Waduh, ini kan bukan milis agama ... Saya sendiri bukan pengagum ke-5 tokoh itu (ditambah 1 tokoh yang idenya dikutip itu). Saya pengagum Rasulullah & para waliyullah.
Supaya menetralisir silahkan baca artikel di URL berikut ini : http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=211544&kat_id=19 Wassalam,Salam tenang dan damai, WK --- In idakrisnashow@yahoogroups.com, "Setiawan, Ismiradani" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Semoga kita selalu dilindungi Allah di jalan yang di ridhai dan kebenaran > ini datangnya dari Allah bukan dari manusia, karena manusia adalah manusia > yang lemah tidak mempunyai daya apapun. > > Silakan baca ilmu dari Ihsan Tanjung melalui AnTV yang saya kutip, sekiranya > ada teman-teman yang tidak berkenan, berarti anda tidak berkenan kepada > Allah swt bukan kepada manusia. Manusia hanya bertugas menyampaikan yang > benar saja. > > Semoga sebagai manusia yang berpihak kepada kebenaran, tidak bingung lagi, > walaupun ada pernyataan-pernyataan yang membingungkan, sekali lagi > berpeganglah pada tali Allah (Al Qur'an dan As Sunnah/Al Hikmah) > > > Tokoh yang sering membingungkan > > Kenapa di negeri mayoritas Islam kok sulit sekali mempertahankan hak ummat > Islam, dan sulit pula memasukkan aspirasi Islam? Pertanyaan itu akan banyak > jawabannya, namun di antaranya adalah karena ada tokoh-tokoh yang mengaku > dirinya Muslim namun belum tentu membela Islam. Bahkan ucapan- ucapan mereka > sering membingungkan ummat. Di antara gejalanya sebagai berikut. > > 1. Abdurrahman Wahid, Presiden Indonesia: > Menyuruh Ummat Islam untuk merayakan Natal Kristen. Ayat Lakum Diinukum > Waliyadien ditafsirkan sebagai suruhan Tuhan untuk beragam agama, padahal > sebenarnya ayat itu justru menegaskan agar ummat Islam berlepas diri dan > membenci penyembahan kepada selain Allah SWT. Gus Dur juga menganggap > bahaya apabila syari'at Islam diformalkan, padahal Konghuchu yang tadinya > tidak diakui sebagai agama saja Gus Dur sangat prihatin, dan kemudian > setelah dia jadi presiden buru-buru memformalkannya sebagai agama secara > resmi. > > 2. Masdar F. Mas'udi, Generasi NU (Nahdlatul Ulama), > Ia berpendapat, hendaknya pelaksanaan ibadah haji tidak hanya pada > tanggal-tanggal yang sudah ditentukan seperti selama ini. Alasannya, agar > tidak terjadi > desak-desakan antar jama'ah. Masdar menganggap zakat sama dengan pajak. Ia > juga menganggap bahaya apabila syari'at Islam diformalkan, dengan > melontarkan tuduhan, kalau Islam dilegalkan maka akan mengakibatkan > hipokrit/munafiq. Ini sama dengan menuduh Nabi Muhammad SAW telah salah > memimpin ummat dengan hukum syari'ah Islam, karena dianggap sebagai > menimbulkan kemunafikan. Na'udzubillah. > > 3. Hasyim Muzadi ketua umum PBNU. > Ia pemrakarsa do'a bersama antar agama yakni Islam, Kristen, Katolik, > Hindu, Budha, Konghucu, dan aliran kepercayaan, di Senayan Jakarta, Agustus > 2000M. Acara itu dinamai "Indonesia Berdo'a". Padahal, dalam Islam, berdo'a > bersama antar Islam dan non Islam itu hanya diperkenankan apabila > mubahalah, yaitu do'a saling melaknat, supaya siapa yang berdusta dilaknat > oleh Allah SWT. Tantangan mubahalah itu disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW > kepada pihak Nasrani Najran, namun mereka tidak berani. Itulah do'a (saling > melaknat) bersama antara agama, yang dibolehkan dalam Islam. Bukan do'a > bersama-sama antara berbagai agama seperti yang diprakarsai oleh Hasyim > Muzadi itu. Dan tidak ada pula dalam Islam, do'a ramai-ramai ke lapangan > seperti yang > mereka sebut Istighotsah. > > Hasyim Muzadi juga menolak dimasukkannya tujuh kata dalam Piagam Jakarta ke > pasal 29 UUD 45. "Saya tidak setuju dengan usulan (pencantuman Piagam. > Jakarta dalam UUD 1945) itu. Kita tidak memerlukan formalisasi agama. > Campur tangan negara dalam pelaksanaan syari'at agama tertentu justru akan > menimbulkan bahaya terhadap otonomi tersebut," ujar Hasyim Muzadi dalam > menolak usulan FPPP (Fraksi Partai Persatuan Pembangunan) dan FPBB > (Fraksi Partai Bulan Bintang) yang menginginkan 7 kata dalam Piagam Jakarta > dimasukkan ke dalam UUD 1945. (lihat Harian Republika, Jum'at 11 Agustus > 2000M, halaman 2). > > 4. Syafi'i Ma'arif ketua Muhammadiyah, > Menolak dimasukkannya Piagam Jakarta ke UUD 1945. Bahkan dalam wawancara > dengan RCTI, Senin 7 Agustus 2000M, Syafi'i mengatakan suatu perkataan yang > tidak mengenakkan mengenai syari'at Islam. Syafi'i Ma'arif juga termasuk > sejumlah orang yang ingin agar Muhammadiyah tidak berasaskan Islam, dengan > keinginan tanpa mencantumkan asas. Dia juga yang pernah mempopulerkan > (namun kemudian tidak populer) apa yang ia sebut Islam Qur'an. > > 5. Nurcholish Madjid, > Murid Fazlurrahman guru besar di Chicago Amerika yang konon diusir oleh > para ulama Pakistan karena pendapat-pendapatnya yang aneh, kemudian justru > jadi guru besar di Amerika. Nurcholish Madjid begitu pulang dari Chicago > dengan gelar doktor 1984/1985, dia menulis makalah, di antara isinya berupa > terjemahan Laailaaha illallah menjadi "tiada tuhan (t kecil) selain Tuhan > (T besar). Terjemahan yang mengaburkan makna ini menjadikan geger di > masyarakat. Dia dikenal sebagai pencetus sekulerisasi di Indonesia sejak > 1970-an, dengan apa yang ia istilahkan desakralisasi. Makanya ketika > penolakan dimasukkannya Piagam Jakarta ke UUD 1945, Nurcholish termasuk > salah satu tokoh dari 3 tokoh (Hasyim Muzadi dan Syafi'i Ma'arif) yang > menyetujui isi penolakan. > Dia walaupun tidak sempat hadir, namun sebelumnya sudah menyetujui siaran > pers yang berisi penolakan dimasukkannya Piagam Jakarta ke UUD > 1945. Siaran pers itu dibaca dalam konferensi pers di hotel mewah, Hotel > Indonesia di Jakarta, Kamis 10/8 2000M, yang acaranya dihantarkan oleh > Ulil Abshar Abdalla orang NU, dengan diawaki oleh Masdar F Mas'udi dan > Hasyim Muzadi dari NU pula. ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Life without art & music? Keep the arts alive today at Network for Good! http://us.click.yahoo.com/FXrMlA/dnQLAA/Zx0JAA/iPMolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> ================================================================= "Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB SMS di 0818-333582 ================================================================= Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/