Maaf pak Budi,
setahu saya Din Syamsudin meninggalkan ibu yang duduk di mukanya saat 
berada di Garuda karena ibu tersebut sibuk ingin menyelamatkan 
barang-barangnya. Jadi, dalam kondisi seperti itu, saya pun akan 
meninggalkannya jika saya pada posisi Pak Din. Keadaan darurat masih 
memikirkan barang-barang yang dibawa. Tolong informasinya jangan 
dipotong seperti yang pak Budi tulis ini:

Bagaimana sikap anda tentang Din
Syamsudin yang bisa berkelit cepat2
meninggalkan ibu yang duduk
dimukanya,dan "terpaksa" dia tidak
sempat tolong karena dia sendiri harus
menyelamatkan nyawanya? Ini
diberitakan dalam wawancara di Radio Elshinta.

Namun demikian, saya ikut bersedih atas keadaan yang akhirnya menimpa ibu 
itu.Terima kasih,Herman

Budi Handrianto wrote:
Kok anda jadi seperti "mengadili" Din Syamsuddin ?
Lagipula, kalau anda orang Islam pasti pertanyaan-pertanyaan tersebut  tidak 
akan terlontar.

Orang jahat umur panjang, yang baik mati duluan,kenapa?
Apakah Tuhan Allah itu tidak adil? Orang baik malahan diganjar ber-umur pendek 
dan orang jahat ber-umur panjang.
Mengulas korban2 yang berjatuhan dalam musibah pesawat Garuda, bisa kita ambil 
sebagai anggapan bahwa banyak penumpang ada yang baik dan ada yang jahat. Ada 
yang jahat meninggal dan ada juga yang baik meninggal. Apakah Tuhan Allah 
bermain dadu dengan nyawa seseorang albeit itu ciptaan-nya sendiri.

Bagaimana sikap anda tentang Din Syamsudin yang bisa berkelit cepat2
meninggalkan ibu yang duduk dimukanya,dan "terpaksa" dia tidak sempat tolong 
karena dia sendiri harus menyelamatkan nyawanya? Ini diberitakan dalam 
wawancara di Radio Elshinta.
>
> Bagaimana sikap anda apabila anda ada di tempatnya Din Syamsudin?
>
> Sukar kayaknya menentukan sikap, karena dalam keadaan darurat semacam
> musibah , musibah apa saja ,sikap seseorang ibaratnya ditentukan oleh
> instink yang datangnya mendadak dan keputusan juga perlu diambil mendadak.
>
> Tapi disinilah letak essensi dari watak seseorang. Keputusan dan sikap 
> yang
> diperlukan mendadak menentukan watak seseorang. Tapi ini aku serahkan 
> kepada
> pendirian masing2 orang.
>
> Hanya satu yang kiranya ada kepastian yakni apabila kebetulan yang duduk
> disampingku itu adalah anak, istriku maka tanpa ragu2 aku akan 
> menyelamatkan
> mereka dulu, sebelum aku.
>
> Tapi bagaimana situasinya apabila aku tahu bahwa yang duduk 
> disampingku itu
> adalah dedengkotnya gerombolan pengkorup Indonesia? No way man!, aku akan
> buru2 secepat kilat menyelamatkan diriku sendiri. Biarlah dengan sikap ku
> itu dan kayaknya bisa sikap ini digolongkan sebagai tindakan terpuji
> karena menolong negara melenyapkan seorang koruptor. Simple bukan?
>
> Tapi diluar uraian diatas yang menyangkut individu2 yang terseret dalam
> musibah, yang aku pertanyakan yalah banyak kejadian dimana orang jahat itu
> berumur panjang dan yang baik pendek umurnya.
>
> Apakah Tuhan Allah punya grand design, yakni agar yang jahat dibiarkan
> mengumpulkan dosa sebanyak mungkin agar nantinya bisa dijebloskan dalam
> neraka se-dalam2-nya? Dan yang baik di cabut duluan agar dia bisa didukkan
> disampingnya? Suuatu kontradiksi dalam pendapat dan sikap bukan?
>
> Tapi kenapa di Indonesia itu walalupun masuk neraka atau masuk surga itu
> sudah jelas di goreskan oleh Tuhan Allah, tapi kenapa banyak yang mau 
> ambil
> jalan pintas masuk neraka dengan menjalani hidup ber-korupsi ria yang
> memelaratkan rakyat? Padahal 90% orang/penduduk Indonesia itu ber-agama?
> Rupanya Tuhan Allah lupa akan tugasnya memberikan wejangan secara 
> kontinu.
>
> Apakah wejangan Tuhan Allah itu karena kita ini buta dan tuli maka Tuhan
> Allah berbicara melalui musibah2 yang terjadi achir2 ini. Siapa tahu?
>
> Harry Adinegara [EMAIL PROTECTED] 
> <mailto:sans_culotte_30%40yahoo.com.au>]
>
> 
> ------------------------------------------------------------------------
>
> No virus found in this incoming message.
> Checked by AVG Free Edition.
> Version: 7.5.446 / Virus Database: 268.18.7/713 - Release Date: 3/7/2007 9:24 
> AM
>   




[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke