Konsumen Jangan Mudah Terbujuk
Iklan Suplemen SUARA PEMBARUAN DAILY JAKARTA - Konsumen diimbau agar tidak mudah
terbujuk iklan suplemen. Pasalnya, dari ratusan item berbagai suplemen yang
bereda r saat ini di pasaran, hanya sebagian kecil yang memiliki keefektifan
dan aman dikonsumsi. Pasalnya, suplemen bukanlah obat, dan bebas
diperjualbelikan tanpa perlu dibuktikan keefektifannya dan keamanannya oleh
produsen. Demikian diutarakan ahli farmakologi Prof
dr Iwan Darmansjah SpFK yang diwawancara Pembaruan tentang maraknya peresepan
suplemen saat ini, Rabu (29/9), di Jakarta. Menurut dia, produk suplemen saat ini
sedang booming karena dipicu oleh undang-undang tentang suplemen kesehatan
Amerika Serikat (AS) tahun 1993 yang memperbolehkan suplemen dijual secara
bebas, tanpa perlu produsen membuktikan keefektifan nya. Oleh karena itu, belum
tentu semua produk buatan Amerika bisa dianggap produk yang lebih unggul seperti
yang dipersepsikan masyarakat. Celakanya, ujar Iwan, produk-produk obat
yang gagal memenuhi syarat dikategorikan sebagai obat, beralih menjadi golongan
suplemen. Padahal, suplemen tidak boleh mengandung
bahan obat. Artinya, ada pemalsuan
suplemen. Ironisnya, sebagian
besar masyarakat mempercayai semua suplemen berkhasiat dan ada fenomena
di tengah masyarakat bahwa obat-obatan Barat adalah racun. Di sisi
lain, ada juga sejumlah dokter
yang cenderung meresepkan suplemen dengan hanya mempertimbangkan unsur materi semata. "Ini
sudah kecurangan. Suplemen tidak ada efeknya diresepkan. Sekalipun suplemen
belum pasti bermanfaat, konsumen cenderung percaya pada produk suplemen
karena produsen dan distributor menggunakan cara-cara pemasaran yang mampu memperdaya konsumen. Perdagangan suplemen sudah
tidak terkendali, padahal sebenarnya konsumen telah rugi dengan membeli
dan mengonsumsi produk yang belum tentu bermanfaat. Undang-undang Obat Menurut Iwan, konsumen saat ini ibarat
lepas dari mulut macan tetapi
masuk mulut buaya akibat dari
adanya fenomena obat-obat Barat berbahaya sehingga konsumen beralih ke suplemen. Untuk mengendalikan
hal ini, adalah tugas pemerintah
untuk mengerem peredaran berbagai produk suplemen yang sudah tidak terkendali.
Karena, pada akhirnya yang akan
rugi adalah konsumen, mengingat harga suplemen pun tidak murah. Peredaran s uplemen
yang belum bisa dikendalikan saat ini, katanya, lebih
karena disebabkan sejumlah pihak memperoleh untung dari situasi saat
ini. Bila ada keinginan dari pemerintah untuk mengendalikannya, maka bisa diwujudkan
dengan membuat rambu-rambu tentang suplemen. Rambu-rambu itu bisa diatur dalam undang-undang
tentang obat, yang sampai saat ini
belum ada. Iwan menegaskan, perlu dibentuk
undang-undang tentang obat yang akan mengatur tentang keberadaan obat di tengah
masyarakat. Pasalnya, obat adalah
kebutuhan pokok, sama penting-nya
dengan kebutuhan pokok yang lain. Artinya, obat pun seharusnya diperlakukan sama
dengan kebutuhan pokok lain. Jangan hanya menganggap
obat sebagai barang dagangan semata. "Rambu-rambu itu akan mengatur kebijakan. Apakah obat sebagai barang
dagangan? Seperti apa obat yang dibutuhkan orang dan bea masuk hendaknya
dihilangkan, keuntungan dikurangi. Sampai sekarang tidak ada kebijakan tentang
hal ini karena obat masih dianggap sebagai komoditas dan mengun tungkan
pihak-pihak tertentu," tandas Iwan. Dia menambahkan, di era pemerintah baru,
bila ada keinginan untuk membentuk undang-undang obat (termasuk suplemen) maka
hal itu bisa diwujudkan. Tetapi yang tidak kalah penting adalah tim penyusun
undang-undang, haruslah terdiri dari orang-orang yang benar-benar memahami obat
dan tidak berkepentingan untuk mencari keuntungan dari undang-undang yang akan
dibentuk. (N-4) ================================================================= "Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB SMS di 0818-333582 ================================================================= YAHOO! GROUPS LINKS
|