Menjelang hari Senin, orang Jakarta umumnya terkena sindrom "I hate Monday",
penyebabnya, antara lain karena mereka harus menghadapi (lagi dan lagi)
kemacetan lalu lintas yang menyebalkan. Anda mungkin bosan membaca tema ini,
tapi inilah kenyataan yang setiap hari diderita warga Jakarta. Tak ada
salahnya mendengarkan keluhan mereka. Sebagai pelengkap, Anda bisa membaca
kondisi lalu lintas di berbagai negara, diawali dengan satu cerita dari
Jerman, tentang, hmm, suasana kantor yang tidak menyenangkan. Ada yang
mengalami hal serupa?

KLIMA = MOOD
(DT - Jerman)

Tahu tidak kalau cuaca itu membawa mood seseorang? 

Tadi dikantor saya orang2nya pada schlecht gelaunt (bad mood). Muka merengut
seperti jeruk purut, ngucapi "selamat pagi" saja rasanya segannn banget. Itu
bukan hanya dikantor saja, tapi juga di toko2. Kalau cuaca mendung, gelap,
matahari yang enggan keluar, rata2 penduduk disini bad mood banget. Ya mulai
dari muka, cara bicara, apalagi kalau yang namanya mau nanya sesuatu, jadi
keurung biasalah takut kesemprot.

Cuaca disini juga kadang bikin pikiran kita tertutup (tidak bisa konsen).
Kalau saya bandingkan kerja di Jerman dan di Indonesia, saya lebih memilih
di Indonesia. Memang kalau soal gaji jauuuhhh sekali dibanding di Jakarta
dulu. Tapi bukan hanya uang yang bisa membuat seseorang itu bahagia, tul
nggak Zev. Dulu waktu kerja diIndo, sesetress apapun masih bisa hang out
kemana dulu. Nongkrong dicafe, atau makan bakso (aduuchh... kangen nich).
Dikantor masih bisa ketawa ketiwi sesama kollega. Kangeeennn banget dech ama
suasana kantorku dulu di Indo. 

Suasana kantorku hari ini gersang sekali. Kerjaan ku banyak sekali, banyak
dokument yang mesti diselesaikan hari ini juga, aduuchhh zev... rasanya otak
terkuras banget. Mana ada kollegen yang tidak mau membantu, baru mau nanya
aja, mukanya dah kek nenek lampir. Ada Kollege yang seenak jidadnya kalau
mau keluar sebentar tidak pernah kasih tahu, ngebossy banget. Ada yang suka
ngomongi orang di belakang,ach menyebalkan pokoknya .Istilah mobbing
diJerman lagi "in" banget. 

Dari pengalamanku hidup dan bergaul dengan masyarakat disini, mau tidak mau
sifatku pun menjadi berubah. Banyak yang saya pelajari dari sini, yaitu
untuk mengatakan "TIDAK" dan memberi pendapat/argument ke atasan.. Dulu
waktu masih di Indo, saya paling takut membantah atau mengucapkan kata
"TIDAK". Pengalaman pahit di sini membawa kepercayaan diri saya tinggi.Tapi
tidak semua culture Jerman saya ambil. Darah timur itu masih harus dibawa
didalam rumah. Kalau tidak wah.. berabe ntar...

Just One Perfect Day
(Arida Permata - Jakarta)

ini kali pertama saya ikutan curhat di kolom kita. Cerita mungkin agak klise
yaitu tentang macet di Jakarta. Mungkin banyak orang lain juga ngalamin hal
yang sama. Tapi asli dehhh rasanya ga tahan lagi sama yang namanya macet.

Hari ini apalagi...Hari jumat. Setiap hari jumat, suami saya masuk kantor
jam 1/2 8, jadi kita berdua (kebetulan tinggal di cibubur dan kerja di
jakarta) udah rencana berangkat lebih pagi, yaitu jam 5.15 in the morning.
Di cibubur, ya sudah biasa lah jalannya sudah rame karena banyak penghuni
yang kerja di jakarta tapi punya rumah di cibubur dan harus berangkat
pagi-pagi. Karena saya kerja di daerah kebon jeruk dan suami saya di jalan
sudirman, makanya kita pakai rute tol jagorawi-tol lingkar luar arah pondok
indah- pondok indah-arteri pondok indah-simprug-permata hijau-kebon
jeruk-balik arah menuju permata hijau-pejompongan-sudirman (karena mengantar
saya dulu dan menghindari 3in1).

Sampai di daerah pondok indah, waktu sudah menunjukkan pukul 6. Di arteri
pondok indah, kita harus ngadepin macet lagi, gara-gara ada pembangunan
underpass, sehingga terjadi penyempitan jalan dari 3 jalur jadi satu jalur.
Wah sedih banget, tapi ya memang sudah hampir setiap hari kita ngadepin ini
untuk beberapa hari belakangan (mungkin sdh hampir sebulan). Waktu melewati
proyek underpass, ada papan pengumuman proyek kalau proyek bakalan
berlangsung selama 362 hari yang berarti satu tahun...wahahahaha ga bisa
bayangin macet kayak gitu selama satu tahun!!!! kenapa ga skalian ditulis;
waktu kerja proyek : "you don't wanna know!!" *-P

Oke, terus...(wah belom slese nih ceritanya) kita sampai jalan panjang-kebon
jeruk itu sudah jam 6.55, biasanya nih sebelum ada underpass, kalau kita jam
6 di pondok indah, bisa nyampe kantor di kebon jeruk jam 6.15. Tapi kita
masih optimis, suami saya ga bakalan telat. Ternyata setelah prapatan relasi
kebon jeruk, macetnya minta ampun gak biasa-biasanya...ternyata yang ke arah
tomang macet berat, belum lagi pas mau puter balik depan kantor saya
macetnya nauzubila. Jam 7.20 baru saya bisa turun depan kantor. Duh kasihan
banget suami saya, telat jadinya. Kalau saya sih masih untung, nah suami
saya harus ngadepin macet itu lagi, belum lagi di pejompongan nanti.

Wah, ga bisa bayangin ntar pulang kantor harus ngadepin macet lagi. Apalagi
di arteri pondok indah tadi. Rasanya kalo hari jumat sore semua mobil di
jakarta ada di jalan. Apa kita salah ya punya rumah jauh di Cibubur? Apa
kita salah ya pergi ke kantor naik mobil sementara jumlah mobil di jakarta
sudah ga kehitung lagi banyaknya ? Apa ini salah orang yang punya ide bikin
underpass di arteri, karena toh dikasih underpass di prapatan tp kalau di
depannya juga macet, apa gak useless ? Well mungkin....It's just another one
"perfect" day. Enjoy Life.

 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke