Berikut saya kirimkan tulisan yang dimuat di www.swa.co.id yang
menjadi Pemenang Favorit XLCom Writing Contest 2005. Selamat menikmati


Jauh – Dekat Rp. 300
"Tuhan" Saja Pakai SMS


"MY GOD I JUST WANT 2 ASK UR FORGIVENESS & BLES MY FAMILY."

"God gives help to those hu believe. Ecc 2:25-27: "For God gives
wisdom and knowledge and joy to a man who is good in His sight." -
Love, God"

Jangan terheran-heran dulu. Kalimat pertama diatas yang semuanya
menggunakan huruf besar tentu memiliki makna tersendiri. Saat sebuah
tulisan dalam bentuk huruf besar semua, maka dapat dibayangkan
perasaan yang sedang dialami si penulis.

Itulah kalimat SMS (short message service) alias pesan pendek yang
dikirimkan oleh salah satu pengguna seluler di Filipina
kepada "Tuhan." Ah, yang bener aja?! Masak Tuhan punya telepon
genggam?" Mungkin itulah pertanyaan yang muncul di benak Anda.

Kalau tidak percaya, baca aja kalimat lanjutan di atas.
Bukankah "Tuhan" memberikan "jawabannya" lewat SMS. Percaya tidak
percaya, bukan sulap bukan sihir. Itulah jawaban dari "Tuhan" kepada
si pengirim yang berniat mendekatkan diri kepada Tuhan untuk
memperoleh pengampunan dan berkah dari Yang Maha Kuasa.

Berkah dan pengampunan itu dapat diperoleh hanya dengan satu kali SMS
yang kalau di Indonesia harganya berkisar antara Rp. 250 – 350. Semua
ini bisa terjadi dengan diluncurkannya program "Talk to God" oleh
satu satu provider di Filipina. Program ini mendorong seseorang
mengirimkan SMS yang seakan-akan ditujukan kepada "Tuhan" dan akan
dibalas langsung oleh "Tuhan". Program yang luar biasa ini
menghasilkan 2 juta SMS hanya dalam waktu 6 bulan.

Orang yang selama ini merasa Tuhan itu jauh mungkin dapat mendekatkan
dirinya lebih sering dengan memanfaatkan jasa SMS yang murah meriah.
Tidak salah kalau dikatakan "Jauh Dekat Rp. 300" Semuanya menjadi
terselesaikan dengan satu buah SMS dari manapun, ke siapapun dan
kemanapun di belahan dunia ini maupun "dunia lain" seperti program
Talk to God tersebut.

SMS adalah layanan yang dilaksanakan dengan cara mengirim atau
menerima pesan-pesan pendek dengan menggunakan telepon genggam.
Sebuah SMS maksimal terdiri dari 140 bytes, atau dapat memuat 140
karakter 8-bit, 160 karakter 7-bit, 70 karakter 16-bit untuk bahasa
Jepang, China dan Korea yang memakai aksara Kanji.

SMS saat ini memang dianggap sebagai salah satu killer application
yang merubah cara seorang manusia menghabiskan waktunya dan kehidupan
sehari-harinya. Mulai dari kehidupan seorang manusia biasa sampai
kehidupan seorang selebritis dan public figure.

Masih ingat bagaimana di bulan Januari 2001, seorang presiden dari
Filipina bernama Joseph Estrada dipaksa turun dari kursi
kepresidenannya dengan gerakan people power yang dikoordinasi lewat
SMS. Seorang presiden yang dulunya terpilih karena memiliki dukungan
publik yang begitu besar akhirnya harus jatuh karena publik berhasil
menyatukan diri untuk menurunkan sang presiden.

Sebelum adanya SMS, publik yang terdiri dari jutaan, ratusan juta dan
bahkan milyaran orang merupakan sebuah entitas besar yang sulit
dijangkau dengan media apapun dalam sekejap. Akan tetapi kehadiran
SMS telah merubah segalanya. Publik yang sedemikian luas terlihat
menjadi tiada artinya. Publik yang sedemikian banyak orangnya dan
sulit "disatukan" menjadi sebuah elemen kecil yang dengan mudah bisa
dijangkau hanya dalam waktu hitungan detik memanfaatkan killer
application bernama SMS.

Seperti cerita Talk to God di atas, kejatuhan Estrada juga
menggambarkan bagaimana SMS merubah sebuah tatanan publik menjadi
sesuatu yang mudah dijangkau. :Publiknya tetap ada tetapi menjadi
publik yang gampang dijangkau dalam hitungan detik. Publik yang
dianggap jauh dan menyulitkan dalam hal komunikasi dengan gampang
dapat digerakkan, dipengaruhi, diyakini dan sebagainya hanya dengan
SMS

Bahkan gara-gara SMS, pemerintah Malaysia di bulan Juli 2001
mengeluarkan keputusan bahwa dalam menjatuhkan talak tiga (dalam
perceraian menurut agama Islam) tidak boleh memakai SMS. Talak
tersebut perlu di daftarkan di mahkamah atau kantor kadi sebelum
disahkan

Lihat saja bagaimana Departemen Komunikasi dan Informasi Pemerintah
Republik Indonesia mengirimkan SMS berbunyi "BBM terpaksa dinaikkan,
agar subsidi dapat dialihkan dari oraang kaya kepada rakyat
miskin.Bantu awasi SUBSIDI TUNAI kepada rakayat miskin." pada tanggal
1 Oktober 2005 hanya untuk "menenangkan" suasana hati masyarakat
sehingga perubahan harga BBM tidak menimbulkan gejolak. Publik
menjadi gampang dijangkau dan dipengaruhi.

Bahkan Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) memanfaatkan layanan
short message service (SMS) untuk menggalang dana guna membiayai
kegiatan NU. SMS diharapkan bisa menampung dana dari warga NU yang
jumlahnya mencapai 40 juta orang. Layanan ini memberi dua pilihan
nilai sumbangan yaitu Rp 5 ribu dan Rp 10 ribu.

Atau misalnya bagaimana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
mengirimkan SMS di pertengahan tahun 2005 ini yang berisi "Stop
penyalahgunaan dan kejahatan narkoba sekarang. Mari kita selamatkan
dan bangun bangsa kita, menjadi bangsa yang sehat, cerdas dan maju?

Bayangkan saja, di layar ponsel tidak muncul nomor telepon apapun
kecuali tulisan Presiden SBY. Siapa yang tidak bangga dikirimi SMS
oleh presiden. Apapun partai yang dicoblos dan presiden yang dipilih
pada pemilu lalu, semua pasti senang menerima SMS dari presiden.
Office boy di kantor saya sampai bertanya terheran-heran seakan tidak
percaya. "Saya dapat SMS dari Presiden nih." Begitu kira-kira
ungkapan hatinya. Padahal mungkin saja sang presiden tidak pernah
mengetik pesan tersebut di ponselnya.

Di jaman sebelum lahirnya SMS, bayangkan bagaimana susahnya seorang
pemimpin negara yang berniat mengkomunikasikan sepatah dua patah
pesan kepada rakyatnya. Sangat mahal kalau hanya menyampaikan pesan
160 karakter harus mengadakan press conference terlebih dahulu.
Dengan adanya SMS, jauh dekat cukup Rp. 300.

SMS juga lah yang akhirnya menciptakan generasi baru yang disebut
thumb generation (generasi jari). Thumb generation membantu pemilik
perusahaan mengambil keputusan dengan cepat dan dapat memecat
karyawannya tanpa harus ketakutan melihat raut muka sang karyawan
yang sedih. Seorang wanita dapat memutus pacarnya tanpa ketakutan
melihat jatuhnya tetes demi tetes "air mata buaya" seorang pria.
Kalau dulu seseorang ke "belakang" alias toilet membawa koran sebagai
teman, sekarang ini lebih enak bawa telepon seluler sambil mengirim
SMS sehingga waktu terbuang lebih produktif!

SMS memudahkan setiap orang yang bermaksud hati berkomunikasi dengan
publik. Sang pengirim senang, sang penerima juga senang. Yang tidak
kalah senangnya jelas saja penyelenggara operator seluler.
Tercatat, pada tahun 2005 ini, kontribusi pendapatan SMS terhadap
total pendapatan operator seluler diperkirakan mencapai 28-30%. Tahun
2007 diperkirakan para operator seluler bakal menangguk pendapatan
sekitar Rp 5 triliun dari SMS. Lembaga penelitian PortioResearch
bahkan memprediksikan SMS akan menghasilkan pendapatan 50 triliun USD
pada tahun 2010.

Mengapa SMS menjadi wahana interaksi publik yang efektif? Salah satu
faktor pemicunya adalah meningkatnya penetrasi seluler ke kelas
masyarakat menengah ke bawah. Telepon genggam yang dulu dianggap
barang mewah telah berubah menjadi barang massal (mass product) yang
dapat dijangkau oleh sebagian besar masyarakat. Operator seluler juga
mendukung dengan dikeluarkannya berbagai kartu GSM (dan juga CDMA)
yang murah dan terjangkau serta dijual dimana-mana.

Secara umum, kita dapat melihat ada tiga alasan utama perkembangan
pesat SMS dari sekedar medium komunikasi antar individu (person to
person) menjadi wahana interaksi person to public.

Pertama, perkembangan pesat SMS sangat dipengaruhi oleh persepsi
masyarakat yang menganggap SMS merupakan cara berkomunikasi yang
murah. Persepsi ini begitu melekat sehingga membuat masyarakat
ekonomi kelas bawah yang sebenarnya sangat sensitif terhadap harga
berani mempergunakan layanan ini secara leluasa. Kalau golongan ini
sudah mulai memanfaatkan jasa SMS, maka secara tidak langsung
terciptalah persepsi bahwa mereka sudah mewakili publik sehingga
setiap komunikasi lewat SMS merupakan komunikasi yang efektif ke
publik seperti yang dilakukan oleh Pemerintah dan Presiden SBY

Perkembangan SMS di Indonesia memang membuat industri seluler kita
khususnya SMS sebagai yang terbesar kedua di dunia setelah Filipina.
Di Filipina penggunaan SMS setiap hari mencapai tujuh SMS per
pelanggan, sedangkan di Indonesia, penggunaan SMS 2,5 SMS.

Hal ini juga dipicu oleh tarif SMS di Indonesia yang hanya berkisar
sepertiga hingga seperlima tarif layanan voice. Sangat berbeda jauh
dengan Hongkong dimana satu SMS sebanding dengan satu menit voice.
Bayangkan kalau tarif SMS di Indonesia yang rata-rata Rp. 300
diturunkan lagi harganya seperti di India yang berkisar Rp. 90 per
SMS. Lebih banyak publik yang bisa dijangkau, bukan?

Kedua, SMS memiliki interactive speed (kecepatan interaktif) yang
tidak dimiliki oleh media-media lainnya. Pemerintah Belanda menyadari
betul manfaat yang kedua ini dengan melakukan pengujian sistem
peringatan istimewa yang akan mengirimkan SMS untuk memperingati
penduduk akan adanya bencana dengan sistem 'Cell broadcast'.

Contoh lain di Spanyol dimana warga yang kulitnya sensitif terhadap
panas menyengat khususnya di saat musim panas akan dikirimi SMS
peringatan temperatur tinggi saat suhu mencapai 41 derajat celcius.
Layanan ini ditujukan khusus untuk para manula yang tinggal sendirian
dan orang tua yang memiliki anak dibawah umur empat tahun.

Ketiga, SMS bisa menjadi wahana interaksi publik yang efektif karena
dapat memunculkan kesan dan perasaan personalisasi. Seseorang yang
menerima SMS dari Presiden RI tentu akan merasa senang sekali.
Sebagian besar pengguna khususnya golongan menengah ke bawah tentu
tidak akan memusingkan apakah itu dikirim oleh mesin atau asisten
sang presiden. Yang penting dapat SMS dari Presiden. Pesan tersebut
seakan-akan di-personalized untuk si penerima.

Efek seperti inilah yang tidak dapat diciptakan oleh media lainnya.
SMS yang bersifat person (atau institution) to public ini akhirnya
dapat menciptakan efek emotional alias lebih bisa menyentuh perasaan
si penerima sehingga bisa tergerak dan terpengaruhi oleh efek SMS.
Seperti gebrakan Kepolisian Washington, Amerika Serikat (AS) yang
meluncurkan program "Amber Alert" yang menyebarluaskan berita
kehilangan anak dengan SMS. Layanan yang diberikan gratis oleh
sebagian besar operator ponsel ini diperkirakan telah berhasil
membantu menemukan sebanyak 200 anak yang hilang.

Bagaimana rasanya melihat pengumuman anak hilang di koran
dibandingkan menerima pengumuman yang sama melalui SMS? Lebih
tersentuh, bukan? Para pemegang ponsel akan dikirimi SMS ketika ada
seseorang yang kehilangan anaknya. Pengguna telepon genggam yang
ingin membantu usaha pencarian anak hilang tersebut dapat menentukan
area pencarian – maksimal sebanyak 5 area kode pos. Selanjutnya orang
itu akan menerima pesan jika memang benar anak yang dilaporkan hilang
berada di salah satu area tersebut. Hati manusia mana yang tidak
tersentuh dengan pesan SMS tentang kehilangan anak?

Manfaat SMS untuk urusan interaksi publik yang lebih "pribadi" adalah
penemuan Timo Kopoma dalam bukunya "The City in Your Pocket" yang
menjelaskan bagaimana generasi muda jaman sekarang lebih memilih
memulai kencan dengan memanfaatkan SMS. SMS dianggap lebih fleksibel
dan tidak terlalu "menyakitkan" jika ajakan kencan ditolak

Mengirim dan menerima SMS merupakan salah satu wujud rasa cinta
antara pria dan wanita. Inilah gaya baru pacaran dimana tingkat
intensitas cinta ditentukan dari tingkat frekuensi pengiriman SMS
dalam sehari. Kalau dulu seorang pria selalu merayu dengan kata-
kata "Jauh di mata dekat di hati" maka SMS telah merubah semuanya
menjadi "Jauh dekat Rp 300" Dengan Rp 300 kita bisa dekat dengan
siapapun. Dekat dengan pacar, selingkuhan, orang tua, saudara,
Presiden dan bahkan Tuhan!

Hari gini ndak pakai SMS? "Tuhan" saja pakai SMS!


=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke