Izin share review smartphone cantik ini ya.

Unboxing + Hands-on Video:
https://www.youtube.com/watch?v=LozA91RgOe4

Review Video:
https://www.youtube.com/watch?v=yjEWPdx0nFQ

Artikel di Blog (foto lebih lengkap):
http://www.gontagantihape.com/2017/04/review-huawei-honor-8-indonesia.html

Contoh gambar hasil kamera:
http://www.gontagantihape.com/2017/04/review-hasil-kamera-huawei-honor-8.html

---

[image: review huawei honor 8 blue indonesia]
<https://3.bp.blogspot.com/-8RI3a6NopjU/WPX-dk73avI/AAAAAAAAJ4c/PT1N6EQ_j-AeoI9Drn2cNgOofyYiuQlZwCLcB/s1600/title_video_134r.jpg>


Anda yang *dikit-dikit mupeng*, gampang goyah, dan tak pandai menahan saldo
di rekening atau limit kartu kredit, saya sarankan untuk tak menyimak
ulasan ponsel yang satu ini. Saya ingatkan di awal, penawar racunnya susah
didapat. Kalaupun ada, biaya untuk mendapatkan penawar racun yang bernama
Honor 8 ini, bisa jadi lebih mahal daripada dana yang harus Anda keluarkan
untuk meminang *smartphone* dari *second-brand* milik Huawei ini.


Saya sendiri termasuk beruntung, karena pas lagi *ngidam* *smartphone* yang
satu ini, *counterpart* saya di GearBest *ujug-ujug* datang meminta bantuan
saya *share* promo ponsel ini di media sosial. Saya dengan senang hati
membantu dia, sembari memuji bahwa nampaknya ini adalah *smartphone* yang
bagus. *Eh*, malah disangka *ngasih* kode sama dia. Dikiranya saya minta
secara halus, alhasil dia bilang "*I can send one to you*."


Alhamdulillaaaaaah! Ini mah *dream comes true banget*! Di saat saya lagi
agak sedih karena sempat ada masalah dengan salah satu sumber modal bikin
*review*, eh dikasih ponsel yang sedang ditaksir. Makanya pada video
unboxing di bawah ini, saya memberinya judul serupa.


Saya akan memuji Anda yang sudah menonton video *unboxing* di atas, tetapi
belum tertarik dengan *smartphone* ini. Karena jika dilihat di bagian
komentar dari video ini, rata-rata mereka sudah teracuni dengan tampilan
luar serta kemampuan kameranya. Ya, kecuali ada satu golongan yang sudah
kadung mengabdikan diri pada salah satu *brand*, itu sudah tak tertolong
lagi, hehehe.


[image: review huawei honor 8 blue indonesia]
<https://1.bp.blogspot.com/-oRtMOfA-rKY/WPYB9M6jV9I/AAAAAAAAJ5M/x26KisfbQaU8xTmL7E17Nuj_ha6FxhIyQCLcB/s1600/00_2017_04_gontagantihape_com_134_review_huawei_honor_8_008.jpg>


[image: review huawei honor 8 blue indonesia]
<https://3.bp.blogspot.com/-ew5z91uLb0g/WPYB8QyJ6LI/AAAAAAAAJ44/YdrbwJ38FTw4Z2X6pCgbSediivS_0PhfACLcB/s1600/00_2017_04_gontagantihape_com_134_review_huawei_honor_8_005.jpg>



Hands-on dan Kesan Pertama pada Huawei Honor 8

Sebetulnya saya agak malas membuat *review* Huawei Honor 8 ini. Karena dari
awal saya memang *demen* sama ponsel ini. Dan dari pengalaman yang
sudah-sudah biasanya saya lebih banyak mengulas ponsel *daily driver* saya
dari segi kelebihannya saja.


Kalau boleh, rasanya saya lebih ingin membuat tulisan atau video berjudul
"Sejuta Alasan Memilih Huawei Honor 8" daripada harus membuat ulasan yang
berimbang, ha.. ha..


Satu hal yang langsung saya rasakan saat memegang *smartphone* ini adalah
kelicinannya yang cukup membuat was-was saat memegangnya. Takut terjatuh!
Dan tak bisa bangkit lagi! *Halah*, he.. he..


Untunglah ukuran Huawei Honor 8 tergolong sangat *compact*. Dengan dimensi
layar 5,2 inci, ukuran *body* dari ponsel ini kira-kira sama rata dengan
ponsel lain yang berlayar di samudera, eh berlayar lima inci saja maksud
saya, hehe. Jadi masih sangat bisa digenggam dengan baik menggunakan
sebelah tangan saja. Dan dengan ketebalan yang hanya 7,5 mm saja, ponsel
ini mampu memberi efek bahagia, karena tiba-tiba saya langsung merasa
dompet saya tebal sekali. Ha.. ha..


[image: review huawei honor 8 blue indonesia]
<https://4.bp.blogspot.com/-aYl35uE6yZw/WPYB77wALTI/AAAAAAAAJ40/jDzLbOyGaUkW9W-ieZ8Id_dNWsattKPrwCLcB/s1600/00_2017_04_gontagantihape_com_134_review_huawei_honor_8_003.jpg>


[image: review huawei honor 8 blue indonesia]
<https://2.bp.blogspot.com/-WkokrmNtjQY/WPYB7-oeNOI/AAAAAAAAJ4w/9PdAFNtdIIkl0t09jlX6eJJVRhtCnRpqQCLcB/s1600/00_2017_04_gontagantihape_com_134_review_huawei_honor_8_001.jpg>


Kejutan muncul ketika menyisir sisi atas dari ponsel ini. Saya menemukan
bagian hitam yang saya terka sebagai IR-*blaster*. Ternyata tebakan saya
tak meleset, Huawei Honor 8 memang memiliki fitur *remote control* melalui
aplikasi bawaan.


Posisi lubang jack audio 3,5 mm yang berada di bagian bawah
*smartphone* semakin
menambah kecocokan saya.


Sedikit yang agak mengganggu, jika kita menggeserkan jari di sisi bawah
*smartphone* ini dengan agak terburu-buru, maka akan terasa bahwa port USB
Type-C dan *speaker grille*-nya kurang lembut di tangan. Ada perasaan takut
akan melukai jari dalam beberapa kesempatan memegang sisi ini.


[image: review huawei honor 8 blue indonesia]
<https://4.bp.blogspot.com/-7jtelIVMpdk/WPYB-K_3ULI/AAAAAAAAJ5k/thROMoUPhqEP4MbodHF3TyGK5HWV9Iu5gCLcB/s1600/00_2017_04_gontagantihape_com_134_review_huawei_honor_8_014.jpg>


Pertunjukan utama dari Honor 8 ada pada sisi belakangnya. Mulai dari
*fingerprint
scanner* yang sangat responsif dan akurat, dua buah kamera belakang, laser
autofokus, hingga pola cahaya yang ditimbulkan oleh *backcover* ponsel ini
yang dilapisi kaca.


Untuk ponsel keluaran Tiongkok, memang pola pada *backcover* Honor 8 ini
sudah tak lagi eksklusif. Elephone S7 sudah duluan menggunakannya juga,
bahkan terakhir saya lihat sepertinya Meizu M3X juga menggunakan hal serupa.


[image: review huawei honor 8 blue indonesia]
<https://1.bp.blogspot.com/-2UGL6Z5kkeQ/WPYB9nA2fPI/AAAAAAAAJ5Q/ERBo6T3TsR4OT66gWzpzlIr_uWRJD8dlACLcB/s1600/00_2017_04_gontagantihape_com_134_review_huawei_honor_8_011.jpg>


Namun saya tak bisa menerima jika Xiaomi Mi 6 yang baru-baru ini dirilis di
negerinya, disebut-sebut mirip dengan Huawei Honor 8. Selain sama-sama
memiliki dua kamera belakang dan varian berwarna biru, saya rasa sisanya
sama sekali tidak mirip *deh*!



Huawei Honor 8 dalam Pemakaian Sehari-hari

Tadinya saya mau bermain itung-itungan jumlah *Wah* versus *Wei* dari
*smartphone* ini. Anda yang pernah membaca *review* Huawei G9 Lite
<http://www.gontagantihape.com/2017/03/review-huawei-g9-si-p9-lite-versi-distributor.html>
yang
saya tulis, pasti tau apa maksudnya. Namun niat ini saya urungkan, takut
membosankan, dan lagi jumlahnya akan jomplang. Jadi *nggak fun* lagi *deh*!


Karena gini *lho*, semua kelebihan yang ada pada Huawei G9 Lite, ada pada
Huawei Honor 8. Bahkan ada beberapa kelebihan lainnya yang tak saya temukan
pada Huawei G9 Lite. Kemudian, kekurangan utama Huawei G9 Lite yang saya
sebutkan di ulasan tersebut, nyata-nyata tidak ditemukan pada Honor 8, jadi
saya khawatir isi ulasan kali ini *Wah* semua, tak ada *Wei*-nya.


Ini artinya, masalah *storage* pada Huawei G9 Lite takkan kita temukan pada
Honor 8. Ya, Honor 8 memiliki dua varian yaitu dengan memori internal 32
dan 64 GB. Sedangkan besaran RAM-nya sama di 4 GB. Tak hanya itu,
*smartphone* ini juga sudah mendukung USB OTG, jadi benar-benar tak ada
masalah soal ini.



Pun soal pengisian daya pada Huawei G9 Lite yang memakan waktu lama, sudah
tak lagi menjadi persoalan. Huawei terang-terangan menyertakan kepala
*charger* dengan kemampuan *quick charging *yang dapat memasok daya pada
tegangan 9v dengan arus hingga 2A.


Jeroan Honor 8 jelas-jelas di atas Huawei G9 Lite, dengan RAM 4 GB dan ROM
64 GB. *processor* yang digunakan pun seri kepala 9 dari Kirin, lebih
tepatnya HiSilicon Kirin 950. Dari angkanya sih rasa-rasanya kelasnya lebih
dekat ke *processor* Kirin 955 yang digunakan Huawei P9 daripada Kirin 655
yang dipunyai Huawei G9 Lite atau P9 Lite.



skor *benchmark* Antutu dari Huawei Honor 8



Performanya jelas kencang, mau diajak bermain *game* ataupun
*multitasking* banyak
aplikasi sekaligus pun tak masalah. Namun memang suhunya cepat memanas saat
digunakan untuk *gaming sih*, hehe. Selain itu, daya tahan baterainya
belumlah istimewa, meski jauh dari boros. Fabrikasi menggunakan teknologi
16 nm nampaknya cukup membantu agar *processor* ini tak terlalu rakus.


[image: review huawei honor 8 blue indonesia]
<https://4.bp.blogspot.com/-htTVWe3brFE/WPcs9eYnJbI/AAAAAAAAJ7g/pW1tcztK6QIhHGsl_tw-AoN54mpPuPR3gCLcB/s1600/Screenshot_2017-04-11-05-52-11.png>[image:
review huawei honor 8 blue indonesia]
<https://4.bp.blogspot.com/-ydd-PRGnYb8/WPcs9GSOIRI/AAAAAAAAJ7c/NqyheB3AMSgzg0jxQP91L5XBVQPk9yUyACLcB/s1600/Screenshot_2017-04-11-05-52-31.png>


[image: review huawei honor 8 blue indonesia]
<https://4.bp.blogspot.com/-oDt7cfHaxyc/WPcvtrtHK0I/AAAAAAAAJ7s/E7zz5aUgPmQK3-YVFVWe0S-mIyhmpmwqACLcB/s1600/Screenshot_2017-04-18-19-27-09.png>




Nampaknya untuk urusan performa, konsumsi daya, serta pengaturan suhu,
Huawei harus mendaftarkan lagi SoC milik mereka ke bimbel yang dikelola
oleh Qualcomm. Ha, ha, ha...


*Eh* tapi kalo diadu lawan Mediatek mah menurut saya masih menang Kirin
deh. *Ciyus*, *enelan*!


Lanjut ke sisi *software*, Honor 8 yang saya gunakan masih berjalan pada
EMUI 4.1 yang berbasis Android 6.0 Marshmallow. Konon beberapa varian Honor
8 sudah ada yang mendapat update ke Nougat saat ini.


Saya rekap saja deh, apa yang saya sukai dari Custom UI milik Huawei ini:


   - Sudah terintegrasi dengan penghitung langkah, di mana kadang saya tak
   sempat melihat angka ini pada *smartband* saya.
   - Item di jendela notifikasi ditampilkan bersama waktu kemunculannya.
   - Ada pemberitahuan bilamana ada aplikasi yang terdeteksi memakan
   baterai terlalu banyak, dan kita bisa langsung menutupnya dari notifikasi
   saat itu juga.

Sementara yang saya keluhkan dari EMUI 4.1 ini adalah pemisahan notifikasi
dan *toggles* yang terkesan kuno. Untunglah di EMUI 5 nanti kedua panel ini
sudah digabungkan mengikuti *trend* saat ini.


Oh ya, sama seperti pada Huawei P9 Lite, kita pun bisa membuka jendela
notifikasi dengan melakukan sapuan pada sensor *fingerprint* dari atas ke
bawah. Sentuh dua kali untuk membersihkan jendela notifikasi, dan sapukan
ke atas untuk menutupnya kembali.


*Fingerprint scanner* ini dapat ditekan, tapi entah apa fungsinya saat
ditekan, karena tidak ada aksi yang berbeda dari saat disentuh saja. Sensor
ini juga dapat digunakan untuk memicu *shutter* kamera lho! Sementara saat
digunakan untuk membuka kunci ponsel, akurasi dan kecepatannya saya bilang
top! Asal tidak dalam keadaan basah, Honor 8 selalu mampu membaca sidik
jari saya dengan cepat dan tepat, cerdas dan juga cermat. Koq kaya lomba
antar sekolah di TVRI dulu haha.


Huawei menempatkan LED notifikasi pada Honor 8 satu set dengan
*earpiece* sehingga
nampak elok setiap kali ada notifikasi yang saya terima. Sedikit
mengingatkan saya pada Xperia Z2 Compact yang dulu sempat hinggap sebentar
di hidup saya.


Turun sedikit ke bawah, kita akan melihat layar yang memiliki bentang 5,2
inci dengan resolusi Full HD 1080p. Reproduksi warnanya membuat mata sangat
nyaman menatapnya, mulai dari warna-warna lembut hingga yang
*gonjreng* sekalipun
mampu disajikan dengan baik oleh layar bertipe LTPS ini. Sampai kini saya
masih terheran-heran dengan layar milik dua *smartphone* Huawei yang
terakhir saya coba. Teduh dipandang, tapi tetap kontras pada penggunaan di
bawah sinar matahari. Saya tak tahu, apakah dia memang takdirku? He.. he..



[image: review huawei honor 8 blue indonesia]
<https://4.bp.blogspot.com/-MUk7XxzFlvk/WPYB-CTDSvI/AAAAAAAAJ5c/X3B3DASWqBEhuLQkfZhjsEjNDuCUu_PDQCLcB/s1600/00_2017_04_gontagantihape_com_134_review_huawei_honor_8_013.jpg>


Sedikit bahasan soal *audio*, setelah sekian lama saya jarang dipuaskan
oleh *output loadspeaker* pada sebuah *smartphone*, kali ini saya seperti
menemukan kembali kenikmatan yang dulu saya rasakan saat mencoba Vivo V3
dan HTC One E8.


Anda yang memiliki *earphone* kesayangan bisa memasangkannya pada Honor 8
untuk tetap menikmati musik-musik yang biasa Anda nikmati. Tenang saja,
Huawei masih berada di pihak yang melestarikan keberadaan *port audio* 3.5
mm yang kini sudah makin langka dan keberadaannya terancam punah itu.


Jadilah Huawei Honor 8 sebagai *smartphone* yang nyaris selalu bisa
diandalkan di segala aspek. Tentunya aspek ketersediaan secara resmi di
Indonesia tidak termasuk ya! Haha!



Hasil Kamera Huawei Honor 8

Jika dengan Huawei G9 Lite alias P9 Lite saja saya sudah terpesona, maka
tentu sangat wajar apabila saya memuji-muji hasil kamera Huawei Honor 8
yang kelasnya lebih tinggi ini. Ditambah lagi, kamera belakang Honor 8
ganda, memungkinkan kita menggunakan mode *wide-aperture* yang dapat
melakukan *re-focus* setelah gambar diambil.


[image: review huawei honor 8 blue indonesia]
<https://3.bp.blogspot.com/-l8FjcEB6mnQ/WPYB9v0qgiI/AAAAAAAAJ5U/j1ZfRKYwmyc_dhwFuGOf5S5xpMmWJnVEgCLcB/s1600/00_2017_04_gontagantihape_com_134_review_huawei_honor_8_012.jpg>


Lagi-lagi akibat hasilnya yang sudah sangat baik, fitur manual jarang
sekali saya gunakan. Tapi tetap saya lampirkan contoh penggunaan fitur
manual pada kondisi gelap ya, saya yakin Anda akan mengira hasilnya sudah
mengalami proses *editing*, padahal tentu saja tidak.


Resolusi kamera belakang Huawei Honor 8 ini memang hanya 12 Megapixels,
tetapi kualitasnya sungguh mengagumkan. Xiaomi Mi 5s pun saya rasa harus
bertekuk lutut padanya, kecuali urusan *selfie*. Ya, kamera depan Huawei
Honor 8 saya rasa tak secemerlang kualitas kamera utamanya. Tidak jelek,
bahkan di atas rata-rata, namun terasa perbedaan kualitas hasilnya dengan
saat berfoto menggunakan kamera belakang.


Seperti biasa, biarlah gambar yang berbicara. Silakang tercengang saat
menelusuri detail dari foto-foto hasil kameranya pada artikel berikut ini
<http://www.gontagantihape.com/2017/04/review-hasil-kamera-huawei-honor-8.html>.
Tentunya semua gambar tidak melalui proses *editing *selain *resize*.



Apa Kata Aa tentang Huawei Honor 8

Sejujurnya saya takut dengan ponsel ini. Saya takut inilah akhir dari
gonta-ganti hape. Saya sama sekali tidak memiliki keinginan menjual kembali
ponsel ini. Serius!


Dan saya takut, sehabis ini setiap mencoba ponsel lain, saya menjadikan
Honor 8 sebagai patokan untuk bisa dikatakan bagus.


Huawei Honor 8 yang saat ini di GearBest <http://hyperurl.co/GB_HONOR8> dijual
pada kisaran $349 atau sekitar 4,7 jutaan (sebelum pajak bea masuk), telah
meracuni saya terlalu dalam. Dan rasanya harga penawar dari keracunan ini
tak mungkin kurang dari lima juta Rupiah.


Jadi saya pikir biarlah saya tenggelam dalam racun Honor 8 ini daripada
harus merogoh *kocek* lebih dalam lagi untuk menemukan *smartphone* berikutnya
yang akan mampu membuat saya senyaman ini.


Tapi tenang, saya tidak sampai buta *koq*. Saya masih bisa bilang bahwa
Honor 8 masih punya PR agar konsumsi daya bisa lebih hemat lagi. Semoga
*update* Nougat nanti membawa perbaikan di sisi ini ya.


Inget lho Android 7.0 itu *codename*-nya Nougat. Belum lama ini saya
menemukan di twitter ada yang menanyakan soal *update* Android Nugget. Yah,
mungkin yang bertanya itu anak *kosan* yang sedang berencana menimbun
daging ayam olahan itu untuk perbekalan sahur di bulan puasa nanti, ha..
ha.. ha..


Sekian ulasan dari saya, semoga Anda susah tidur sehabis ini memikirkan
Honor 8 yang tak saya jual kembali ini, ha.. ha.. ha..

Hilmy
/* saya suka Gonta Ganti Hape <http://www.gontagantihape.com/> */

-- 
===========
Install  #MyTelkomsel Apps Terbaru dari Play Store
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.telkomsel.telkomselcm

---------------------
Toko Headphone & Earphone Terlengkap dan Terbaru
Kunjungi  >> http://bassaudio.net
----------------------
Kontak Admin, Twitter  @agushamonangan
-----------------------
FB Groups     :  https://www.facebook.com/groups/android.or.id

Aturan Umum  ID-ANDROID >> goo.gl/mL1mBT

==========
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "[id-android] Indonesian 
Android Community" dari Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke id-android+unsubscr...@googlegroups.com.
Kunjungi grup ini di https://groups.google.com/group/id-android.

Reply via email to