Wah saya dulu juga punya ayam yang tidak jelas jenis kelaminnya. Kepala
secara fisik agak mirip jantan, berjengger, berpial tapi kecil, tapi
dibilang jantan juga tidak karena posturnya sangat mirip ayam betina.
Lucunya dia tidak diterima di kawanan betina dan juga di kawanan jantan.
Akhirnya saya pisahkan dan dia hidup sendiri sampai ajalnya (maksudnya
dipotong untuk dimakan). Mungkin ayam itu juga "gay" ya.

 

Rayi

 

  _____  

From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Ida arimurti
Sent: 23 Maret 2007 9:36
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: idakrisnashow@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]
Subject: Ida Arimurti Hewan Juga Ada Yang "Gay"

 

Hewan Juga Ada Yang "Gay"

SEJAUH ini sebagian besar dari kita hanya memahami bahwa gejala
homoseksualitas--kecenderungan seksual terhadap sesama jenis-hanya terjadi
pada manusia. Padahal, gejala homoseksualitas juga terjadi pada dunia
binatang. Bahkan, sangat mungkin gejala pada hewan jauh lebih dulu daripada
manusia. Sedikit dan masih terbatasnya pengetahuan kita terhadap sifat,
ciri, dan perilaku binatang, menjadi faktor yang menyebabkan mengapa kita
"kurang bisa melihat" fenomena yang dianggap menyimpang tersebut. 

Berdasarkan data, gejala homoseksualitas telah didokumentasikan pada hampir
500 spesies binatang. Menurut para ahli, fakta ini menjadi indikasi bahwa
pilihan seksualitas pada dasarnya adalah sebuah kodrat yang harus diterima
dan dijalani. Yang lebih menarik, kecenderungan homoseksualitas tak hanya
terjadi pada hewan-hewan menyusui (mamalia) atau yang memiliki hubungan
kekerabatan (menurut cara pandang Teori Evolusi Darwin) dekat dengan
manusia, tapi juga terjadi pada hewan vertebrata yang kekerabatannya jauh
dengan manusia. Berikut ini ada sepuluh binatang yang tercatat berperilaku
homo menurut versi LiveScience.com. 

Simpanse Bonobo 

Simpanses dianggap memiliki hubungan paling dekat dengan kehidupan manusia.
Simpanse Bonobo termasuk hewan yang "tak punya malu", mereka secara terbuka
dan tanpa malu-malu melakukan kesenangan seksual. Hampir semua
simpanse--kera tak berekor--yang dikenal sebagai pecinta damai ini adalah
biseksual dan sering menyelesaikan konflik dengan cara mengedepankan
"bercinta, bukan perang". Mereka tergolong hewan yang sering bersetubuh,
menjerit (melenguh) keras selama melakukan persetubuhan, dan sering pula
terlibat dalam aktivitas homoseksualitas. Sekitar dua pertiga aktivitas
homoseksualitas mereka dilakukan oleh simpanse betina. Jadi, sebagian besar
simpanse adalah lesbian.

Kera muka merah 

Kera muka merah (macaques) Jepang betina membentuk ikatan kuat satu sama
lain dan secara monogami. Maksudnya, mereka hanya memiliki satu pasangan
seksual pada saat bersamaan. Meski demikian, mereka memiliki beberapa
hubungan ini selama masa pembiakan mereka. Si betina terlibat dalam
aktivitas seksual seperti dalam bentuk rangsangan genital dan mengeluarkan
suara kesukaan mereka yang khas dalam bentuk bunyi yang merdu. Demikian juga
dengan sang jantan, terlibat dalam permainan homoseksual, namun mereka
kemudian cenderung meninggalkan pasangannya segera setelah melakukan apa
yang dalam dunia manusia sering disebut dengan "a one night stand". 

Bison Amerika

Di komunitas bison Amerka, pasangan homoseksual jantan-jantan cenderung
lebih umum terjadi daripada pasangan heteroseksual jantan-betina. Hal ini
terutama terjadi karena bison betina kawin dengan bison jantan hanya sekali
dalam setahun. Selama musim kawin, bison jantan terlibat dalam aktivitas
seksual sesama jenis yang berlangsung beberapa kali dalam sehari. Lebih dari
55 persen pasangan bison jantan muda adalah dengan jenis kelamin yang sama. 

Lumba-lumba Hidung Botol 

Pada lumba-lumba hidung botol, aktivitas homoseksual terjadi dengan
frekuensi yang sama dengan permainan heteroseksual. Lumba-lumba hidung botol
jantan biasanya bersifat biseksual, namun mereka melewati beberapa periode
dengan menjadi homoseksual yang eksklusif. Aktivitas homoseksual mamalia
(binatang menyusui) di laut ini termasuk oral seks di mana seekor
lumba-lumba mencoba merangsang lumba-lumba lainnya menggunakan moncongnya.
Lumba-lumba jantan juga menggosok-gosokkan penisnya yang sudah ereksi kepada
tubuh pasangan mereka. 

Jerapah 

Jerapah jantan tergolong sering melakukan percumbuan di antara mereka.
Sering kali seekor jerapah jantan memeluk jerapah jantan lainnya sebelum ia
pergi ke pasangannya (jerapah betina). Permainan "sayang-sayangan" ini bisa
berlangsung cukup lama, satu jam. Menurut sebuah studi, satu dari 20 jerapah
jantan ditemukan sedang berpelukan dengan jerapah jantan lainnya, meski
hanya berlangsung sebentar. Dalam banyak kasus, aktivitas homoseksualitas
lebih umum terjadi daripada heteroseksualitas.

Kijang Kob 

Pada musim kawin, kijang betina rata-rata "bermesraan" dengan kijang betina
pasangannya selama satu jam. Di alam liar, pasangan homoseksual mencapai 9
persen dari semua aktivitas seksual binatang menyesui ini. Selama bercumbu,
kijang pengejar berjalan pelan di belakang suatu kawanan dan mengangkat kaki
depannya, menyentuh kijang betina lain di antara kaki-kakinya. Setelah itu,
hewan berkaki panjang ini pada akhirnya berjalan ke arah pasangannya.

Angsa hitam 

Pasangan homoseksual pada angsa hitam mencapai lebih dari 20 persen dari
semua pasangan setiap tahunnya. Hampir seperempat dari seluruh keluarga
angsa hitam diinduki oleh pasangan homoseksual yang tinggal bersama selama
beberapa tahun. Pada saat itu, pasangan jantan menggunakan pelayanan angsa
betina dengan cara kawin. Sekali angsa betina meletakkan telur, sang ayah
mengusir pasangannya dan menetaskan telur-telur tersebut. Lain waktu, mereka
menghalau pasangan heteroseksual dari sarang mereka dan mengadopsi
telur-telur yang ada di sarang tersebut.

Walrus 

Walrus jantan belum mencapai kedewasaan seksual mereka hingga berusia empat
tahun. Selama itu, mereka lebih banyak melibatkan diri secara eksklusif
dalam hubungan seks sejenis (homoseksual). Walrus jantan yang lebih tua
cenderung bersifat biseksual, kawin dengan walrus betina selama musim
berbiak dan kawin dengan walrus jantan di sisa waktu tahun tersebut. Walrus
jantan saling menggosok badan mereka, memeluk satu sama lain, dan bahkan
tidur bersama dalam air. 

Paus kelabu 

Interaksi homoseksualitas menjadi sesuatu yang umum terjadi di kelompok ikan
paus kelabu. Dalam suatu "pesta tergelincir dan meluncur" (slip and slide
orgies), lima ikan paus jantan berguling-buling, menceburkan diri ke
laut,dan menggosokkan perut mereka terhadap ikan-ikan lain sedemikian rupa
sehingga alat kelamin mereka saling bersentuhan.

Ayam jantan Guyana 

Ayam jantan Guyana (Guianan-Cock-of-the-Rock) menarik perhatian dengan
bertengger seperti burung sambil memperlihatkan kebanggaannya dalam sikap
homoseksualitas. Sekitar 40 persen populasi jantan terlibat dalam bentuk
abktivitas homoseksualitas dan persentase kecil saja yang terlibat dalam
hubungan heteroseksualitas dengan betina. 

(Syarifah, S.P./Alumni Jurusan Hama dan Penyakit Fakultas Pertanian
Unpad).***

http://www.pikiran-
<http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/032007/22/cakrawala/lainnya01.htm>
rakyat.com/cetak/2007/032007/22/cakrawala/lainnya01.htm

[Non-text portions of this message have been removed]

 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke