Surga Belanja di Milan
Istimewa Galleria Vittorio Emanuelle adalah pusat perbelanjaan terbesar di Milan. Rasanya seluruh butik barang bermerek ada di sini. Milan adalah salah satu kota favorit saya di Italia. Milan atau Milano dalam bahasa Italia, berasal dari bahasa Latin, Mediolanum (yang berarti `di tengah hamparan`) adalah kota utama di sebelah utara Italia. Dengan penduduk sekitar 1,5 juta orang, Milan merupakan salah satu pusat mode dunia. Perjalanan dari Nice membutuhkan waktu sekitar 4 jam dengan kecepatan bis 90 km/jam. Tepat jam 1 siang, saya dan rombongan tour lainnya tiba di Piazza Duomo yang merupakan alunalun/ pusat kota Milan. Oleh tour guide, kami diberikan waktu bebas selama 6 jam untuk menjelajahi Piazza Duomo dan sekitarnya. Tempat pertama yang saya kunjungi adalah Duomo Cathedral. Gereja ketiga terbesar di dunia berwarna abuabu muda, berukuran tinggi 108 m dan panjang 158 m, dengan bentuk bangunan yang sangat artistik, dibangun pada abad 17 masehi dan masih berdiri kokoh sampai saat ini. Bagian dalam katedral ternyata lebih menakjubkan. Jajaran pilarpilar masif, lantai marmer bercorak bunga, deretan kursi kayu bagi para jemaat dan lukisan mozaik yang menggambarkan para santo dan pengikutnya sangat menarik perhatian saya. Indaaah sekali. Suasana hening dan senyap seakan menambah kesyahduan dan kekhusyukan berdoa. Cukup lama saya berkeliling, memandang berbagai patung orang suci dan merasakan betapa ketenangan ini akan selalu terkenang dalam ingatan saya. Karena mulai terasa lapar, saya memutuskan makan siang terlebih dahulu sebelum menjelajah Galleria Vittorio Emanuelle. Satu paket McDonald`s seharga 8 Euro yang terdiri dari Big Mac, kentang goreng dan segelas besar cola cukup mengganjal perut sampai malam nanti. Galleria Vittorio Emanuelle adalah pusat perbelanjaan terbesar di Milan. Rasanya seluruh butik barang bermerek ada di sini. Menempati bangunan gedung lama, area belanja terbagi atas 2 lantai, lantai 1 ditempati butik, toko buku dan cafe, sementara lantai 2 diperuntukkan bagi satu department store (sayang saya lupa namanya). Berbelanja di sini membuat lupa waktu dan nyaris menghabiskan limit kartu kredit. Bagaimana tidak, pesona aneka tas, sepatu dan asesoris lainnya seakan membuat orang silap mata. Meskipun harga dibandrol dalam mata uang Euro dan saat itu belum sale, rasanya masih lebih murah dibandingkan di Jakarta pada saat Great Sale sekalipun. Maka hebohlah berbelanja iniitu, termasuk membeli perlengkapan untuk suami tersayang (ehm...). Maklum, dengan ukuran yang sedikit big size, agak sulit mencarinya di Jakarta. Ada yang menarik perhatian saya di Galleria ini. Tepat di tengahtengah area lantai satu, terdapat ornamen marmer bergambar dua anak kecil yang sedang menyusui induk anjing dan di bawahnya tertulis huruf S.P.Q.R. Entah apa maknanya. Nah, di tengah lukisan itu ada cekungan kecil di mana orang dapat memijakkan kakinya dan bergerak memutar 360 derajat. Katanya, bagi siapapun yang pernah melakukan hal ini, suatu saat kelak akan kembali ke Milan. Wah, tentu saja saya pun berbuat hal yang sama. Siapa sih yang tidak ingin kembali ke sana? Lelah berbelanja dan jalanjalan, akhirnya saya beristirahat di taman depan Galleria. Ada patung pelukis dan ilmuwan Leonardo da Vinci di sini. Kabarnyakalau tidak salah dengarsang pelukis itu memang dimakamkan di kota Milan. Sayang saya tidak sempat mengunjungi lokasi peristirahatan terakhirnya. Menjelang jam 8 malam, para peserta tour telah berkumpul rapi di meeting point. Semuanya membawa kantong belanja di tangan kanan dan kiri, di bis saling bertukar informasi atas barang yang diperoleh. Hmm.., semua orang tampak puas dan bahagia, termasuk saya tentunya. Milan memang memiliki magnet bagi setiap orang yang berkunjung ke sana. Tidak hanya wisata belanjanya, tetapi juga keindahan bangunanbangunan kuno yang masih terawat dengan baik. Terima kasih Tuhan atas segalanya. Penulis: Alvijanti R [Non-text portions of this message have been removed]