Beda Usia, Beda Cara Kencan 

Dalam urusan percintaan, ada beberapa persamaan yang pasti dialami oleh
setiap orang di setiap usia, entah dia berumur 20, 30, atau 40 tahun.
Misalnya perasaan berbunga-bunga saat sedang jatuh cinta, sampai rasa sedih
dan sakit hati karena patah hati. Tetapi tentu saja ada perbedaan besar yang
dialami oleh mereka yang berjiwa muda, usia 30 puluhan, dan usia paruh baya.
Sasaran dan prioritasnya berubah. 

Untuk membantu menjalani setiap tahapan dalam kehidupan Anda, berikut ini
beberapa saran yang dapat disimak dan dikembangkan sesuai dengan usia dan
pengalaman berkencan Anda.

Usia 20 tahunan

Biasanya kaum lajang di usia 20-an belum mencari seseorang untuk teman
hidup. Mereka hanya memerlukan teman untuk bersenang-senang. Mereka tidak
berpikir, apakah teman kencannya akan menjadi suami yang baik baginya atau
ayah yang baik bagi anak-anaknya. Anak-anak? Wah, belum terpikirkan. Namun,
lepas dari hal tersebut, tidak ada salahnya Anda membaca saran berikut agar
tidak kecewa di kemudian hari.

* Perluas wawasan perkencanan
Berkencanlah dengan berbagai macam orang, jangan terpaku pada satu tipe.
Sedapat mungkin Anda harus berkencan dengan banyak orang dengan tipe yang
berbeda-beda sampai bertemu dengan seseorang yang betul-betul dirasa cocok.
Pada tahap ini Anda harus memikirkan diri Anda, apa yang membuat Anda
bahagia, dan apa yang Anda inginkan. Bukan memikirkan apa yang diperlukan
dan diinginkan teman kencan.

* Beri ruang untuk kehidupan asmara
Bagi yang lebih mementingkan karier, mereka sering menempatkan soal asmara
di urutan ke sekian. Ada yang berprinsip, bila belum mencapai posisi
tertentu di dalam kariernya, dia tidak akan menjalin hubungan asmara.
Padahal, ini bisa menutup kemungkinan-kemungkinan yang siapa tahu saat itu
ada seseorang yang tepat dan baik untuk Anda tetapi Anda acuhkan. Kendurkan
prinsip Anda, bukalah diri, dan berkencanlah. Paling tidak, sekali dalam
sebulan.

Usia 30 Tahunan

Periode ini merupakan saat di mana Anda sebagai lajang mulai memikirkan
perkawinan dan mencari seseorang untuk teman hidup. Tetapi celakanya Anda
kerap bertemu dengan orang yang tidak tepat, di saat dan di tempat yang
tidak tepat pula. 

Anda pun akan berpikir, kok, sulit amat, sih, menemukan seseorang seperti
yang diidam-idamkan? Dan bila Anda berkencan dengan orang yang tidak persis
seperti anda dambakan, akhirnya akan timbul masalah. Agar terlepas dari
segala kebimbangan, langkah berikut bisa diterapkan.

* Tentukan batas waktu
Bila memang merencanakan untuk menikah tetapi pasangan tidak sependapat
dengan berbagai macam alasan serta petimbangan, tentukan batas waktu. Beri
patokan pada diri sendiri, kapan harus menikah. Misalnya, Anda menentukan
satu tahun lagi akan menikah. Nah, pada waktu yang telah Anda tentukan,
evaluasi hubungan dengan kekasih dan katakan padanya mengenai tujuan dan
keinginan Anda. 

Bila memang tidak ada kemajuan dan tidak ada keinginan darinya untuk
mengikat hubungan menjadi suatu pernikahan, mengapa harus buang-buang waktu?
Lakukan apa Anda pikir benar.

* Fleksibel
Setiap orang memiliki minat dan hobi yang berbeda-beda. Oleh karena itu,
walaupun saling menyintai, tetap saja ada hal-hal atau kebiasaan-kebiasaan
berbeda yang harus dihadapi. Dalam hal ini, kompromilah kuncinya. Bila
pasangan lebih senang menonton TV di rumah dan Anda lebih senang pergi
keluar rumah, cari jalan keluarnya. Misalnya, dengan mengajaknya minum kopi
di suatu kafe lalu pulangnya menonton pertandingan bola kegemarannya di
rumah. Jangan lupa, Anda tidak dapat mengubah seseorang!

Usia 40 Tahunan

Biasanya pada usia ini, mereka yang gagal dalam perkawinannya akhirnya
memilih jalan perceraian. Mereka yang telah gagal di perkawinan pertamanya,
kalaupun ingin berkencan, biasanya sudah lupa cara-cara berkencan atau
merasa ragu untuk melakukan sesuatu yang nyata kendati telah menemukan
seseorang yang cocok. Apa yang harus dilakukan?

* Perbaiki keterampilan berkencan
Bila berkencan sesudah putus dari suatu hubungan atau perkawinan, tenangkan
diri. Lakukan introspeksi dengan meminta masukan dari teman, seolah-olah
Anda teman kencannya. Tanyakan padanya, apa kekurangan Anda atau apakah Anda
perlu memperbaiki penampilan. Mungkin Anda tak menyadari, tidak semua orang
senang dengan celana jins dekil yang Anda kenakan atau kaos ketat yang
terlalu seksi. 

Satu hal yang perlu diingat, perubahan yang Anda lakukan tidak berarti harus
dilakukan secara drastis. Anda tidak harus melakukan operasi plastik untuk
memperbaiki hidung Anda yang pesek.

* Jangan terlalu cepat berkencan usai bercerai
Mereka yang baru bercerai biasanya sering terlalu cepat berkencan dengan
seseorang. Bila baru bercerai, Anda memerlukan waktu untuk menyembuhkan
kesedihan dan menginstrokpeksi diri, mengapa sampai terjadi perceraian. Ini
penting agar kegagalan tersebut tidak terulang kembali. Untuk mengetahui
kesiapan Anda berkencan kembali, tanyakan pada diri sendiri:

-Apakah Anda tidak menganggap semua lelaki brengsek?
-Atau apakah menurut Anda semua wanita materialistis?
-Apakah Anda terikat dengan berbagai macam kegiatan selain anak-anak dan
pekerjaan?
-Apakah Anda dapat mengendalikan diri dan dapat membentuk kehidupan
percintaan Anda?
Bila jawaban Anda "Ya" untuk semua pertanyaan di atas, berarti Anda memiliki
sikap dan pendirian yang benar.

* Lebih hati-hati jika punya buah hati
Tak punya waktu untuk berkencan? Sisihkan waktu untuk berkencan dan titipkan
anak pada sanak keluarga, teman dekat, atau pengasuh yang dapat dipercaya.
Anda tidak perlu memperkenalkan teman kencan Anda pada anak-anak, tetapi
Anda dapat mulai mengatakan kepada mereka bahwa jika mereka memiliki teman,
maka Anda pun memerlukan teman untuk sekadar duduk-duduk minum kopi ataupun
untuk menonton film. 

Jangan lupa, Anda tidak memerlukan izin dari anak untuk berkencan karena
belum tentu mereka dapat menerimanya dengan lapang dada. Untuk yang satu
ini, Anda (dan juga buah hati) memerlukan waktu.
Sumber: Nova



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke