Salam Berbuah Cinta

Oleh: Bayu Gawtama

 

Diro, sebut saja begitu nama lelaki bujangan asli Jawa ini. Diro dikenal
sebagai lelaki yang sopan, hanif, dan punya ciri khas, yakni senang
mengucapkan salam "Assalaamu'alaikum" kepada siapa pun -muslim- yang
dijumpainya di manapun.

 

Suatu ketika, Diro ditugaspindahkan ke kota X, untuk jangka waktu dua tahun.
Setibanya di kota X itu, lelaki bujangan ini langsung mencari tempat
kos/kontrakan yang tidak jauh dari tempatnya bekerja. Setelah tiga hari di
kota tersebut, Diro baru menyadari bahwa ada gadis cantik dan shalihah yang
tinggal hanya beberapa meter dari kos-nya. Seperti biasa, tanpa maksud
buruk, tanpa niat menggoda, Diro pun mengucapkan salam kepada gadis itu,
saat keduanya bersama-sama menunggu bis di tepi jalan.

 

Sekali lagi, Diro tidak punya niat apapun ketika mengucapkan salam.

"Dia berjilbab, jadi sudah pasti muslim, maka saya ucapkan salam kepadanya.
Lagi pula gadis itu tetangga saya, kan wajar sama tetangga saling menyapa, "
alasannya.

 

Ucapan salam Diro dibalas delikkan mata tidak suka dari gadis tetangganya
itu. Namun Diro tidak peduli, karena niatnya sangat tulus.

Begitu pun sore harinya, ketika berpapasan di jalan, Diro kembali
mengucapkan, "Assalaamu'alaikum Dik... " Jawabannya tidak berbeda dengan
pagi hari, wajah tidak suka.

 

Mungkin pikir si gadis itu, Diro tidak ubahnya lelaki iseng yang senang
menggoda. Sudah lazim diketahui, lelaki-lelaki iseng dan kurang kerjaan
senang menggoda wanita. Dan bila yang digoda adalah wanita berjilbab, ucapan
"Assalaamu'alaikum" biasa dijadikan andalan mulut-mulut lelaki ini.

 

Berbeda dengan Diro. Dia tidak sakit hati ketika salamnya tidak dibalas,
atau bahkan dibalas dengan tatap mata sinis. Setiap hari, setiap kali
bertemu dengan gadis itu tetap mengucapkan salam. Diro tidak bosan meski
salamnya selalu mendapat jawaban yang serupa, dan sesekali makian, "maunya
apa sih?"

 

Diro hanya membalasnya dengan senyum seraya menjelaskan, "maaf, salam itu
hanya doa untuk adik." Belakangan, Diro mengetahui bahwa nama gadis itu,
Dian, sebut saja demikian.

 

Dua bulan bertugas di kota itu, Diro mendapat panggilan dari kantor pusat
untuk memberikan laporan tugasnya. Diro pun kembali ke Jakarta untuk waktu
dua pekan.

 

Sementara di kota X, pagi harinya. Dian belum merasakan apa pun. Namun
keesokan harinya, gadis itu baru menyadari ada yang ganjil dengan
hari-harinya, baik pagi maupun sore. Ya, Dian merasa ada yang hilang.

Setelah berpikir sejenak, barulah ia sadar, tidak ada lagi lelaki yang
selama ini mengucapkan "Assalaamu'alaikum" kepadanya. Bahkan keesokan
harinya, Dian mulai celingak-celinguk mencari lelaki pengucap salam itu.
Satu-dua bis yang biasa ditumpanginya sengaja dibiarkan berlalu, "mungkin
dia terlambat" pikirnya. Namun hingga hampir satu jam, yang dinanti tak
kunjung tiba.

 

Sepekan sudah Dian tak melihat lelaki pengucap salam. Sepekan pula
telinganya tak mendengar suara khas lelaki itu berucap, "Assalaamu'alaikum
Dik... " Rupanya Dian mulai kangen dengan ucapan salam itu. Jika mulanya ia
merasa ucapan salam Diro itu sebagai godaan lelaki iseng, ternyata kini ia
merindukan ucapan salam itu.

 

Dian hampir putus asa, hingga satu pekan berikutnya tak kunjung terdengar
ucapan salam khas nan lembut itu. Sampai di satu pagi, dari arah belakang
terdengar suara khas itu lagi, "Assalaamu'alaikum Dik...

" Kali ini giliran Diro yang terheran-heran, karena jawaban lembut dari
wajah manis yang diterimanya, "Wa'alaikum salam kak... Apa kabar? Ke mana
saja? Lama tidak berjumpa.... ..... "

 

Sejak hari itu, keduanya menjadi akrab. Hari-hari setelah itu, diisi dengan
keriangan keduanya dalam setiap perjumpaannya. Sebuah bukti nyata, bahwa
ucapan salam jika diberikan secara ikhlas kepada siapa pun, akan membawa
kedamaian bagi yang menerimanya. Hanya beberapa bulan setelah itu, belum
satu tahun Diro tinggal di kota X itu, Diro dan Dian sepakat untuk
menyatukan hati dalam bingkai rumah tangga.

 

Maha suci Allah dan Rasulullah, yang mengajarkan kalimat "Assalaamu'alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuhu. .". (Gaw)

 

 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke