Renungan Ida Arimurti : Tidak Ada Jalan Yang Rata Untuk Sukses

 

Di pagi hari buta, terlihat seorang pemuda dengan bungkusan kain berisi
bekal di punggungnya 

tengah berjalan dengan tujuan mendaki ke puncak gunung yang terkenal. 

 

Konon kabarnya, di puncak gunung itu terdapat pemandangan indah layaknya
berada di surga. 

Sesampai di lereng gunung, terlihat sebuah rumah kecil yang dihuni oleh
seorang kakek tua.

 

Setelah menyapa pemilik rumah, pemuda mengutarakan maksudnya 

"Kek, saya ingin mendaki gunung ini. Tolong kek, tunjukkan jalan yang paling
mudah untuk mencapai ke puncak gunung"

 

Si kakek dengan enggan mengangkat tangan dan menunjukkan tiga jari ke
hadapan pemuda. 

"Ada 3 jalan menuju puncak, kamu bisa memilih sebelah kiri, tengah atau
sebelah kanan?" 

"Kalau saya memilih sebelah kiri?" 

"Sebelah kiri melewati banyak bebatuan." Setelah berpamitan dan mengucap
terima kasih, 

si pemuda bergegas melanjutkan perjalanannya. 

 

Beberapa jam kemudian dengan peluh bercucuran, si pemuda terlihat kembali di
depan pintu rumah si kakek. 

Kek, saya tidak sanggup melewati terjalnya batu-batuan. Jalan sebelah mana
lagi yang harus aku lewati kek?" 

 

Si kakek dengan tersenyum mengangkat lagi 3 jari tangannya menjawab, 

"Pilihlah sendiri, kiri, tengah atau sebelah kanan?" 

"Jika aku memilih jalan sebelah kanan?" 

"Sebelah kanan banyak semak berduri." Setelah beristirahat sejenak, si
pemuda berangkat 

kembali mendaki. Selang beberapa jam kemudian, dia kembali lagi ke rumah si
kakek. 

 

Dengan kelelahan si pemuda berkata, "Kek, aku sungguh-sungguh ingin mencapai
puncak gunung. 

Jalan sebelah kanan dan kiri telah aku tempuh, rasanya aku tetap
berputar-putar di tempat yang sama 

sehingga aku tidak berhasil mendaki ke tempat yang lebih tinggi dan harus
kembali kemari tanpa hasil 

yang kuinginkan, tolong kek tunjukkan jalan lain yang rata dan lebih mudah
agar aku berhasil 

mendaki hingga ke puncak gunung." 

 

Si kakek serius mendengarkan keluhan si pemuda, sambil menatap tajam dia
berkata tegas 

"Anak muda! Jika kamu ingin sampai ke puncak gunung, tidak ada jalan yang
rata dan mudah! 

Rintangan berupa bebatuan dan semak berduri, harus kamu lewati, bahkan
kadang jalan buntu pun 

harus kamu hadapi. Selama keinginanmu untuk mencapai puncak itu tetap tidak
goyah, hadapi 

semua rintangan! Hadapi semua tantangan yang ada! Jalani langkahmu setapak
demi setapak, 

kamu pasti akan berhasil mencapai puncak gunung itu seperti yang kamu
inginkan! dan 

nikmatilah pemandangan yang luar biasa !!! Apakah kamu mengerti?" 

 

Dengan takjub si pemuda mendengar semua ucapan kakek, sambil tersenyum
gembira dia menjawab 

"Saya mengerti kek, saya mengerti! 

Terima kasih kek! Saya siap menghadapi selangkah demi selangkah setiap
rintangan dan 

tantangan yang ada! Tekad saya makin mantap untuk mendaki lagi sampai
mencapai puncak gunung ini. 

 

Dengan senyum puas si kakek berkata, 

"Anak muda, Aku percaya kamu pasti bisa mencapai puncak gunung itu! Selamat
berjuang!!! 

 

Tidak ada jalan yang rata untuk sukses! 

 

Sama seperti analogi Proses pencapaian mendaki gunung tadi. 

Untuk meraih sukses seperti yang kita inginkan, Tidak ada jalan rata! tidak
ada jalan pintas! 

Sewaktu-waktu, rintangan, kesulitan dan kegagalan selalu datang menghadang. 

Kalau mental kita lemah, takut tantangan , tidak yakin pada diri sendiri, 

maka apa yang kita inginkan pasti akan kandas ditengah jalan.

 

Hanya dengan mental dan tekad yang kuat, mempunyai komitmen untuk tetap
berjuang, 

barulah kita bisa menapak di puncak kesuksesan. 

Salam sukses luar biasa!

 

Sumber: Tidak Ada Jalan Yang Rata Untuk Sukses oleh Andrie Wongso.

 

 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke