada bulan Agustus tahun 2008 Kembudpar bersedia
menjadi Official Supporting Committee (OSC)/Lead Agency agar TNK dapat
terpilih sebagai salah satu dari 7 keajaiban alam-baru (N7WN) yang
pemilihannya dilakukan melalui online voting, Kembudpar telah melakukan
serangkaiankegiatan kampanye online dan offline baik di dalam maupun di
luarnegeri untuk mempromosikan dan mendukung TNK dan telah membuahkan hasil
pada tanggal 21 Juli 2009 saat TNK terpilih sebagai salah satu dari 28
Finalis kampanye N7WN setelah menyisihkan kurang lebih 440 nominasi dari
220 negara.

Yayasan N7W pada awal Desember 2010 menyatakan menyetujui Indonesia
(Jakarta) sebagai Tuan Rumah Penyelenggaraan (Official Host) Deklarasi 7
Keajaiban Dunia Alam (New7Wonders of Nature) dan mensyaratkan Pemerintah
Indonesia untuk membayar license feese bagai tuan rumah penyelenggaraan
deklarasi sebesar 10 Juta USD serta menyiapkan 35 juta USD dari berbagai
pihak swasta untuk biaya penyelenggaraan acara deklarasi, padahal Kembudpar
baru hanya menyatakan minat untuk menjadi tuan rumah namun sama sekali
belum menandatangani persetujuan apapun maupun mendaftarkan proposal
bidding resmi seperti yang diharuskan oleh yayasan N7W pada dokumen
New7Wonders Official Host Worldwide Bidding Tender.

Permintaan itu kemudian ditolak oleh Kembudpar,karena dinilai tidak
realistis, namun sebagai reaksi penolakan itu, yayasan N7W pada akhir
Desember 2010 mengancam akan mengeliminasi TNK sebagai finalis N7W padahal
kedua hal tersebut sangat tidak berhubungan dikarenakan keberadaan TNK
sebagai finalis kampanye N7WN dan penawaran dari yayasan N7W untuk
menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan merupakan 2 (dua)
hal yang berbeda dan seharusnya tidak memiliki keterkaitan sama sekali.

Tanggal 7 Februari 2011 pihak N7WF melalui press release memutuskan untuk
tetap mempertahankan TNK sebagai finalis namun melakukan tindakan
menghapuskan peran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata sebagai Official
Supporting Commitee. Keputusan untuk menidadakan peran Kementerian
Kebudayaan dan Pariwisata, dianggap sepihak dan tidak adil karena tidak
didasari dengan alasan yang jelas, selain itu pihak N7W tidak mencabut
maupun membatalkan perjanjian Standard Participating Agreement yang
merupakan satu-satunya dokumen resmi (legal-binding document) yang telah
ditandatangani bersama pada awal kampanye yang menyatakan Kementerian
Kebudayaan dan PariwisataadalahOfficial Supporting Committeedari TNK pada
kampanye N7WN.

Sementara itu berdasarkan fact finding terhadap kegiatan dan keberadaan
yayasan N7W, akhirnya ditemukenali fakta-fakta sebagaiberikut:

- Yayasan N7W sangat berorientasi komersil, walaupun mereka menyatakan diri
sebagai yayasan non-profit.

- Pelaksanaan kampanye N7WN sangat tidak konsisten dan transparan,
khususnya dalam segiketerbukaan informasi jumlah vote (suara) yang
didapatkan oleh masing-masingfinalis;

- Sebagai sebuah organisasi internasional adalah sangat ganjil ketika
ditemukan fakta bahwa yayasan N7W tidak memiliki domisili/kantor yang jelas
dan dikelola oleh hanya segelintir orang (kemungkinan hanya merupakan
virtual office),namun hendak berurusan dengan transaksi jutaan dollar.

Berdasarkan semua fakta tersebut, Kembudpar yang telah berperan sebagaiLead
Agency untuk TNK pada kampanye N7WN,berketetapan tidak melanjutkan kampanye
bersama dengan Yayasan N7W.

Masyarakat dunia tetap akan mengakui Komodo Dragon sebagai the one and only
real dragon in the world dan fakta ini tidak akan dapat tergantikan. Untuk
ini Kembudpar tetap berkomitmen dengan berbagai pihak untuk mengembangkan
dan mempromosikan TNK sebagai kawasan konservasi dandestinasi pariwisata
internasional di Indonesia.Melalui branding Komodo the Real Wonder of the
World, kita akan promosikan TNK ke seluruh dunia, kata Menbudpar Jero Wacik.

Dirjen Pemasaran Pariwisata Sapta Nirwandar menyatakan, TNK selama tiga
tahun telah gencar dipromosikan kemancanegara, TNK telah dikenal masyarakat
duni adan kunjungan wisman ke sana meningkat pesat kata Sapta Nirwandar,
seraya menyebutkan pada 2007 jumlah wisman yang berkunjung baru sebanyak 16
ribu wisman, namun tahun 2008 dan 2009 meningkat menjadi 21 ribudan 36 ribu
wisman, sedang kanpada 2010 melonjak menjadi 45 ribu wisman. (Pusinpub)

--
[Phone] HTC Desire S
[ROM] MIUI 1.10.21
[Kernel] Cyanogenmod 2.6.35.14
[Recovery] 4EXTRecovery v2.1.0
On Oct 31, 2011 4:39 AM, "Yulian Firdaus" <yulia...@gmail.com> wrote:

> Baca ini deh....
>
> http://priyadi.net/archives/2011/10/30/faq-tentang-new7wonders/
>
> Berikut adalah FAQ yang saya buat karena saya mendapatkan banyak
> pertanyaan dan kecaman akibat tulisan-tulisan saya tentang penipuan
> New7Wonders. Halaman ini akan terus diperbaharui jika ada masukan-masukan
> yang saya terima.
>
> *FAQ 1*: Kenapa sih repot-repot ngurusin masalah New7Wonders?
>
> Karena New7Wonders merupakan *vanity scam*, yang memanfaatkan ego kita
> semua untuk meraup keuntungan. Ini tak jauh berbeda dengan penipuan *Who’s
> Who* <http://en.wikipedia.org/wiki/Who%27s_Who_scam> atau *diploma 
> mill<http://en.wikipedia.org/wiki/Diploma_mill>
> * dimana korban menyerahkan sejumlah uang untuk atribut tertentu,
> misalnya gelar akademis atau *person of the year*, walaupun sebenarnya
> institusi tersebut tidak memiliki kredibilitas atau akreditasi untuk
> memberi gelar tersebut. Praktis tak ada orang lain yang menganggap gelar
> atau atribut tersebut sebagai sesuatu yang penting.
>
> New7Wonders pun demikian, mereka hanyalah sebuah perusahaan kecil asal
> Swiss, bukan organisasi Internasional ataupun lembaga bentukan kerjasama
> multilateral antara negara-negara.
>
> Perbedaannya, New7Wonders menambahkan bumbu berupa kompetisi dengan
> kontestan lain, tujuannya untuk menyentuh rasa nasionalisme kita semua.
> Selain itu, New7Wonders merupakan *vanity scam* dengan skala
> internasional yang korbannya bukan lagi perorangan, tetapi negara-negara
> yang berdaulat.
>
> Pada kontes tahun 2007, situs web New7Wonders memuat taut dan logo UNESCO.
> Khawatir akan dampak dari pencatutan nama ini, UNESCO kemudian
> mengklarifikasi bahwa mereka tidak memiliki sangkut 
> paut<http://whc.unesco.org/en/news/352>dengan New7Wonders.
>
> *FAQ 2*: Ah, ini kan gak beda dengan misalnya Indonesian Idol atau acara
> lainnya.
>
> Tentu saja ada persamaan antara New7Wonders dan Indonesian Idol, misalnya
> keduanya sama-sama menggunakan media SMS untuk memilih. Dan tentunya ada
> keberatan-keberatan yang bisa dialamatkan kepada keduanya. Sebagai contoh,
> keduanya menggunakan kriteria populer untuk menentukan pemenang, bukan
> kriteria objektif. Sanjaya 
> Malakar<http://en.wikipedia.org/wiki/Sanjaya_Malakar>secara kontroversial 
> bisa melaju ke babak ke-7 American Idol dengan
> kemampuan yang pas-pasan. Patung Kristus 
> Penebus<http://en.wikipedia.org/wiki/Christ_the_Redeemer_%28statue%29>Rio de 
> Janeiro bisa mendapatkan gelar ‘keajaiban dunia’, walaupun secara
> objektif, monumen-monumen lain seperti misalnya Candi 
> Prambanan<http://en.wikipedia.org/wiki/Prambanan>,
> Menara Eiffel <http://en.wikipedia.org/wiki/Eiffel_Tower> atau Patung
> Liberty <http://en.wikipedia.org/wiki/Statue_of_Liberty> lebih berhak
> mendapatkan gelar tersebut.
>
> Akan tetapi tentu saja ada perbedaan antara Indonesian Idol dan
> New7Wonders. Secara singkat: New7Wonders adalah Indonesian Idol yang
> pemenangnya ditentukan dari jumlah uang yang disetorkan kontestan kepada
> panitia. Kualitas objektif sama sekali tidak penting, yang penting jumlah
> uangnya. Kontestan tidak tahu  berapa uang yang diberikan kontestan lainnya
> kepada panitia. Dan jika kontestan kalah, uang yang telah disetorkan tidak
> dikembalikan.
>
> *Stakeholder* Indonesian Idol adalah peserta itu sendiri. Pada
> New7Wonders, walaupun peserta adalah Taman Nasional Komodo, *stakeholder*-nya
> adalah kita semua sebagai rakyat Indonesia.
>
> Indonesian Idol mendapatkan pemasukan dari pihak ketiga yang mendapatkan
> hiburan dari acara tersebut. Panitia kemudian menyerahkan sebagian dari
> pemasukan tersebut kepada kontestan, dalam bentuk gaji, pelatihan,
> akomodasi, atau lainnya. Semua kontestan mendapatkan keuntungan, termasuk
> kontestan yang kalah di babak awal sekalipun.
>
> New7Wonders mendapatkan penghasilan dari setoran kontestan itu sendiri
> yang berasal dari platform pemilihan berbayar. New7Wonders praktis tidak
> mengeluarkan biaya apapun untuk kontestan. Bahkan biaya pemasaran
> ditanggung oleh masing-masing kontestan. Biaya yang dikeluarkan kontestan
> yang kalah melalui platform *voting* berbayar tak dapat dikembalikan.
> Bagi seluruh kontestan, kontes New7Wonders merupakan *negative-sum 
> game*<http://en.wikipedia.org/wiki/Negative-sum_game>
> .
>
> *FAQ 3*: Ah, masa sih penipuan? Saya cuma keluar Rp 1 untuk memilih kok,
> atau bahkan gak keluar duit sama sekali.
>
> Pemilih memang hanya mengeluarkan Rp 1, atau bahkan tidak mengeluarkan
> uang sepeserpun. Tetapi ongkos yang sesungguhnya lebih besar daripada itu.
>
> Pertama, ada sponsor yang 
> menyubsidi<http://www.fajar.co.id/read-20111011214405-jk-gratiskan-sms-komodo>sehingga
>  biaya yang harus dikeluarkan pemilih menjadi serendah itu. Karena
> panitia lokal harus membayar lisensi ke New7Wonders, dan mereka tentunya
> tidak akan menerima mata uang Rupiah, maka akan ada devisa kita yang
> terbuang. Maka, nilai sesungguhnya yang harus dibayar pemilih melalui SMS
> jauh lebih tinggi daripada Rp 1 atau Rp 0.
>
> Kedua, akibat kontes ini, akan ada pihak yang mendapatkan basis data nomor
> ponsel dari puluhan juta rakyat Indonesia. Ini adalah informasi yang sangat
> berharga, mungkin jauh lebih berharga daripada bayaran lisensi kepada
> New7Wonders.
>
> Ketiga, sang dalang dari skema ini tetap mendapatkan keuntungan jika kita
> ikut memilih, terutama melalui media seperti SMS premium.
>
> Namun ada baiknya jika kita melihat lebih jauh daripada sekadar nilai uang
> yang hilang akibat skema ini: kontes New7Wonders ini menghina intelegensia
> kita semua. Karena pada praktiknya, ini hanyalah kontes ‘adu jumlah
> setoran’.
>
> *FAQ 4*: Dasar orang Indonesia, gini aja diributin! Bukannya ngedukung,
> malah ngejatuhin!
>
> Sikap saya dan kawan-kawan merupakan bentuk kepedulian kepada Indonesia,
> bukan sebaliknya. Kami tidak menyukai nasionalisme kawan-kawan
> dieksploitasi untuk kepentingan mereka.
>
> Dan bukan hanya Indonesia, di negara-negara lain ada banyak rakyat mereka
> yang terusik dan melakukan edukasi seperti yang saya lakukan selama ini.
>
> Kawan-kawan kita dari Korea yang merasa terusik dengan kampanye Jeju
> membuat situs web Justice4Jeju7<https://sites.google.com/site/justice4jeju7/>.
> Mereka juga membuat situs 
> No7Wonders<https://sites.google.com/site/no7wonders/>yang berisi tentang 
> masalah-masalah New7Wonders di berbagai negara.
> Kawan-kawan dari Vietnam membuat tulisan di sebuah forum tentang scam
> New7Wonders<http://www.ddth.com/showthread.php/169982-Tr%C3%B2-l%E1%BB%ABa-%C4%91%E1%BA%A3o-SCAM-New7Wonders-7-k%E1%BB%B3-quan-thi%C3%AAn-nhi%C3%AAn-th%E1%BA%BF-gi%E1%BB%9Bi-m%E1%BB%9Bi>yang
>  sampai tulisan ini dibuat sudah mencapai lebih dari 60 halaman. Red
> Hunt Travel, sebuah blog yang didirikan teman kita dari Kanada juga
> membahas tentang kontroversi 
> New7Wonders<http://redhunttravel.com/2011/10/travel-articles/travel-marketing/new-7-wonders-of-nature-controversy/>
> .
>
> Dan masih banyak lagi. Pencarian Google ‘new7wonders 
> scam’<http://www.google.com/search?q=new7wonders+scam>banyak menemukan hal 
> yang sama.
>
> *FAQ 5*: Kalau Komodo menang, maka pariwisata bisa naik.
>
> Analisis yang saya lakukan dari data-data industri pariwisata tujuh
> pemenang New7Wonders tahun 2007 tidak menunjukkan adanya pertumbuhan
> pariwisata<http://priyadi.net/archives/2011/10/26/dampak-ekonomi-new7wonders/>dari
>  ditunjuknya tujuh monumen tersebut sebagai keajaiban dunia yang baru.
>
> Seluruh penelitian yang sering dikutip oleh pihak New7Wonders pun ternyata
> tidak dilakukan dengan metodologi yang benar dan memiliki asumsi-asumsi
> awal yang salah.
>
> Kawan-kawan kita dari Korea juga membuat analisis 
> mendalam<http://dl.dropbox.com/u/27188383/Analysis%20of%20N7W%20Economic%20Impacts_Revised05262011.pdf>tentang
>  ‘penelitian independen’ yang sering dikutip oleh oknum New7Wonders.
>
> Sebaliknya, pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2007-2008 ke
> Indonesia ternyata lebih tinggi daripada enam negara pemenang New7Wonders
> 2007. Alih-alih mendapatkan penghargaan, Budpar justru mendapatkan kecaman
> karena memutuskan hubungan dengan New7Wonders!
>
> Selain menobatkan kontestan sebagai pemenang, New7Wonders praktis tidak
> melakukan apa-apa. Seluruh biaya pemasaran ditanggung sepenuhnya oleh
> masing-masing kontestan. Dan pemasaran tersebut tentu saja bisa dilakukan
> tanpa harus ada New7Wonders.
>
> Situs web New7Wonders bukanlah situs yang banyak 
> dikunjungi<http://www.alexa.com/siteinfo/new7wonders.com>pengguna Internet,  
> sehingga tidak akan berpengaruh banyak terhadap
> pemasaran.
>
> *FAQ 6*: Tapi setelah Komodo terpilih menjadi finalis, pariwisata di
> Komodo meningkat.
>
> Ini adalah kesalahan logika *post hoc ergo propter 
> hoc*<http://en.wikipedia.org/wiki/Post_hoc_ergo_propter_hoc>.
> Jika kejadian B terjadi setelah kejadian A, belum tentu B terjadi karena A.
> Bisa saja A dan B disebabkan oleh faktor C (*spurious 
> relationship*<http://en.wikipedia.org/wiki/Spurious_relationship>
> ).
>
> Dalam hal ini, faktor C adalah pemasaran yang dilakukan pemerintah untuk
> mempromosikan Taman Nasional Komodo. Faktor inilah yang menyebabkan Komodo
> terpilih menjadi finalis; sekaligus meningkatkan pariwisata di Taman
> Nasional Komodo. Tanpa harus menjadi nominasi New7Wonders pun, pariwisata
> bisa kita tingkatkan.
>
> *FAQ 7*: Dasar pengkhianat! Dasar tidak nasionalis!
>
> Rasanya terlalu jauh untuk mengukur nasionalisme hanya dari jumlah uang
> yang kita sumbangkan kepada Bernard Weber :). Saya pikir mayoritas rakyat
> Indonesia pada dasarnya sangat nasionalis, tetapi memiliki informasi yang
> berbeda-beda. Berikut saya peragakan dalam bentuk Johari 
> window<http://en.wikipedia.org/wiki/Johari_window>
> :
>
> Mayoritas orang-orang yang mengirim SMS ke 9818 berada di kuadran 2. Dan
> sebagian besar rakyat Indonesia berada di kuadran ini. Tulisan-tulisan saya
> selama ini bertujuan untuk memindahkan teman-teman sebangsa dan setanah air
> dari kuadran 2 ke kuadran 1. Memilih untuk tidak berpartisipasi mengirim
> SMS pilih Komodo tentu tidak bisa disebut ‘tidak nasionalis’.
>
> Bernard Weber dan oknum New7Wonders lainnya tentunya berada di kuadran 4.
> Hati kecil saya masih menaruh harapan bahwa tidak ada warga negara kita
> yang menjadi anggota kuadran 4 ini.
>
> *FAQ 8*: Saya sudah tahu, tapi bolehkah kami teruskan vote Komodo?™
>
> Pengalaman saya dalam mengamati *vanity scam* seperti *diploma mill* atau
> *Who’s Who scam*, ada orang-orang yang tetap bersikukuh bahwa hal ini
> bukanlah penipuan, walaupun telah diberi tahu hal yang sesungguhnya. Mereka
> tetap bangga dengan memamerkan plakat *‘Man of the Year’* yang didapatkan
> dengan harga $200 dari sebuah institusi yang tidak jelas asal usulnya,
> misalnya.
>
> Di Indonesia, bisa jadi tak sedikit yang seperti ini. Orang-orang dengan
> sifat yang sama tersebut barangkali akan memiliki sifat yang sama pula pada
> kontes New7Wonders.
>
> Penjelasan yang kedua, ada orang yang akan menjadi sangat defensif setelah
> diberi tahu bahwa dia tertipu. Ini adalah akibat dari *choice-supportive
> bias* <http://en.wikipedia.org/wiki/Choice-supportive_bias>.
>
> Tentunya tak ada yang dapat menghalangi siapapun untuk mengirim SMS pilih
> Komodo. Yang dapat saya dan kawan-kawan lakukan hanyalah memberi informasi
> yang sesungguhnya.
>
> *FAQ 9*: Negara-negara lain yang telah menjadi pemenang bangga atas
> prestasi tersebut. Kenapa kita tidak?
>
> Betulkah? Saat saya mengumpulkan data mengenai pariwisata negara-negara
> pemenang New7Wonders pada tahun 2007, tak satupun situs web resmi
> pariwisata negara-negara tersebut yang menampilkan atribut New7Wonders
> secara besar-besaran.
>
> Kalau tidak percaya, silakan lihat sendiri situs resmi dewan pariwisata
> negara-negara India <http://tourism.gov.in/>, 
> Yordania<http://www.visitjordan.com/Default.aspx>,
> Peru <http://www.visitperu.com/>, RRC <http://en.cnta.gov.cn/>, 
> Italia<http://www.italia.it/en/home.html>,
> Brazil <http://www.braziltour.com/> dan Meksiko<http://www.visitmexico.com/>
> .
>
> *FAQ 10*: Orang-orang yang terlibat dalam New7Wonders adalah orang-orang
> yang saya kenal memiliki integritas tinggi. Jadi tidak mungkin New7Wonders
> merupakan penipuan.
>
> Ini adalah kesalahan berpikir *argument from 
> authority<http://en.wikipedia.org/wiki/Argument_from_authority>
> * atau *argumentum ad verecundiam*: hanya karena X adalah orang yang kita
> kenal berintegritas, maka ucapan X kita anggap sebagai kebenaran. Tentu
> saja ini salah. Jika Einstein mengatakan 1+1=3, bukan berarti itu benar
> hanya karena Einstein yang mengatakannya.
>
> Walaupun demikian, tentu tak dapat kita simpulkan bahwa orang-orang
> Indonesia yang terlibat dalam New7Wonders tidak berintegritas dan memiliki
> agenda jahat. Bukan tidak mungkin mereka termasuk ke dalam kuadran 2 di
> atas (lihat FAQ no 7 di atas). Atau mereka termasuk ke dalam kuadran 1
> tetapi sudah terlanjur terikat dengan kontrak atau komitmen yang harus
> mereka penuhi.
>
> Kabarnya, Jusuf Kalla hanya membutuhkan waktu lima menit untuk menerima
> tawaran untuk menjadi duta Komodo. Dalam waktu lima menit tentu saja tak
> mungkin bagi beliau untuk dapat melakukan analisis mendalam mengenai skema
> New7Wonders ini.
>
> Tuduhan *vanity scammer* saya alamatkan hanya kepada Bernard Weber, New
> Open World Corporation dan New7Wonders Foundation, bukan kepada afiliasinya
> di Indonesia. Saya mengerti jika oknum-oknum New7Wonders ini sekilas
> terlihat sangat *legitimate* dan tak sedikit orang-orang yang sebetulnya
> berintegritas, tetapi terjebak dan mempercayai mereka.
>
> *FAQ 11:* Kontes ini diiklankan oleh televisi nasional, didukung operator
> seluler dan perusahaan besar lainnya. Jadi tidak mungkin ini pembodohan.
>
> Sama seperti FAQ 10, ini adalah kesalahan berpikir *argument from
> authority <http://en.wikipedia.org/wiki/Argument_from_authority>* atau 
> *argumentum
> ad verecundiam.* Kesimpulan tersebut tak dapat diambil hanya karena iklan
> kontes New7Wonders ditayangkan televisi nasional dan didukung oleh operator
> seluler.
>
>
>
>  --
> "Indonesian Android Community" Join: http://forum.android.or.id
>
> ===============
> Join ID-ANDROID Developers
> http://groups.google.com/group/id-android-dev
> ---------------------
> Gunakan Paket Unlimited Data XL Mobile Broadband
> http://www.xl.co.id/XLInternet/BroadbandInternet
> --------------------
> PING'S Mobile - Plaza Semanggi
> E-mail: i...@pings-mobile.com Ph. 021-25536796
> --------------------
> i-gadget Store - BEC Bandung
> E-mail: a...@i-gadgetstore.com Ph. 0812-21111191
> --------------------
> Toko EceranShop - BEC Bandung
> E-mail: wi...@eceranshop.com Ph. 0815-56599888
> ===============
>
> Aturan Jualan dan Kloteran ID-Android http://goo.gl/YBN21
>

-- 
"Indonesian Android Community"  Join: http://forum.android.or.id

===============
Join ID-ANDROID Developers
http://groups.google.com/group/id-android-dev
---------------------
Gunakan Paket Unlimited Data XL Mobile Broadband  
http://www.xl.co.id/XLInternet/BroadbandInternet
--------------------
PING'S Mobile - Plaza Semanggi
E-mail: i...@pings-mobile.com Ph. 021-25536796
--------------------
i-gadget Store - BEC Bandung
E-mail: a...@i-gadgetstore.com Ph. 0812-21111191
--------------------
Toko EceranShop - BEC  Bandung
E-mail: wi...@eceranshop.com  Ph. 0815-56599888
===============

Aturan Jualan dan Kloteran ID-Android http://goo.gl/YBN21

Kirim email ke