gulai kepala kambing : very limited edition

 

bagaimana masaknya? begitu pertanyaan yang meloncat dari frau odermatt, 

ketika saya nekad memesan kepala kambing.

curry, nyonya, jawab saya singkat.

seorang laki laki muda di sebelahnya-- saya kira putranya - 

terlihat agak terkejut, begitu juga frau odermatt. tapi, namanya pedagang, 

tentunya tak mau mengecewakan pelanggannya.

baik, kalau nanti sudah ada, akan kami telpon ya, janjinya.

sambil memesan iga kambing muda, saya memberikan nomer telepon rumah kepada
ibu bertubuh subur itu.

di rumah, istri saya agak menjerit, tapi cuma sebentar. ntar kamu makan
sendiri loh ya, pekiknya.

tiga minggu, pesanan itu siap. dari ujung telepon, nyonya odermatt meminta
saya mengambil kepala kambing itu di pasar sabtu helvetia platz.

saya juga agak miris sewaktu mengambilnya. tidak seperti bayangan semula, 

kepala kambing itu sudah 'dibersihkan'. kulitnya dikelupas, matanya
dicongkel.tanduknya juga dipangkas.

kamu masak apa, tanya lagi. jawab saya juga tak berbeda, curry, nyonya.

padahal, saya sendiri juga tak tahu, bagaimana memasaknya. 

tapi curry adalah makanan asia yang cukup dikenal di swiss. 

tapi curry kepala kambing, agaknya hanya ada di rumah kami.

cepat saya bungkus kepala kambing yang dibersihkan secara brutal itu. 

was was juga jika ada pembeli lain yang melihat, apalagi jika nanti bertanya
ini dan itu.

tapi kerinduan untuk bisa makan kepala kambing, mengalahkan rasa malu.

di rumah, saya simpan kepala kambing itu di freezer.

dan saban ada tamu ke rumah kami, istriku selalu memamerkan kepala pesanan
khusus itu.

dan pertanyaannya juga tak berbeda, bagaimana memakannya.

kamu makan lidahnya kali ya kris, yang lain mana ada dagingnya, kata maja,
sahabat kami. 

tamu yang lain, lebih banyak yang memendarkan muka jijik, ketimbang
bertanya.

sampai sebulan kepala kambing itu tak tersentuh di kulkas. barulah ketika
istri melahirkan, 

kepala kambing pesanan khusus dan very limited edition itu masuk ke panci. 

bumbunya gulai kambing, eh gulai kepala kambing.

rasanya tak banyak berbeda, kecuali otaknya.

tapi inilah masakan saya yang paling menjadi kenangan diantara sahabat dan
keluarga kaufmann.

saban mau mengundang makan bersams, mereka selalu mengancam, jangan
dimasakin kepala kambing loh ya.

ah, mereka kan gak pernah tahu rasanya.

 

 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke