----------------------------------------------------------
FREE for JOIN Indonesia Daily News Online via EMAIL:
go to: http://www.indo-news.com/subscribe.html
- FREE - FREE - FREE - FREE - FREE - FREE -
Please Visit Our Sponsor
http://www.indo-news.com/cgi-bin/ads1
----------------------------------------------------------

Precedence: bulk


MESKI NU INGINKAN GUS DUR DI MPR, FATWA PANTANG MUNDUR

        JAKARTA (SiaR, 3/9/99). AM Fatwa, fungsionaris Partai Amanat Nasional (PAN)
mengulangi kembali penegasan dukungan poros tengah terhadap pencalonan KH
Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai presiden RI mendatang. Hal ini
ditegaskannya ketika memberi sambutan pada acara syukuran (tasyakuran) di
Ciganjur, Kamis (2/9) malam kemarin.

        "Maju terus pantang mundur membela calon presiden," katanya dalam acara
yang dihadiri tokoh-tokoh agama, dan tokoh-tokoh parpol itu. Padahal hasil
Rapat Tanfidziyah NU memutuskan, agar Gus Dur dicalonkan untuk Utusan
Golongan dari NU.

        Kengototan Fatwa ini menjadikan pernyataannya tersebut memberikan nuansa
lain dari pertemuan itu. Padahal hampir semua tokoh Nahdlatul Ulama, dan
tokoh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang diberi giliran untuk berbicara
berpendapat lain dengan apa yang ditegaskan Fatwa.

        Alwi Shihab, salah seorang Ketua PKB, menterjemahkan hadis yang dibacakan
KH Faqih. Terjemahan hadis itu adalah, "Wahai Abdurrahman anak Samurah.
Janganlah kamu meminta jabatan. Maka sesungguhnya jika engkau diberi jabatan
itu dengan memohon kepada-Nya kamu akan diberi kesulitan karena permintaanmu
itu. Kalau engkau diberi jabatan oleh Allah tanpa engkau berusaha
mendapatkannya, Allah akan memberi pertolongan kepadamu."

        Hampir semua kiai NU yang hadir dalam pertemuan tersebut kepada SiaR
menandasakan, mereka hanya ingin menyampaikan pesan kepada Gus Dur untuk
bersikap "low profile" dalam menyikapi permintaan poros tengah. Menurut
informasi yang diperoleh SiaR dari sumber di NU, pesan agar Gus Dur bersikap
"low profile" itu telah disampaikan oleh enam kiai NU yang berasal dari
pesantren-pesantren di Jawa Barat dan Jawa Timur, pada Kamis siang kemarin
di kantor PB NU.

        Pesan para ulama kepada Gus Dur ini sejalan dengan hasil Rapat Harian
Tanfidziyah PBNU tanggal 26 Agustus 1999 lalu. Bahkan salah satu butir
keputusan dari rapat di PBNU itu memutuskan, NU mencalonkan Gus Dur untuk
menjadi anggota MPR dari Utusan Golongan pada MPR periode mendatang.

        Sumber SiaR tersebut juga menuturkan kedatangan para ulama NU itu merupakan
representasi dari para ulama NU se-Jawa. Dalam pertemuan itu, para ulama
tersebut juga menyampaikan kepada Gus Dur tentang adanya
ketegangan-ketegangan yang akhir-akhir ini timbul di beberapa daerah di
Jawa, antara massa pendukung PDI Perjuangan, dan warga Nahdliyin, akibat
manuver-manuver elite politik dalam masalah pencalonan presiden RI mendatang.

        "Padahal tidak sedikit warga NU yang memberikan suaranya untuk PDI
Perjuangan pada pemilu lalu. Bahkan tidak sedikit warga NU yang jadi caleg
untuk PDI Perjuangan. Para ulama itu berharap Gus Dur mencermati fenomena
ini, sehingga Gus Dur bisa melakukan yang terbaik untuk kepentingan semua,"
ucap sumber tersebut.***


----------
SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Didistribusikan tgl. 5 Sep 1999 jam 04:52:29 GMT+1
oleh: Indonesia Daily News Online <[EMAIL PROTECTED]>
http://www.Indo-News.com/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Kirim email ke