thanks bro,yang aku ketahui tentang marx atau ajaran
tentang komunismenya di indonesia hanyalah segelintir
orng yang dapat memahaminya. dan sepengetahuan aku
yang dimaksud oleh marx tentang atheis bukan berarti
tidak mempunyai Tuhan akan tetapi percaya akan adanya
Tuhan,sedangkan pengartian masyarakat kita adalah
lain. padahal telah terbukti kalau HM Misbach adalah
seorang muslim yang menganut ajaran marxisme.dan telah
dibuktikan pula adanya seorng putri mantan anggota PKI
yang duduk dijajaran elit politik di DPR R.I yaitu
mbak Ribka.dengan terbitnya buku yang berjudul "Aku
Bangga Jadi Anak Komunis" yang senpat dicekal oleh
orang2 orde baru.oiya,kalo punya bukunya boleh pinjam
dong!!?? 
kirim aja ke almt: jl.pakubuwono 7/17 mojongapit
Jombang, kode pos 61413 jawa timur.thanks

--- didik332000 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> --- In indo-marxist@yahoogroups.com, Mira Wijaya
> Kusuma 
> 
>  saya tertarik dengan buku itu dimana saya dapat
> membeli dan berapa 
> harganya?
> chandra 
> 
> 
> 
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Synopsis: 
> >  
> > Buku Antologi "Peringatan 40 thn Tragedi
> Kemanusiaan 1965" : 
> Puisi – Cerpen – Esei dan "Curhat".
> > Yang akan diterbitkan oleh Sastra Pembebasan
> bersama Penerbit 
> Malka - Bandung, dalam rangka Peringatan  40 thn
> G30S 1965.
> > Bersama ini kami kirimkan synopsis dari beberapa
> karya tulisan 
> yang akan diterbitkan dalam buku Antologi
> "Peringatan 40thn Tragedi 
> Kemanusiaan 1965": Puisi-Cerpen-Esei dan "Curhat".
> >  
> > 01. NATAL KELABU
> > Oleh: Utji K.F. 
> >  
> > ... Pembantaian kian marak , ada teman-teman bapak
> yang sudah 
> dibunuh. Situasi makin mencekam. Mbah Putri selalu  
> menasehati "..teguh cekelan watonÂ…" Natal ini natal
> kelabu, banyak 
> orang yang diburu, dibui, dan bunuh....
> >  
> > Jakarta - Indonesia, 15 Juli 2005,Â…Â…Â…..untuk
> almarhun bapak ibuku 
> terkasih
> >  
> > 02. NAMAKU PRINGGO SEPERTI AYAHKU
> > Oleh: Pringgo Widagdo
> >  
> > ... Suatu malam ibu mengatakan bahwa di daerah
> Purworejo ada 
> sungai besar mengalir ke Samudra Hindia. Carilah
> jembatan diatas 
> sungai tersebut dan kearah hilir ada surau ditepi
> sungai. Disitulah 
> ayahmu ditembak mati... 
> >  
> > Jakarta - Indonesia, 17 Juli 2005
> >  
> > 03. IA MENANGIS DI DEPAN TELEVISI
> > Oleh: Putu Oka Sukanta
> >  
> > Â… Setahun sesudah jaman  amuk itu, ia pun mendapat
> surat dari 
> kantor Veteran, yang menerangkan bahwa
> keanggotaannya sebagai 
> veteran dicabut karena dianggap kena garis.
> > Maka sejak hari itu ia diberi tugas mengangkut
> mayat-mayat yang 
> bergeletakan  di sebelah Taman Pahlawan untuk
> dikuburkan ke kuburan 
> desa. Ia juga sesekali disuruh mengikat tangan orang
> yang akan 
> dibunuh. Tak ada satu perintah pun yang bisa
> ditolaknya. Tapi pada 
> suatu malam ia disuruh mengantar tiga pemuda yang
> akan dibunuh dan 
> ketiga pemuda itu adalah teman-teman berjuang di
> gunung yang memang 
> masuk PKI. Banyak orang lain menyertainya, sehingga
> ia tidak bisa 
> lari dari tugas itu. Ia menyembunyikan rasa
> sedihnya...
> >  
> > Singaraja-Rawamangun - Indonesia 30 Juli 2005.
> >  
> > 04. SEBUAH  WAJAH
> > Oleh: Indraningrum 
> > 
> > ... Masa berkabungku tak akan pernah berakhir
> sebelum kuketahui 
> kebenaran sekitar pembunuhan terhadap bapakku , dan
> sebelum 
> kutemukan kuburannya dimana aku bisa bersujud untuk
> mengutarakan 
> tidak saja kesedihanku tapi juga rasa banggaku
> menjadi anaknya dan 
> mengucapkan selamat jalan sampai jumpa dalam
> perjalanan menuju cita 
> cita bersama....
> >  
> > Den Haag - Netherlands, 01 Augustus 2005
> >  
> > 05. HOROR MENJELANG SUBUH, TRAGEDI  '65 
> > Oleh: Omie Lubis
> >  
> > ... saya tak tau kalau diantara kakak2 ku
> menyimpan rasa amarah 
> terhadap rezim Suharto yang akhirnya saya sadari
> sebagai dalang dari 
> tragedi ini, diam2 saya masih merasakan nyerinya,
> dan tak urung air 
> mata saya menetes bila saya membayangkan derita yang
> harus dirasakan 
> ayah dan paman dalam pembuangannya, dan derita
> kerinduan yang tak 
> pernah mudah dibujuk ini...
> >  
> > Baltimore - USA, 30 Juli 2005
> >  
> > 06. YANG MENCINTAI CINTA
> > Oleh: A. Kohar Ibrahim
> >  
> > ... Jika kuperhatikan pula raut muka dan rambutnya
> yang ikal, 
> simpatiku memang semakin menjadi. Kerna dia mirip
> ayahku. Dalam 
> hatiku, aku ingin bersama dia dan menyaksikan
> bagaimana dia memimpin 
> pasukan pembebasan rakyat di Jawa Barat. Dari
> gunung, dari pedesaan, 
> mengepung dan membebaskan kota-kota: Cikampek,
> Jatiluhur ....
> >  
> > Brussel - Belgia, 04 Augustus 2005
> >  
> > 07. CERITA UNTUK CUCU-CUCUKU
> > Oleh: Arira 
> >  
> > ... Ketika dia beranjak dewasa dia tinggalkan
> semuanya dan dia 
> bergabung berjuang bersama pemuda-pemuda Indonesia
> yang saat itu 
> menggelora jiwanya untuk memenangkan kemerdekaan
> bangsa ini. Selama 
> penjajahan Jepang, ayahku mendekam dipenjara Jepang.
> Disiksa karena 
> memimpin pemuda-pemuda anti Penjajah Jepang. 
> Didalam penjara ini 
> pula beliau mengidap penyakit bronchitis yang tidak
> pernah diobati 
> dan menjadikannya terkena penyakit asma yang
> diderita sampai akhir 
> hayatnya.... 
> >  
> > ... Ketika aku menyesali keadaan ekonomi kami dan
> membandingkan 
> dengan teman-teman sekolahku, aku ingat ayahku lebih
> banyak diam. 
> Begitulah beliau. Tapi ibuku selalu bilang "Â…ibu ini
> wakil rakyat, 
> tugasnya memperjuangkan nasib rakyat tertindas, lalu
> bagaimana mau 
> memperjuangkan nasib rakyat kalau hidupnya tidak
> ditengah 
> rakyat ?"...  
> > Persembahan untuk ibuku diulang tahunnya yang ke
> 84. Dengan 
> seluruh cinta kasih...
> > 
> > Jakarta, 08 Augustus 2005
> >  
> > 08. SUNGAI YANG MEMERAH
> > Oleh: Aguk Irawan MN
> >  
> > ... Suasana yang mencekam, gelap, dan sungai di
> belakang rumah 
> kita, semakin memerah, potongan-potongan kepala
> semakin terhampar di 
> sana-sini. Hingga suatu sore mayat Pak Wagiman,
> kepala desa kampung 
> Weru kita ditemukan di pinggir sungai dengan kepala
> yang
> > terpisah dari tubuhnya. Sejak saat itu, sungai
> ini, sungai ini tak 
> pernah hilang dari warna merahnya, dan bau amis
> tercium di mana-manaÂ…
> >  
> > Yogyakarta - Indonesia, 08 Agustus, 2005
> >  
> > 09. KODIM, 1966
> > Oleh: Iramani-id
> > ... Di sana kami pernah bermain, bernyanyi,
> menangis, bercanda, 
> makan dan tidur bersama. Di sana ada Mama, aku,
> empat kakak dan dua 
> adikku.  Di sana ada orang-orang besar yang suka
> berbisik-bisik 
> sambil menggendong dan menemani kami bermain. Di
> sana juga ada orang-
> orang besar berbaju loreng yang gemar mondar-mandir.
> Tempat itu 
> bernama Kodim. Di sana tak ada Bapak. Ia pergi
> jauuuh sekali. Entah 
> kapan kembali...
> >  
> 
=== message truncated ===



                
__________________________________ 
Yahoo! FareChase: Search multiple travel sites in one click.
http://farechase.yahoo.com




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/vbOolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Hancurkan Kapitalisme,Imperialisme,Neo-Liberalisme, Bangun Sosialisme !
******Ajak lainnya bergabung ! Kirimkan e-mail kosong (isi to...saja)ke:
        [EMAIL PROTECTED] (langganan)
        [EMAIL PROTECTED] (keluar)
Site: http://come.to/indomarxist
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to