Telaga Puisi Untukmu Ibu *sebuah kolaborasi puisi ada gurat letih yang harus kuterjemahkan dalam menelusuri tapak perjalananmu, ibu serupa seribu sajak yang tak terganti dari air kehidupan rambutmu adalah gelombang putih di masa yang coklat sedang tanganmu kini terbingkai urat-urat membiru di kerut dahimu, mimpiku teringin singgah dan kurindu cerita yang kaubaca menjelang tidur meski ibu tak pernah bersajak air matanya yang letih menjadi telaga puisi malam masih menyisakan kehangatan seperti ibu yang terjaga ada satu tanya di sana sudah berpulangkah kita pada hangat peluk di dada ibu? Dunia maya, 19 Desember 2006 Dipersembahkan dalam rangka hari Ibu 22 Desember 2006 oleh : Olin Monteiro, Mega Vristian, Epri Tsaqib, Johannes Sugianto, Setiyo Bardono, Gita Pratama , leeya, Dedy T Riyadi, Hasan Aspahani http://epriabdurrahman.multiply.com/reviews/item/30 __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
[Non-text portions of this message have been removed]