Jakarta, Setelah diterpa berbagai isu, Gustiranda akhirnya buka mulut.
Eksklusif kepada detikhot Gusti blak-blakan soal perceraian, isu aborsi
Nia Paramitha, serta orang ketiga yaitu, Mr X dan Y. Simak penuturannya!

Bak petir di siang bolong kabar Gustiranda menggugat cerai Nia Paramitha
cukup mengejutkan publik. Bagaimana tidak, pernikahan mereka selama hampir
sembilan tahun dengan empat orang anak selalu terlihat harmonis dan jauh
dari  gosip.

Berbagai isu pun bergulir, mulai dari sikap Gusti yang mengekang sampai
isu orang ketiga dari pihak Nia. Dua pria yang namanya mencuat sebagai
orang ketiga  tersebut adalah tokoh politik terkenal.

Setelah beberapa waktu lalu Nia buka mulut dan membantah rumornya dengan
dua pria tersebut, setelah lama bungkam, kini giliran Gusti yang
buka-bukaan.  Dalam wawancara eksklusif dengan Gustiranda, Selasa
(4/4/2006) di kantornya,  Graha Mustika Ratu, Pancoran, Jakarta Selatan,
aktor yang juga pengacara  tersebut buka mulut soal masalah rumah
tangganya dan dua pria yang disebut  sebagai Mr. X & Y. Berikut kronologis
retaknya rumah tangga Gustiranda-Nia  Paramitha menurut pengakuan Gusti
Randa:

Kamis, 23 Maret 2006

Pukul 14.00, Gustiranda dan Nia Paramitha menjadi bintang tamu di sebuah
stasiun televisi. Dalam acara yang disiarkan secara langsung tersebut,
Gusti dan  Nia mengajak serta keempat anak mereka.

Usai acara tersebut keluarga ini meluncur ke sebuah Cafe di kawasan
Thamrin untuk menghadiri sebuah acara. Setelah itu Gusti kembali ke kantor
sedangkan Nia  dan anak-anak kembali ke rumah mereka di kawasan Sawangan.

Pukul 23.00 malam Gusti kembali dari kantor. Di kamar mandi ia menemukan
bercak darah di kloset. Diduga Gusti darah tersebut adalah darah
menstruasi Nia.  Gusti kemudian mengatakan kepada Nia kalau darahnya tidak
bersih di kamar mandi.  Ketika Gusti menonton televisi, Nia menghampiri
dan meminta suaminya itu untuk  dibawa ke RS Pondok Indah karena
menstruasi yang tidak berhenti.

Karena hanya masalah menstruasi, Gusti meminta Nia untuk bersabar dan
menunggu besok pagi sekalian mengantar anak mereka sekolah. Gusti kemudian
masuk  ke kamar anak laki-laki mereka untuk tidur, diakui bintang 'Siti
Nurbaya'  tersebut dirinya dan Nia sudah sekitar tiga bulan tidak tidur
satu kamar.

Nia kemudian masuk ke kamar tersebut dan tetap memaksa Gusti untuk
mengantarnya ke RSPI. "Tolong dong kalau nggak saya bisa mati nih" pinta
Nia  memaksa.

Curiga dengan tindakan Nia, Gusti iseng bertanya, "lo kayak orang habis
aborsi aja." Nia pun terdiam dan menangis mendengar pertanyaan tersebut.
Gusti  yang sudah hampir 9 tahun membangun pernikahan dengan Nia, paham
dengan bahasa  tubuh istrinya itu.

Sekedar catatan, persoalan kuret atau aborsi di rumah tangga Nia-Gusti
sudah bukan hal yang baru lagi. Selain melahirkan caesar selama 4 kali,
Nia juga  pernah mengugurkan kandungan sebanyak dua kali. Antara anak
pertama dan kedua  pernah ada satu kali aborsi dan antara anak kedua dan
ketiga pernah aborsi satu  kali.

Gusti pun memberi pilihan, jika Nia mau mengakui kapan ia melakukan aborsi
dan siapa yang menghamilinya ia berjanji akan membawa Nia ke RSPI untuk
menyelamatkan nyawanya. Akhirnya disebutlah nama Mr X oleh Nia. Nia juga
mengaku  melakukan aborsi tanggal 16 Maret didampingi adiknya, Prada. "Ini
blessing  buat saya. Coba sakitnya siang hari, dia bisa naik taksi dan
saya tertipu  selamanya," tandas Gusti.

Jumat, 24 Maret 2006

Puku 00.30 : Nia sampai di RSPI diantar oleh Gusti, sepanjang perjalanan,
Nia juga sudah bercerita lengkap soal hubungannya dengan Mr X, termasuk
berapa  kali berhubungan seks dengan pria tersebut.

Ketika sampai di RSPI, Nia pingsan dan langsung dibawa ke UGD. Dokter jaga
kemudian mengatakan kepada Gusti, dengan terlebih dahulu berkonsultasi
pada dokter kandungan Nia kalau istrinya itu harus dirawat inap. Karena
kamar perawatan saat itu sedang penuh, akhirnya Nia dimasukkan ke kamar
perawatan VVIP  ruang 3401.

Sambil mengantar Nia menuju ruangannya, Gusti meminta nomor telepon Mr X.
Nia pun memberikannya. Berbekal nomor tersebut sekitar pukul 02.30 Gusti
pulang  ke rumah.

"Saya tahu saya nggak mungkin bisa telepon karena perbedaan satu jam
dengan wilayah sana. Karena jam 3 berarti jam 4, si mr X masih tidur.
masih lelap, dan  hujan lagi jakarta. Udah kayak sinetron," ungkap Gusti.

Mendekati waktu subuh, Gusti mencoba sms dan telepon namun belum ada
respon. Akhirnya ia memutuskan untuk menelepon mertuanya atau ibu Nia.
Ibunda  Nia pun syok dan menangis. Mereka sepakat untuk pergi ke RSPI
untuk bertemu Nia.  Setelah Gusti menjemput Nia, keduanya meluncur ke
RSPI, sekitar pukul 06.30  mereka sampai di kamar 3401.

Karena waktu sudah mulai pagi dan Gusti tak juga bisa menghubungi Mr X, ia
pun mulai panik. Setelah sempat mengancam akan terbang ke kota Mr X, Gusti
akhirnya mendapatkan nomor ajudan Mr X dari Nia.

Awalnya ajudan Mr X menolak menyambungkan telepon, namun setelah Gusti
mengatakan akan terbang ke kota Mr X, sang ajudan pun mau menyampaikan
pesan  Gusti. Tak lama kemudian Mr X menelepon Gusti.

"Mr X langsung mengatakan saya minta maaf, saya khilaf. Mohon waktu satu
setengah jam lagi nanti saya telepon lagi," ujar Gusti menirukan reaksi Mr
X.
Waktu satu setengah jam dirasa terlalu lama oleh Gusti, keduanya sepakat
setengah jam ke depan Mr X akan menelepon Gusti kembali. Setengah jam
kemudian  Mr X menelepon dan memastikan dirinya akan langsung terbang ke
Jakarta untuk  menyelesaikan permasalahan ini.

Selama menunggu kabar kedatangan Mr X, Gusti berusaha mencari kontak Mr Y,
atasan Mr X untuk mengadukan kelakuan miring bawahannya. Usaha Gusti
menghubungi  Mr Y lewat beberapa teman pun berhasil, Mr Y menghubungi
Gusti langsung via  ponsel.

"Wah ini saya harus laporin ini dengan bosnya, Mr Y. Saya telepon
rekan-rekan ada yang tahu nggak telepon Mr Y. Tolong bilangin dong Mr Y
telepon  gue, gue pengen ngaduin tuh anak buahnya, Mr X," cetus Gusti."
cetus  Gusti.
Dalam pembicaraan tersebut Mr Y sempat bertanya apa yang diinginkan Gusti.
Tiga opsi kemudian ditawarkan. Pertama Gusti akan menceraikan Nia dan
setelah  masa idahnya selesai, Mr X harus mengawini Nia. Opsi kedua adalah
keduanya  berdamai tapi Mr X harus memberitahu seluruh keluarga besarnya.
Terakhir, jika  dua opsi tersebut tidak disetujui, Gusti akan melaporkan
kasus ini ke polisi.  Ketika itu Mr Y belum menjawab. Ia hanya berjanji
menangani kasus ini dengan  caranya.

Pukul 19.30: datang SMS dari Mr X yang mengatakan ia telah tiba di
bandara.Mr X meminta waktu untuk menyimpan barang-barang dan menitipkan
anaknya  sebelum bertemu Gusti. Tempat pertemuan pun disetujui di kamar
3401 RSPI tempat  Nia dirawat.

Pukul 21.30: Mr X datang ditemani ajudannya. Sebelum berbicara banyak
Gusti mempersilahkan Mr X untuk menengok Nia. Pertemuan ini dihadiri oleh
Gusti Randa,  Ibu Nia Paramitha, adik Nia, Ustad Dame, ajudan Mr X, Mr X,
dan tentu saja Nia  Paramitha.

Di depan para saksi, Mr X meminta maaf kepada Gusti dan menyampaikan
penyesalannya. "Tolong saya dimaafkan, tolong saya diarifi," cetus Gusti
menirukan MrX.

Menanggapi hal tersebut Gusti kembali memberikan tiga opsi seperti yang
telah disampaikan ke Mr Y sebelumnya. Opsi pertama, yaitu menikahi Nia
ditolak  karena Mr X telah beristri dan punya 2 orang anak. Opsi kedua,
mengaku ke  keluarga besar juga ditolak karena Mr X khawatir istrinya akan
syok berat.  Apalagi belum lama ini istrinya baru kehilangan orang tuanya.
Pilihan ketiga  juga ditolak, Mr X tidak ingin kasus ini berlanjut ke area
hukum.
Mr X menanggapi balik dengan dua opsi. Pertama, masing-masing melupakan
masalah ini dan kembali ke pernikahan masing-masing. Kedua, jika memang
ada kompensasi, Mr X siap membayarnya.

Ditawarkan pendekatan 'bisnis' semacam itu Gusti pun makin panas. Namun ia
tetap berusaha bertanya lebih jauh tentang hubungan Mr X dengan Nia.
Kejanggalan mulai terlihat, Mr X mengaku mengenal Nia belum sampai dua
bulan. Sedangkan ketika diaborsi tanggal 16 Maret, kandungan Nia sudah
berusia 6  minggu. Mr X juga mengaku hanya sekali berhubungan badan dengan
Nia.

Pengakuan ini bertolakbelakangan dengan Nia yang sebelumnya mengakui
kepada Gusti, telah berhubungan badan lebih dari tiga kali dengan orang
yang telah menghamilinya. Ketika ditanya apakah Mr X pernah melihat
jahitan caesar di perut  Mita, Mr X mengaku belum pernah.

Gusti yang mulai mencium adanya kebohongan, meninggalkan ruang 3401. "Anda
sopan, anda tulus, tapi saya nggak percaya sama anda. Saya laki-laki, saya
nggak  berani nyorongin kepala saya dateng ke Jakarta. Mana ada maling
ngaku," cetus  Gusti sebelum meninggalkan ruangan. Mendegar itu, Mr X
tetap memaksa Gusti untuk  percaya kalau dia yang menghamili Mitha.

Ketika meninggalkan ruangan, ajudan Mr X mengejar Gusti. Ia meminta Gusti
menyelesaikan masalah malam ini juga. Mr X juga mengajak Gusti untuk
berbicara  empat mata. Karena Gusti sudah berencana pergi ke Hotel Grand
Hyatt, ia  menawarkan Mr X untuk pergi ke Hotel Grand Hyatt jika ingin
menemuinya. Mr X  berjanji akan memberi kabar.

Sabtu, 25 Maret 2006

Pukul 01.30 Mr X mengirim SMS ke Gusti kalau ia tidak bisa datang karena
tekanan darahnya naik. Malam itu juga Mr X berencana pergi ke dokter.
Gusti kemudian pulang ke rumah.

Sabtu pagi Gusti mendapati istrinya telah kembali di rumah. Melihat
istrinya sedang SMS, Gusti yang emosi merebut Hp Nia dan membantingnya.
SIM card  dalam HP tersebut juga dipatahkan Gusti.

Setelah emosi reda, mereka pun bicara. Dalam pembicaraan tersebut Gusti
meminta Nia untuk mengaku. Pemeran Lulu dalam sinetron 'Lupus' itu tak
langsung  menjawab dan meminta waktu ke luar rumah untuk berkordinasi.

Pukul 10.00 Nia pergi meninggalkan rumah.

Sekitar sore hari, keluarga besar Gusti bertemu dengan orang tua Nia.
Dalam pertemuan tersebut dibahas permasalahan yang terjadi, mulai dari
hubungan dengan  Mr X dan Y serta aborsi yang dilakukan Nia.

Pukul 22.00 ketika pertemuan tersebut usai, Nia datang. Ia akhirnya
membuka nama Mr Y sebagai orang yang menghamilinya. Pertemuan yang
dilakukannya selama  meninggalkan rumah adalah kordinasi dengan Mr X, Mr
Y, pengacara, dan seorang  yang tak dikenal Nia. Dalam pertemuan itu Mr Y
meminta Nia menyelesaikan sendiri  permasalahannya dengan sang suami.
Kompensasi apapun yang diminta Gusti, Mr Y  janji akan memenuhi. Gusti
juga diminta untuk tidak membesar-besarkan kasus  ini.

Karena Nia telah mengaku, Gusti meminta Mr Y untuk bersikap jantan dan
mengakui serta meminta maaf atas perbuatannya di depan Gusti. Nia menolak
untuk  mengatur pertemuan itu, Gusti akhirnya mengalah. Tidak harus Mr Y
langsung,  perwakilannya, atau siapapun atas nama Mr Y boleh datang untuk
mengakui  perbuatan Mr Y dan meminta maaf. Nia kemudian menghubungi
pengacaranya untuk  menanyakan kemungkinan tersebut.

Untuk membicarakan hal tersebut, Nia pengacaranya membuat janji temu
keesokan pagi pukul 07.30 di Cilandak Town Square.

Minggu, 26 Maret 2006

Pukul 07.00 Nia pergi ke Cilandak Town Square untuk bertemu dengan
pengacaranya. Sebelum berangkat, Nia sempat meminta izin Gusti.

Pukul 11.00 Nia kembali. Nia mulai mengeras dan meminta Gusti untuk
melupakan masalah ini dan tidak akan ada perwakilan dari Mr Y yang akan
datang  kepada Gusti. "Mau perwakilannya kek atau dianya kek, nggak
mungkin. Terima gue  deh, emang gue ini pelacur," tandas Nia seperti
ditirukan Gusti.

Gusti mengingatkan Nia kalau ini sudah tiga hari sejak tindakan aborsinya
terungkap. Gusti ingin mendapat penyelesaian masalah ini, hari Minggu itu
juga.

Jam 17.00 Gusti pergi untuk bertemu teman-temannya. Ketika tidak berada di
rumah, Gusti tetap ber-SMS dengan Nia. Gusti sekali lagi meminta Mr Y
untuk mengaku dan meminta maaf. Jika tidak, masalah ini bisa diperkarakan.
Kalau Nia  tidak mau melakukan permintaan Gusti atau opsi pertama, maka
Gusti akan lanjut  ke opsi kedua yaitu, cerai.

Dalam SMS-nya pukul 20.39, penyanyi bertubuh mungil tersebut memilih
cerai. "maafkan mitha, mitha memilih opsi kedua," demikian petikan SMS Nia
yang diperlihatkan Gusti kepada detikhot.

Selain itu, ada beberapa SMS lain sebelum SMS tersebut dikirimkan, antara
lain

Pukul 20.02 "maafkan mitha, mitha nggak kuat"

Pukul 20.02 "maafkan mitha, amankan semuanya, kendalikan,ya mitha memang
pelacur."

Pukul 20.03 "mitha mau cari aman, mitha tidak ada urusan lagi dengan XX
(sensor: sebenarnya ini adalah inisial salah seorang). mitha cuma mau
aman.
Gusti tentu kecewa dengan pilihan istrinya itu. Ucapan talak sudah
tercetus di otaknya.

"Malam itu di otak gue sudah gue talak. Karena dia sudah tidak punya
loyalitas, tidak punya hati ke diri gue, sudah bukan bagian dari keluarga
kami,  lebih mementingkan pihak luar, dia tidak bisa lagi melihat nurani,
hatinya,  anak-anak, mata anak-anak yang polos. Gue harus selametin anak
gue," curhat  Gusti.

Senin, 27 Maret 2006

Gusti dan Nia masih tinggal serumah, ketika Gusti berangkat kerja, Nia
minta diantar ke Cilandak Town Square.

Merasa masalah semakin pelik, Gusti menghubungi senior Mr Y untuk minta
bertemu. Keduanya bertemu di Grand Hyatt pukul 19.00. Setelah Gusti
menceritakan  seluruh detil masalahnya, sang senior meminta Gusti untuk
menunggu kabar  darinya.

Setelah pertemuan tersebut sepertinya Mr Y mengadakan pertemuan dengan
seniornya. Pertemuan yang dilakukan untuk mengklarifikasi isu tersebut
juga menghadirka Nia. Nia dijemput di rumahnya secara terburu-buru.

Mengetahui Mitha pergi dengan terburu-buru dari pembantu rumah tangga,
Gusti menelepon mertuanya. Ia mengadukan Nia kemungkinan dijemput oleh
kaki tangan Mr Y.

Dalam pertemuan yang berlangsung di rumah Mr Y, Mitha membantah semua isu
yang beredar. Mulai dari isu aborsi sampai hubungannya dengan Mr Y dan X
dimentahkan Nia. Kebanyakan orang yang menghadiri pertemuan itu langsung
menduga  Gusti melancarkan fitnah kepada Mr Y.

Setelah pertemuan itu selesai dan sang senior telah pergi, ibu Nia datang
ke rumah Mr Y. Di depan rumah Mr Y, ibu Nia memaki dan meminta Mr Y untuk
keluar. Mr Y tak menanggapi ibu Nia dan tetap berada di dalam rumah.
Akhirnya  Nia yang keluar dan diantar oleh pengacara Nia keduanya
meninggalkan rumah Mr  Y.

Karena masalah tak juga selesai, Gusti akhirnya mantap mengajukan  talak.

Rabu, 29 Maret 2006

Sekitar pukul 11.00 Gustiranda tiba di Pengadilan Agama Jakarta Selatan
untuk mengajukan talak atau permohonan cerai. Gugatan tersebut diterima
denga  nomor perkara 399/Pat6/2006/PAJS atas nama Yungki Gustiranda.

Demikian kronologis retaknya rumah tangga Gustiranda-Nia Paramitha dan
penjelasan seputar isu orang ketiga versi Gusti. Selain kronologi, banyak
hal  lain yang juga diungkap pengacara berambut gondrong itu seputar
perceraiannya.


[Non-text portions of this message have been removed]






=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida Arimurti

Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM
Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582.

=================================================================
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to