Peta untuk Tunanetra

 

Sering kalau pulang dari Kota Tangerang menuju Perumnas I Karawaci, Tangerang, kami semobil angkot (angkutan kota)

dengan beberapa pria penyandang tunanetra. Mereka yang rupanya berprofesi sebagai tukang pijit itu pulang searah dengan kami.

 

Selama dalam perjalanan, biasanya ada saja penumpang yang mungkin karena bersimpati, bertanya di mana mereka akan turun.

Lalu ia akan memberi tahu sopir agar penumpang tunanetra itu tidak kebablasan.

 

Anehnya, tanpa ada yang memberi tahu, mereka sudah meminta sendiri pada sopir untuk berhenti saat tiba di tempat tujuan.

Banyak penumpang yang heran, kecuali si sopir angkot. Selidik punya selidik, rupanya ada rahasia khusus sehingga mereka

 bisa mengenali tempat tinggal mereka.

 

Seperti biasa, laju mobil angkot yang kami tumpangi melambat, karena jalanan macet begitu melewati Pasar Malabar di daerah

 Perumnas Tangerang. Selanjutnya, mobil terus berjalan hingga melewati bak penampungan sampah pasar yang baunya "luar biasa".

 

Nah, bila mobil angkot sudah melambat dan mulai tercium bau sampah, itulah tanda persiapan untuk meminta sopir angkot

menghentikan kendaraan. mereka memang tinggal di sekitar pasar. (Darmanto)

 



=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke