Apa Sih Public Speaking Itu? Untuk beberapa alasan, ketika orang berpikir tentang public speaking, mereka membayangkan sebuah situasi di mana seseorang yang sangat terlatih sedang berbicara, menguasai forum, berbicara dengan dinamis dan menyampaikan berbagai hal yang berpotensi merubah hidup seseorang atau bahkan ribuan orang.
Dapatkah Anda membayangkan diri Anda sendiri dalam situasi seperti itu? Beberapa dari Anda mungkin berpikir, "Tentu! Saya sudah tidak sabar untuk itu. Itu sebabnya kini saya berdiri di sini, di depan semua orang." Beberapa yang lain dari Anda mungkin berpikir, "Nggak deh. Sampe kiamat juga nggak. Pokoknya Enggaaaaaak." Apapun reaksi Anda, Anda harus tahu bahwa memang hanya sedikit orang yang mau berhadapan dengan situasi di atas. Mengapa? Karena, selain untuk acara-acara yang khusus sifatnya, Anda memang merasa tidak membutuhkan model komunikasi yang demikian. Lantas, apa ini berarti bahwa Anda memang hanya punya sedikit kesempatan untuk berbicara di depan publik? Tidak. Justru, faktanya Anda hampir selalu berbicara di depan publik. Mungkin Anda guru, mungkin Anda pejabat ketua RT, mungkin Anda di bagian marketing, mungkin Anda orang partai, atau mungkin Anda seorang demonstran. Hanya saja, Anda tidak menganggap semua itu sebagai public speaking. Setiap kali Anda memberikan pengarahan, menjelaskan bagaimana harus mengerjakan sesuatu, menawarkan bantuan kepada orang lain, atau mendiskusikan pendapat dan pandangan Anda, Anda sebenarnya menggunakan elemen-elemen public speaking. Anda adalah public speaker saat Anda mencoba meyakinkan tentang sesuatu kepada seorang teman, kawan sekelas, instruktur, teman kerja, atasan, bawahan, murid, anak, keponakan, istri, bahkan mertua. Anda adalah seorang public speaker saat Anda berbagi cerita dengan orang lain. Anda sedang mengimplementasikan keahlian public speaking saat Anda menawarkan ide ke tim kerja Anda atau saat Anda melaporkan situasi terakhir tentang suatu proyek. Semua situasi di atas menuntut Anda menggunakan keahlian public speaking, yaitu mempraktekkan semua ini: - Mengorganisasikan ide-ide; - Menentukan konteks dan memperhitungkan audience; - Mengadaptasi pesan yang ingin disampaikan kepada dua hal di atas; - Memilih cara yang paling efektif untuk membagi jalan pikiran Anda kepada mereka; - Menyampaikan pesan Anda; - Dan kemudian menyimak reaksi mereka untuk mengetahui apakah mereka telah memahami Anda. Tips Aa Gym: 1. Menahan diri saat berhadapan dengan orang yang marah; 2. Tujuan perkataan dan apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan; 3. Berbicara di saat yang tepat; 4. Pilihlah kata-kata terbaik, saat terbaik, waktu terbaik dan tempat terbaik; 5. Sebelum berkata-kata, kata-kata adalah tawanan kita. Setelah itu, sebaliknya; 6. Bertanya pada diri sendiri, haruskah saya berbicara? 7. Kata-kata paling bernilai hanya ada dalam empat kasus yaitu: - Jika mendapat nikmat, bersyukur; - Jika mendapat musibah, bersabar; - Jika mendapat taufik, mengakui bahwa semua itu hanya karena berkat dan karunia-Nya; - Jika tergelincir melakukan dosa, meminta ampun kepada-Nya. 8. Tidak sembarang berbunyi; 9. Percayalah, diam itu emas; 10. Perhatikan dengan siapa kita berbicara. 16 Tips Dari "61 Jalan Untuk Menjadi Pembicara Terbaik" Olivia Stefanino Professional Speakers Association 1. Mantapkan kredibilitas Anda dan diri Anda sebagai "penguasa" dari topik pembicaraan. Yakinkan bahwa Anda menguasai topiknya. Jelaskan kepada audience mengapa mereka harus mendengarkan dan percaya kepada Anda. Lakukan ini dengan tidak lebih dari tiga kalimat. 2. Pahamilah bahwa dengan persiapan yang cukup, Anda menghargai audience Anda secara efektif. Anda seperti berkata "Anda semua penting bagi Saya sehingga Saya memutuskan untuk meluangkan waktu mempersiapkan ini semua." Mengatakan bahwa Anda tidak punya waktu untuk mempersiapkan diri, atau meminta maaf di muka karena merasa tidak siap, adalah tindakan yang ofensif, membuat Anda terlihat malas dan tidak profesional. Jangan meminta maaf atas siap-tidaknya Anda. 3. Jika hal tak terduga terjadi, dan Anda merasa gamang, maka gamanglah - tapi jangan ceritakan kepada audience. Anda tidak akan mendapat simpati dari mereka; dan lagi-lagi, Anda akan terlihat tidak profesional. 4. Jangan pernah, memulai pembicaraan dengan mengatakan bahwa Anda gugup, atau bahwa Anda belum pernah melakukan hal ini sebelumnya... Anda hanya akan menarik perhatian mereka ke hal-hal yang semestinya tidak Anda perlihatkan. Percayalah, audience Anda akan segera mulai mencari bukti-bukti untuk mendukung pernyataan Anda itu. 5. Bernafaslah! Gugup dapat membuat Anda berat bernafas - yang tidak akan mendukung getaran dan proyeksi suara Anda. Segelas air minum di dekat Anda akan bisa membantu. Dan kala Anda meneguknya, Anda mungkin akan terlihat percaya diri. 6. Jadilah enerjik. Sebelum Anda bicara, Anda bisa membayangkan bahwa audience sanga puas dengan presentasi Anda. Cara yang paling mudah, bacalah lagi SMS-SMS yang menyenangkan di HP Anda. 7. Gunakan suara dari perut Anda dan bukan dari dada Anda. Proyeksi suara Anda akan lebih baik. Anda hanya bisa melakukannya jika Anda rileks. Dengan ini, Anda terdengar lebih percaya diri. Anda bisa melatih ini - tentu saja di rumah - dengan menekan perut Anda ke tembok dan berbicaralah dengan cukup keras. Anda akan merasakan bagaimana seharusnya. 8. Perhatikan makanan Anda sebelum berbicara. Para pembicara, punya "manajemen MCK" mereka sendiri. Sehari sebelumnya, jangan pernah makan pempek palembang super pedas misalnya. Jangan pula memakan makanan yang buruk untuk suara, coklat atau gorengan misalnya. 9. Berdirilah saat bicara. Ini, dengan segera membuat Anda merasa punya otoritas. 10. Duduklah di posisi yang dominan. Bukankah Anda pembicaranya? 11. Ketahuilah bahwa kesan pertama sangat diperhitungkan. Dan Anda, tidak akan mendapat kesempatan kedua untuk melakukannya. 12. Berinvestasilah untuk pakaian dengan warna yang paling cocok untuk Anda. Sepatu dengan jempol yang nongol menimbulkan kesan kurang profesional, usahakan menghindari kaus kaki dengan warna putih atau abu-abu. Mendingan hitam sekalian. 13. Berpakaianlah yang sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan dan sesuai pula dengan audience yang akan mendengarkan. 14. Jangan jadi Tony Blair! Gunakan deodoran atau parfum yang tidak meninggalkan bercak pada pakaian Anda. Ini soal kecil, tapi Tony Blair pun bermasalah karenanya. 15. Waspadalah bahwa berkomunikasi dengan orang lain adalah lebih dari sekedar perkataan Anda. Faktanya, hanya 7% dari kata-kata Anda yang "dianggap" orang. Sisanya, hanya dipahami dari tekanan suara dan bahasa tubuh Anda. 16. Ingatlah bahwa pikiran utama audience Anda adalah "apa yang bisa saya ambil dari sini?" Berikan jawaban ini saat Anda memperkenalkan diri. Mereka akan menyorongkan badannya sampai ke pinggir kursi untuk mendengar Anda. Anda harus terus berupaya untuk makin memahami betapa pentingnya keahlian public speaking untuk mengisi kehidupan pribadi, sosial, pendidikan, profesi, karir dan bisnis Anda. Dengan segala kerendahan hati kami mengajak Anda, bergabunglah dengan milis BICARA di: http://groups.yahoo.com/group/bicara/ atau kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Marilah belajar bersama memahami fenomena berbicara. MILIS BICARA. ================================================================= "Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day!" -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. ================================================================= Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/