Title: Message
Salam,
 
Ya . . . ya, Bp. Budi . Usulan Anda untuk membentuk lembaga pengawas domain itu sangat menarik (seperti yg sudah saya katakan di e-mail sebelumnya). Saya sendiri bersedia jadi volunteer-nya dan mungkin beberapa rekan yg lain. Tapi, apakah kalo ditemukan adanya pelanggaran (apapun itu kriterianya), apakah harus melalui proses hukum terlebih dahulu?
 
Lapor polisi ---> kehakiman ---> disidangkan --> baru hasil keputusan-nya diberikan ke IDNIC ???
 
Kalo seperti itu prosesnya Bp.Budi, yah ... saya yakin lembaga tersebut pasti tidak akan terbentuk. Terlalu repot.
 
He .. he .. he .. saya jadi ingat parodi teman saya mengenai birokrasi di Indonesia:
 
Kalo bisa dibuat rumit, kenapa harus dibuat sederhana? Kalo bisa dibuat susah, kenapa harus dibuat gampang? Ujung-ujungnya juga duit.
 
Permasalahan domain laskarjihad.or.id ini, sama dengan satu permisalan:
 
Bayangkan kita sama-sama menyewa villa di suatu kompleks per-villa-an.
 
Disebelah kita (tetangga), melakukan sesuatu yg mungkin mengusik kita tindakan-nya ... kita lapor ke pengawas yg punya wewenang, kalo kita merasa terganggu oleh tindakan tetangga kita tersebut?
 
Lalu apa jawaban yg kita dapat? Bahwa itu bukan merupakan urusan-nya. Dia tidak mengurusi masalah itu (dengan berbagai keterangan). Dan menyarankan, kalo kita merasa terganggu ... sebaiknya komplain ke penyewa bangunan itu sendiri (tetangga kita), polisi (menuntutnya), bahkan boleh melaporkan-nya ke polisi internasional (kalo nggak ditanggapi sama polisi lokal) atau kalo memang kita merasa repot (1/2 ditertawakan mungkin), menyarankan kalo sebaiknya kita pindah saja kalo memang nggak suka.
 
He .. he .. he ... mungkin tidak 100% sama, tapi kurang lebih begitulah kondisinya. Saya hanya membayangkan, coba kalo yg merasa terusik itu pengawas (yg punya kuasa), he .. he .. he ... mungkin lain ceritanya yah Bp. Budi?
 
Rasanya manusia itu tidak mungkin terlepas dari hal beginian. Toh manusia bukan Tuhan, yang tetap memberikan sinar matahari dan hujan, baik itu untuk orang baik maupun orang jahat.
 
Dalam kasus riilnya saat ini, jangan mengharapkan pihak kepolisian untuk bertindak deh ... yang notabene masih cari detik.com di loper koran -- apalagi untuk urusin masalah domain, atau pihak web hoster, yang tentu saja lebih keberatan, karena bakalan kehilangan income per-bulan-nya.
 
Saya pernah tunjukin content dari laskarjihad.or.id ke salah satu teman saya yg kebetulan juga berada di LN (not USA), sama-sama negara ASIA dan punya rule yg kurang lebih sama dengan IDNIC. Mereka juga heran tuh, kenapa domain seperti laskarjihad.or.id itu bisa diloloskan.
 
Kalo menurut pendapat mereka sih, domain semacam itu bisa di black list, bahkan nggak bakalan mungkin bisa di loloskan sebelumnya. Toh manusia itu mempunyai yg namanya AI dan sense, sehingga bisa memprediksikan. Atau sistem admin di IDNIC yg seperti flow chart yg use non-AI dan non-sense?
 
Dia memberikan opini, mungkin karena sudah terlanjur . . ., jadi tetap dipertahankan oleh IDNIC. Sori lho yah, ini cuma opini-nya mereka saja. Siapa tahu memang benar begitu Bp.Budi ?
 
Jadi teman . . . teman, kelihatan-nya kita sedang mengalami sindroma kebingungan deh di era reformasi ini . . . semua-nya bebas tapi kurang bertanggung jawab (atau tidak bertanggung jawab sama sekali). Makanya jangan heran, kalo sampai sekarang dan beberapa saat kedepan situasi di Indonesia masih akan sulit dipastikan . . . bukan mau bersikap pesimistis lho ... tapi mungkin begitulah kenyataan-nya.
 
Solusi-nya teman? Yah, kalo repot dan tidak merasa nyaman . . . yah, pindah negara saja. Simple khan? Toh begitulah usulan sederhana-nya.
 
Salam,
 
-- Rusdi
-- [EMAIL PROTECTED]

 

 

Kirim email ke