Antibiotik Tingkatkan Risiko Asma Pada Anak 

 

Pemberian antibiotik pada bayi ternyata bisa berdampak pada timbulnya
penyakit asma saat mereka memasuki usia sekolah. Demikian menurut sebuah
temuan terbaru para peneliti dari Kanada. 

 

Saat ini hampir semua kondisi kesehatan diterapi dengan antibiotik, termasuk
infeksi virus flu. Padahal antibiotik sama sekali tidak bekerja terhadap
virus. Anak-anak juga sering memperoleh antibiotik. Pada bayi berusia di
bawah satu tahun, antibiotik umumnya diberikan untuk mengobati penyakit yang
menyerang saluran pernapasan atau infeksi telinga dan sinus.

 

Ilmuwan dari sebuah universitas di Montreal, Kanada, mencoba meneliti dampak
dari penggunaan antibiotik pada 13,116 bayi baru lahir hingga anak berusia 7
tahun. Hasilnya, bayi yang sering mendapat antibiotik berisiko dua kali
lipat menderita asma saat mereka berusia 7 tahun dibandingkan dengan bayi
yang tidak pernah mengonsumsi antibiotik. Selain itu, bulu binatang
peliharaan di rumah ternyata juga menjadi faktor pencetus anak menderita
asma.

 

Asma pada anak tidak selalu memberi gejala sesak dan napas berbunyi (mengi)
seperti orang dewasa. Sering kali gejala yang menonjol hanya batuk, tapi
bukan sembarang batuk. Batuk yang perlu diwaspadai adalah yang berlangsung
lama, kadang timbul dan hilang.

 

Batuk asma pada anak memberikan ciri lain yang lebih berat pada malam atau
dini hari. Terkadang, perbedaan intensitas batuk pada siang dan malam hari
demikian ekstrem. Siang, tanpa batuk sama sekali, lalu malam justru hebat
sampai anak tidak bisa tidur.

 

Sumber: reuters

Penulis: An

 

diambil dari : kompas

 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke