Nasi Ulam
Nasi ulam khas Betawi banyak sekali versinya. Salah satunya versi dari daerah Tangerang, pinggiran Barat Jakarta. Nasinya diaduk dengan bumbu. Kadang ditambahkan bihun goreng dan telur dadar. Biasanya nasi ulam Betawi disantap dengan semur kentang yang legit. Bahan: 400 g nasi putih Bumbu, haluskan: 100 g kelapa parut, sangrai hingga kering 75 g kacang tanah goreng 1 sdm ebi, sangrai 2 siung bawang putih 1 buah cabai merah, jika suka 1 batang serai, ambil bagian yang putih, iris halus 1/2 sdt merica butiran 2 sdt garam Pelengkap: Semur Kentang Kering Teri Kacang Mentimun Kemangi Kerupuk Kanji Cara membuat: * Sesaat akan disjaikan, aduk nasi putih dengan Bumbu hingga rata. * Sajikan nasi dengan Pelengkapnya. Jika suka bisa ditambahkan bihun goreng dan telur dadar. Nasi Daging Komplet Nasinya dicampur dengan beras ketan. Tentu saja jadi lebih pulen dan lembut rasanya. Tambahan wortel dan irisan daging sapi membuat rasanya makin gurih mantap. Apalagi sebelum disajikan ditaburi daun bawang iris. Sedap abis! Bahan: 200 g beras pulen, cuci, tiriskan 100 g beras ketan, cuci, tiriskan Bumbu: 3 sdm minyak sayur 3 siung bawang putih, cincang halus 4 butir bawang merah, cincang halus 100 g daging sapi sukiyaki/daging sapi yang diiris tipis 50 g wortel, iris halus 1 cm kunyit, cincang halus 500 ml air 1 sdt merica bubuk 1 sdt garam Taburan: 2 batang daun bawang, iris halus bagian yang hijau Cara membuat: * Rendam beras ketan selama 1 jam, tiriskan. * Bumbu: Tumis bawang putih dan bawang merah hingga layu. * Masukkan daging selembar demi selembar sambil aduk hingga kaku dan berubah warna. * Masukkan beras dan beras ketan, aduk rata. * Tambahkan wortel, kunyit, air, garam dan merica. Aduk hingga mendidih dan air terhisap habis oleh beras. Angkat. * Kukus dalam dandang panas selama 30 menit hingga matang. * Angkat. Sajikan hangat dengan taburan daun bawang. Nasi Kuning Warna kuning melambangkan kesucian, sukacita dan keriaan. Karena itu sebagai ungkapan syukur biasanya disajikan nasi kuning. Lauk-pauknya bisa disesuaikan dengan selera. Aroma kunyit dan pandan yang harum menjadi ciri khas nasi yang gurih ini. Bahan: 1 kg beras pulen 1,5 liter santan dari 11/2 butir kelapa parut 2 sdm air kunyit *) 2 batang serai, memarkan 2 lembar daun salam 3 lembar daun jeruk purut 2 lembar daun pandan 1 sdt garam 1 sdm air jeruk nipis Lauk Pelengkap, pilih sesuai selera: Kering tempe/teri kacang Telur Dadar Abon Sapi Perkesel Telur pindang kecap Ayam goreng Cara membuat: * Cuci beras hingga bersih. Tiriskan. * Kukus dalam dandang panas selama 30 menit. Angkat. Taruh ke dalam panci. * Rebus santan, air kunyit, serai, daun salam, daun jeruk, pandan dan garam hingga mendidih. Angkat. * Tuangkan ke dalam panci berisi beras. Aduk-aduk hingga santan habis terhisap oleh beras. * Perciki air jeruk nipis, aduk hingga rata. * Kukus dalam dandang panas selama 30 menit hingga matang. Angkat. * Sajikan dengan lauk Pelengkap sesuai selera. Untuk 10 orang *)Dibuat dari 1 sdm kunyit parut, larutkan dengan 2 sdm air hangat, lalu sarin Nasi Liwet Kangen masakan Solo? Kalau tak sempat pulang kampung, Anda bisa meracik nasi liwet sendiri. Membuatnya tidaklah terlalu sulit bahkan bisa jadi suguhan saat acara keluarga. Jika ingin lebih nikmat, sajikan nasi liwet dengan pincuk (wadah daun pisang) dan suru (sendok daun pisang). Bahan: 500 g beras putih yang pulen 600 ml santan encer 2 lembar daun pandan, potong-potong 2 lembar daun salam 1 sdt garam Lauk Pelengkap: Sambal Goreng Labu Siam Opor Ayam dan Tahu Telur Pindang Sambal Bajak Cara membuat: * Cuci beras hingga bersih. Tiriskan. * Taruh beras dalam periuk tanah liat atau panci berdasar tebal. * Tuangi santan (banyaknya santan tergantung dari jenis beras), beri daun pandan dan daun salam. Masak dengan api kecil hingga mendidih. * Aduk-aduk dan masak terus hingga air habis. * Tutup panci, kecilkan api dan masak hingga nasi matang. Angkat. * Taruh nasi dalam piring-piring saji, beri suwiran opor ayam dan tahu, potongan telur pindang, sambal goreng labu siam lalu siram dengan kuahnya. * Sajikan dengan taburan bawang merah goren [Non-text portions of this message have been removed]