Demokrasi Rakyat Miskin di Venezuela

Venezuela adalah  negara produsen minyak kelima
terbesar di dunia. Setiap hari negeri ini menjual  2 -
2,5 juta barrel minyak sehari. Dengan harga minyak per
barrel sekarang ini yang sudah menembus 60 dolar US
perhari. Bisa dibayangkan betapa besar pendapatan dari
minyak tersebut. Sayangnya seluruh kekayaan negara
tersebut selama puluhan tahun  hanya dinikmati oleh
oligarki kaya dan pemodal dari Amerika Serikat yang
sangat minoritas. Sementara mayoritas rakyat
terjerembab dalam kemiskinan.

Tapi kisah diatas tersebut kini sudah menjadi masa
lalu. Hugo Chavez telah merombak sejarah Venezuela
dengan demokrasi partisipatoris yang pro rakyat
miskin.

Setelah menjadi presiden melalui Pemilu demokratis
ditahun 1998, Chavez mengeluarkan apa yang ia sebut
sebagai konstitusi Bolivarian. Konstitusi tersebut
disusun dengan melibatkan secara langsung kepentingan
dan aspirasi rakyat miskin. Konstitusi Bolivarian
disusun melalui  referendum dan pemungutan pendapat
rakyat secara nasional. Dengan demikian konstitusi ini
sangatlah berpihak pada orang miskin dan rakyat
pekerja pada umumnya.

Rakyat miskin Venezuela begitu bangga dengan
konstitusi yang mereka ciptakan. Hampir tiap orang
kini tidak dapat meninggalkan rumah mereka tanpa
mengantungi satu salinan konstitusi di dalam saku.
Pembicaraan tentang konstitusi menjadi pembicaraan
rakyat sehari-hari. Menurut  Barry Lynn dari majalah
Mother Jones di hampir tiap sudut Venezuela perdebatan
tentang konstitusi mudah sekali dipicu jika ada
seorang saja memberi komentar tentang interpretasi
atas ayat-ayat konstitusi itu. Rakyat Venezuela,
terutama rakyat pekerja dan kaum miskinnya, sangat
mencintai UUD mereka yang baru karena praktis
merekalah yang membuat UUD ini.

Upaya pengulingan Chavez

Baru-baru saja sekelompok mantan pejabat militer
Venezuela melalui siaran televisi secara terbuka
meminta kepada US untuk menginvasi negaranya dan
menjatuhkan Presiden Hugo Chavez, setelah gagal
menggulingkannya melalui mekanisme demokratis yaitu
referendum. Hal ini membuktikan bahwa kelompok anti
Chavez telah amat frustasi dalam memikirkan cara untuk
menurunkan Chavez secara elegan. Sabotase ekonomi
berupa pemogokan berminggu-minggu yang dilakukan oleh
para pengusaha telah mulai pulih.

Sebenarnya pemogokan yang terjadi di Venezuela
bukanlah "pemogokan umum". Yang terjadi sebenarnya
adalah apa yang dikenal sebagai "lock-out". Lock-out
adalah sebuah penutupan pabrik/perusahaan oleh para
pemilik modal sebagai sebuah upaya untuk menekan agar
kelas pekerja tidak dapat berbuat macam-macam. Dengan
kata lain, pengusaha menyandera alat produksi, membuat
kelas pekerja tidak dapat memperoleh upah dan
penghidupan mereka. Pengusaha dapat melakukan
penutupan pabrik ini karena mereka punya tabungan di
bank-bank besar yang jumlahnya milyaran rupiah. Mereka
masih tetap dapat hidup mewah sekalipun pabrik mereka
tidak berproduksi berbulan-bulan sekalipun. Tentu saja
mereka rugi karena pabrik tidak buka, namun kerugian
ini masih jauh lebih kecil ketimbang kalau mereka
harus memenuhi tuntutan kenaikan upah yang diajukan
kelas pekerja.

Juan Ferero, jurnalis New York Post, menulis bahwa
sebagian besar dari mereka yang kini memusuhi presiden
Chavez terdiri dari para eksekutif perusahaan dan para
pengusaha itu sendiri. Juan Fernandez, salah satu
orang yang memimpin "pemogokan umum" ini adalah
Manajer Perencanaan di perusahaan minyak negara PdV
(Petróleos de Venezuela). Ini adalah hal yang
menggelikan. Pernahkah Anda mendengar atau mengalami
bahwa seorang manajer memimpin pemogokan? Di
mana-mana, para manajer adalah musuh kelas pekerja.

Kris Axtman, jurnalis dari Christian Science Monitor,
menulis bahwa oposisi anti-Chavez terdiri dari
partai-partai tradisional yang telah ada sebelum
Chavez berkuasa seperti COPEI dan Democratic Action
Party, kelompok-kelompok kanan yang terdiri dari para
pekerja kerah putih seperti Venezuelan Project dan
Justice First, para pengusaha, LSM, para jenderal yang
setia pada pemerintahan lama, para pimpinan serikat
buruh dan beberapa organisasi mantan gerilya seperti
Más dan Bandera Roja. Kecintaan rakyatnya pada Chaves
telah menggagalkan kudeta atas diri Chaves.

Kemenangan Chaves adalah buah dari restorasi
kepemilikan di perusahaan minyak PDVSA (Petroleos de
Venezuela) dari para oligarki menjadi milik negara 
untuk menyokong program reformasi publik Chavez.
Termasuk keterlibatan pemerintah dalam proyek-proyek
konstruksi, dukungan agresif terhadap usaha kecil dan
menengah, serta program-program sosial untuk rakyat
miskin, distribusi tanah untuk petani, bea siswa untuk
ribuan siswa yang putus sekolah, pemberantasan buta
huruf yang menolong satu juta orang agar dapat membaca
dan menulis dalam enam bulan. Juga penyediaan dokter,
bekerja sama dengan Kuba di kantong-kantong kumuh
untuk pengobatan gratis. Keluhan rakyat diterima
presiden Chaves pada program di saluran 8 pada acara
Hallo President untuk ditindaklanjuti lewat instansi
terkait.

Keberpihakan Presiden pada Rakyat

Selain berkepentingan atas minyak, hal yang paling
prinsip dari militansi US untuk mendongkel Chavez
adalah ketakutan akan terbangunnya radikalisasi rakyat
di seluruh negara-negara Amerika Latin. Dengan
'menguasai' Venezuela, US berharap akan dapat
mengetatkan ikatannya kepada negara-negara Amerika
Latin. Tindakan Hugo Chaves yang menentang kesepakatan
NAFTA yang merugikan rakyat Venezuela patut menjadi
contoh.

Semestinyalah pemerintah SBY seberani Chaves untuk
menolak keinginan IMF dan Bank Dunia. Seperti juga
yang dilakukan oleh pemerintah Vietnam yang bertindak
sangat selektif terhadap sektor-sektor yang akan
diliberalisasi. Jika SBY berani menentang kebijakan
asing yang merugikan rakyat, pastilah rakyat akan
berada di belakang SBY, seperti rakyat Venezuela di
belakang Chaves dan rakyat Argentina yang mendukung
presidennya saat menyatakan tak mampu membayar utang
kepada kreditur asing di tahun 2002.

Satu hal yang dilupakan oleh kelompok anti Chavez
adalah kekuatan rakyat miskin, dan ini juga yang
dilupakan oleh pemerintahan SBY. Pada pemerintahan
Chaves, peran pengorganisasian akar rumput ternyata
amat ampuh untuk menandingi perang propaganda yang
dilancarkan kelompok anti Chavez yang 
menguasai media-media mainstream. Bagaimana dengan
pemerintahan SBY?
(ayala zikhra dan NH)


                
____________________________________________________
Start your day with Yahoo! - make it your home page 
http://www.yahoo.com/r/hs 
 





Hancurkan Kapitalisme,Imperialisme,Neo-Liberalisme, Bangun Sosialisme !
******Ajak lainnya bergabung ! Kirimkan e-mail kosong (isi to...saja)ke:
        [EMAIL PROTECTED] (langganan)
        [EMAIL PROTECTED] (keluar)
Site: http://come.to/indomarxist
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke