ALLAH MENJAMIN NAFKAH  HAMBA-NYA
Ahmad Yasin Ibrahim

Katakanlah, "Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan dari bumi?" 
Katakanlah, "Allah!" (Saba:24)

Hendri seorang pegawai kecil kala itu. Meski penghasilan minim namun Allah 
berkehendak memberinya amanah 7 orang anak padanya. Subhanallah! Suatu saat, ia 
diajak seorang temannya untuk menjemput tetangganya, Sartono di bandara 
Cengkareng. 
Sartono yang baru pulang dari tempatnya bertugas di KBRI Chekoslowakia (sebuah 
negeri komunis di Eropa Timur) untuk menikmati cuti tahunan.
Dalam perjalanan menuju Depok dimana Sartono tinggal, terucap pertanyaan iseng 
dari mulutnya, "Berapa anakmu sekarang, Hend?" Hendri menjawab dengan enteng, 
"Tujuh!"  Dengan gaya Eropa Timurnya, Sartono menyergah, "Wah…, gimana kasih 
makannya tuh?!"Matanya bergerak ke arah dahi, seraya menunjukkan bahwa ia 
sedang berpikir agak serius. 
Mendengar itu, Hendri menjadi gerah sambil berkata sengit, "Pak Sartono, biar 
saya orang kecil dan cuma guru SD…. Saya mah masih bisa ngasih makan anak-anak 
saya! Saya punya Tuhan Yang Maha Kaya Pemberi rejeki!!!"
Allah Maha Kuasa… meski seorang guru, Hendri masih dapat merawat ketujuh 
anaknya dengan baik. Berbeda dengan Sartono yang menjadi pejabat KBRI Cheko, 
kedua anak yang ia miliki; anak tertuanya yang perempuan terkena virus pada 
otaknya. Padahal anak tersebut sudah remaja. Dan akhirnya, ia menjadi manusia 
yang cacat mental. Sementara anak keduanya yang laki-laki ternyata tewas 
tenggelam di sebuah danau saat KBRI di sana sedang mengadakan lomba renang 
dalam memperingati HUT RI.
Itulah kehendak Allah Swt. Dia Yang Maha Tinggi & Pencipta telah menjamin 
rejeki setiap hamba-Nya. Bukanlah perkara aneh bagi-Nya untuk memberikan rejeki 
yang tiada terduga kepada seorang ayah berpenghasilan kecil seperti Hendri 
untuk dapat memberi nafkah dan makan kepada tujuh orang anak yang dititipkan 
Allah kepada hamba-Nya.
Dialah Allah... Tuhan Yang Menjamin rezeki semua hamba-Nya.
"Tiada yang melata di muka bumi melainkan Allah telah menanggung rezekinya." QS 
Hud {11}:6.
Seorang sufi pernah membaca ayat ini. Ia begitu yakin bahwa Allah Swt menjamin 
rezeki seluruh hamba-Nya. Namun dalam hati sang sufi amat besar keinginan untuk 
membuktikan hal tersebut. Pergilah ia ke sebuah bukit. Di atas bukit sana 
terdapat gua. Sang sufi berniat untuk uzlah mengisolir diri dari dunia lain 
demi membuktikan kebenaran ayat di atas. Dalamgua tersebut, si sufi duduk  
bersila. Ia bernazar tidak akan membuka mata seraya melihat. Tidak membuka 
mulut seraya berbicara, dan tidak bergerak sedikitpun hingga REZEKI DATANG 
LANGSUNG KE MULUTNYA.
Maka duduklah sang sufi di dalam gua gelap tersebut.
Selang beberapa lama, hujan deras turun. Beberapa orang dari sebuah kafilah 
turut menepi untuk berteduh sejenak dalam gua yang sama. Saat salah seorang 
dari mereka menyalakan api untuk masuk di dalam gua, didapatinya ada seorang 
manusia yang sedang duduk dalam kegelapan.
Maka melihat ada orang di dalam gua, si pembawa obor pun mengucapkan salam 
kepadanya. Namun... tidak ada balasan. Si pembawa obor mencoba memanggil 
beberapa rekannya. Maka begitu mereka mendapati ada orang di dalam gua yang 
terdiam diri tanpa membalas salam. Beberapa di antara mereka mencoba 
menepuk-nepuk punggung dan pundak sang sufi seraya berharap ada respon yang 
keluar dari dirinya. Rupanya sang sufi hanya diam tak bergeming. Salah seorang 
dari kafilah tersebut berujar, "Mungkin dia sudah terlalu lama tidak mendapat 
makan. Hingga, untuk membalas salam & memberi respon saja dia sudah tidak 
sanggup!" Rekan sejawatnya pun berpikiran sama. Sehingga salah satu dari mereka 
berinisiatif untuk mengambil perbekalan makan mereka dan diberikan kepada sang 
sufi. 
Sang sufi masih terdiam, memejamkan mata, membisu dan tiada bergerak... Saat 
seorang dari kafilah membawakan makanan, sang sufi pun masih terdiam. 
Subhanallah, beberapa orang di antara kafilah merebahkan tubuh sang sufi. 
Bahkan seorang diantara mereka sudah bersiap-siap memasukkan sepotong roti & 
segelas air untuk diberikan kepada si manusia dalam gua. Begitu makanan sudah 
masuk dalam rongga mulut. Maka terbitlah senyum yang cerah di wajah sang sufi 
kemudian ia berteriak, "SUBHANALLAH WAL HAMDULILLAH!"
Kontan rombongan kafilah menjadi kaget keheranan. Mereka bertanya, "Saudara..., 
saat kami memberi salam mengapa tidak kau jawab? Saat kami menepuk punggung dan 
pundakmu, mengapa kau tak meresponnya? Dan lalu kenapa begitu kami memberimu 
makan, kamu langsung tersenyum sambil bertasbih & bertahmid? Kami mengira 
tadinya kamu sakit?"
Sang sufi pun bercerita, bahwa ia melakukan itu semua hanya karena ingin 
membuktikan kebenaran bahwa Allah Swt benar-benar menjamin rezeki seluruh 
hamba-Nya. Subhanallah!
Saudaraku, betapa sering kita merasa galau... risau... panik dalam urusan 
kehidupan ini. Mengenai rezeki, masa depan dan kejayaan hidup. Janganlah pernah 
Anda merasa bahwa Allah menyia-nyiakan hidup kita dan tak menjaminnya. Asalkan 
Anda menjadi hamba-Nya, maka Dia akan terus menjamin penghidupan Anda! :)
 












=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida Arimurti

Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM
Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582.

=================================================================
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Reply via email to