ya mungkin baiknya dibuat semacam panitia pemilihan admin ac.id.
Pak wartono atau siapa saja yang jadi ketua panitia silahkan saja.
Kemudian sebaiknya para calon admin ac.id dipersilahkan mengajukan namanya
dengan tambahan keterangan :

1. Biodatanya, akan lebih baik pake situs web pribadi seperti usul pak
Tedy (kita jadi tau apakah ganteng atau cantik, ramah atau tidak dll).

2. Sarana akses internetnya perlu diungkapkan secara singkat, agar bisa
didapat gambaran kontinyuitas linknya ke internet bagaimana. Tentu saja
berhubungan dengan servis untuk para peminat domain ac.id nantinya. Apakah
akses via telepon cukup memadai untuk seorang admin ac.id ? bagaimana
dengan biaya pulsa telepon yang ditanggung admin nantinya dalam rangka
menunaikan tugas keadminannya, apakah akan ditanggung IDNIC atau tidak. 
Kalau memakai E1, apakah sang calon perlu melengkapi dukungan dari
pimpinan lembaganya. Ya untuk kebaikan calon admin itu sendiri supaya
tidak disangka korupsi bandwith hehehehehe..

3. Lamanya pemakaian fasilitas internet di tempatnya. Berapa jam perhari
dan berapa Kbyte email perhari yang biasa dibacanya, memberikan gambaran
apakah seseorang layak menjadi admin atau tidak. Jika per hari harus
membaca email 100 buah atau identik dengan kira kira 150 Kb (dg asumsi
tanpa attachment), mungkinkah calon demikian diangkat sebagai admin
ac.id. Padahal dia amat sibuk dengan urusan dinasnya. Tentu saja IDNIC
akan kena getahnya kalau servis domain ac.id menjadi mulur mulur ;-).

Ya meskipun RFC yang pernah disebut pak Boby amat simple namun
penerapannya di Indonesia perlu diubah atau ditambah sedikit mengingat IT
disini masih mahal termasuk juga bandwithnya, dan lagi personal yang
berminat menjadi admin ac.id belum tentu pimpinan lembaganya tapi pasti
dia akan mempergunakan fasilitas lembaganya. 

Salam
-marno-



_______________________________________________
Idnic mailing list
[EMAIL PROTECTED]

Reply via email to