Terima kasih info soal Komodo, jadi ga enak sama kawan kawan yg sudah kirim sms.

Frans
-----Original Message-----
From: Yulian Firdaus <yulia...@gmail.com>
Sender: id-android@googlegroups.com
Date: Mon, 31 Oct 2011 00:29:10 
To: <id-android@googlegroups.com>
Reply-To: id-android@googlegroups.com
Subject: Re: [id-android] OOT - Dukung Komodo

Baca ini deh....

http://priyadi.net/archives/2011/10/30/faq-tentang-new7wonders/

Berikut adalah FAQ yang saya buat karena saya mendapatkan banyak pertanyaan
dan kecaman akibat tulisan-tulisan saya tentang penipuan New7Wonders.
Halaman ini akan terus diperbaharui jika ada masukan-masukan yang saya
terima.

*FAQ 1*: Kenapa sih repot-repot ngurusin masalah New7Wonders?

Karena New7Wonders merupakan *vanity scam*, yang memanfaatkan ego kita
semua untuk meraup keuntungan. Ini tak jauh berbeda dengan penipuan *Who’s
Who* <http://en.wikipedia.org/wiki/Who%27s_Who_scam> atau *diploma
mill<http://en.wikipedia.org/wiki/Diploma_mill>
* dimana korban menyerahkan sejumlah uang untuk atribut tertentu, misalnya
gelar akademis atau *person of the year*, walaupun sebenarnya institusi
tersebut tidak memiliki kredibilitas atau akreditasi untuk memberi gelar
tersebut. Praktis tak ada orang lain yang menganggap gelar atau atribut
tersebut sebagai sesuatu yang penting.

New7Wonders pun demikian, mereka hanyalah sebuah perusahaan kecil asal
Swiss, bukan organisasi Internasional ataupun lembaga bentukan kerjasama
multilateral antara negara-negara.

Perbedaannya, New7Wonders menambahkan bumbu berupa kompetisi dengan
kontestan lain, tujuannya untuk menyentuh rasa nasionalisme kita semua.
Selain itu, New7Wonders merupakan *vanity scam* dengan skala internasional
yang korbannya bukan lagi perorangan, tetapi negara-negara yang berdaulat.

Pada kontes tahun 2007, situs web New7Wonders memuat taut dan logo UNESCO.
Khawatir akan dampak dari pencatutan nama ini, UNESCO kemudian
mengklarifikasi bahwa mereka tidak memiliki sangkut
paut<http://whc.unesco.org/en/news/352>dengan New7Wonders.

*FAQ 2*: Ah, ini kan gak beda dengan misalnya Indonesian Idol atau acara
lainnya.

Tentu saja ada persamaan antara New7Wonders dan Indonesian Idol, misalnya
keduanya sama-sama menggunakan media SMS untuk memilih. Dan tentunya ada
keberatan-keberatan yang bisa dialamatkan kepada keduanya. Sebagai contoh,
keduanya menggunakan kriteria populer untuk menentukan pemenang, bukan
kriteria objektif. Sanjaya
Malakar<http://en.wikipedia.org/wiki/Sanjaya_Malakar>secara
kontroversial bisa melaju ke babak ke-7 American Idol dengan
kemampuan yang pas-pasan. Patung Kristus
Penebus<http://en.wikipedia.org/wiki/Christ_the_Redeemer_%28statue%29>Rio
de Janeiro bisa mendapatkan gelar ‘keajaiban dunia’, walaupun secara
objektif, monumen-monumen lain seperti misalnya Candi
Prambanan<http://en.wikipedia.org/wiki/Prambanan>,
Menara Eiffel <http://en.wikipedia.org/wiki/Eiffel_Tower> atau Patung
Liberty <http://en.wikipedia.org/wiki/Statue_of_Liberty> lebih berhak
mendapatkan gelar tersebut.

Akan tetapi tentu saja ada perbedaan antara Indonesian Idol dan
New7Wonders. Secara singkat: New7Wonders adalah Indonesian Idol yang
pemenangnya ditentukan dari jumlah uang yang disetorkan kontestan kepada
panitia. Kualitas objektif sama sekali tidak penting, yang penting jumlah
uangnya. Kontestan tidak tahu  berapa uang yang diberikan kontestan lainnya
kepada panitia. Dan jika kontestan kalah, uang yang telah disetorkan tidak
dikembalikan.

*Stakeholder* Indonesian Idol adalah peserta itu sendiri. Pada New7Wonders,
walaupun peserta adalah Taman Nasional Komodo, *stakeholder*-nya adalah
kita semua sebagai rakyat Indonesia.

Indonesian Idol mendapatkan pemasukan dari pihak ketiga yang mendapatkan
hiburan dari acara tersebut. Panitia kemudian menyerahkan sebagian dari
pemasukan tersebut kepada kontestan, dalam bentuk gaji, pelatihan,
akomodasi, atau lainnya. Semua kontestan mendapatkan keuntungan, termasuk
kontestan yang kalah di babak awal sekalipun.

New7Wonders mendapatkan penghasilan dari setoran kontestan itu sendiri yang
berasal dari platform pemilihan berbayar. New7Wonders praktis tidak
mengeluarkan biaya apapun untuk kontestan. Bahkan biaya pemasaran
ditanggung oleh masing-masing kontestan. Biaya yang dikeluarkan kontestan
yang kalah melalui platform *voting* berbayar tak dapat dikembalikan. Bagi
seluruh kontestan, kontes New7Wonders merupakan *negative-sum
game*<http://en.wikipedia.org/wiki/Negative-sum_game>
.

*FAQ 3*: Ah, masa sih penipuan? Saya cuma keluar Rp 1 untuk memilih kok,
atau bahkan gak keluar duit sama sekali.

Pemilih memang hanya mengeluarkan Rp 1, atau bahkan tidak mengeluarkan uang
sepeserpun. Tetapi ongkos yang sesungguhnya lebih besar daripada itu.

Pertama, ada sponsor yang
menyubsidi<http://www.fajar.co.id/read-20111011214405-jk-gratiskan-sms-komodo>sehingga
biaya yang harus dikeluarkan pemilih menjadi serendah itu. Karena
panitia lokal harus membayar lisensi ke New7Wonders, dan mereka tentunya
tidak akan menerima mata uang Rupiah, maka akan ada devisa kita yang
terbuang. Maka, nilai sesungguhnya yang harus dibayar pemilih melalui SMS
jauh lebih tinggi daripada Rp 1 atau Rp 0.

Kedua, akibat kontes ini, akan ada pihak yang mendapatkan basis data nomor
ponsel dari puluhan juta rakyat Indonesia. Ini adalah informasi yang sangat
berharga, mungkin jauh lebih berharga daripada bayaran lisensi kepada
New7Wonders.

Ketiga, sang dalang dari skema ini tetap mendapatkan keuntungan jika kita
ikut memilih, terutama melalui media seperti SMS premium.

Namun ada baiknya jika kita melihat lebih jauh daripada sekadar nilai uang
yang hilang akibat skema ini: kontes New7Wonders ini menghina intelegensia
kita semua. Karena pada praktiknya, ini hanyalah kontes ‘adu jumlah
setoran’.

*FAQ 4*: Dasar orang Indonesia, gini aja diributin! Bukannya ngedukung,
malah ngejatuhin!

Sikap saya dan kawan-kawan merupakan bentuk kepedulian kepada Indonesia,
bukan sebaliknya. Kami tidak menyukai nasionalisme kawan-kawan
dieksploitasi untuk kepentingan mereka.

Dan bukan hanya Indonesia, di negara-negara lain ada banyak rakyat mereka
yang terusik dan melakukan edukasi seperti yang saya lakukan selama ini.

Kawan-kawan kita dari Korea yang merasa terusik dengan kampanye Jeju
membuat situs web Justice4Jeju7<https://sites.google.com/site/justice4jeju7/>.
Mereka juga membuat situs
No7Wonders<https://sites.google.com/site/no7wonders/>yang berisi
tentang masalah-masalah New7Wonders di berbagai negara.
Kawan-kawan dari Vietnam membuat tulisan di sebuah forum tentang scam
New7Wonders<http://www.ddth.com/showthread.php/169982-Tr%C3%B2-l%E1%BB%ABa-%C4%91%E1%BA%A3o-SCAM-New7Wonders-7-k%E1%BB%B3-quan-thi%C3%AAn-nhi%C3%AAn-th%E1%BA%BF-gi%E1%BB%9Bi-m%E1%BB%9Bi>yang
sampai tulisan ini dibuat sudah mencapai lebih dari 60 halaman. Red
Hunt Travel, sebuah blog yang didirikan teman kita dari Kanada juga
membahas tentang kontroversi
New7Wonders<http://redhunttravel.com/2011/10/travel-articles/travel-marketing/new-7-wonders-of-nature-controversy/>
.

Dan masih banyak lagi. Pencarian Google ‘new7wonders
scam’<http://www.google.com/search?q=new7wonders+scam>banyak menemukan
hal yang sama.

*FAQ 5*: Kalau Komodo menang, maka pariwisata bisa naik.

Analisis yang saya lakukan dari data-data industri pariwisata tujuh
pemenang New7Wonders tahun 2007 tidak menunjukkan adanya pertumbuhan
pariwisata<http://priyadi.net/archives/2011/10/26/dampak-ekonomi-new7wonders/>dari
ditunjuknya tujuh monumen tersebut sebagai keajaiban dunia yang baru.

Seluruh penelitian yang sering dikutip oleh pihak New7Wonders pun ternyata
tidak dilakukan dengan metodologi yang benar dan memiliki asumsi-asumsi
awal yang salah.

Kawan-kawan kita dari Korea juga membuat analisis
mendalam<http://dl.dropbox.com/u/27188383/Analysis%20of%20N7W%20Economic%20Impacts_Revised05262011.pdf>tentang
‘penelitian independen’ yang sering dikutip oleh oknum New7Wonders.

Sebaliknya, pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2007-2008 ke
Indonesia ternyata lebih tinggi daripada enam negara pemenang New7Wonders
2007. Alih-alih mendapatkan penghargaan, Budpar justru mendapatkan kecaman
karena memutuskan hubungan dengan New7Wonders!

Selain menobatkan kontestan sebagai pemenang, New7Wonders praktis tidak
melakukan apa-apa. Seluruh biaya pemasaran ditanggung sepenuhnya oleh
masing-masing kontestan. Dan pemasaran tersebut tentu saja bisa dilakukan
tanpa harus ada New7Wonders.

Situs web New7Wonders bukanlah situs yang banyak
dikunjungi<http://www.alexa.com/siteinfo/new7wonders.com>pengguna
Internet,  sehingga tidak akan berpengaruh banyak terhadap
pemasaran.

*FAQ 6*: Tapi setelah Komodo terpilih menjadi finalis, pariwisata di Komodo
meningkat.

Ini adalah kesalahan logika *post hoc ergo propter
hoc*<http://en.wikipedia.org/wiki/Post_hoc_ergo_propter_hoc>.
Jika kejadian B terjadi setelah kejadian A, belum tentu B terjadi karena A.
Bisa saja A dan B disebabkan oleh faktor C (*spurious
relationship*<http://en.wikipedia.org/wiki/Spurious_relationship>
).

Dalam hal ini, faktor C adalah pemasaran yang dilakukan pemerintah untuk
mempromosikan Taman Nasional Komodo. Faktor inilah yang menyebabkan Komodo
terpilih menjadi finalis; sekaligus meningkatkan pariwisata di Taman
Nasional Komodo. Tanpa harus menjadi nominasi New7Wonders pun, pariwisata
bisa kita tingkatkan.

*FAQ 7*: Dasar pengkhianat! Dasar tidak nasionalis!

Rasanya terlalu jauh untuk mengukur nasionalisme hanya dari jumlah uang
yang kita sumbangkan kepada Bernard Weber :). Saya pikir mayoritas rakyat
Indonesia pada dasarnya sangat nasionalis, tetapi memiliki informasi yang
berbeda-beda. Berikut saya peragakan dalam bentuk Johari
window<http://en.wikipedia.org/wiki/Johari_window>
:

Mayoritas orang-orang yang mengirim SMS ke 9818 berada di kuadran 2. Dan
sebagian besar rakyat Indonesia berada di kuadran ini. Tulisan-tulisan saya
selama ini bertujuan untuk memindahkan teman-teman sebangsa dan setanah air
dari kuadran 2 ke kuadran 1. Memilih untuk tidak berpartisipasi mengirim
SMS pilih Komodo tentu tidak bisa disebut ‘tidak nasionalis’.

Bernard Weber dan oknum New7Wonders lainnya tentunya berada di kuadran 4.
Hati kecil saya masih menaruh harapan bahwa tidak ada warga negara kita
yang menjadi anggota kuadran 4 ini.

*FAQ 8*: Saya sudah tahu, tapi bolehkah kami teruskan vote Komodo?™

Pengalaman saya dalam mengamati *vanity scam* seperti *diploma mill*
atau *Who’s
Who scam*, ada orang-orang yang tetap bersikukuh bahwa hal ini bukanlah
penipuan, walaupun telah diberi tahu hal yang sesungguhnya. Mereka tetap
bangga dengan memamerkan plakat *‘Man of the Year’* yang didapatkan dengan
harga $200 dari sebuah institusi yang tidak jelas asal usulnya, misalnya.

Di Indonesia, bisa jadi tak sedikit yang seperti ini. Orang-orang dengan
sifat yang sama tersebut barangkali akan memiliki sifat yang sama pula pada
kontes New7Wonders.

Penjelasan yang kedua, ada orang yang akan menjadi sangat defensif setelah
diberi tahu bahwa dia tertipu. Ini adalah akibat dari *choice-supportive
bias* <http://en.wikipedia.org/wiki/Choice-supportive_bias>.

Tentunya tak ada yang dapat menghalangi siapapun untuk mengirim SMS pilih
Komodo. Yang dapat saya dan kawan-kawan lakukan hanyalah memberi informasi
yang sesungguhnya.

*FAQ 9*: Negara-negara lain yang telah menjadi pemenang bangga atas
prestasi tersebut. Kenapa kita tidak?

Betulkah? Saat saya mengumpulkan data mengenai pariwisata negara-negara
pemenang New7Wonders pada tahun 2007, tak satupun situs web resmi
pariwisata negara-negara tersebut yang menampilkan atribut New7Wonders
secara besar-besaran.

Kalau tidak percaya, silakan lihat sendiri situs resmi dewan pariwisata
negara-negara India <http://tourism.gov.in/>,
Yordania<http://www.visitjordan.com/Default.aspx>,
Peru <http://www.visitperu.com/>, RRC <http://en.cnta.gov.cn/>,
Italia<http://www.italia.it/en/home.html>,
Brazil <http://www.braziltour.com/> dan Meksiko<http://www.visitmexico.com/>
.

*FAQ 10*: Orang-orang yang terlibat dalam New7Wonders adalah orang-orang
yang saya kenal memiliki integritas tinggi. Jadi tidak mungkin New7Wonders
merupakan penipuan.

Ini adalah kesalahan berpikir *argument from
authority<http://en.wikipedia.org/wiki/Argument_from_authority>
* atau *argumentum ad verecundiam*: hanya karena X adalah orang yang kita
kenal berintegritas, maka ucapan X kita anggap sebagai kebenaran. Tentu
saja ini salah. Jika Einstein mengatakan 1+1=3, bukan berarti itu benar
hanya karena Einstein yang mengatakannya.

Walaupun demikian, tentu tak dapat kita simpulkan bahwa orang-orang
Indonesia yang terlibat dalam New7Wonders tidak berintegritas dan memiliki
agenda jahat. Bukan tidak mungkin mereka termasuk ke dalam kuadran 2 di
atas (lihat FAQ no 7 di atas). Atau mereka termasuk ke dalam kuadran 1
tetapi sudah terlanjur terikat dengan kontrak atau komitmen yang harus
mereka penuhi.

Kabarnya, Jusuf Kalla hanya membutuhkan waktu lima menit untuk menerima
tawaran untuk menjadi duta Komodo. Dalam waktu lima menit tentu saja tak
mungkin bagi beliau untuk dapat melakukan analisis mendalam mengenai skema
New7Wonders ini.

Tuduhan *vanity scammer* saya alamatkan hanya kepada Bernard Weber, New
Open World Corporation dan New7Wonders Foundation, bukan kepada afiliasinya
di Indonesia. Saya mengerti jika oknum-oknum New7Wonders ini sekilas
terlihat sangat *legitimate* dan tak sedikit orang-orang yang sebetulnya
berintegritas, tetapi terjebak dan mempercayai mereka.

*FAQ 11:* Kontes ini diiklankan oleh televisi nasional, didukung operator
seluler dan perusahaan besar lainnya. Jadi tidak mungkin ini pembodohan.

Sama seperti FAQ 10, ini adalah kesalahan berpikir *argument from
authority<http://en.wikipedia.org/wiki/Argument_from_authority>
* atau *argumentum ad verecundiam.* Kesimpulan tersebut tak dapat diambil
hanya karena iklan kontes New7Wonders ditayangkan televisi nasional dan
didukung oleh operator seluler.

-- 
"Indonesian Android Community"  Join: http://forum.android.or.id

===============
Join ID-ANDROID Developers
http://groups.google.com/group/id-android-dev
---------------------
Gunakan Paket Unlimited Data XL Mobile Broadband  
http://www.xl.co.id/XLInternet/BroadbandInternet
--------------------
PING'S Mobile - Plaza Semanggi
E-mail: i...@pings-mobile.com Ph. 021-25536796
--------------------
i-gadget Store - BEC Bandung
E-mail: a...@i-gadgetstore.com Ph. 0812-21111191
--------------------
Toko EceranShop - BEC  Bandung
E-mail: wi...@eceranshop.com  Ph. 0815-56599888
===============

Aturan Jualan dan Kloteran ID-Android http://goo.gl/YBN21

-- 
"Indonesian Android Community"  Join: http://forum.android.or.id

===============
Join ID-ANDROID Developers
http://groups.google.com/group/id-android-dev
---------------------
Gunakan Paket Unlimited Data XL Mobile Broadband  
http://www.xl.co.id/XLInternet/BroadbandInternet
--------------------
PING'S Mobile - Plaza Semanggi
E-mail: i...@pings-mobile.com Ph. 021-25536796
--------------------
i-gadget Store - BEC Bandung
E-mail: a...@i-gadgetstore.com Ph. 0812-21111191
--------------------
Toko EceranShop - BEC  Bandung
E-mail: wi...@eceranshop.com  Ph. 0815-56599888
===============

Aturan Jualan dan Kloteran ID-Android http://goo.gl/YBN21

Kirim email ke