On Tue, 17 Nov 1998, wawan wrote:

> jika sudah ada milis yg menampung khusus diskusi berbagai OS, baru
> kita lanjutkan diskusi dengan panjang lebar.
> 
atau di pau-mikro@ saja ?

> Yang jelas, dalam menjawab pertanyaan newbie Linux, mestinya "sindiran"
> dihilangkan dahulu, hal ini sangat penting untuk kepercayaan diri para
> newbie Linux.
> 
saya juga setuju,
saya pribadi merasakan bagaimana belajar ketika oktober 1991 mulai
berkenalan dengan SunOS, kemudian setelah itu secara rutin mendampingi
orang belajar unix, kalau ketemu teman nanya sesuatu padahal dia belum
baca man yang sesuai, saya cuma mengingatkan, kasihan yang membuat man,
sudah cape - cape dibuat untuk menjadi referensi buat kamu, kamunya nggak
baca :-)

> Yap, kita lihat terbanyak pemakai komputer di Indonesia pake desktop. Waktu
> itu artikel Hermawan Kertajaya di Jawa Pos,
> 
OK, jadi di jawa pos ya...
OOT: saya sebetulnya suka jawa pos, sayang jarang ketemu di jakarta
(kemarin senin ketemu sih di kereta). sementara saya ini kok lucunya sudah
hampir sewindu seneng membaca berita di newsgroup, tetap saja masih malas
kalau baca koran lewat web.

> sebenarnya analisa Win98 yg
> tidak sesukses Win95. Intinya Win memenuhi kriteria need dan want bagi user
> Indonesia. Dia juga yakin bahwa OS/2 Warp lebih robust daripada Win95.
>
'need' and 'want' ya ...

> Disinilah hebatnya MS,  support mereka bagus jika Anda beli software
> aslinya, yg diingat dan harus dipelajari para laskar Linux jika ingin sukses
> melinuxkan Indonesia (saya yakin ini tugas mulia), strategi marketing dari
> Ms setidaknya Anda pelajari, setidaknya Anda bisa kasih suppotr yg bagus
> untuk newbie Linux.
> 
itulah yang saya kira _Sudah_ dilakukan oleh antara lain oleh Caldera di
amerika utara sono dan SuSe di Eropa. tinggal kapankah yang sejenis itu
mulai ada di indonesia.

> Untuk itu haruslah memecah mitos itu sendiri
>
betul,
mungkin di linux.or.id bisa dikumpulkan daftar mitos ini.

> Justru hal ini kebalikan dari strategi Microsoft. Mereka malah ingin usernya
> tidak terlalu banyak tahu ttg "kesalahan kecil", untuk itu mereka
> mengutamakan interface, dan support gratis yg baik (asal pake produk asli).
> 
yang saya prediksi, secara alamiah kebanyakan user akan pinter, jadi user
yang tetap saja 'dumb' akan ketinggalan. selain itu teknologi IT yang
jalan cepat terus menyebabkan M$ sulit membuat produk yang tetap dijajaran
depan dalam teknologi sekaligus bisa digunakan oleh pengguna paling 'dumb'
apalagi jika perusahaan memutuskan hotline dikurangi...

> Kepercayaan business, jual komoditi murah belum tentu laku, teknik obral
> juga tidak menumbuhkan kepercayaan,
>
OK.
saya kira justru kita mesti berterima kasih karena GPL sangat memberi
kita peluang untuk membisniskan software - software GPL.
Jadi saya kira untuk ini kita bisa saja tempuh jual paket Linux *seharga*
software NT, bedanya 

> untuk itu harus
> dipoles sehingga timbul differentiation dan menciptakan merek yg bisa
> dipercayai.
> 
semacam Caldera OpenLinux atau TurboLinux ?
(btw: InteLinux sudah ada yang punya belum ? bisa kita jadikan merek yang
bagus untuk KPLi.

> Dan masalah penting bagi Linux sendiri, saya lihat dari sejarahnya memang
> tidak untuk "bisnis".
>
bagaimana kalau kita lihat GPL ataupun OSS secara makro untuk meihat sisi
bisnis dari Linux dan kawan - kawan.
saya justru merasa Linux merupakan fenomena bisnis OSS yang pertama
populer, setelah harus kita akui sebelumnya OSS memang terasa tidak 'laik
bisnis'. Perasaan saya, OSS memberi kesempatan kepada yang murni hacker
tetap hidup di situ, sementara yang junya naluri tambahan bisnis, juga
bisa. kita bisa lihat fenomena Debian yang strict non-bisnis sementara
RedHat sebaliknya.

> Seandainya saja Microsoft menjual Linux dengan versinya,
>
Microsoft sudah punya Xenix dulu, sebelum akhirnya dijual ke Santa Cruz
Operation jadi SCO Xenix, lalu SCO Unix, terakhir SCO dibeli Novell.

> Image dari
> OpenSource di kalangan awam saya lihat lebih sesuai untuk kalangan
> pendidikan.
> 
kalau saya melihat OpenSource tidak hanya itu, lebih penting dari itu
sebetulnya OpenSource salah satu cara agar hak programmer membuat software
bagus tidak hilang oleh tekanan bisnis. bayangin saja misalnya MS
memutuskan agar WinNT tidak diteruskan, sayang kan beberapa code yang
bagus di sana ikut lenyap. concern 'reliability' dan 'freedom to write
software' lebih kencang daripada 'low-cost'.

> Maksud saya kelebihan itu nilai lebih, namun jangan tinggalkan pengetahuan
> yg dianut oleh banyak kalangan dan berkembang kuat.
>
setuju.

> Saya juga mendukung jika ada milis yg membahas ttg perkembangan OS dan
> aplikasi lain.
> 
selama ini sih pau-mikro@
kayaknya bener kata mas Eko, buat milis oss-activist@ saja mewujudkan ini, 


 +- and with none but Allah is the direction of my affair to the right issue;
/ /_/    _/ /_/_/_/_/    on Him do I rely and to Him do I turn (QS 11:88) ///
  _/_/_/_/  _/ HDS5 _/               [EMAIL PROTECTED] (Syafrudin) 
/_/    _/ /_/_/_/_/_/   = pramuka.org - linux.or.id - estuary.klwarta.or.id =


----------------------------------------------------------------------
Unsubscribe: [EMAIL PROTECTED] 
Archive: http://www.vlsm.org/linux-archive/
Netiket autoresponder: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke