Bag. 3 : RAWON SETAN PINDAH KE BANDUNG Apakah Anda pernah dengar Rawon Setan? Kalau belum, menurutku, inilah nasi rawon yang paling enak di seluruh dunia! Kebetulan, saya pernah mencobanya sekira satu bulan lalu di Surabaya . Rasanya woww...."nendang" dan "mak nyooosss" - meminjam istilah Pak Bondan Winarno yang konon tergila-gila sama sop daging sapi berkuah hitam kelam ini. Saat Anda bertandang ke Kota Buaya memang belum lengkap kalau belum mencicipi nasi rawon yang namanya menyeramkan ini. Akhir-akhir ini beredar kabar burung bahwa Rawon Setan akan pindah ke Kota Kembang. Wah, kejutan apa pula ini? Setelah menelisik sana-sini, rupanya sang pemilik Rawon Setan memang akan membuka stand di Festival Jajanan Bango 2007 yang bakal digelar di Bandung pada 3 Maret mendatang - tepatnya di Lapangan Gasibu. Rupanya si Rawon Setan tak sendirian. Ia akan ditemani ala Ketoprak Ciragil, Nasi Uduk-Laksa Betawi Babe Saman (Kebon Kacang), Rujak Cingur Sedati (Surabaya), dan tak ketinggalan Soto Udang Kesawan dari Medan. Nah, berikut saya comotkan artikel dari harian Pikiran Rakyat edisi 26 Februari lalu: Festival Jajanan Bango: Hadirkan Aneka Makanan dan Jajanan Khas Kota Bandung KECAP Bango akan menyelenggarakan festival makanan dan jajanan tradisional Festival Jajanan Bango (FJB) pada Sabtu 3 Maret mendatang di Lapangan Gasibu Bandung, pukul 11.00 22.00 WIB. FJB akan diramaikan para pedagang makanan lokal kebanggaan Kota Bandung. Para pedagang makanan tradisional dari Jakarta, Surabaya, dan Medan juga akan turut hadir di festival ini. FJB menjadi ajang wajib bagi para pecinta makanan!
Ikon Kota Bandung tidak lepas dari keberadaan Bubur Ayam Mang Oyo Tea. Istilahnya, urang Bandung moal bireuk ka Mang Oyo Tea. Mang Oyo (67), Pendiri sekaligus Pemilik Bubur Ayam Mang Oyo Tea, gemar membuat singkatan-singkatan bodor, ditampilkannya sebagai nama yang digunakan pada sajian menu bubur. Misalnya bubur ayam apel (ati-ampela) , atel (ayam-telur) , atelpin (ayam-telur- pindang), dan acak (ayam-cakue) . Ke-khas-an Bubur Ayam Mang Oyo Tea terletak pada kekentalan dan rasanya yang gurih. Mang Oyo yang asli Majalengka ini, tidak menyangka akan menjadi pedagang bubur ayam. Pada tahun 1965 berjualan bubur lemu dan bubur pacar. Mulai berjualan bubur ayam yang awalnya encer di tahun 1976. Dengan prinsip bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib tanpa usaha, Mang Oyo terus berusaha memperbaiki resep bubur ayam yang diraciknya sendiri, dan akhirnya menemukan apa yang disebutnya resep sejati pada tahun 1987, saat selesai shalat Tahajud. Kecap Bango jadi bagian dari resep sejati ini. Kecap Bango ke seluruh masakan itu cocok. Rasanya lebih gurih, jadinya lebih enak, ujar Mang Oyo. Awal berdirinya, Bubur Ayam Mang Oyo Tea berlokasi di Jalan H Wasyid depan RS Sartika Asih. Sekarang ini Bubur Ayam Mang Oyo Tea yang asli punya Mang Oyo menyebar di enam area Kota Bandung, seperti di Gelap Nyawang ITB, Sulanjana 30, Surya Sumantri Maranatha, Kantin Bengkok ITB, Surapati 63, dan Tubagus Ismail 45. Buka mulai pukul 06.00 20.00 WIB. Hebatnya, dari seluruh outlet Bubur Ayam Mang Oyo Tea, dalam sehari bisa laku 400 porsi. Beken di kalangan selebriti, pejabat dan tokoh masyarakat lainnya. Kalau kata Mang Oyo mah, Bubur sejuta umat, dimakan saha wae, kahontal ku sagala golongan. Desi (22) dan Ayu (21) sering makan Bubur Ayam Mang Oyo Tea karena komplit, bikin kenyang dan enak di lidah. Desi yang menyukai rasa manis mengungkapkan kecap yang digunakan Mang Oyo pas di lidah dan tidak terasa pait. Pas manisnya, tidak berlebihan, kata Desi. Ikon jajanan lainnya adalah Sate Kardjan yang sudah ada di Bandung sejak 1970. Sejak tahun 2005, Sate Kardjan buka di Paskal Hypersquare Blok A No. 16 dengan beberapa cabang di Jalan Merdeka (Soes Merdeka), Sulanjana, Buah Batu, Lodaya, dan terusan Buah Batu. Sate Kardjan merupakan usaha turun temurun yang sesungguhnya dimulai oleh Kardjan di Klaten pada tahun 1925, demikian diungkapkan Wulandari, Pengelola, Pemilik, sekaligus cucu dari Kardjan. Ciri khas Sate Kardjan tidak bisa dilepaskan dari bumbu kecap dan kacang yang digunakan. Dengan resep racikan sendiri ditambah Kecap Bango, menjadikannya nikmat dan beda dari yang lain. Wulandari menambahkan bahwa Sate Kardjan setia menggunakan Kecap Bango karena lebih kental, rasanya pas, dan juga ekonomis. Hampir 1000 tusuk sate kambing bisa habis terjual dalam sehari, dan itu hanya dari outlet Sate Kardjan di Paskal Hypersquare saja. Menu lain yang menjadi ciri khas Sate Kardjan adalah buntel, tongseng, dan nasi goreng. Salah satu pengunjung, Ana (23) mengungkapkan bahwa menu favoritnya adalah sate kambing bumbu kecap. Kalau cari sate kambing pasti ke Sate Kardjan. Enak dan bumbu kecapnya pas di lidah, ungkapnya. Pengelola sekaligus salah satu pemilik Mie Kocok SKM, Anto Suwarto, menceritakan bahwa Mie Kocok SKM terus berkreasi agar bisa bertahan dari gempuran pesaing, mengingat banyaknya pilihan tempat makan di Bandung. Banyak hal diperbaiki, tapi satu hal yang tidak berubah adalah Mie Kocok SKM yang dipermanis dengan Kecap Bango. Mie Kocok SKM yang berlokasi di Jalan Sunda 38 Bandung, telah berdiri sejak 1970 dengan cara berjualan di kaki lima. Mulai punya tempat sendiri sejak 1983. Ide berjualan mie kocok merupakan ide dari Sukirman, pendiri Mie Kocok SKM. Bahkan nama SKM diambil dari singkatan nama Sukirman sendiri. Sukirman mengolah dan meracik sendiri resep mie kocok-nya, dibantu delapan (8) orang anaknya. Lezatnya rasa Mie Kocok SKM dikarenakan penggunaan kaki sapi asli untuk kaldu dan tidak menggunakan campuran lainnya sehingga kaldu lebih terasa, dari aromanya tercium kenikmatannya. Tidak heran dalam satu hari bisa terjual lebih dari 200 mangkok mie kocok. Mie Kocok SKM buka setiap hari pukul 09.30 21.30 WIB. Tidak hanya mie kocok, mie baso termasuk jenis jajanan yang banyak digemari. Salah satu tempat makan mie baso di Bandung adalah Warung Lela (Wale) di Jalan Kupa No. 6 Kompleks Rancakendal Bandung. Wale buka pukul 09.00 22.00 WIB. Vera, Pengelola sekaligus juga Pemilik dari Wale berbagi cerita kalau pada awalnya di tahun 1997, niat berjualan di kompleks dengan resep olahan ibunya, Lela Sari. Hasil dari coba-coba ternyata berhasil dan berkembang. Menu unggulannya adalah yamien manis. Setidaknya dalam sehari bisa laku terjual sampai 100 mangkok, ujar Vera. Tidak hanya itu, menu lainnya juga jadi sasaran para penggemar baso Wale, seperti mie baso kuah, yahun manis-asin, mie ayam jamur, dan mie ayam rica-rica. Yang kesemuanya rata-rata menggunakan kecap manis. Tidak heran dalam sehari bisa habis berbotol-botol Kecap Bango. Vera mengungkapkan, yamien manis Wale banyak digemari dibanding menu lainnya, dikarenakan rasa manis yang sesuai selera kebanyakan orang. Pilihan ibunya untuk menggunakan Kecap Bango memang tidak salah. Rasa manisnya pas di lidah, paparnya. Tidak hanya aneka mie dan baso, Wale juga mengembangkan menu baru seperti nasi lidah, yang juga menggunakan Kecap Bango. Selain itu, tersedia juga nasi tim dan sop buntut. Inovasi menu dilakukan dengan resep asli hasil racikan sendiri. Saat ditemui sedang menikmati menu Wale bersama keluarganya, Nurmala (27) mengungkapkan bahwa Wale merupakan tempat makan favoritnya. Tidak hanya yamien manis, Nurmala juga menyukai nasi tim ayam dan sop buntut. Rasa masakan di Wale pas di mulut, saya selalu berkunjung setidaknya tiga kali dalam sebulan, tuturnya. Tidak hanya Bubur Ayam Mang Oyo Tea, Sate Kardjan, Mie Kocok SKM, dan Warung Lela yang akan berpartisipasi dalam FJB, para pedagang makanan khas lokal Bandung lainnya juga akan ikut partisipasi, seperti : Aneka Pepes Jl Indramayu, Batagor & Es Cendol Elizabeth, Batagor Riri, Siomay & Es Bungsu, Gado-gado Teuku Angkasa, Kantin Sakinah, Kupat Tahu Gempol, Lomie Imam Bonjol, Lontong Kari Gg Kebon Karet, Mak Uneh, Martabak Jepang, Martabak San Fransisco, Nasi Bakar 15, Nasi Goreng Lodaya, Nasi Timbel Istiqomah, Nasi Tutug Oncom Saparua, RM Manjabal, Sate Hadori, Sate Maranggi, Soto Bandung Ojolali, Sop Kaki Kumis Banceau, Warung Kopi Ranca Kendal, Kafe Enjoy, Es Goyobod, Serabi Imut Setiabudhi, Warung Bawal Reds Dipo, Nasi Kuning Pasir Koja, dan Aneka Jajanan Khas Bandung. Pokoknya berbagai makanan tradisional yang enak-enak akan hadir di FJB ini. Tidak ketinggalan Bango menghadirkan berbagai makanan top dan kondang dari beberapa kota lain seperti makanan khas ala Jakarta diwakili Ketoprak Ciragil dan Nasi Uduk-Laksa Betawi Babe Saman. Hadir pula Rawon Setan dan Rujak Cingur Sedati dari Surabaya. Tidak ketinggalan Soto Udang Kesawan dari Medan. Mereka didatangkan langsung dari kotanya masing masing khusus untuk FJB Bandung ini. Benar benar kesempatan langka, jadi jangan sampai ngga nyobain. Bagian dari rangkaian acara, akan ada kompetisi para peserta untuk dekorasi terbaik dan jasa terbaik (kecepatan dan kebersihan). Tidak hanya itu, Koki Bango akan demo memasak, adanya area bermain untuk anak-anak, serta tampilnya berbagai kesenian tradisional seperti debus dan pertunjukan band kontemporer Markus Band. Para pengunjung akan dihibur oleh kuis dan games, diramaikan MC Bintang Lazuardi dan Fitri Ardan. Nantikan kehadiran FJB di Bandung! Tidak hanya Bandung, FJB juga akan hadir di kota-kota besar lainnya : Taman Suryo Surabaya pada 5 Mei, Senayan Jakarta pada 30 Juni, Lapangan Benteng Medan pada 1 September, dan Benteng Rotterdam Makasar pada 1 Desember. Jangan sampai terlewat! --- tony arafat <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Dear All, > > Tolong kalo yg masih memiliki Daftar Wisata Kuliner > di > Bandung, saya minta dong.....Mau long weekend nih ke > kesana. > > Thanks, > > Tony Arafat > > > > ____________________________________________________________________________________ > The fish are biting. > Get more visitors on your site using Yahoo! Search > Marketing. > http://searchmarketing.yahoo.com/arp/sponsoredsearch_v2.php > __________________________________ Yahoo! Movies - Search movie info and celeb profiles and photos. http://sg.movies.yahoo.com/